Free Essay

Timken

In:

Submitted By novinurul
Words 2710
Pages 11
Latar Belakang
Tahun 2002, perusahaan Timken berkeinginan untuk mengakuisisi perusahaan Torrington dari Ingersoll-Rand. Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk menekankan ke pasar tentang komitmen Timken sebagai pemimpin dalam industry bantalan dengan pengalaman lebih dari 100 tahun dalam produksinya. Pertimbangan lainnya adalah Timken dan Torrington memiliki konsumen yang sama namun produk yang dibuat berbeda, sehingga tingkat kepuasan pelanggan Timken akan meningkat jika dapat memberikan jenis produk yang berbeda dengan bergabungnya Torrington. Biaya tahunan yang dapat dihemat dari aksi konsolidasi ini diperkirakan lebih dari USD80 juta. Jika harga yang dibayar untuk Torrington ke Ingersoll-Rand terlalu tinggi, maka Ingersoll-Rand akan mendapat nilai positif atas sinergi tersebut. Yang menjadi pemikiran dari Timken atas akuisisi ini nanti adalah dampak terhadap neraca. Jika Ingersoll-Rand menginginkan pembayaran dalam bentuk kas sedangkan Timken mendapatkan kas dari pinjaman baru, maka tingkat rasio hutang / kemampuan bayar akan meningkat dan rating investasi Timken akan menurun.

Gambaran Industri Bantalan
Produk bantalan dapat digunakan untuk perlengkapan rumah tangga, otomotif, bor alat kedokteran gigi, sepatu roda, disk drive computer sampai pesawat luar angkasa. Industry ini juga mengalami berbagai hambatan. Kebijakan dalam industry besi tidak memberikan keuntungan untuk industry bantalan. Karena produk bantalan biasanya dipakai sebagai komponen dalam mesin dan perlengkapan militer maupun sipil, maka konsumen utamanya adalah pemerintah. Dengan masuknya pesaing asing ke Amerika, mengambil alih pangsa pasar dengan menjual produk di harga rendah dengan kualitas yang sama.
Produk bantalan seperti ball dan roller tumbuh stabil selama tahun 1990 dan meraih puncak di tahun 1998 sebesar lebih dari USD 5,8 miliar. Namun di tahun 2001 turun secara drastic sampai USD 5,3 miliar karena adanya resesi ekonomi, permintaan otomotif yang menurun, dan serangan teroris 11 september 2001. Di tahun 2002, mulai ada pertumbuhan kembali karena adanya produksi otomotif yang tumbuh 5% karena program insentif penjualan dan cicilan 0%. Sejak itu, pertumbuhan cenderung flat.
Secara global, permintaan atas bantalan meningkat dan diprediksi tumbuh 6,5% per tahun sepanjang 2005 menjadi USD42 miliar. Dengan supplai yang meningkat, harga cenderung stabil. Sedangkan harga impor cenderung naik di 2003. Masuknya pemain dari China ke Amerika yang menjual di bawah harga pasar, pemerintah mengeluarkan antidumping duties sampai 59,3%.
Pemain utama di industry ini adalah SKF yang menguasai 20% pasar, NSK dan Timken. Timken sendiri di tahun 2002 memiliki net income sebesar USD38,7 juta dengan penjualan sebesar USD2,55 miliar dan asset sebesar USD2,75 miliar. 2/3 penjualan Timken datang dari industry bantalan dan 20%nya dari ekspor. Timken telah beroperasi di 25 negara dan memiliki 18.000 karyawan.

Perusahaan Timken
Semua bermula dari tahun 1898 saat Henry Timken mempatenkan desain tapered roller bearing untuk menghaluskan pergerakan roda as. Tahun 1899, Timken dan anaknya (William dan Henry) mendirikan The Timken Roller Bearing Axle, perusahaan yang nantinya akan menjadi produsen bantalan dunia. Tahun 1902, perusahaan pindah ke Canton, Ohio agar dekat ke daerah industry besi yang sedang berkembang (Pittsburgh, Pennsylvania) dan dekat dengan pabrik mobil di Buffalo, New York, Cleveland, Ohio dan Detroit, Michigan. Tahun 1908 seiring dengan diluncurkannya mobil Ford, bisnis Timken mulai dikenal. Tahun 1917, perusahaan mulai membuat besi sendiri untuk membuat bantalan. Tahun 1922, pertama kalinya saham Timken dijual ke public. Munculnya perang dunia ke 2 meningkatkan permintaan atas produk Timken dan Timken mulai membuka beberapa gerai baru. Tahun 1960, William Timken menajadi president dan perusahaan mulai bertumbuh ke luar dengan membuka cabang di Brasil dan Perancis. Tahun 1970, Timken berubah nama menjadi Timken Company dimana di tahun 1975, cucu Timken menjadi chairman.
Tahun 1982, dengan semakin meningkatnya persaingan dari Eropa dan Jepang, perusahaan mengalami kerugian pertama kali karena adanya kondisi depresi. Selanjutnya, Timken melakukan joint ventures, akuisisi dan investasi di Amerika, Inggris, Eropa, India, China, Afrika dan Australia. Tahun 1999, Timken memotong kapasitas produksinya menjadi 80% dan memulai restrukturisasi operasionalnya menjadi unit bisnis. Perusahaan menutup pabrik di Australia, merestrukturisasi operasional di Afrika Selatan (1.700 pekerjaan dipangkas) dan meng-outsource jalur distribusi di Eropa kepada perusahaan di Perancis. Awal tahun 2001, perusahaan mengumumkan bahwa akan memberhentikan lebih dari 7% tenaga kerjanya.

