Case : Flinder Valves and Controls Inc.

1. Overview Kasus

Rencana pengakuisisian Flinder Valves and Controls Inc. (FVC) oleh RSE International Corporation (RSE) pada awal 2008. Masa itu adalah masa krisis ekonomi di amerika serikat, kedua perusahaan tersebut merasakan dampak dari krisis tersebut. Tujuan dari dilakukannya akuisisi tidak lain karena kedua pemimpin perusahaan tersebut memikirkan tentang risiko dan peluang dari lingkungan manufaktur yang semakin menantang.
Valve memproduksi banyak alat, hanya saja hampir 40% dari penghasilannya dan 50% dari keuntungannya berasal dari aplikasi khusus, yaitu berasal industri pertahanan dan kedirgantaraan. Hal ini tak lepas dari reputasi baik yang dimiliki FVC dalam lingkungan bisnisnya, sehingga mereka memiliki kontrak kerja untuk alat teknis bagi pemerintah. Pada 1980an perusahaan berkembang dibanding perusahaan lain di industrinya. Mereka membeli dan menyewa alat untuk keperluan produksinya, dan akhirnya setelah Bill Flinder melanjutkan tugasnya sebagai presiden FVC, dia mengakuisisi paten yang telah berlisensi.
Tak ada masalah yang berarti dalam menggerakkan aktivitas-aktivitas di lingkungan bisnis mereka, baik itu bahan baku yang didapatkan dari supplier yang kompetitif, pemasaran, dan penjualan kepada perusahaan permesinan. Perusahaan Auden merupakan mitra dalam lingkungan bisnis FVC yang mendistribusikan dibawah perjanjian noneksklusif distributor, dimana Auden menjual 15% dari total penjualan FVC. Bahkan penjualan kepada negara asing, baik itu melalui Auden dan staff FVC, mencapai 30% dari total penjualan, dimana 50% menciptakan perekonomian terutama di Korea, Brazil, dan Meksiko, dan sisanuya dijual ke UK, Italia, dan Jerman.
FVC semapt mengalami gangguan perkembangan penjualan menyusul pengikisan kompetisi di pertengahan 2000. Namun pertumbuhan perekonomian di negara berkembang, yang bersamaan dengan pengenalan produk baru FVC berpengaruh pada tingkat penjualan perusahaan. tercatat pada kuartal pertama 2008, penjualan meningkat 23% dibanding kuartal sebelumnya. (lihat Exhibit 1 dan 2)
Seluruh bangunan dan kosntruksi modern diatur untuk efisiensi dalam penanganan produksi untuk pemesanan dalam jumlah kecil. Dan dari 2005 hingga 2007, terjadi penambahan bersih pada properti yang diperkirakan berjumlah $7,6 juta. Sementara perbedaan terjadi dalam perspektif Bill dan pemimpin perusahaan. dimana Bill lebih menekankan pada litbang pengembangan produk dan perlindungan paten, sementara pemimpin perusahaan menekankan pada awal mula di lapangan dan pengalaman praktik. Pada akhir tahun 90, FVC menerima banyak tawaran untuk melakukan merger dengan perusahaan lain, utamanya Auden, namun karena adanya dugaan praktik monopoli oleh pemerintah, bahkan sampai pemerintah mengeluarkan edaran, sehingga akuisisi urung terlaksana karena tidak ada yang mencapai kata sepakat, hingga RSE melakukan pendekatan untuk akuisisi.
Rencana akuisisi dari RSE dapat dikatakan sesuai dengan kebutuhan FVC, karena memang FVC memiliki rencana untuk mengembangkan beberapa produk (sistem control hidrolik dan beberapa alat militer) yang sedang dalam masa penelitian dan pengembangan, yang diharapkan dapat memberikan nilai komersiil yang luas jika memberikan hasil yang sukses secara perekonomian. Kebijakan akuisisi ini diambil tidak lain karena Tom Eliot, yang mendirikan RSE, ingin fokus pada strategi diversifikasi, yang mana hal tersebut diaplikasikan dalam program akuisisi. Program akuisisi ditujukan untuk menciptakan peluang dan masuk ke dalam pasar yang lebih dinamis.
RSE memproduksi produk dalam lingkup yang luas, termasuk industri komponen yang lanjutan yang memiliki keseragaman, yang berikutnya dijual, secara tidak langsung, kepada para pengguna industri. Ada beberapa divisi dalam unit bisnis RSE, diantaranya: 1. Divisi pertama, memproduksi parts untuk tenaga penggerak pesawat terbang dan sistem control dengan sebuah garis luas untuk produk saat ini. 2. Divisi kedua, memproduksi berbagai navigasi laut dan produk sekutu 3. Divisi ketiga, memproduksi komponen untuk misil dan sistem senjata api
Bahan baku perusahaan berasal dari bermacam supplier. Infrastruktur perusahaan pun dapat dikatakan maju terutama dari bangunan dan permesinannya, sehingga perusahaan dapat menerapkan harga rendah dengan mempertahankan pemahaman produksi yang tidak biasa. Karenanya, RSE dikatakan sebagai competitor yang sulit. Pada 2006, perusahaan menginginkan peningkatan marjin keuntungan, dimana mereka mengimplementasikan proyek CORE. Proyek tersebut adalah sebuah inisiasi bisnis yang luas untuk meningkatkan dan menyatukan luasnya sistem informasi perusahaan. melalui berbagai analisa, perusahaan mempredikasi bahwa pendapatan mereka akan mendekati 3 trilyun dollar dalam jangka waktu 5 tahun (belum termasuk pertumbuhan dari kebijakan akuisisi). Namun Eliot tetap berpendapat bahwa saham perusahaan mereka tetap undervalued di pasar saham.

