Free Essay

English Essay

In:

Submitted By puput
Words 2694
Pages 11
MAKALAH
BERFIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
(Psikologi Belajar)

Dosen Pembimbing :
Prof. Prayitno, M.Sc. Ed
Prof. Dr. Neviyarni, S.Ms

Oleh :
Emilia Hardi
Muhammad Fanny
Muhammad Ferdiansyah
Malim Soleh Rambe
Fitria Yuniza

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Irama hidup manusia itu adalah masalah (problem) . Seseorang tidak dapat dikatakan hidup, bila tidak pernah menghadapi masalah. Siapa pun orangnya, tidak akan bisa luput dari masalah. Dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, timpa-bertimpa masalah yang harus diselesaikannya. Namun, dengan kiat-kiat khusus, para utusan Allah itu berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah yang dihadapi.
Dengan demikian, kita haruslah menyadari bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri mau-pun masalah yang datang dari luar kita. Hidup adalah masalah. Masalah adalah jarak antara keinginan dan kenyataan yang dihadapi saat ini. Masalah adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan. Kemampuan kita mempertemukan keinginan dan kenyataan, itulah yang dinamakan dengan memecahkan masalah.
Untuk itulah Tuhan memberikan bekal kepada manusia yang tidak terdapat pada makhluk lain, yakni akal. Manusia sebagai makhluk yang berfikir akan tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik melalui berbagai masalah yang dihadapinya. Semakin banyak permasalahan yang harus dipecahkan, diharapkan seseorang semakin bijaksana dan cerdas.

BAB II
BERFIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Hakekat Berfikir dan Pemecahan Masalah 1. Berpikir a) Makna Berfikir
Mengenai soal berpikir ini terdapat beberapa pendapat, diantaranya ada yang menganggap sebagai suatu proses asosiasi saja; pandangan semacam ini dikemukakan oleh kaum Asosiasionist. Sedangkan Kaum Fungsionalist memandang berpikir sebagai suatu proses penguatan hubungan antara stimulus dan respons. Diantaranya ada yang mengemukakan bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan psikis untuk mencari hubungan antara dua objek atau lebih. Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long term memory. Jadi, berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item (Khodijah, 2006:117). Solso (1998 dalam Khodijah, 2006:117) berpikir adalah sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu (1) berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari perilaku, (2) berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, dan (3) berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan pada solusi.
Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52 dalam http://www. andragogi.com) di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-perngertian. Dari gambaran ini dapat dilihat bahwa berfikir pada dasarnya adalah proses psikologis. Kemampuan berfikir pada manusia alamiah sifatnya. Manusia yang lahir dalam keadaan normal akan dengan sendirinya memiliki kemampuan ini dengan tingkat yang relatif berbeda. Jika demikian, yang perlu diupayakan dalam proses pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan ini, dan bukannya melemahkannya. Para pendidik yang memiliki kecendrungan untuk memberikan penjelasan yang "selengkapnya" tentang satu material pembelajaran akan cendrung melemahkan kemampuan subjek didik untuk berfikir. Sebaliknya, para pendidik yang lebih memusatkan pembelajarannya pada pemberian pengertian-pengertian atau konsep-konsep kunci yang fungsional akan mendorong subjek didiknya mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Pembelajaran seperti ini akan menghadirkan tentangan psikologi bagi subjek didik untuk merumuskan kesimpulan-kesimpulannya secara mandiri.Tujuan berpikir adalah memecahkan permasalahan tersebut. Karena itu sering dikemukakan bahwa berpikir itu adalah merupakan aktifitas psikis yang intentional, berpikir tentang sesuatu. Di dalam pemecahan masalah tersebut, orang menghubungkan satu hal dengan hal yang lain hingga dapat mendapatkan pemecahan masalah.
Kita berpikir dalam menghadapi dan memahami berbagai situasi atau kenyataan agar dapat memutuskan (decide), membayangkan (figure), menyelesaikan (work), mengatur (organize), merencanakan (plan). Semua kegiatan tersebut, secara umum, dapat dikatakan sebagai menarik kesimpulan tentang obyek. Namun demikian, untuk memastikan adanya proses berpikir adalah dengan melihat hasilnya, terlepas apakah hasil itu benar atau salah. Artinya, apakah telah terjadi perubahan pada tingkah laku dalam kaitannya dengan kondisi-kondisi tertentu. b) Proses Berfikir Kreatif
Dalam berfikir kreatif, roses yang terjadi melalui beberapa tahapan tertentu. Suatu ide tidak dapat dengan tiba-tiba muncul di dalam benak kita. Ide-ide terjadi setelah berbagai macam symbol diolah di alam bawah sadar kita. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam terjadinya proses berpikir kreatif mau tidak mau akan melewati beberapa tahap, yakni :
Tahap Persiapan
Dalam masa persiapan seseorang pemikir atau krestor memformulasikan masalahnya dan mengumpulkan semua fakta dan data yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Kadang-kadang meski telah lama berkonsentrasi, pemecahan masalah belum juga muncul.
Tahap Inkubasi
Jika pemikir kemudian mengalihkan perhatian dari persoalan yang sedang dihadapinya tersebut, berarti ia telah memasuki tahap inkubasi. Pada tahap ini, ide-ide yang mencampuri dan mengganggu cenderung menghilang. Sementara itu, pemikir mendapat pengalaman baru. Pengalaman tersebut dapat menambah kunci bagi pemecahan masalah.
Tahap Iluminasi
Pada periode ini pemikir mengalami insight atau “Aha!”. Tiba-tiba saja cara pemecahan masalah muncul dengan sendirinya.
Tahap Evaluasi
Evaluasi terjadi setelah muncul pemecahan masalahnya. Tujuannya adalah untuk menilai apakah pemecahan masalah tersebut sudah tepat. Seringkali pemecahan masalah yang muncul tidak tepat, sehingga pemikir harus memulainya dari awal pentahapan.
Tahap Revisi
Apabila cara pemecahan masalah tersebut sudah tepat atau mungkin masih memerlukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan disana-sini, maka tahap ini adalah tahap revisi, yaitu perbaikan pemecahan masalah agar menjadi lebih tepat.