Unit bisnis Timken
Di Tahun 2002 timken dioperasikan dalam 3 bagian:

Ingersoll-Rand
Ingersoll Rand adalah perusahaan yang mengakuisisi The Torrington di tahun 1968 dan pada tahun 1985 mengkauisisi The Fafnir Bearing Division yang kemudian di merger dengan Torrington dan dalam kurun era 1960’s Ingersoll Rand juga mengakuisis 8 perusahaan lainnya. Akusisi tersebut membuat perusahaan ini menjadi perusahaan bantalan terbesar di Amerika dan akuisisi pun terus berlanjut hingga tahun 2002 perusahaan membagi menjadi empat segmen dengan rincian sebagai berikut:

Ingersoll-Rand di awal 2002, memutuskan untuk melakukan divestasi Solusi segmen engineered solutions (torrington) , keputusan itu tampaknya konsisten dengan keinginan perusahaan untuk mengalokasikan modal untuk potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dan bisnis jasa pengembalian yang lebih tinggi, di mana IR bisa memanfaatkan strategi cross-selling-nya. IR tidak bisa membenarkan mengalokasikan sumber daya yang cukup besar modal untuk mempertahankan posisi kompetitif terkemuka di industri yang relatif lambat pertumbuhan konsolidasi. Selain itu, dari sudut pandang end-pasar, divestasi akan mengurangi eksposur IR untuk pasar otomotif Amerika Utara
The Torrington Company
Didirikan tahun 1866 sebagai Excelsior Needle Company, pembuat mesin jahit. Torrington company merupakan pemain lama di industri. Pada tahun 1866, industri mesin jahit, mulai tumbuh, Excelsior menggunakan teknologi baru dengan membuat seragam pertama untuk mesin jahit. Dengan pergantian abad, perusahaan melakukan ekspansi dalam membuat jarum untuk berbagai kain jahit, pembuatan sepatu, dan mesin rajutan. Kemudian pindah lagi ke produk lain, termasuk jari-jari, mesin kelautan, busi, karburator, penyapu karpet bersama dengan lini produk baru untuk industri otomotif yang masih muda. Selama beberapa dekade , Torrington diperluas ke Eropa dan Asia sebelum diakuisisi oleh Ingersoll -Rand pada tahun 1969.
Torrington mengoperasikan bisnisnya menjadi 2 segmen yang familiar dengan Timken : yaitu otomotif dan industry. Penjualannya kira – kira hampir sama di 2 segmen tersebut. Perusahaan fokus pada margin yang lebih tinggi niche produk.
2002 penjualan Torrington itu dibagi sebagai berikut : 73 % di Amerika Utara , 17 % di Eropa , dan 10 % di tempat lain . Perusahaan ini mempekerjakan 10.500 pekerja di 27 pabrik di seluruh dunia , dan melayani banyak pasar pengguna akhir yang beragam , termasuk otomotif , konsumen , industri umum, konstruksi , pertanian , dan sumber daya alam . Produk perusahaan termasuk bantalan bola rol , bantalan rol silinder radial, poros gigi planet , bantalan mesin , camshafts yang dirakit , bantalan bola radial , sekrup bola presisi , bantalan bola meruncing radial , poros kemudi - kolom , bantalan sensor , bantalan dorong roller, dan jarum rol .
Pada tahun 2002 , pendapatan dan laba usaha untuk Divisi Torrington Ingersoll - Rand adalah $1.204 miliar dan $85.2 juta, masing-masing , dan diperkirakan akan mencapai $1.65 miliar dan $116.7 juta tahun 2007 (Exhibit 5).
Timken Operating and Financial Strategies
Tahun 2002, Timken terlibat dalam companywide restructuring, dimana Timken melakukan operasi konsolidasi melalui unit bisnis untuk mengurangi cost dan growth internasional. Timken mempunyai planning untuk menambah produk baru dalam portfolionya untuk menjadi lebih dari supplier bantalan. Dalam industri, strategi ini disebut bundling. Strategi ini timbul dalam menghadapi realita kompetitor luar yang membuat produk simple dengan cost yang lebih rendah daripada perusahaan US. Untuk mendiferensiasikan produknya dan mendapat margin yang lebih tinggi , Timken dan perusahaan lain mulai menambah produk basicnya dengan menambah komponen supaya kebutuhan customer terpenuhi dengan higher value added product.
Bundling tidak didesain semata-mata untuk melawan impor. Manufaktur bantalan meningkatkan perakitan customized product yang mengambil satu bagian standar dan sekelilingnya diantaranya casing, pin, pelumasan dan sensor elektronik. Manufaktur menawarkan jasa instalasi dan maintenance serta rekayasa yang sedang berlangsung, semua dalam rangka menawarkan produk dan jasa impor yang tidak ditawarkan.
Tahun 1990an, Bundling mulai digalakkan pada industry otomotif, dimana sebagian supplier melihat ada jalan untuk meningkatkan profit dan membuat mereka sangat diperlukan dan sadar biaya pada manufaktur otomotif. Menurut survey supplier autopart oleh Universitas Michigan dan Perusahaan Oracle, perusahaan yang menjual system yang terintegrasi memiliki hasil yang lebih baik daripada yang hanya membuat produk komoditas. Proses bundling juga memberi benefit bagi pembeli dengan mengurangi jumlah supplier dan membebaskan mereka dari kerja rutin dan biaya intensif seperti finishing dan perakitan.
Seperti supplier lainnya, Timken mulai bundling prelubricated, paket preassembled bearing untuk merakit mobil pada awal tahun 1990an. Customer bisnis industri menghitung kira-kira 38% penjualan Timken, mulai meletakkan pressure yang sama pada supplier mereka : Memangkas harga atau lose bisnis untuk produser luar dengan harga lebih rendah. Customer tidak hanya ingin produk yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, tetapi mereka juga ingin supplier untuk dapat menghandle meningkatnya jumlah tugas.
10 tahun kemudian, Timken punya pengalaman variasi yang signifikan dalam performa financial. EPS meningkat menjadi $2.73 pada tahun 1997, tetapi mencapai angka terendah di 2001, dengan loss $0.69 per share. Dividen mengalami peningkatan sampai tahun 1998, kemudian flat merugi sampai 2001, hingg dividen dipangkas $0.52 di 2002. Pada tahun 2002 EPS $0.63, Dividend payout naik menjadi 83%. Pada waktu yang bersamaan leverage dihitung dengan debt to capital terus meningkat dari yang rendah 20.5% pada tahun 1995 ke tinggi 43.1% pada tahun 2002. Tren kenaikan leverage telah mendorong lembaga rating untuk menempatkan Timken pada peringkat BBB. Timken dianggap memprioritaskan investment grade debt rating untuk mempertahankan akses ke pasar hutang publik pada tingkat bunga yang wajar.
Torrington sebagai Akuisisi Potensial