Situasi
Pada mei 2008, terjadi sebuah kesepakatan antara Tom Eliot dan Bill Flinder. FVC telah menjadi perusahaan subsidari dari RSE Internasional, dan RSE berencana melakukan investasi untuk perkembangan operasi FVC. Manajemen FVC yang solid menjadi faktor utama RSE mengakuisisi perusahaan tersebut. Tambahan lagi, RSE tidak melakukan restrukturisasi manajemen, sehingga dari sisi manajemen, FVC tetap berbentuk seperti sebelum diakuisisi oleh RSE. RSE mengangkat Flinder sebagai pimpinan dan menaikkan bayarannya sebagai kompensasi hingga ia mengangkat CEO yang baru. Dalam pasar modal, kedua perusahaan memiliki nilai yang diperkirakan $100 juta (FVC) dan $1,4 trilyun (RSE), kenaikan yang cepat ini disebabkan oleh kinerja baik yang ditunjukkan perusahaan ditengah lemahnya lingkungan ekonomi negara.
Yang menjadi perhatian adalah pada saat FVC dan RSE mencari cara untuk membagi kepemilikan perusahaan, apakah dengan pembagian saham RSE, atau dengan kas. Hal ini dikarenakan saham FVC sebagian besar dimiliki oleh dewan direksi dan keluarganya, yaitu sebesar 70%. Dari 70% tersebut, termasuk 20% yang dimiliki Auden, dan 40% dimiliki Bill Flinder. Namun Auden tidak setuju dengan perjanjian tersebut, dan berencana untuk menjual kembali saham RSE yang akan mereka dapatkan nantinya. Keputusan tersebut dibuat dengan dasar bahwa mereka tidak ingin berada dibawah RSE, karena mereka yakin mereka tidak akan mengembangkan relasi bisnis mereka dengan Flinder jika berada di bawah RSE, dan mereka pun berniat melakukan ekspansi usaha bagi bisnis mereka sendiri.

