Free Essay

Control Management

In:

Submitted By rkuncoro
Words 3956
Pages 16
Modul Belajar:

Sistem Pengendalian Manajemen
(Management Control Systems)

(Anthony and Govindarajan,12th Ed)

Disusun oleh

Bambang Kesit

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Jogjakarta, 2013

Kata Pengantar

Modul ini disusun untuk membantu mahasiswa mempelajari Sistem Pengen-dalian Manajemen (SPM) sehingga mahasiswa mudah memahami dan mengerti materi SPM. Pemahaman terhadap Mata Kuliah (MK) SPM ini sangat penting bagi mahasiswa sejak mengambil MK ini karena SPM ini salah satu MK yang diujikan pada ujian komprehensif. Selama ini, sering dijumpai mahasiswa meskipun telah mengambil dan lulus MK SPM ini namun ketika ujian komprehensif banyak tidak menguasai dan lulus ujian.

Modul ini terdiri dari Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen, Goal Congruence, Pusat Pertanggungjawaban, Harga Transfer, Penyusunan Anggaran, Evaluasi Kinerja, dan slide perkuliahan. Modul ini masih sangat sederhana, semoga diwaktu mendatang bisa lebih disempurnakan. Terima kasih.

Bab 1

Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan berulang-ulang untuk melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas.

Pengendalian adalah proses penetapan standar agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

• Elemen-elemen Sistem Pengendalian

1. Pelacak (detector), informasi mengenai apa yang sedang terjadi.
2. Penilai (assessor), perbandingan informasi tersebut dengan keadaan yang diinginkan.
3. Effector, melakukan koreksi terhadap perbedaan signifikan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan.
4. Jaringan Komunikasi, perangkat yang meneruskan informasi dari detektor ( assessor ( efector.

Pengendalian Manajemen adalah suatu proses dimana manajer senior (manajemen di setiap tingkatan) memastikan bahwa orang-orang yang diawasinya mengimplementa-sikan strategi yang dimaksudkan.
Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu alat atau cara yang terstruktur yang digunakan oleh manajer untuk memastikan bahaw orang-orang yang diawasinya mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.

Struktur Organisasi Pendelegasian Wewenang Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Sistem Informasi dan Komunikasi Perencanaan Strategis Penyusunan Anggaran Pelaksanaan Evaluasi

Keterangan :

– Perencanaan strategis, proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangak implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan. Keluarannya disebut program. – Penyusunan anggaran, perencanaan jangka pendek, selama 1 tahun dalam bentuk moneter. – Pelaksanaan, selama 1 tahun, manajer melakukan program/bagian dari program yang menjadi tanggung jawabnya. – Evaluasi kinerja dan pelaporan, menilai kinerja manajer pusat pertanggung jawaban berdasarkan efisiensi dan efektivitasnya.

merumuskan tujuan, strategi dan kebijakan ( Top Management (analisis swot).

implementasi strategi ( middle management.

pengendalian tugas individu ( lower management.

• Perumusan Strategi

← Proses merumuskan tujuan organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan ← Orientasi jangka panjang ← Difokuskan pada proses perencanaan

• Pengendalian Manajemen ← proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi

1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi. 2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi. 3. Mengkomunikasikan informasi. 4. Mengevaluasi informasi. 5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika. 6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubaj perilaku mereka. 1. Membutuhkan planning untuk penentuan standar. 2. Tidak bersifat otomatis, tetapi sistematis (keputusan yang dibuat berdasarkan pada prosedur). 3. Perlu koordinasi antar anggota organisasi. 4. Ketidakjelasan hubungan antara tindakan apa yang ingin dicapai untuk menciptakan kondisi yang diinginkan.

• Pengendalian Tugas ← Proses untuk memastikan bahwa tugas yang telah ditentukan dilaksanakan secara efektif dan efisien ← Orientasi jangka pendek ← Difokuskan pada proses pengendalian ← Perbedaan antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen: – Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru – Pengendalian manajemen adalah proses implementasi strategi tersebut – Perbedaan antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen

|Pengendalian Manajemen |Pengendalian Tugas |
|Faktor manusia merupakan faktor penting |Faktor manusia merupakan faktor yang sifatnya khusus |
|Antar manajer saling berinteraksi |Interaksi karyawan relatif kecil |
|Fokus pada 1 unit organisasi |Fokus pada 1 bagian tugas |
|Berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan |Berhubungan dengan 1 tugas tertentu |

← Siapa yang bertanggung jawab atas merancang dan mengoperasikan SDM? Controller atau CEO?

• Fungsi Kontroler
1. Merancang dan mengoperasikan sistem operasi dan pengendalian
2. Menyiapkan financial statement dan financial report
3. Menyiapkan dan menganalisis performance report
4. Supervisi internal audit dan prosedur pengendalian akuntansi ( validitas informasi
5. Mengembangkan personel dalam fungsi kontroler

Bab 2 Struktur Organisasi

Goal Congruence ← adalah keselarasan tindakan-tindakan yang menganjurkan setiap orang/anggota untuk menyelaraskan tujuan dan pribadinya masing-masing dan sesuai dengan kepentingan. ← adanya keselarasan tujuan antara kepentingan (tujuan) individu/orang yang ada di perusahaan dengan tujuan perusahaan.

– norma yang tumbuh dalam masyarakat (etos kerja) ( misalnya: kedisiplinan masyarakat Jepang terbawa juga dalam organisasi. – budaya setempat. – budaya perusahaan, contoh: semua karya-wan disiplin. – gaya manajemen (cara manajer memimpin perusahaan) – organisasi internal (hubungan kerja antara bagian satu dengan yang lain) – persepsi dan komunikasi (perintah dari atasan ke bawahan) – kerjasama dan konflik (hubungan organisasi, dimana manajer senior membuat keputusan dan mengkomunikasi-kannya melalui hirarki organisasi)

SPM

Aturan (meliputi semua tipe instruksi dan pengendalian)

Gambar:
a. Organisasi Fungsional

b. Organisasi Unit Bisnis

c. Organisasi Matrix

Bab 3 Pusat Pertanggungjawaban

Pusat Pertanggungjawaban ← adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap kinerja (aktivitas) unit bisnisnya. ← berguna untuk membantu mengimplementasikan rencana strategis manajer puncak. ← pengukuran kinerja didasarkan atas dasar efisiensi dan efektivitas.