Pada awalnya Timken mendekati Ingersoll untuk membeli sisi industri dari bisnis Torrington saja. Pembelian tersebut akan menggambarkan pertumbuhan yang besar dari pasar untuk Timken sekaligus mengurangi paparan Timken untuk industri otomotif. Hal ini terus menjadi perhatian manajemen. Awal tahun 2002, negosiasi awal berkembang dan tim manajemen Timken dapat melihat lebih dekat Torrington. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bisnis otomotif Torrington lebih kuat dari yang diperkirakan. Hal ini mendorong perusahaan untuk mulai mengejar untuk membeli Torrington secara keseluruhan. Meskipun akuisisi tersebut akan jauh lebih besar dari yang diharapkan, hal itu konsisten dengan keinginan manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar dalam industri bantalan global.
Jika Timken berhasil mengakuisisi Torrington, perusahaan gabungan tersebut akan menjadi produsen bantalan terbesar ketiga di dunia, dan perusahaan gabungan tersebut akan memiliki banyak produk yang saling melengkapi. Timken merupakan investor dari bantalan rol tirus, dan Torrington adalah pelopor dan produsen global terkemuka dari bantalan rol jarum. Perusahaan gabungan tersebut hanya memiliki 5% produk yang tumpang tindih dalam penawaran produk mereka. Sebaliknya, daftar pelanggan dari kedua perusahaan yang tumpang tindih adalah sekitar 80%. Dengan demikian, diharapkan bahwa perusahaan gabungan akan mampu menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dengan lini produk yang lebih lengkap dan akhirnya pengembangan produk baru menjadi lebih efektif. Torrington memiliki solusi bantalan jarum yang canggih untuk aplikasi power-train pada otomotif. Timken melengkapi portofolio dari bantalan rol lancip dan komponen presisi baja untuk ujung roda dan driveline. Pelanggan industri memerlukan berbagai solusi industri dan jasa yang melibatkan runcing dan bantalan rol jarum seperti silinder, bulat, dan bantalan bola .
Bantalan silinder Timken mengurangi gesekan pada dump truck raksasa dan pabrik industri, hal ini memberikan contoh bagaimana Timken dapat mengambil manfaat dari pengakuisisian Torrington dan lini produknya. Bantalan silinder Timken bisa disatukan dengan penutup seperti bagian dari Torrington yang dilumasi potongan yang bergerak. Sebelumnya, pelanggan Timken telah menggabungkan sendiri fungsi gesekan dan pelumasan. Dengan asumsi itu, Timken berharap dapat membedakan dirinya dari pesaing asing dan memberikan nilai tambah yang cukup untuk meningkatkan margin.
Pada tingkat yang lebih luas, eksekutif Timken berencana untuk menggunakan jaringan distribusi internasional perusahaan untuk mengantarkan produk Torrington dibawah merek Timken yang namanya sudah terkenal dan meningkatkan jangkauan produk untuk pelanggan aftermarket. Dengan akuisisi tersebut, Timken akan meningkatkan penetrasi pasar dari bantalan di pasar global yang semula 7% menjadi 11%. Perusahaan akan menawarkan lebih luas produk komplementer, dan basis pelanggan akan menjadi lebih besar dan lebih beragam, dengan lebih banyak lagi aplikasi pengguna akhir dan peluang cross-selling yang signifikan. Selain itu, menjadi nomor tiga di industri akan memberikan Timken pengaruh lebih pada saat melakukan negosiasi dengan pelanggan dan pemasok.
Kepentingan tertentu terhadap eksekutif Timken di mana penghematan biaya tahunan yang diharapkan sebesar $80 juta pada akhir tahun 2007. Menurut Ward J.Timken, " Akan ada redudansi tertentu dalam kekuatan penjualan. Anda dapat mengidentifikasi dimanakah beberapa daerah akan redudansi." Selain itu untuk mengurangi kekuatan penjualan gabungan, Timken diharapkan untuk mewujudkan sinergi pembelian signifikan dengan memberikan volume yang jauh lebih besar untuk mengurangi daftar pemasok dalam pertukaran untuk penurunan harga. Sebelumnya penghematan biaya sebesar $80 juta dapat direalisasikan, tetapi biaya tertentu lainnya yang terkait dengan penggabungan dua perusahaan yang mungkin akan timbul. Satu analis industri memperkirakan bahwa biaya-biaya dari penggabungan tersebut akan sebesar $130.000.000 selama beberapa tahun pertama setelah merger.
Terlepas dari harga yang dibayarkan untuk Torrington, Timken akan menghadapi tantangan yang signifikan mengenai pembiayaan transaksi. Moody dan Standard&Poor keduanya telah menempatkan Timken pada peringkat Baal/BBB pada tinjauannya. Mengingat ukuran Torrington tersebut, Timken tahu akan sangat sulit untuk meningkatkan uang tunai yang diperlukan tanpa meningkatkan tingkat utang secara signifikan. Sebagai contoh, jika Ingersol setuju untuk menjual Torrington senilai $800 juta (analis memperkirakan nilai minimum untuk perusahaan) dan Timken menaikkan seluruh jumlah tersebut dengan menawarkan utang, rasio leverage Timken akan cukup menderita untuk menjamin bahwa Timken akan kehilangan penilaian investment grade. Ini sangat mengganggu, bukan hanya karena Timken akan dipaksa untuk meminjam uang pada tingkat pengembalian yang tinggi, tetapi juga karena ketersediaan dana di masa depan bisa menjadi terbatas untuk perusahaan yang membawa penilaian non-investment grade.
Mengingat ukuran dari transaksi, manajemen Timken menyimpulkan bahwa struktur modal yang ideal yang dibutuhkan untuk mengkombinasikan utang dan pembiayaan ekuitas. Timken harus dapat melakukan ini dengan menerbitkan saham ke publik untuk mendapatkan uang tunai dan / atau dengan menerbitkan saham secara langsung kepada Ingersoll sebagai pertimbangan untuk Torrington. Permasalahan Jika Timken jadi mengakuisisi Torrington dan Ingersoll-Rand menuntut pembayaran secara tunai, maka Timken terpaksa harus menerbitkan surat utang baru untuk membayar akuisisi tersebut. Hal itu akan berdampak pada kenaikan leverage perusahaan. Biasanya kenaikan leverage suatu perusahaan hampir dapat dipastikan akan mendorong lembaga pemeringkat kredit menurunkan rating perusahaan tersebut. Kalau rating utang suatu perusahaan diturunkan akan berdampak pada beban suku bunga yang lebih besar. Begitupun halnya dengan Timken. Apabila rating utang Timken yang semula investment-grade (BBB) harus diturunkan oleh lembaga pemeringkat utang menjadi non investment-grade (BBB-/BB versi S&P), sebagai dampak naiknya leverage perusahaan, maka sebagai konsekuensinya Timken harus mau menanggung beban bunga pinjaman yang lebih besar lagi. Untuk itu layakkah Timken mengakuisisi Torrington kalau pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan beban bunga pinjaman Timken? Atau adakah alternatif pendanaan lain (kebutuhan dana akuisisi $800 juta) ?