2. Memecahkan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan masalah (problem solving) dapat didefenisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making) yang didefe-nisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas hasil pemecahan masalah yang dilakukan.
Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keterampilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam aspek kehidupannya. Akan tetapi, keterampilan ini menjadi lebih penting lagi perannya, bila dikaitkan dengan posisi seorang pemimpin yang melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya dalam suatu organisasi. Pimpinan yang mampu menyelesaikan masalah organisasinya dengan tepat dan benar, dipastikan akan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memperlancar kepemimpinannya. B. Jenis Masalah
Masalah dapat digolongkan menjadi berbagai jenis, tergantung dari sudut mana para ahli memandangnya. Berdasarkan tingkat pengetahuan seseorang mengenai masalah yang sedang dihadapi, Evanc (1991) membagi masalah menjadi 4 macam ; 1. Masalah-masalah yang baik situasi sekarang maupun situasi yang diinginkan, keduanya diketahui. Jenis ini merupakan masalah yang paling mudah dipecahkan 2. Masalah yang hanya diketahui pada situasi sekarang, tetapi situasi yang diinginkan tidak diketahui 3. Masalah yang situasi diinginkan diketahui, tetapi situasi sekarang tidak diketahui 4. Masalah-masalah yang baik situasi sekarang maupun situasi yang diinginkan, keduanya tidak diketahui. Masalah yang seperti ini sangat kompleks dan sulit untuk dipecahkan.
Menurut Greeno (dalam Ellis dan Hunt, 1993) masalah atau problem dapat dikelompokkan menjadi 3 macam berdasarkan proses-proses kognitif yang terlibat di dalam pemecahan masalah : 1. Inducing Structured Problem
Jenis masalah ini meminta seseorang untuk menemukan pola yang akan menghubungkan elemen-elemen masalah, antara satu elemen dengan elemen yang lain. Contoh :
Garam : Asin
Gula : ………….
Untuk dapat memecahkan masalah ini orang harus menemukan bagaimana pola hubungan antara garam dan asin (yaitu rasa), kemudian bagaimana jika hubungan ini diterapkan pada gula (jawabannya adalah manis) 2. Transformation Problem
Jenis ini, seseorang harus memanipulasi atau mengubah objek-objek dan symbol-simbol menurut aturan tertentu agar diperoleh suatu pemecahan. Salah satu contoh masalah tersebut adalah sebagaimana pada soal aljabar. Untuk dapat memecahkan soal aljabar kita harus mengubah kalimat-kalimat dalam bentuk persamaan.
Contoh :
Sebuah perusahaan mencari sejumlah tenaga kerja. Ternyata jumlah pelamar tenaga kerja dua kali lipat dari jumlah pekerjaan yang tersedia. Sementara itu, jumlah pekerjaan yang tersedia hanya 5. Berapa jumlah pelamar kerja?
Untuk memecahkan soal ini maka :
Y = Jumlah pelamar
X = Jumlah pekerjaan
Y = 2 X
Y = 2. 5
Y = 10 3. Arrangement Problem
Seseorang harus mengatur atau menyusun ulang elemen-elemen suatu tugas agar diperoleh pemecahan. Semua elemen tugas disebutkan kemudian seseorang harus menyusun kembali menurut cara-cara tertentu yang dapat mencapai pemecahan.
Contoh :
Mengubah susunan huruf “ D – A – U – K” menjadi nama seekor binatang. Untuk dapat menemukan kata yang sebenarnya, kita harus menyusun ulang huruf-huruf yang ada itu, sehingga dapat diperoleh kata KUDA.