• Input dan Output ← hubungan antara input dan output bersifat timbal balik dan langsung. (mis. : departemen produksi ( input bahan baku menjadi barang jadi) ← ada juga input yang tidak berkaitan secara langsung dengan output. (mis. : biaya iklan)

• Pengukurannya ← input diukur dengan satuan moneter yaitu uang. ← nilai uang diperoleh dari … = kuantitas fisik x harga per unit. (mis. : jumlah jam kerja x tarif per unit) ← jumlah moneter itu yang disebut sebagai biaya. ← input lebih mudah diukur daripada output.

• Efisiensi dan Efektivitas ← adalah rasio output terhadap input. ← efisiensi diukur dengan membandingkan biaya aktual dan biaya standar. Contoh: Pusat tanggungjawab A > efisiensi dari B apabila : • Input A < input B, tetapi dengan output yang sama • Input A = input B, tetapi output A lebih besar

• Efektivitas ← lebih ditentukan oleh hubungan output yang dihasilkan dengan tujuan. ← semakin besar output, maka semakin efektif unit tersebut. Suatu pusat tanggungjawab akan bersifat efisien jika melakukan sesuatu dengan tepat dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.

1. Pusat Pendapatan ← adalah pusat tanggungjawab yang outputnya (pendapatan) dapat diukur secara moneter, tetapi tidak ada hubungan antara input dan output. ← hal ini karena pusat pendapatan merupakan organisasi pemasaran yang tidak bertanggungjawab terhadap laba. ← jika input (biaya) dikaitkan dengan output (pendapatan), maka unit tersebut merupakan pusat laba. ← kinerja diukur atas dasar : pendapatan yang diperoleh = unit yang terjual x harga jual

2. Pusat Biaya ← adalah pusat tanggungjawab yang inputnya dapat diukur secara moneter, tetapi outputnya tidak. ← kinerja manajernya diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan. ← input dapat diukur karena kita mengeluarkan biaya, sedang output tidak dapat diukur karena output terdapat pada pusat pendapatan.

Pusat Biaya Teknik ← input (unit moneter) punya hubungan erat dengan output (fisik). ← jumlahnya (biaya) dapat diestimasi. Contoh: biaya pabrik untuk tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung, biaya-biaya yang terjadi pada departemen produksi. – input-inputnya dapat diukur secara moneter. – input-inputnya dapat diukur secara fisik. – jumlah Dollar optimum dan input yang dibutuhkan dapat ditentukan.

Pusat Biaya Kebijakan ← sebagian besar biaya yang terjadi mempunyai hubungan erat dengan output yang dihasilkan. ← output sulit diukur. Pusat Biaya Kebijakan meliputi : a. Unit Administrasi dan Pendukung Contoh : akuntansi, hukum, sumber daya manusia, hubungan industrial. – Kesulitan mengukur output – Tidak adanya keselarasan data-data

b. Operasi Penelitian dan Pengembangan (Lit Bang) – Kesuliatan mengukur output – Tidak adanya keselarasan data-data

c. Aktivitas Pemasaran Pemindahan (distribusi) barang dari perusahaan ke pelanggan. Pengumpulan piutan yang jatuh tempo dari para pelanggan.

Aktivitas untuk Periklanan memperoleh pesanan Pengawasan terhadap ………….?

3. Pusat Laba Kinerja yang diukur dari laba yang diperoleh (selisih pendapatan dan biaya). Contoh : Unit bisnis/divisi, karena bertanggungjawab atas revenu dan biaya dari departemen produksi.

– Kecepatan dalam pengambilan keputusan – Kualitas keputusan akan lebih baik – Tempat pelatihan manajer umum – Kesadaran laba dan peningkatan kinerja kompetitif

– Hilangnya pengendalian (dari korporat) karena pendele-gasian keputusan – Perselisihan (harga transfer) – Kompetisi antar divisi (untuk mendapatkan alokasi dana) – Laba jangka panjang diabaikan (lebih fokus pada laba jangka pendek) – Divisionalisasi yang mengakibatkan biaya tambahan dan duplikasi …………….. – Divisionalisasi adalah ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama bertanggungjawab, baik atas produksi maupun pemasaran.

Pusat Laba Lainnya

• Unit Organisasi Fungsional, biasanya yang dijadikan pusat laba adalah unit produksi unit pemasaran (pusat laba semu), karena? • Aktivitas Pemasaran, membebankan biaya dari produksi yang terjual. • Manufaktur, mengakui harga jual produk dikurangi estimasi biaya pemasaran. • Unit Pendukung dan Pelayanan, pembebanan biaya pelayanan yang diberikan sehingga pendapatan setara dengan pengeluaran. Pengukuran Kinerja Manajer Perencanaan (fokus pada hasil kerja manajer) Koordinasi Pengendalian

Pengukuran Kinerja Ekonomis (fokus pada kinerja laba sebagai entitas ekonomi)

Tujuan Pengukuran Prestasi Pusat Laba

1. Untuk menentukan kontribusi sebuah pusat laba sebagai suatu kesatuan terhadap tujuan organisasi. 2. Dasar untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat laba. 3. Motivasi manajer pusat laba dalam mengoperasikan unitnya agar konsisten dengan tujuan umum perusahaan.

Permasalahan Dalam Mengukur Kinerja Pusat Laba

1. Alokasi Pendapatan Bersama : pembagian yang adil dari pendapatan yang didapat dari beberapa divisi berdasarkan kontribusi untuk mendapatkannya. 2. Alokasi Biaya Bersama : penggunaan fasilitas yang sama oleh beberapa divisi dan pengalokasiannya harus wajar. 3. Penentuan Harga Transfer :penentuan harga dari barang yang ditransfer antar divisi dalam sebuah perusahaan. 4. Pemilihan Tolak Ukur Laba : berkaitan dengan metode yang digunakan dalam penentuan laba.

Metode Penentuan Laba

a. Margin Kontribusi Alasannya adalah beban tetap berada di luar kendali manajer sehingga perhatian manajer harus fokus pada usaha memaksimalkan margin kontribusi. Cara menghitungnya :

b. Laba Langsung Menggabungkan seluruh pengeluaran pusat laba, tidak menggabungkan unsur manfaat motivasi dan biaya-biaya kantor pusat. Cara menghitungnya :

c. Laba yang Dapat Dikendalikan Misalnya, layanan teknologi informasi. Cara menghitungnya :

d. Laba Sebelum Pajak Cara menghitungnya :

e. Laba Bersih Yaitu jumlah laba setelah pajak Cara menghitungnya :

4. Pusat Investasi Adalah pusat tanggungjawab yang prestasinya diukur atas dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan investasi yang digunakan.