Alternatif Penyelesaian Masalah A. Jika memilih untuk akuisisi, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan : 1. Seluruh dana akusisi didanai dengan melakukan right Issue (penerbitan saham baru)
Keuntungan
a. Tidak meningkatkan leverage sehingga bisa mempertahankan credit rating BBB, masih tetap dipertahankan pada investment-grade. b. Debt to Equity Ratio menjadi kecil c. Meningkatkan value to customer
Kekurangan
a. Bisa menyebabkan terdilusinya pemilik saham lama 2. Sebagian didanai dengan menjual other assets dan sisanya didanai dengan melakukan right issue.
Keuntungan
d. Tidak meningkatkan leverage sehingga bisa mempertahankan credit rating BBB e. Debt to Equity Ratio menjadi kecil f. Memanfaatkan asset yang tidak terpakai g. Meningkatkan value to customer
Kerugian
a. Bisa menyebabkan terdilusinya pemilik saham lama 3. Akuisisi dibayarkan dengan menerbitkan saham baru dan melakukan pinjaman (sebatas leverage untuk tingkat rating BBB)
Keuntungan
h. Meningkatkan leverage hanya sebesar batas agar tetap memiliki credit rating BBB i. Memperluas network perusahaan j. Meningkatkan value to customer
Kekurangan
a. Bisa menyebabkan terdilusinya pemilik saham lama Kesimpulan Setelah mempertimbangkan beberapa alternatif di atas, maka kelompok kami memilih untuk melakukan akuisisi dengan menggunakan alternatif ke-3 sebagai pilihan yang terbaik dengan alasan sbb : ............................. TUGAS : STRATEGI KEUANGAN PERUSAHAAN
Pembahasan Kasus: The Timken Company (BRF, Case 46)