C. Tahap-tahap Pemecahan Masalah
Ada beberapa langkah atau tahapan yang harus ditempuh seseorang untuk memecahkan suatu masalah. 1. Pemahaman Masalah
Agar dapat diperoleh suatu pemecahan masalah yang benar, seseorang terlebih dahulu mengakui bahwa masalah itu ada. Ia harus memahami dan mengenali gambaran pokok persoalan secara jelas. Lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerti permasalahan berbeda-beda bagi setiap orang. Perbedaan ini sangat tergantung pada hakekat permasalahan terutama dalam penampakannya, informasi disekitar persoalan, dan keakraban seseorang dengan persoalan tersebut. 2. Penemuan berbagai hipotesis mengenai cara pemecahan dan memilih salah satu di antara hipotesis-hipotesis itu 3. Menguji hipotesis yang diuji itu dan mengevaluasi hasil-hasilnya
Meskipun demikian, banyak aktivitas pemecahan masalah yang melibatkan perputaran kembali langkah-langkah tersebut. Misalnya, setelah pemecahan masalah diketahui tidak memuaskan, seseorang boleh jadi kembali pada langkah permulaan sehingga upaya selanjutnyaditujukan pada pemahaman kembali dengan baik, apa yang menjadi masalah sebenarnya.

D. Penghalang Mental di dalam Proses Pemecahan Masalah 1. Functional Fixedness
Keterpakuan fungsional berarti seseorang beranggapan bahwa fungsi dan kegunaan suatu objek atau benda adalah cenderung stabil dan menetap sepanjang waktu. Seseorang memandang suatu benda berfungsi sebagaimana dirancang atau diinginkan pembuatnya. Contoh, kursi untuk tempat duduk, pena untuk menulis. Sikap ini tidak menolong seseorang dalam menghadapi situasi baru yang menuntut perubahan persepsi mengenai fungsi dan kegunaan suatu benda, agar dapat memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. 2. Mental Set / Persistence of Set
Fenomena ini menunjukkan pada kecenderungan orang untuk mempertahankan aktivitas mental yang telah dilakukan secara berulang-ulang dan berhasil ketika ia menghadapi masalah serupa namun di dalam situasi yang baru atau berbeda. Namun patut diingat bahwa mempertahankan cara-cara lama dalam situasi baru boleh jadi tidak sesuai lagi dan dapat mengakibatkan kegagalan. 3. Perceptual Added Frame
Penambahan bingkai perceptual ini terjadi ketika orang yang menghadapi problem atau masalah, kemudian tanpa sadar seolah-olah ia melihat adanya bingkai tersamar (pembatas yang mengelilingi disekitar problem tersebut. Padahal sesungguhnya bingkai itu tidak ada, melainkan hanya ada didalam bayangan persepsi seseorang. Bingkai tersamar ini kemudian membatasi gerak-langkah orang tersebut dalam mencari jalan keluar atas persoalan yang dihadapi.
Contoh :
Menghubungkan 9 titik dengan empat garis lurus tanpa berhenti atau terputus sama sekali. * • • * • • * • •