• Masalah Pusat Investasi

a. Pengakuan Aktiva sebagai dasar investasi Laba bukan dasar yang baik untuk pengendalian tanpa melihat aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba. Contoh : Laba 10 juta dengan investasi 20 juta lebih baik daripada laba 20 juta dengan investasi 100 juta.

b. Pengukuran dan tolok ukur prestasi Pengukuran prestasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pusat investasi dapat menghasilkan hasil yang memuaskan bagi unit usaha dan perusahaan.
• Tolok Ukur Investasi

Ada 2, yaitu : Laba Operasi = Pendapatan Bersih Investasi yang Digunakan = Aktiva yang Digunakan / Modal Perusahaan

• ROI (Return on Investment)

Yaitu Tingkat Pengembalian Asal Investasi

Kelebihan ROI a. Merupakan alat ukur yang komprehensif (menyeluruh) dalam segala hal yang mempengaruhi neraca atau L/R (Laporan Keuangan). b. Mudah dihitung dan dipahami. c. Merupakan dasar atau alat ukur yang umum digunakan. d. Dapat digunakan sebagai pembanding (karena digunakan juga oleh pesaing).

Kelemahan ROI a. Adanya keengganan unit bisnis untuk ekspansi jika investasi akan menurunkan ROI divisi, walaupun investasi tersebut akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. b. Keputusan bisnis untuk meningkatkan ROI dapat menurunkan profit perusahaan (karena melakukan penjualan asset yang memiliki ROI di bawah standar). c. Fokus pada keuntungan jangka pendek.

• EVA / RI (Residual Income)

Biaya Modal = Beban Modal x Modal yang Digunakan

Kelebihan EVA a. Mendorong manajer unit divisi untuk menerima usulan investasi yang menurut ROI tidak menguntungkan (sehingga tidak diterima) tetapi mengun-tungkan perusahaan secara keseluruhan. b. Seluruh unit bisnis memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan keun-tungan perusahaan. c. Memungkinkan penggunaan cost of capital (suku bunga) yang berbeda-beda untuk berbagai jenis aktiva.

Kelemahan EVA a. Menitik beratkan hasil jangka pendek tanpa memperhatikan keputusan jangka panjang. b. Menitik beratkan pada laba dan mengabaikan hubungan dengan karyawan.

Bab 4 Harga Transfer

HARGA TRANSFER

Adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban yang satu dengan yang lain, salah satunya merupakan pusat laba.

• Syarat Terpenuhinya Harga Transfer a. Sistem harus mencerminkan informasi yang relevan yang dibutuhkan pusat laba. b. Laba yang dihasilkan mencerminkan dengan baik penggunaan trade-off antara biaya dan pendapatan. c. Tingkat laba harus mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba.

• Tujuan Harga Transfer a. Memberikan informasi yang relevan dan dibutuhkan setiap unit untuk menentukan trade-off antara cost-revenue. b. Mendorong keputusan goal congruence (manajemen mengambil keputusan untuk memaksimalkan laba perusahaan dengan memaksimalkan laba divisi. c. Evaluasi (prestasi divisi), tidak satupun manajer divisi yang memperoleh keuntungan dengan mengorbankan divisi lain. d. Terjaganya otonomi divisi (tidak ada campur tangan manajemen puncak terhadap kebebasan manajemen divisi dalam mengambil keuntungan.

• Prinsip Dasar Harga Transfer a. Bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga pasar yang dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar/dibeli dari pemasok luar. b. Bagi divisi penjualan, harga transfer merupakan pendapatan dan akan diper-hitungkan adanya laba untuk pusat laba penjualan, sedangkan c. Bagi pusat laba pembelian, harga transfer merupakan biaya atau harga pokok sehingga diharapkan masih dapat dijual dengan memperoleh keuntungan.

• Metode Penentuan Harga Transfer

a. Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar Dianggap cara yang terbaik karena harga pasar cocok dengan konsep pusat laba (dapat mengukur kontribusi setiap pusat laba), dan menjadikan penilaian prestasi atas dasar laba menjadi layak untuk diterapkan (dapat mengoptimal-kan suatu divisi untuk memperoleh laba). Kelemahan : – Tidak semua produk yang ditransfer memiliki harga pasar – Harga pasar sering berubah sehingga harga transfer berubah – Sering terdapat harga yang sama untuk produk yang sama

Situasi Ideal, Harga Transfer akan menghasilkan goal congruence jika kondisi di bawah ini ada : – Orang-orang yang kompeten (harus memperhatikan jangka panjang seperti jangka pendek) – Atmofer yang baik (profitabilitas sebagai cita-cita yang penting sebagai pertimbangan dalam penilaian kinerja manajemen) – Harga Pasar – Kebebasan sourcing – Informasi penuh – Negosiasi

b. Harga Kompetitif Hambatan dalam perolehan sumber daya.

1. Pasar Yang Terbatas, alasannya : – Kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan eksternal. – Jika perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdeferensiasi, tidak ada sumberdaya dari luar. – Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka cenderung tidak akan menggunakan sumberdaya dari luar kecuali jika harganya lebih murah.

2. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri Harus dibuat pembatasan agar setiap divisi pusat laba tidak saling membeli dari luar tapi membeli dari divisi dalam perusahaan dengan catatan harga antar divisi sama dengan harga pasar.

Menentukan Harga Kompetitif : – Jika terdapat harga pasar, maka yang digunakan adalah harga pasar – Berdasarkan penawaran – Jika pusat laba menjual barang yang diproduksi ke pasar bebas, maka harga kompetitifnya ditentukan dengan meniru harga di luar – Jika pusat laba pembelian membeli barang dari luar, maka pusat laba tersebut dapat meniru harga kompetitif dari luar.

c. Harga Pokok Alasannya : – Tidak ada harga pasar yang layak untuk dijadikan harga transfer. – Pada pasar kompetitif tidak tersedia harga jual produk yang ditransfer (mungkin produk tersebut belum jadi). – Kesulitan dalam menentukan harga jual karena perselisihan antar manajer divisi (jika ada beberapa macam harga untuk produk yang sejenis). – Jika produk yang ditransfer mengandung formula/proses rahasia sehingga tidak diketahui pihak luar. d. Harga Transfer Negosiasi – Apabila tidak menemukan kesepakatan antara harga pasar dan harga pokok. – Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer antar pusat laba yang terlibat tanpa campur tangan dari kantor pusat. – Kadang tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan kedua pihak, sehingga perlu ditangani oleh pimpinan dengan membentuk komite arbitrase.