Disusun oleh: Anggita Kinasih 1206334846 Martia Mulia Asri 1206335243
Nesya Permata Sari 1206335294 Novi Nurul Fatimah 1206335312 FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MAKSI-PPAK
JAKARTA
FEBRUARI 2014
Statement of Authorship

”Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.” Mata Ajaran : Strategi Keuangan Perusahaan
Judul Makalah/Tugas : Pembahasan Kasus: The Timken Company (BRF, Case 46) Tanggal : 29 November 2013 Dosen : PROF. DR. Junius Tirok, MBA, CMA Nama : Anggita Kinasih Nama : Marthia Mulia Asri
NPM : 1206334846 NPM : 1206335243
Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Nama : Nesya Permata Sari Nama : Novi Nurul Fatimah NPM : 1206335294 NPM : 1206335312 Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Similar Documents

Premium Essay

Timken

...Timken Company Case Student’s Name Institution The Timken Company Case 1. How does Torrington fit with the Timken Company? What are the expected synergies? There are many ways in which Torrington fits with the Timken Company. Firstly, it is apparent that both companies understand the problems of their businesses and industry. This is because they both do business in the automotive and industrial bearings market. This means that the management will not change significantly. Instead, it will get reinforced. The fact that the acquisition will facilitate reconciliation of management styles and also accounting standards means that they fit each other. In fact it can be said that some of the reasons for acquisition include, but are not limited to acquiring new managerial skills, achieving economies of scale, increase return on investment. 2. What is your stand alone valuation of Torrington? It should be noted that the greatest challenge in valuation is estimating the potential value of synergies which should necessarily be the result of increase in cash flows. For the case of Torrington, what is needed is to make incremental investments planning. This entails determining the hidden cost which are bound to bring overvaluation of the target. Such overvaluation can lead to value destructions and not value creation. The case tends to support the fact that acquisition is worthwhile in some elements while opposing the acquisition in other elements. The first valuation index supporting...

Words: 892 - Pages: 4

Premium Essay

Timken Case

...The Timken Company – a leader in the bearing industry, is considering acquiring the Torrington Company. Torrington Company, a leading manufacturer of needle roller bearings which is an engineering solution segment from Ingersoll-Rand. Both companies operate and compete in same business and therefore, Timken is seeking substantial operating synergies from this largest acquisition of its history. With this acquisition, Timken is increasing the size of company by almost 50 percent. And, Timken will continue to concentrate on what it do best by buying a company in an industry, where it has a leadership position built on decades of expertise. Timken expects to expand its worldwide business base with new products and services as both companies have only 5 percent overlap in their product offerings. Timken will also be able to broaden its technology and engineering capabilities to enable it to deliver more value to customers around the globe; the two companies’ customer list overlaps by 80 percent. Thus it was expected that the combined companies would be able to create more value for customers with a more complete product line and, eventually more effective new-product development. Timken will move quickly to integrate Torrington into its global automotive and industrial business structures and expects to achieve estimated annualized savings of $80 million by the end of 2007. These savings are expected to come from economies of scale; consolidating purchasing activities and distribution...