4. Informasi yang tidak relevan 5. Perbedaan Pemecahan Masalah antara Pemula dengan Ahli

E. Teori Piaget tentang Perkembangan Kognitif
Pakar psikologi Swiss terkenal yaitu Jean Piaget (1896-1980), mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia.
Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan akomodasi.
Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Seorang anak 7 tahun dihadapkan dengan palu dan paku untuk memasang gambar di dinding. Ia mengetahui dari pengamatan bahwa palu adalah obyek yang harus dipegang dan diayunkan untuk memukul paku. Dengan mengenal kedua benda ini, ia menyesuaikan pemikirannya dengan pemikiran yang sudah ada (asimilasi). Akan tetapi karena palu terlalu berat dan ia mengayunkannya dengan keras maka paku tersebut bengkok, sehingga ia kemudian mengatur tekanan pukulannya. Penyesuaian kemampuan untuk sedikit mengubah konsep disebut akomodasi.
Piaget mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia. Masing-masing tahap terkait dengan usia dan terdiri dari cara berpikir yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut: 1. Tahap sensorimotor (Sensorimotor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama piaget. Pada tahap ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi (seperti melihat dan mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. 2. Tahap praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya.
Animisme adalah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Seperti sorang anak yang mengatakan, “Pohon itu bergoyang-goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh.” Sedangkan Intuitif adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional. 3. Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit. 4. Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.
Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan gambaran keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir seperti apakah orangtua yang ideal dan membandingkan orangtua mereka dengan standar ideal yang mereka miliki. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan bagi masa depan dan terkagum-kagum terhadap apa yang mereka lakukan.
Perlu diingat, bahwa pada setiap tahap tidak bisa berpindah ke ketahap berikutnya bila tahap sebelumnya belum selesai dan setiap umur tidak bisa menjadi patokan utama seseorang berada pada tahap tertentu karena tergantung dari ciri perkembangan setiap individu yang bersangkutan. Bisa saja seorang anak akan mengalami tahap praoperasional lebih lama dari pada anak yang lainnya sehingga umur bukanlah patokan utama.

F. Beberapa Saran Praktis 1. Jangan Panik. Masalah kecil, jika dihadapi dengan kepanikan, bisa berkembang menjadi besar. Tapi jangan juga berlagak cuek dan tidak peduli. Biar bagaimanapun kita mesti aware pada masalah yang sedang dihadapi. Terima kenyataan bahwa kita memang sedang tertimpa masalah. 2. Setiap orang mempunyai masalah. Berhentilah mengeluh ke sana ke mari. Terkadang bercerita banyak orang tidak membantu Anda, malah sebaliknya, mengundang persoalan baru. Mendramatisasi persoalan bukanlah cara yang ampuh untuk memperbaiki keadaan. Anda hanya akan semakin tertekan. Jernihkan pikiran dan tempatkan masalah pada sudut pandang positif. 3. Jangan Kabur. Melupakan masalah sejenak dengan melakukan kegiatan yang menghibur diri, boleh saja. Asal jangan berlarut-larit. Masalah yang terlalu lama mengendap akan semakin sulit diselesaikan. Lagipula lari dari masalah tidak membuat Anda terbebas karena masalah tersebut akan seperti kerikil dalam sepatu, terus mengikuti ke mana un Anda pergi. Jika pikiran telah kembali tenang, cobalah berdiam diri sejenak untuk memikirkan jalan keluarnya. 4. Kendalikan Emosi. Wajar bila tertimpa masalah Anda merasa kalut dan emosional. Tapi jangan berlebihan. Usahakan agar emosi tidak mengacaukan pikiran jernih Anda. Terpenting saat Anda berada di tengah situasi yang emosional, jangan membuat keputusan penting. 5. Pakai Strategi. Cobalah mengatur strategi untuk memcahkan masalah. Meminta saran orang lain sah-sah saja tapi jangan terlalu berharap mereka akan membantu Anda menyelesaikannya. Siapkan rencana untuk keluar dari masalah tersebut. Adapun strategi praktis dalam memecahkan masalah adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi Masalah. Kenali masalah Anda. Contoh, Anda akan menghadapi presentasi, padahal materi Anda belum siap. Jadi itulah point masalah Anda; 2) Gagasan Awal. Apa gagasan awal Anda untuk menghadapi persoalan itu? Misal, gagasan awal dari masalah tersebut adalah Anda mulai mengerahkan segala daya upaya untuk mengumpulkan materi; 3) Step-By-Step. Anda mesti menentukan lengkah-demi-langkah yang nyata, misalnya dalam 2 hari ke depan Anda akan mencari data melalui internet, plus mengerahkan tim untuk mencari sumber data lain; 4) Aplikasi. Langkah-langkah aplikasi di sini maksudnya adalah Anda melaksanakan semua gagasan dan langkah-langkah yang telah direncanakan sebelumnya.