• Cara Mengatasi Masalah Harga Transfer

a. Kesepakatan antar divisi/pusat laba Negoisasi untuk memutuskan harga jual kepada pihak luar dan menentukan distribusi laba untuk produk yang mengandung profit. b. Penentuan harga transfer 2 langkah Dihitung dengan cara membebankan sebesar biaya variabel standar dan secara periodik pusat laba penjualan membebankan biaya tetap untuk produk yang dijual dan prosentase keuntungan secara proposional kepada pusat laba pembelian. c. Pembagian laba d. Metode 2 himpunan harga – Divisi produksi yang menjual ke divisi pembelian dikreditkan sebesar harga jual ke konsumen. – Divisi pembelian didebitkan sebesar biaya variabel standar penuh.

Contoh Dua Langkah : Misalkan pusat laba penjual mentransfer secara interen semua produk A yang dihasilkan ke pusat laba pembeli. Data-data berikut berkaitan dengan pusat laba penjual adalah sebagai berikut :

– Biaya variabel per unit Rp. 5,00 – Biaya tetap per bulan Rp. 20.000,00 – Investasi yang digunakan Rp. 1.200.000,00 – Laba yang diharapkan 10%

Asumsi jumlah produksi yang ditransfer sebanyak 5.000 unit, maka :

– Biaya variabel (5.000 unit x Rp. 5,00) Rp. 25.000,00 – Biaya tetap per bulan Rp. 20.000,00 – Laba yang diharapkan (10% x 1.200.000,00/12) Rp. 10.000,00

Jumlah harga transfer Rp. 55.000,00

Dengan kata lain harga per unit = Rp. 55.000 : 5.000 unit = Rp. 11,-/unit.

← Kelemahan metode 2 set harga adalah : penjumlahan laba dari semua pusat laba lebih besar dibandingkan dengan jumlah laba perusahaan.
Bab 5 Perencanaan Strategis

Perencanaan Strategis

Adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka mengimplementasikan strategi dan menaksir jumlah sumberdaya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang.

Perumusan Strategi Perencanaan Strategi

- memutuskan strategi baru - mengimplementasikan strategi
- tidak sistematis - kegiatannya sistematis
- perlu diuji kembali - perlu umpan balik

• Langkah-Langkah Perencanaan Strategis

1. Menetapkan strategi (vis, misi, tujuan yang akan dicapai) 2. Mengenali lingkungan (dimana organisasi mengimplementasikan strategi) 3. Melakukan analisis SWOT (menentukan program baru) 4. Menyiapkan semua faktor-faktor penunjang (SDM, dana) 5. Menyiapkan sistem umpan balik (untuk mengetahui efektivitas pencapaian implementasi perencanaan strategis)

• Keuntungan Perencanaan Strategis

1. Merupakan langkah kerja dalam mengembangkan anggaran tahunan 2. Sebagai alat pelatihan dan pendidikan manajemen 3. Orientasi jangka panjang 4. Membantu manajemen menyesuaikan arah organisasi ke tujuan yang dikehendaki.

• Kelemahan Perencanaan Strategis

1. Kegiatan bersifat rutin, birokratis, mengurangi cara berfikir. 2. Menghabiskan waktu dan mahal. 3. Butuh departemen perencanaan yang luas.

• Value Chain Analysis (Analisis Rantai Nilai) – Merupakan metode untuk merinci suatu rangkaian, dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan oleh langganan, menjadi kegiatan strategis yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumberdaya. – Aktivitasnya dari memperoleh bahan baku dasar untuk pemasok sampai membuat produk akhir dan mengantarkannya ke pelanggan akhir. – Fokus pada peningkatan laba :

a. Kaitan dengan pemasok

Contoh kaitan dengan pemasok : Perusahaan cokelat cair, untuk menghemat biaya cari pemasok cokelat cair juga.

b. Kaitan dengan pelanggan

Contoh katian dengan pelanggan : Perusahaan minuman butuh botol, dia lebih memilih perusahaan botol yang paling dekat agar tidak mengeluarkan biaya yang banyak.

c. Keterkaitan proses dalam value chain dari perusahaan

• Activity Based Cost (ABC) – Menentukan biaya berdasarkan besar kecilnya aktivitas yang dilakukan (Biaya yang dikeluarkan disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan) – Manfaatnya : a. Produk yang rumit dengan komponen yang rumit akan menghasilkan biaya desain dan produksi yang lebih tinggi daripada produksi yang sederhana. b. Produksi dengan volume yang rendah memiliki biaya per unit yang lebih rendah dari proses dengan volume tinggi.

Bab 6 Penyusunan Anggaran

Penyusunan Anggaran

Adalah proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk moneter (uang) untuk kurun waktu tertentu (biasanya 1 tahun), dan menyatakan pendapatan serta biaya untuk tahun tersebut.
Peran anggaran yaitu sebagai alat perencanaan dan pengendalian jangka pendek.

• Fungsi Anggaran

a. Alat Perencanaan (Anggaran menyesuaikan dengan rencana strategis) Penyusunan anggaran diharapkan dapat menyediakan suatu peluang untuk membuat keputusan yang akan meningkatkan kinerja sebelum dijadikan sebagai komitmen.

b. Alat Koordinasi Setiap manajer pusat tanggungjawab dalam organisasi ikut bertanggungjawab dan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.

c. Merancang Pertanggungjawaban Setiap anggaran yang disetujui harus dapat memperjelas tanggungjawab dari …………..???????

d. Dasar untuk Evaluasi Kinerja Anggaran merupakan titik awal yang baik untuk menilai kinerja.

• Hubungan Anggaran dan Perencanaan Strategis (Progamming)

– Progamming merupakan proses menentukan program dalam konteks melak-sanakan strategi organisasi – Progamming dan anggaran merupakan kegiatan yang bersifat perencanaan

• Hubungan Anggaran dan Forecasing – Anggaran adalah rencana manajemen dengan asumsi pihak penyusun anggaran akan mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan apa yang direncanakan. – Forecast hanyalah prediksi tentang apa yang terjadi, tetapi tidak ada usaha untuk merealisasikan.