Words: 1701 - Pages: 7

Premium Essay

Timken Company

...In 2002, the Timken Company was considering acquiring the Torrington Company from Ingersoll-Rand. The acquisition would make a clear statement to the market about Timken’s commitment to remain a worldwide leader in the bearing industry by combining more than 100 years of bearing manufacturing and development experience. Because the two companies shared many of the same customers but had few products in common, customers would surely appreciate that Timken’s sales representatives could meet more of their needs. Timken’s potential annual cost savings from consolidating manufacturing facilities and processes were estimated to be more than $80 million. If the price paid for Torrington were too high, Ingersoll-Rand, rather than Timken, would capture the value of the synergies. In addition, given the large size of the acquisition, Timken was concerned about the impact on its balance sheet. If Ingersoll-Rand demanded a cash deal and if Timken raised the money with new debt, the increased leverage would almost certainly prompt credit agencies to downgrade Timken’s investment-grade rating. The Bearing Industry Bearings of various sizes and specifications found their way into everything from space shuttles to household appliances, automobiles, dentist drills, roller skates, and computer disk drives. In 2001, U.S. establishments involved in ball- and roller-bearing manufacturing employed more than 33,000 workers. The bearing industry was facing a variety of complex problems. Policies...

Words: 4307 - Pages: 18

Premium Essay

The Timken

...The bearing industry  Bearings industry of various sizes and specifications found their way into everything from space shuttles to household appliances, automobiles, dentist drills, roller skates, and computer disk drives. The bearing industry was facing a variety of complex problems. Policies favoring the steel industry were not always in the best interest of the bearing industry, which, as manufacturers of secondary steel products, was in the middle of the production chain. Because bearings were essential components of military and civilian machinery and equipment, the federal government had historically been a major customer.  By following the life Cycle we have the stages of the industry in U.S which Timken operates:  [pic]  Start-up : Before 1990 , with increasing competition from Europe and Japan, the industry started a new segment .  Fast growth : between the stage 1990 to 1998 , Shipments of ball and roller bearings grew steadily and peaking in 1998 at more than $5.8 billion .1999 and 2000, the value of shipments remained relatively strong Moderate growth: in 2001 ,the industry faced economic recession, decreased automotive demand, and the terrorist attacks on September 11, 2001. the value of shipments dropped dramatically , sinking to $5.3 billion, the lowest since 1995. There had been moderate growth in the sector in 2002, led by automotive production, which had risen 5% owing to sales incentives, including 0% financing .  Plateau and Decline : the...

Words: 6456 - Pages: 26

Free Essay

Timken

...The company was founded by Henry Timken in St. Louis, Missouri in 1899 and incorporated as The Timken Roller Bearing Axle Company. A year earlier, in 1898, Timken got a patent for the tapered roller bearing for which the company would become known. At the time, Timken was a carriage-maker in St. Louis and held three patents for carriage springs. However, it was his patent for tapered roller bearings that allowed his company to become successful. Tapered roller bearings were a breakthrough at the end of the 19th century because bearings used in wheel axles had not changed much since ancient times. They relied on bearings enclosed in a case that held lubricants. These were called "friction bearings" and depended on lubricants to function. Without proper lubrication, these bearings would fail due to excessive heat caused by friction. Timken was able to significantly reduce the friction on his bearings by using a "cup" and "cone" design incorporating tapered bearings which actually rolled, which reduced the load placed on the bearings by distributing the weight and load evenly across the cups, cones, and bearings. The company moved to Canton, Ohio in 1901 as the automobile industry began to overtake the carriage industry. Timken chose this location because of its proximity to the American car manufacturing centers of Detroit, Michigan and Cleveland, Ohio, and because it was close to the American steel-making centers of Pittsburgh, Pennsylvania and Cleveland. Ray Harroun,...

Words: 564 - Pages: 3

Premium Essay

Timken Case

...Jun.25th 2014 Background Timken Company Overview Founded in 1898 by Henry Timken and incorporated in 1904, The Timken Company (“Timken” or “the company”), is headquartered in Canton, Ohio. Timken is the largest manufacturer of tapered roller bearings and alloy seamless mechanical steel tubing in the United States and a leading global manufacturer of highly-engineered bearings, alloy and specialty steels, and a provider of related products and services. Timken is the largest North American-based bearings manufacturer. The company has operations in 29 countries on six continents. As of December 31, 2005, Timken employed approximately 27,000 people. On February 18, 2003, Timken completed the acquisition of The Torrington Company (Torrington), a manufacturer of needle bearings used in transmission and wheel applications. Torrington is now integrated into the company, and has added tremendous scale to Timken’s operations. Torrington Company Overview Founded in 1866 as Excelsior Needle Company, a maker of sewing-machine needles, The Torrington Company was an old-line industrial firm. Torrington operated its business in two segments that were familiar to Timken: automotive and industrial. Sales were approximately equal across the two segments. The OEM business focused on higher-margin niche products. Torrington’s 2002 sales were split as follows: 73% in North America, 17% in Europe, and 10% elsewhere. The company employed 10,500 workers at 27 plants worldwide, and served...