REFERENSI

Henry C. Ellis. 1978. Fundamental of Human Learning, Memory, and Cognition. Dubuque Lowa: Wm C Brown Company Publishers
Khodijah, Nyayu. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press Suriasumantri (ed), 1983.
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif . Surabaya : Srikandi
Suryabarata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Similar Documents

Premium Essay

English Essay

...When a student needs to write an English essay for an English class, one good way to learn what types of information should be included in the document and for how the article should be laid out is to look for free English articles that provide some guidance. A free English essay may help a learner to understand what an English report should look like, especially if the student has never had to produce an essay for an English class or if the student is a new college student and is curious about how a college-level English report should look. There are many reasons that a student may need to use a free English article. Aside from using free English essays to learn and improve their writing skills, some students look for free English essays in order to research a topic that they are studying. The student may also look for a free English essay in order to use the report as a basis for his or her own document. If a student is looking for a free English essay to use as a research document or as a basis for his or her own document, then the student needs to first understand what the topic of his or her assignment is so that the pupil can be sure that the reports he or she finds suit the needs of the topic. For example, if a student needs to write an essay on Hamlet, the student should look for articles that were written on the topic of Hamlet. The student should not use an article that was written on Othello or on the life and times of William Shakespeare. Therefore, it...

Words: 441 - Pages: 2

Premium Essay

English Essay

...When I was first assigned to write a persuasive essay about the future in September, I wrote it about the different logic of people. Many can accept change that is heading towards them while many hesitate to approach it. Writing this essay was difficult because I didn’t have as much knowledge as I do now. As time went by, looking back at this essay, I believe I could’ve done a better job. As I improved on my persuasive essays, it began getting easier to develop ideas and set a theme to my writing. In the beginning it was harder to get all of my thoughts together and make my paragraphs flow. Now that I’ve mastered writing persuasive essays, my ideas flow together without taking too much time trying to fix the way my sentences formed. In the beginning of the first marking period, we were assigned to answer short constructed answers in the form of a paragraph essay. As difficult as it was in October, it is much easier now that I have many techniques I could use in writing. In the “The Autobiography” We explained the different perspectives the author, Benjamin, Franklin spoke in. It was a very complex assignment because we were limited to a paragraph. Trying to put down sentences to explain what my point was was very difficult because my sentences were not constructed properly. Throughout marking period two, I mastered writing short answers without going off topic and creating run on sentences. I learned how to place my sentences in the order which they make sense and most importantly...

Words: 287 - Pages: 2

Premium Essay

English Essay

...Essay Question on the extract from ’An Encounter’ and one other story In this extract from ‘An Encounter’ James Joyce marks a growing sense of weariness from the boy in the direction of the old man, as the passage progresses, the boy’s attitude changes from one of naivety to one of marked suspicion and doubt at the old man’s motives for being there. However, due to his innocence and relatively inexperienced life skills, the boy seems to struggle to grasp what other reason the man would have for being there. One example which highlights this point is when the old man queries how often the boys get whipped at school, but despite this question being asked, the boy decides to ‘remain silent’. This response of silence from the boy indicates that there is indeed an element of doubt and confusion inside his head as to why the man wants to know these questions – but instead of perhaps retorting in disgust or walking away as an older person would probably have done, the boy remains where he is, and the conversation continues. Joyce’s description of the boy as ‘Magnetised’ by the old man is interesting; this suggests that the boy is enjoying the idea of listening to this old man who has encountered a lot in his long life, and that at that present point in the extract, the boy does not see the behaviour of the man threatening or in any way unnerving. The boy actually wants the man to stay and talk to him because he is intrigued about what he may have to say – adding to the little boy’s...