• Forecasting – Dapat dinyatakan dalam satuan moneter, dapat juga tidak – Periodesasi bebas – Tidak ada tanggungjawab untuk merealisasi – Biasanya tidak perlu otorisasi dari atasan – Tidak ada analisis secara formal dan berkala

• Proses Penyusunan Anggaran a. Pembuatan usulan program harus ada persetujuan dari pimpinan puncak b. Pembuatan usulan didasarkan pada pedoman yang telah disetujui oleh pimpinan puncak c. Review anggaran dan dirundingkan jika ada kejanggalan (negoisasi) d. Review kembali dan disetujui sebelum anggaran tahunan dimulai

Pembuatan anggaran cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih rendah dan biaya (pengeluaran) agak lebih tinggi, sehingga target lebih mudah dicapai.

• Skema Penyusunan Anggaran

• Aspek Perilaku Anggaran

– Pendekatan Penyusunan : a. Top Down (Manajer Senior yang menetapkan) b. Bottom-Up (Manajer Level Bawah ikut menetapkan anggaran) c. Kombinasi Pendekatan penyusunan anggaran yang paling baik adalah “bottom-up”, karena kemungkinan besar akan menciptakan komitmen untuk mencapai tujuan anggaran.

– Tingkat Kesulitan Target Anggaran Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai (achievable).

Anggaran harus achievable, karena : a. Bila terlalu sulit, manajer cenderung mengambil tindakan jangka pendek b. Mengurangi resiko manipulasi anggaran c. Senior manajemen dapat menjelaskan ke berbagai pihak bahwa anggaran yang dipakai masuk akal.

• Jenis Anggaran

a. Operating Budget 1. Anggaran Pendapatan Berisi proyeksi jumlah unit penjualan x harga jual yang diharapkan. – Anggaran Pendapatan adalah yang paling penting, tetapi juga merupakan elemen yang memiliki ketidakpastian yang paling besar. – Manajer bertanggungjawab terhadap pemasaran yang efektif (iklan), pelayanan, dan kualitas.

2. Anggaran Biaya Anggaran yang dibuat oleh manajemen produksi biasanya bukan hanya produk yang akan dijual tetapi merupakan biaya standar dan produksi. Jadi yang dianggarkan adalah : – Biaya Pemasaran : biaya yang terjadi untuk memperoleh penjualan. – Biaya Logistik : entri pesanan, pergudangan dan pengambilan pesanan, transportasi. – Biaya Umum dan Administrasi : merupakan biaya kebijakan.

b. Capital Budget Berisi capital project yang disetujui (misalnya: usulan pengeluaran modal).

c. Balance Budget Implikasi dari anggaran operasi dan anggaran modal.

d. Cash Flow Budget Memperlihatkan jumlah kas yang diperlukan selama 1 periode serta cara pemenuhannya.

• Tehnik Penyusunan Anggaran 1. Simulasi Metode yang membuat suatu model sesuai kondisi sebenarnya dan mengubahnya untuk menggambarkan beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya. Penyusunan dan peninjauan anggaran adalah proses simulasi.

2. Estimasi Setiap jumlah dalam anggaran merupakan hasil estimasi.

3. Anggaran tak terduga Yaitu anggaran dengan tujuan untuk mengantisipasi jika terjadi penurunan penjualan yang tidak terduga sebelumnya. Berguna agar manajer dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat apabila terjadi keadaan yang tidak diinginkannya.

• Pelaksanaan

Selama tahun anggaran, melakukan program/bagian dari program yang menjadi tanggungjawabnya.

Bab 7 Evaluasi Kinerja

• Evaluasi Kinerja

BSC (Balance Score Card) Adalah alat pengukur kinerja dengan aspek keuangan dan non keuangan.

o Kinerja Keuangan – Diukur dari tingkat laba dan nilai pasar, diwujudkan dalam profitabilitas, pertumbuhan, dan nilai pemegang saham. – Alat ukurnya ROI/EVA.

o Kepuasan Pelanggan – Diukur dengan bagaimana perusahaan dapat memuaskan pelanggan. – Alat ukurnya menggunakan market share, customer satisfaction.

o Bisnis Internal – Diukur dari bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang-barang dan jasa secara efisien dan efektif. – Alat ukurnya menggunakan kualitas pengenalan produk baru.

o Inovasi dan Pembelajaran – Bagaimana perusahaan selalu inovatif dan terus tumbuh dan berkembang, mampu bersaing saat ini dan masa yang akan datang.

o Langkah-langkah BSC 1. Menentukan strategi Tujuan organisasi dijelaskan secara eksplisit. 2. Menentukan ukuran strategi 3. Penyatuan ukuran dalam sistem manajemen 4. Menelaah ukuran dan hasil secara rutin

o Kelebihan BSC – Merupakan konsep pengukuran yang komprehensif – Adaptif dan responsif terhadap lingkungan bisnis – Fokus pada tujuan perusahaan secara menyeluruh

o Kelemahan BSC – Pengukuran terlalu berlebihan – Kurangnya hubungan antara ukuran dan hasil non keuangan – Tidak ada mekanisme perbaikan – Terpaku pada hasil keuangan – Kesulitan dalam menentukan trade-off (tidak adanya bobot yang eksplisit)
-----------------------
1. Assessor Perbandingan informasi dengan keadaan yang diinginkan