Words: 1897 - Pages: 8

Premium Essay

Timken Case

...Some suggested answers for the Timken case: 1) Synergies are likely to come mostly from expanding the economies of “scope”. The quote on p.1 is revealing: “… the two companies shared many of the same customers but had few products in common, (therefore) customers would surely appreciate that Timken’s sales representatives could meet more of their needs.” Further on p.8: “… the combined companies… would have many complementary products… (and) only a 5% overlap in their product offerings… (while) the two companies’ customer lists overlapped by approximately 80%.” Timken was already going through a restructuring intended to add new products to its portfolio and add additional components (“bundling”) to further differentiate their products from (cheap) foreign imports. It seems like an acquisition of Torrington would fit perfectly with this goal (see the detail on p.8 about the potential combination of friction and lubrication functions). Also, the merging parties may enjoy economies of scale: they planned to use Timken’s international distribution network to deliver Torrington’s products. p.8 offers some details about efficiencies from the reduced combined sales force and concentrated list of suppliers (both of which are economies of scale) 2) To value do a DCF valuation of Torrington on a stand-alone basis, first we need estimates of stand-alone (i.e., with Ingersoll-Rand, IR) cash flows: those can be inferred from Exhibit 5 (with the corrections that I emailed...

Words: 1589 - Pages: 7

Premium Essay

Timken Museum

...The Timken Museum in Balboa Park exhibits European and American art in open, spacious galleries. The rooms are airy and bare except for the paintings or tapestries featured on each wall, and one sculpture in the center room. The lighting is mostly provided naturally through large windows and skylights, and the walls are rose-colored with a textured, triangular pattern embossed. The Dutch Room gallery features portraits and landscape paintings of, among others, the accomplished Flemish artist and diplomat Peter Paul Rubens (1577-1640), who is characterized by art historians as the most prominent figure of the seventeenth century Flemish Baroque period. Portrait of a Young Man in Armor, ca. 1620, by Peter Paul Rubens, is painted with oil on...

Words: 844 - Pages: 4

Premium Essay

Timken Case Study

...I. Statement of the Problem Timken Company has been a leader in the bearing company since the early 1900s began to seek ways to expand in 2002. They came up with the decision to acquire a subsidiary of Ingeroll-Rand called Torrington Company, another producer of metal bearings. The acquisition seems to be the right move since the two companies share 80% of the same customers and have a 5% overlap in products they offer. The problem arises when it comes to how to finance the acquisition. Timken is afraid that if they take on anymore debt they will cause credit agencies to downgrade their investment-grade rating. The challenge now lies in developing a financial plan that will allow Timken Company to acquire Torrington without dropping its investment grade. II Alternative Choices 1. Finance with all equity 2. Finance with all debt 3. Finance with mixture of debt and equity Calculations to Use 1. NPV 2. WACC 3. Debt to Capital Ratio 4. EBIT Interest Coverage III. Analysis of Alternatives We first begin by accessing if the company is worth acquiring by calculating NPV using the estimated cash flows of Torrington from Exhibit 5. To use NPV we must first calculate our required rate of return. This can be done by finding the CAPM and WACC for Timken. We begin by finding the cost of debt which can be seen in Exhibit 9. Timken is rated BBB, so we can assume our cost of debt is 7.23%. Then we find CAPM to get the cost of equity. We find that the risk...

Words: 631 - Pages: 3

Premium Essay

Timken Museum: Museum Analysis

...Haia 1 Timken Museum is a museum that holds many pieces of art from various time eras, cultures, and artists such as Guercino, Francisco de Zubaran, Luca Carlevarijs and much more, which is all located in Balboa Park, San Diego. The lighting of Timken Museum is cold, blue toned feel that makes the exhibit seem much smaller and enclosed than it really is, yet the lighting contracts from the exhibit itself. The atmosphere of Timken museum is very spacious and hushed, yet the lighting makes it feel small. There are two main exhibits that feature many types of art, Timken Museums art is mainly based upon art from the 1200-1900 eras. Some cultures held in this museum would be Spanish, Dutch, Italian, American, and so much more. The exhibits holds...

Words: 881 - Pages: 4

Premium Essay

Timkin

...The Timken Company Case 46 THE TIMKEN COMPANY In 2002, The Timken Company was considering acquiring The Torrington Company from Ingersoll-Rand. The acquisition would make a clear statement to the market about Timken’s commitment to remain a worldwide leader in the bearing industry as it would result in the combination of more than 100 years of bearing manufacturing and development experience. Because the two companies shared many of the same customers but had few products in common, customers would surely appreciate the ability to have more of their needs met by Timken’s sales representatives. Moreover, Timken’s potential annual cost savings from consolidating manufacturing facilities and processes were estimated to be more than $80 million. If the price paid for Torrington were too high, Ingersoll-Rand, rather than Timken, would capture the value of the synergies. In addition, given the large size of the acquisition, Timken was concerned about the impact on its balance sheet. If Ingersoll-Rand demanded a cash deal and Is this essay helpful? Upgrade your account to read more and access more than 650,000 just like it! get better grades if Timken raised the money with new debt, the increased leverage would almost certainly prompt credit agencies to downgrade Timken’s investment-grade rating. The Bearing Industry Bearings of various sizes and specifications found their way into everything from space shuttles to household appliances, automobiles, dentist drills, roller...