Words: 981 - Pages: 4

Premium Essay

English Essay

...Here is all of the important information regarding the ISP for this class. Below you will find timelines, assignments and due dates that will be helpful for you to refer to throughout the course. The ISP is designed to help you demonstrate your independent learning throughout this course. Instructions: 1. Choose a novel from the approved list by Wednesday July 6th. You should be emailing me the title of the novel by this date. (If you would like to choose a novel that is not on the approved list, you must have it approved by me in advance) The link to the approved list of novels is here: http://bit.ly/1F7JmCL 2. Start reading! By Thursday July 7th you are required to hand in a “Statement of Intent” for the final literary essay you will write for your culminating project. This is a 250 -word statement that introduces the themes you would like to discuss for your paper. This is a very open-ended assignment – you will come up with you’re the topic, the thesis statement and what you would like to prove based on your analytical reading of your chosen text. Here is a link to the “Statement of Intent” assignment:https://tdsb.elearningontario.ca/d2l/le/content/8112205/viewContent/77130279/View 3. Take notes while you read! As part of your culminating assignment, you must keep a “Readers Journal” with detailed notes from your reading of the text. You are required to have analytical notes that illustrate that you are attempting to draw conclusions from your reading...

Words: 518 - Pages: 3

Free Essay

English Essay

...Number Three Analytic essay * Setting * A characterisation of Miss Carol * The relationship between Miss Coral and Mr James * ------------------------------------------------- The main theme Have we achieved the equality between men and women? Many of us would say we achieved that a long time ago, and that women have the same rights as men. Today the only difference would be the genitalia. But all that is happening mostly in the western world. There is still women repression but indirectly. Especially in countries like China, western men will travel to China, just to get the opportunity of living in a world where a man controls a woman. The Short story “Number Three” is written by Anna Metcalfe in 2014. In the story we follow Miss Coral, we follow her at her work, and how she tackles certain situation, where she could lose her job. And in the end we see how she losses her job. The Story takes place in China, where everything and everyone is busy. The story starts at a school named Number Three Middle School. It is an authentic story, and takes place where Anna has worked before in her younger life. We learn about other places, but we are only at specific place one at a time throughout the story. The social environment is very dull, as we only get to know what happens at the school, and the schools business. Therefore the setting creates a particular atmosphere, around money and business, which is very strict. We don’t really know what others...

Words: 707 - Pages: 3

Premium Essay

Tobias English Essay

...Tobias English Essay The short story Tobias involves two characters, a couple. The story mainly evolves around two themes, gender-roles and childishness. I will through this essay touch and a few subjects, the characters, the setting and the themes. There is, as stated two characters in the story, the protagonist, Tobias and Miriam. Tobias is an unemployed guy living at his girlfriend’s house. He has an education since he was teacher: “Tobias had taught history and Spanish in high school.” He was fired from there; he’s also been fired from some other jobs, but never for ineptitude. He doesn’t go much out, he just stays home eats potato chips and plays on his guitar, “I haven’t been out all day…” He doesn’t believe in himself, he doesn’t think he has what it takes to get a job, “I only have useless degrees” (paraphrased). His girlfriend thinks he is depressed and he doesn’t have any confidence, nothing is working out for him. Miriam is a very dominant character, she mows people aside and doesn’t think of the consequences, and she never once in the story asks Tobias for his opinion. “Get us some dinner, love.” She doesn’t consider Tobias’ opinions and she demeans him through the entire story, “you just sit around…” she knows that he doesn’t have a lot of confidence in himself, but doesn’t help him, she does the exact opposite, she brings Tobias further down. The setting is in Miriam’s apartment, where Tobias also lives. The apartment is their private space and therefore...

Words: 776 - Pages: 4

Free Essay

English Essay Topics

...M. Kuroki English 1A Essay #4 (The Research Paper) Determining the Sources of Two “Isms”: Racism and Sexism (225 points) Due Dates: See Syllabus Submission Requirements: Please remember to submit a hard copy of your essay in class, attaching to it your peer reviews. Also submit an electronic copy through TurnItIn (see link on Canvas). Length: 7-10 pages (not including the Annotated Bibliography) Annotated Bibliography Component: Instead of a Works Cited, you will include an Annotated Bibliography with your research paper (worth 25 pts. of your total score). Readings: • “Sex and Temperament,” Margaret Mead • “Masculinity,” Germaine Greer • Selection from Narrative of the Life of Frederick Douglass, an American Slave • Any previously assigned reading relevant to your topic • Sample causal analysis essay (title TBA) Research Requirement: Please use at least seven (7) but no more than ten (10) secondary sources. You must use at least one of each of the following source types: a book, an article from a scholarly journal, a newspaper article, and a magazine article. You must use at least two relevant assigned World of Idea reading, which will count toward the 7-source minimum. Furthermore, while you may use more than one website, only one website will count toward the 7-source minimum. In other words, you must incorporate research from the following source types into your paper: 1. A book 2. A scholarly journal...