Perangkat
Kendali

2. Effector Koreksi terhadap perbedaan signifikan

3. Detector Informasi mengenai apa yang sedang terjadi

Perusahaan
Yang Sedang
Dikendalikan

Struktur
Pengendalian Manajemen

Proses

Pengendalian Strategi

Pengendalian Manajemen

Pengendalian Tugas

Kegiatannya

Karakteristiknya

Faktor
Eksternal

Faktor
Eksternal

Informal

Informal

CEO

Manajer
Pemasaran

Staff

Manajer
Wilayah B

Manajer
Wilayah A

Manajer
Pabrik 1

Manajer
Pabrik 3

Manajer
Pabrik 2

Staff

Manajer
Wilayah C

Manajer
Manufaktur

Staff

Manajer Unit
Bisnis Z

Manajer Unit
Bisnis X

Manajer
Pabrik

Staff

CEO

Manajer Unit
Bisnis Y

Staff

Staff

Staff

Manajer
Pemasaran

Manajer
Pabrik

Manajer
Pabrik

Manajer
Pemasaran

Manajer
Pemasaran

CEO

Manajer
Fungsi A

Manajer
Fungsi A

Manajer
Proyek Y

Manajer
Proyek X

Manajer
Proyek Z

Manajer
Fungsi A

Staff

Ciri-Ciri

Kendala

Kendala

Aktivitas
Logistik

Kendala

Aktivitas
Pemasaran

Manfaat

Kelemahan

Mengukur
Profitabilitas

Pendapatan xxx HPPenj. (xxx) Biay. Variabel (xxx)
Margin Kontribusi xxx

Margin Kontribusi xxx
Biaya Tetap (xxx) Laba Langsung xxx

Laba Langsung xxx
Biaya yang Dapat dikendalikan (xxx) Laba yang Dapat Dikendalikan xxx

Laba yang Dapat Dikendalikan xxx
Alokasi Korporat Lainnya (xxx) Laba Sebelum Pajak xxx

Laba Sebelum Pajak xxx
Pajak (xxx) Laba Bersih xxx

Laba Operasi
ROI = x 100% Investasi yang Digunakan

EVA = Laba Bersih – Beban Modal

EVA / RI = Laba Bersih – Biaya Modal

Perusahaan

Pemasok

Pemasok dari
Pemasok

Pelanggan dari
Pelanggan

Pelanggan

Perusahaan

Penyusunan Anggaran

• Difokuskan dalam waktu 1 hari
• Terstruktur menurut pusat tanggung-jawab

Perencanaan Strategis

• Difokuskan untuk beberapa tahun
• Terstruktur berdasar unit produksi

Organisasi (Departemen dan Komite Anggaran)

Penerbitan Petunjuk

Usulan Awal

Negoisasi

Review dan Persetujuan

Revisi

Similar Documents

Premium Essay

Management Control

...* there was no existence of a punishment policy. * the employees were trusted too much for their activity. * Behavioral constraint is seen here for fraud is no part of the employees culture. * There is a lack of direction for there is no report or form of supervision for ASCs. Communication process are not followed maybe they do not like it. * There is no motivation at all, one bores when doing the same thing daily. * Dull and negative attitudes emerged when there's no incentive so there a lot of pressure for people employees to commit fraud. The ability to do the job is very poor and this questions the selection process no form of training .Thus, Incompetence could be another reason why this control failed. Stage 2: Action Control * Formation of the taskforce team Implementation Failures: * there was no employee empowerment. The taskforce were professionals which need empowerment. * the team had no specified role they tackle the problem blindly, some of them just went with the flow not all areas were tapped into. * trust is questioned for centralization of power and thus their findings are subjective for their roles were not clearly defined. * Direction was there but due to lack of motivation, direction was never practiced. The capability of achieving the target is in the teams potential. * Performance is measured not only through capability but motivation too and since motivation lacks and so as performance...

Words: 1052 - Pages: 5

Premium Essay

Control Management

...market thereby expanding its routes. High level management was involved as the deal involved signing a ten year contract with Qantas Airways. The contract situation was a non-cybernetic control. Etihad Airways signed a billion dollar deal with Sabre for the Sabre software solution. This was in an attempt to migrate all its business operations to the Sabre software platform. The role of this control was to simplify management process, auditing and analyzing of important aspects of the airline operations with the aim of minimizing operational costs. The control was top management oriented as it is the airline’s biggest technology investment. The decision to migrate the entire business operations to the Sabre Software is a cybernetic decision. Comparing the given case of Northrop Grumman and Etihad Airways it is clear that both companies are focused easing management by employing solutions and contracts that will make operations of the companies easier and smooth. Etihad aims at reducing costs and meeting the customers need by acquiring the Sabre software, where as Northrop on employee perfomance. The two firms employ different control types, whereas Etihad makes use a feedback control decision (Harrison and St. John, 2002, 118 - 129) where response from customers is used to make the decision Northrop makes use of a concurrent decision. Same level of management is witnessed as both companies employ top management level of control as the decisions...

Words: 352 - Pages: 2

Premium Essay

Management Controls

...test data management controls. IT Audit is the process of collecting and evaluating evidence to determine whether a computer System has been designed to maintain data integrity, safeguard assets, allows organizational goals. To be achieved effectively, and uses resources efficiently. Data integrity relates to the accuracy and completeness of information as well as to its validity in accordance with the norms. An effective information system leads the organization to achieve its objectives and an efficient information system uses minimum resources in achieving the required objectives. IT Auditor must know the characteristics of users of the information system and the decision making environment in the audit organisation while evaluating the effectiveness of any system. The potential for material systems error has thereby been greatly increased causing great costs to the organisation, e.g., the highly repetitive nature of many computer applications means that small errors may lead to large losses Controls in a computer information system reflect the policies, procedures, practices and organizational structures designed to provide reasonable assurance that objectives will be achieved. The controls in a computer system ensure effectiveness and efficiency of operations, reliability of financial reporting and compliance with the rules and regulations. Information system controls are broadly classified into two broad categories: * General Controls * Application controls General...

Words: 1027 - Pages: 5

Premium Essay

Management Control

...I think AirTex need a new control system at the time of the takeover; AirTex’s old control system was not effective to serve its objectives, and there are some main reasons why its old control system didn’t work. Firstly, lack of direction, to be specific that is AirTex’s employees don’t know what the company want from them and how can them perform to match the desire from company. Secondly, there was no motivational plan mentioned before the company was taken over, as a result, the employees were not necessarily behavior in the company’s best interests. Thirdly, most of AirTex’s managers and employees were either poor educated or untrained, while the department managers except the accounting department manager, lack the necessary and critical information to do a good job. AirTex has a centralized organizational structure and control system before Fed and Frank took over the company; among all 7 existing departments (the aircraft sales department was discontinued because of company’s poor management), the accounting department was central to the company, positional and administrative; Sarah Arthur, manager of the accounting department, manage the company when CEO was absent, which was frequent. She had no formal accounting training while she control almost everything in AirTex, she is the central repository of the company, she made decision without arriving at consensus with othe management, she keep the information one-way within the company, and she kept the company check…...