Words: 328 - Pages: 2

Premium Essay

Timken Wk6 Socio Economic Environment

...TIMKEN Socio-cultural Environment American Public University Robert J. Robinson TIMKEN Socio-cultural Environment American Public University Robert J. Robinson Introduction In this paper I will address the following issues posed by the Week 6 assignment:   Identify Domestic and Global Environments (countries) that are in opposing cultural clusters (as identified in International business: theory and practice) identify which cluster(s) your two countries fit.   Identify the socio-cultural parts of each country as related to business for your company. You will need to examine these with the aid of Geert Hofstede (see resources).   Identify and discuss the various sociocultural aspects of each country. Do they differ? How? What are the similarities? How would these factors affect your company’s business in your Domestic and Global Environments (countries)? Background The Timken Company (Timken) is an industrial technology company. The company carries out development, production and sales of mechanical components and high-performance steel. They offer engineered high-friction bearings, alloy steels and lubricants.  Identify Domestic and Global Environments (countries) that are in opposing cultural clusters (as identified in International business: theory and practice) identify which cluster(s) your two countries fit. Domestically, Timken (United States) is in North American culture cluster - by this I mean that Canada, the United...

Words: 844 - Pages: 4

Premium Essay

Pearlstein's How Wall Street Bent Steel

...Timken experience in “How Wall Street Bent Steel” illustrates that the Pearlstein’s claim that “the cult of shareholder value wrecked American business”. In the corporate world, companies run with two main objectives including the making of profits and maximizing shareholder’s wealth. This are the norms of business. However, Pearlstein thinks in different way. He claims that the pressure by shareholders to maintain their wealth is ridiculous. Pearlstein notes that the urge to maximize shareholder’s wealth is overtaken the customer satisfaction and interests. In America, business ethics has vanished in business operations because companies are striving to do all they can to make money. This is heavily brought by the pressure imposed to managers...

Words: 287 - Pages: 2

Free Essay

State of Us Economy

...This essay shall discuss the most current U.S. GDP figures and the current state of the economy. It will also discuss how the current state of the economy will or will not impact my organizational profitability, using the Timken Company. The most current figures available for GDP are in reference to 2014. GDP is the measure of all final goods and services made in a year, and made in the United States. This does include foreign country operations that are located in the U.S., however it excludes U.S. plants in foreign countries. The GDP numbers are important because it represents how well the economy is doing. An economy doing poorly will have lower profits for businesses, which effects stock price. This is significant to investors that look at GDP growth, and if it is negative it could suggest that the economy is in a recession. The real GDP is the most looked at figure in discussion with the economy. Real GDP is comparing one year to the other taking out the effects of inflation calculated by the Bureau of Economic Analysis (BEA). According to the BEA, the U.S. GDP increased 2.4 percent in 2014 from the figures found in 2013. The results I will also look at is the latest fourth quarter of 2014, because GDP is reported quarterly as well. The GDP is a very in depth and comprehensive report, therefore I will concentrate on the most important numbers that the report contains. The extras that the report contains breaks down personal consumption expenditures, gross...

Words: 1083 - Pages: 5

Premium Essay

Accounting Ratios

...History Friedrich Fischer designs the ball grinder. This machine allows steel balls to be ground to an absolutely round state for the first time – and in large volumes. Thanks to this innovation, he lays the foundation for the entire rolling bearing industry. Thus, the worldwide success story of the ball bearing begins in Schweinfurt.Later, 1883 is officially declared the year in which the company was founded.  1896Friedrich Fischer applies for permission to build a new plant near the train station in Schweinfurt – a step towards a new industrial dimension. The new plant produces 10 million balls per week. The company is incorporated one year later.  On 29 july 1905, the FAG brand was registered with the patent office in Berlin. The registered trademark FAG, which stands for Fischers Aktien-Gesellschaft, is protected in over 100 countries today. In 1909 Georg Schäfer takes over the “First Automated Cast Steel Factory, previously Friedrich Fischer, AG“ (“Erste Automatische Gußstahlkugelfabrik, vormals Friedrich Fischer, AG“)  The Schaeffler Technologies AG & Co. KG (also known as Schaeffler Group respectively Schaeffler Gruppe inGerman) is a privately owned major manufacturer of rolling element bearings for automotive, aerospace and industrial uses. In Germany, the main brands of the Schaeffler Group – INA, FAG and LuK – are marketed by Schaeffler Technologies AG & Co. KG and LuK GmbH & Co. oHG. Business of the Company Rolling And Plain Bearings * Deep...

Words: 620 - Pages: 3