Words: 496 - Pages: 2

Premium Essay

English Reflective Essay

...The three areas from the english course that I have devloped the most in is critical thinking, writing and collaboration. The first area that I feel I have improved the most in is critical thinking. Critical thinking is a very importnt skill and is defined as the objective analysis of facts to form a judgment. The reason why I believe I was able to imporve my critical thinking is due to all of the class readings. We read several things from poems, to short stories to actual books and as a result I saw my critical thinking imporving over time. When it came to reading something in class I found mysef using reading strategies such as making predictions, infrences, asking questions etc. This allowed me to truly think about what it was that I waqs...

Words: 503 - Pages: 3

Premium Essay

My Essay In English 3000.01 Class

...pass this English 3000.01 class for that I have learned a lot in writing essays. I have learned to use subordination and coordinating conjunctions in my essays when I never thought of using them before and I have become more proficient in preventing fragment and run-ons sentences and I have learned to write a great complete argumentative essay. I have learned to use subordination and coordinating conjunctions in my essays when I never thought of using them before. I have learned to use subordinating conjunctions that introduces a dependent clause by joining it to a main clause. Words like because, when, if and more that help build a sentence better. I even learned that coordinating conjunctions are joining two similarly constructed words or phrases within a sentence. Words like for, or, yet, and more that help in a sentence. I have uses both coordinating and subordination conjunctions in my papers. One sentence that I used a subordinating conjunction “People need to understand that there are people out in our world who do not care about their privacy, when they post everything online” (Gallego) and I used a coordinating conjunction in this paragraph “Think about the idea that everyone achieved a college degree, for all people would be equal in...

Words: 541 - Pages: 3

Premium Essay

English 103 Essay 1 Assignment

...English 103 Essay 1 Assignment Argument: Hospital statistics regarding people who go to the emergency room after rollerskating accidents indicate the need for more protective equipment.  Within this group of people, 75 percent of those who had accidents in streets or parking lots were not wearing any protective clothing (helmets, knee pads, etc.) or any light-reflecting material (clip-on lights, glow-in-the-dark wrist pads, etc.).  Clearly, these statistics indicate that by investing in high-quality protective gear and reflective equipment, rollerskaters will greatly reduce their risk of being severely injured in an accident. Writing Task: How well reasoned and convincing is this argument?  In explaining your point of view, be sure to analyze the conclusion, the line of reasoning, and the use of evidence in the argument.  Also discuss what, if anything, would make the argument more sound and persuasive or would help readers better evaluate its conclusion. 2-3 pages typed, double-spaced Use Times New Roman 12 point font, 1” margins. Submit your essay to Turnitin.com and print out the Originality Report to bring to class on Monday (if possible) or Wednesday (at the latest). Also bring in two copies of your final draft to class: one for me; one for peer review. I will put the essay assignment and peer review sheet on MyGateway. I think that looking over the peer review sheet will give you some good ideas as to how to write your essay. Hints: • The key to this essay...

Words: 421 - Pages: 2

Free Essay

English Essay

...Assignment 10: Personal Response to Poetry The Shadow by Hilda Morley The narrator reflects on the impermanence of all things in life. She seems to realize all of a sudden, that life was slipping by and she had not done anything significant or contributed anything of value to this humanity or to impact the world at large. While dwelling on such thoughts, she reflects on the life of another friend, Lawrence who was dying at the young age of 44.She seems quite astonished that Lawrence was leaving behind more than what would be expected of a man his age. He was leaving behind him novels, stories and poems while she being so much older than him had so little to show for all her living. She thinks to herself that her life had certainly not been a dull one and so many things had been “brewing” in her life, which she should have documented to the best of her ability. She reveals that she had been quite shy and timid at one time to even think of doing what she now thought was possible for her. The narrator goes on to describe in such beautiful detail the nature that surrounds the place where she lives. She describes the trees with their leaves of different shapes and sizes and colors of green, she describes the hills and the beginnings of mountains, she talks about the clouds little and big, and the yellow moon with the mist around it. While she thus describes this she sees a bird that flies against the sun so swiftly and disappears into the sky hardly...