Words: 520 - Pages: 3

Premium Essay

Management Control

...6a6Management Control Research Wrap-up for the first two weeks! During the first two weeks the main goal was to provide a holistic overview and understanding about management control research. After these two weeks you should be able to: 1. Understand what are MACS (book, p. 5) + developed further in chapter 4 of the book. a. Agency theory: Organizations are a web of two-person contracts between owner (principal) and managers/employees (agents). MACS are used to monitor, control, and motivate the agents (e.g. incentive system) – owner’s position; b. Nerve center: Managers need (formal and informal) information to support their decisional, interpersonal and informational roles – manager’s position; c. Accounting symbolism: MACS are used in a ceremonial way: more symbolic than functionalistic. Can be used either to influence or persuade (offensively) or to a posteori justify decisions (defensively) – accounting’s position; d. Labor process: MACS are used to weaken and exploit workers (managers can both be victims and users of MACS) – workers’ position; e. Dialectic controls: Historical analysis and evolution / change based on tensions amongst organizational elements – managers and workers’ position. 2. Understand two typologies about Management Control Research. a. The three paradigms proposed by Chua (1986) and their main characteristics. Dialectic controls  Labor process   Nerve center  Agency theory  Symbolism  Slides 15+16 Slides 17+18 Slides 13+14 ...

Words: 528 - Pages: 3

Premium Essay

Management Planning and Control

...The rapid economical development and civilization progress, as well as technological innovation and globalization have encouraged the need for mgt control arising to give companies the opportunity of greater growth and expansion than what have been possible earlier. Since Weber's golden age, the strong belief in bureaucracies has been torn down. Burns & Stalker (1961) suggested that bureaucracies limited effectiveness and flexibility of post-industrial and fast-pace businesses. This reform in organizational structures has also exerted significant influence on the evolution of management control system (henceforth MCS). The development of the modern capitalism economy provides a rich experience base for discussing the concept of MCS and the methods of enabling the firm succeed in future. Management control can be understood as the complete package which steers the organization to its objectives while MCS can be described as a device which is employed to achieve the control. It is increasingly acknowledged that in order to be successful in the long-term, a company is required not only to achieve alignment in its current operations but also to adapt effectively to the changing environmental demands (Gibson & Birkinshaw, 2004; Raisch & Birkinshaw, 2008). In other words, future’s successful organisations are ambidextrous (Tushman & O’Reilly, 1996). It can offer some comprehensive understanding of MCS by studying how a company like Taiwan Moongod Lamp Co., Ltd.(henceforth TML), which...

Words: 1410 - Pages: 6

Premium Essay

Management Control

...Management Control: Budgeting and Variance Analysis TJ Wicker TJ Wicker Kaplan University Chapter 8 Question 8.1 Why are planning and budgeting so important to an organization’s success? Planning and budgeting both play a critical role in the finance functions of all healthcare service organizations. In fact, on could argue (and usually win the argument) the planning and budgeting are the most importnat of all finance related tasks. Planning encompasses the overall process of preparing for the future. Because of tis’ importance to organizational success, most health services managers, especially at large organizations, spend a great deal of time on a=activities related to planning. Budgeting is an offshoot of the planning process. A set of budgets is the basic managerial accounting tool used to tie together planning and control functions. In general, organizational plans focus on the long-term big picture, and through the control mechanism, ensuring that current performance is consistent with organizational plans and goals. Question 8.2 Briefly describe the planning process. Be sure to include summaries of the strategic, operating and financial plans. 1. Goal setting: Plans are the means to achieve certain ends or objec­tives. Therefore, establishment of organizational or overall objectives is the first step in planning. Setting objectives is the most crucial part of planning. The organizational objectives should be set in key areas of operations. The objectives...

Words: 1155 - Pages: 5

Premium Essay

Management Control

...Principles of Management Control Systems 20 Fo rI B ICFAI UNIVERSITY S U se O nl y C la s s of 09 Principles of Management Control Systems 20 Fo rI B ICFAI Center for Management Research Road # 3, Banjara Hills, Hyderabad – 500 034 S U se O nl y C la s s of 09  The Institute of Chartered Financial Analysts of India, January 2006. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, used in a spreadsheet, or transmitted in any form or by any means – electronic, mechanical, photocopying or otherwise – without prior permission in writing from Institute of Chartered Financial Analysts of India. Fo ISBN 81-7881-995-3 Ref. No. PMCS/A 01 2K6 31 For any clarification regarding this book, the students may please write to ICFAI giving the above reference number, and page number. While every possible care has been taken in preparing this book, ICFAI welcomes suggestions from students for improvement in future editions. rI B S U se O nl y C la s s of 20 09 Contents PART I: AN OVERVIEW OF MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 5 Chapter 6 Chapter 7 Introduction to Management Control Systems Approaches to Management Control Systems Designing Management Control Systems Key Success Variables as Control Indicators Organizing for Adaptive Control Autonomy and Responsibility Transfer Pricing 3 15 28 42 57...

Words: 114680 - Pages: 459

Premium Essay

Management Control

...Analysis of the article: From comfort to stretch zones: A field study of two multinational companies applying “beyond budgeting” ideas by Anatoli Bournistrov and Katarina Kaarboe (2013), Sociological perspective The article by Bournistrov and Kaarboe can be seen using the sociological perspective on studying the budgeting, since the focus of the research is aimed at the organizational level and how applying beyond budgeting ideas in its management control systems (MSC) has influenced the decision making of the managers. The research was conducted as a field study in two multinational companies who recently rejected the traditional budgeting process in favor of beyond budgeting to better respond the ever-changing business environment. The basic premise of study was that introducing a new MSC without budgets, the decision maker in company are moved from “comfort zone” to the “stretch zone” thus creating a new organizational structures and supply and demand of information. For OilCo, the other company in the research that the main reasons for adopting new practices, was that the traditional budgeting was seen as a restriction to innovating and reacting to changing environment, as it set up boundaries for employees to operate instead of utilizing emerging opportunities that would need resources. New “from ambition to action” system allowed managers to start up new projects and gain resources when seen profitable opportunities emerged. For TelCo the new MCS was also brought to...