Words: 355 - Pages: 2

Premium Essay

Write A Rhetorical Analysis Essay English 120

...brought up speaking English, I always thought I spoke and understood English just fine. Who would of thought that it was such a complex subject. From my last English class, passing without any issues, to this English class, which has been a huge struggle. I have found that I have been challenged during this semester, its been a love/hate relationship between me and English 120. This class has given me greater knowledge when it comes to understanding "why" the author is writing their article, its not just about summarizing what you read, its about fully grasping the complexity of the article. I know that because I have been challenged, and learned to overcome the challenge of writing rhetorical strategies, it is safe to say, that I am read to enter English 124. This paper will illustrate my understanding of English 120 and why I, Michelle Page, feel I am ready to move on to English 124. Let me start with the first paper we wrote in this class, it was an Argument Analysis Essay and I chose to write it on Carol...

Words: 929 - Pages: 4

Free Essay

A Hanging by George Orwell - English Essay

...‘A Hanging.’ By George Orwell ‘A Hanging’ is a non fiction essay written by George Orwell in 1931 in which he recounts a personal experience in Burma as police officer where he observes a ‘criminal’ being hanged. The essay presents the reader with the subject of capital punishment in a structure to challenge the reader’s views and stipulate a response from the readers as it is a subject that creates a great controversy. Orwell chooses not to use facts such as statistics and figures that simply asks and creates a black and white answer; instead he arouses the readers emotions through imagery, setting and narrative structure as he explores the themes and the message. The essay starts with a pessimistic description of the setting instantly creating a depressing mood as the rain is ‘sodden’ which creates a negative depiction. Orwell’s use of pathetic fallacy is evident as the rain symbolises sadness and tragedy. The reader is made aware of the prisoner’s unhealthy living conditions through Orwell’s wordchoice: “a sickly light, like yellow tinfoil.” The simile suggests that the light appears unnatural. The word ‘sickly’ implies the sense of illness and wrongness as ‘yellow tinfoil’ further the feeling of death, decay and unnaturalness of the prisoners being left to rot. The feelings of unnaturalness is continued throughout the essay as his point is that killing a life, whilst in full flow is unnatural and appears to strengthen Orwell’s feeling of being against capital punishment...

Words: 1014 - Pages: 5

Free Essay

English Essay

..."Advantages & Disadvantages of Mastering the English Language and Politics" Mastering the English laguage and politics can cause a possitive and negative efffect on a person by pointing out the flaws of society and government issues. Mastering the english language enlightens one on how to survive in this society and what this government is based on. Language can cause conflict to ones emotions an thoughts about this society and government,and its history. Fredrick Douglass, Malcolm X, and Jonathan Kozol help me show how when a person lives in this society without mastering its language they are unable to properly provide for themself or others, mastering the English language educates one in many differet political aspects, an how mastering the English language can open ones eyes to the flaws in this government and society and make them have negative feelings towards it. A person is unable to properly provide for themselves or their families if they have not mastered the english language. The histroical Fredick douglass shows this in his passage " Learning to Read and Write". He states, " the though of being a slave forever began to bear heavily upon my heart. Just about this time, i got hold of a book entittled "columbian Orator." every opportunity i got i used to read this book" (147) . Douglass felt like he would never be able to be free if he didnt continue to read and educate himself. Jonothan Kozol's passage "The Human Cost of an Illiterate society" also express this issue...

Words: 1170 - Pages: 5

Free Essay

English Essay - My Little Bit of Country

...“My Little Bit of Country”. The Authors name is Susan Cheever, she was an American writer who was born in 1943, who wrote the essay. She is the daughter of the famous novelist and short story writer John Cheever. The essay is from the selection called “Central Park”, which was released in 2012. The writer has written as a first person narrator through out the text. We met our main character Susan Cheever when she was very young. Her father has just returned home from the WW2. We are told by Susan that her family’s almost commonplace visits to Central Park Zoo and Central Park. Susan’s father started writing and because of the big success he had and the fact that they as parents wanted one more child, the family moved to the one of the suburbs of New York City. Susan was not very enamored of it, she loved to be in the enormous city, to skate on the ice rink and to visit the yak in Central Park Zoo. After they had moved, she eventually moved back the New York City and became an adult who raised her own kids, in the way that she wanted to be raised. In this analysis, we will focus on the writer’s use of contrast. We will also analyze the central- themes, which are explored in the text, and we will in the end put some comments on the title of the essay. In this paragraph, we will comment on the title. “My Little Bit of Country” was the title of the essay. The title was inspired by Andy Warhol, who Susan heard saying, that it was better to live in the city than in the country. On...

Words: 996 - Pages: 4