Words: 957 - Pages: 4

Premium Essay

Management Control System

...Introduction Management control system (MCS), as a vital part of an organization, which purpose allows organizations to ensure that their activities achieve the objects they desire. The process of designing and improving MCSs requires addressing three basic questions. What is desired? What is likely to occur? And What is the effect of contextual factors ?Then managers must address each of these questions. What controls should be used? In recent years, contingency-based research has maintained its popularity with studies including these variables but redefining them in contemporary terms. This paper provides a critical review of findings from contingency-based studies over the past 20 years, deriving a series of propositions relating MCS to organizational context. The paper examines issues related to the purpose of MCS, the elements of MCS, the meaning and measurement of contextual variables, and issues concerning theory development (Robert H. Chenhall 2003). on the effect of contextual variables on the design of Management Control System (MCS). It is tests the effect of each contextual variable on the relationship between MCS design and performance by using survey instruments. It is demonstrates that contextual variables contribute to the design of MCS. The following sections describe how to address each of these questions. What it is the organization Objectives and, more importantly, strategies that are derived from a good understanding of the organization’s objectives...

Words: 1371 - Pages: 6

Premium Essay

Management Control Systems

...Chapter 1 Management and Control Management control is a critical function in organisations. Management control failures can lead to large financial losses, reputation damage and possibly even to organizational failure. Reality shows us (in some examples illustrated on page 3-4) the importance of having good management control systems (MCS). However, adding to much control does not always lead to better control. Some MCS’s in common use often stifle initiative, creativity, and innovation. I.e. in organisations with a lot of bureaucracy a culture with a lack of responsibility can occur and due to the slow, bureaucratic processes people can find ‘creative’ ways to speed up this process. That good MCS’s are important is widely accepted, but within the field of MCS’s there are different views. An old, narrow view of a MCS is that of a ‘cybernetic’ system involving a single feedback loop. You can compare measuring performance with a thermostat; They measure the temperature, compare those measurements with the desired standard, and, if necessary, take a corrective action (turn on or off). This book, however, takes a broader view. It recognizes that may management controls in common use, such as direct supervision, employee-hiring standards and codes of conduct do not focus on measured performance. The focus instead on encouraging, enabling or, sometimes, forcing employees to act in the organization’s best interest. MCS can rather be proactive (to prevent) than reactive. The primary...

Words: 5283 - Pages: 22

Premium Essay

Management Control System

...Q.1 How is RI (EVA) analysis carried out? Explain advantages and disadvantages. Ans. The EVA method is based on the past performance of the corporate enterprise. The underlying economic principle in this method is to determine whether the firm is earning a higher rate of return on the entire invested funds than the cost of such funds (measured in terms of weighted average cost of capital, WACC). If the answer is positive, the firm’s management is adding to the shareholders value by earning extra for them. On the contrary, if the WACC is higher than the corporate earning rate, the firm’s operations have eroded the existing wealth of its equity shareholders. In operational terms, the method attempts to measure economic value added (or destroyed) for equity shareholders, by the firm’s operations, in a given year. Since WACC takes care of the financial costs of all sources of providers of invested funds in a corporate enterprise, it is imperative that operating profits after taxes (and not net profits after taxes) should be considered to measure EVA. The accounting profits after taxes, as reported by the income statement, need adjustments for interest costs. The profit should be the net operating profit after taxes and the cost of funds will be the product of the total capital supplied (including retained earnings) and WACC EVA= [Net operating profits after taxes – [Total Capital * WACC] Example; Following is the condensed income statement...

Words: 7805 - Pages: 32

Premium Essay

Inventory Control Management

...In today’s “tech” and competitive world, businesses are in transformation from manual inventory system to automated inventory system, including small businesses. Automated Inventory systems can reduce costs, retain the existing customers and gain profits. It can replace the time consuming manual process by providing more accurate data. Every business should have a proper inventory system in order to track whether the store is running out of the stock of an important item or there are some items that are obsolete. Nowadays, automated system is used almost by all the retailers, grocery stores and manufacturing companies. A good inventory control system will alert the retailer when it is time to reorder (www.barcodesinc.com). Automated inventory system will keep the competitive advantage of your company and increase the value of your business. This plan will describe all the necessary equipment required for a low-cost automated inventory system for a small clothing store. It will also explain the costs involved in creation of the system and describe the ongoing maintenance that will be required for the smooth running of the system and provide a workflow diagram of how the system will work. The equipments required to install a low-cost automated inventory system in small clothing store consists of a computer- desktop or laptop whichever is more cheaper, system requirements that can handle and store the inventory system, backup/recovery/portable hard disk and archive device, wireless...

Words: 1028 - Pages: 5

Premium Essay

Management and Control Chapter Outlines

...Management and control Chapter 1 Management relates to the process of organizing resources and directing activities for the purpose of achieving organizational objectives; consist of 4 phases: 1. planning • mission; reason of company’s existence • vision; what to do to reach the mission • objective • strategy; Corporate S.(expansion/ shutdown/ no change) Business unit S. (Differentiation, cost leadership, focus) Operational S. (mktg, finance, HR, R&D) 2. organizing • organization structure • amount of resources • task • Standard Operation Procedure 3. leading • Implementation 4. controlling • Performance Evaluation • Actual-Target comparison Management process: 1. Objective setting; important for design of management control system; doesn’t have to be quantified, needn’t be financial, must be understood by the employees 2. Strategy formulation; define how organizations must use their resources to meet their objectives, can be formulated thru SWOT analysis, it emerged from the interaction between management, employees and environment 3. Strategic control; to see whether the company’s strategy should be changed, considering the environment, competition and other factors; primarily focused on external (SWOT factors) 4. Management control; to ensure the employees (behavior) do the best for the...

Words: 3120 - Pages: 13

Premium Essay

The Internal Control Management Strategy

...The Internal control management strategies Prepared for: LJB Company Prepared by: Chibuzor E. Edeh Devry University ACCT 540: Financial Accounting TABLE OF CONTENT Introduction ----------------------------------------------------------------------------------------------------------3 Internal control regulations for public companies -----------------------------------------------------------3-4 LJB’S good internal control measures -------------------------------------------------------------------------4 Recommendations for Indelible ink --------------------------------------------------------------------------4 LJB’S poor internal control measures ------------------------------------------------------------------------5-6 Recommendations for improvement --------------------------------------------------------------------------5-6 Summary --------------------------------------------------------------------------------------------------------7 References ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7 INTRODUCTION Internal control consists of all the related methods and measures adopted within an organization to safeguard its assets, enhance the reliability of its accounting records, increase efficiency of operations, and ensure compliance with laws and regulations. Internal control is very important because it discourages employees from fraudulent activities...

Words: 1752 - Pages: 8