Keterangan Exhibit : 1. Exhibit 1 & 2 menyajikan laporan keuangan terbaru dari FVC 2. Exhibit 3 laporan posisi keuangan RSE tahun 2007 3. Exhibit 4 menjelaskan laporan laba rugi 2003-2007 dari RSE 4. Exhibit 5 rencana RSE berdasarkan penjualan 5. Exhibit 6 harga saham untuk Flinders dan RSE 6. Exhibit 7 informasi mengenai penilaian saham yang list dibandingkan dengan saham Valves 7. Exhibit 8 informasi mengenai akuisisi yang baru terjadi 8. Exhibit 9 menampilkan data historis money-market dan stock-return hingga Mei 2008 9. Exhibit 10 ramalan mengenai ramalan laporan keuangan perusahaan saat ini tanpa memasukkan efek dari merger ke dalam ramalan tersebut, dikarenakan adanya keuntungan ekonomi masa depan karena teknologi baru yang menjanjikan

2. Analisis Kasus a. Capital Structure Flinder Capital Structure | Assets financed with debt (1,000s) | $5,360.00 | Assets financed with equity (1,000s) | $36,764.00 | % of debt | 12.7% | % of equity | 87.3% |

RSE Capital Structure | Assets financed with debt (1,000s) | $350,088.00 | Assets financed with equity (1,000s) | $939,897.00 | % of debt | 29.3% | % of equity | 70.7% |

Berdasarkan struktur kapital FVC dan RSE di atas pembiayan kedua perusahaan lebih banyak menggunakan pembiayaaan internal yaitu dengan cara menerbitkan sejumlah saham. Hal ini juga diperlihatkan dalam proyeksi laporan keuangan RSE yang memasukkan porsi pembayaran dividen untuk setiap tahun hingga 5 tahun kedepan (tahun 2012). Hal ini memperlihatkan komitmen RSE untuk melakukan pembiayaan yang berasal dari internal. Laporan historical FVC dari tahun 2003-2007 juga memperlihatkan komitmen FVC untuk melakukan pembiayaan yang berasal dari internal perusahaan.

b. Market Capitalization Market Cap Flinders FVC | Close Price per Share | $39.75 | Shares Outstanding | 2,440,000 | Market Cap Flinders | $96,990,000 |

Market Cap RSE | Common Stock Close Price per Share | $21.98 | Common Shares Outstanding | 62,694,361 | Market Cap Common Shares | $1,378,022,054.78 | Preferred Shares Outstanding | 1,389,160 | Preferred to Common Conversion | 1.24 | Common Shares Post Conversion | 1,722,558.40 | Additional Market Cap | $37,861,833.63 | RSE Total Market Cap Post Conversion | $1,415,883,888.41 |

Share to Share Conversion Chart Unrounded | 1 RSE = $21.98 and 1 FVC = $39.75 | 1.8 | 1.80 * 2,440,000 (total FVC outstanding) | 4,392,000 | Additional Cash Needed Per Share | $0.19 | It would require 4,392,000 shares of RSE plus $0.19 per share for RSE to acquire all shares of FVC. | |

1.80 * $21.98 = $39.56 value of 1.80 shares of RSE
$39.75 - $39.56 = $0.19 difference between 1.80 RSE and 1 FVC.

Untuk menghitung jumlah saham dan kas yang harus dikeluarkan oleh RSE untuk mengakuisisi PVC, perlu ditentukan kapitalisasi pasar masing-masing perusahaan. Kapitalisasi pasar adalah pengukuran nilai perusahaan secara menyeluruh (pengukuran ekternal) berdasarkan aktivitas saham yang beredar. Berdasarkan perhitungan di atas maka RSE harus mengeluarkan Saham sebanyak 4,392,000 ditambah dengan $0.19 per lembar saham FVC yang beredar untuk membeli semua saham FVC

c. Total Shareholder Return (TSR)

TSR=dividen per share+(share price at end of period-intial share price)Intial share pricex 100

* FLINDER

TSR=d1+(P1-Po)Pox 100

TSR=0.94+(28.50-21.00)21.00x 100

TSR=0.94+7.521.00x 100 = 40.2%

* RSE
TSR=d1+(P1-Po)Pox 100
TSR=1.42+(16.78-11.87)11.87x 100
TSR=1.42+4.9111.87x 100
TSR=6.3311.87x 100=53.3%

Total Shareholder Return (TSR) mengukur peningkatan atau penurunan nilai kapital dari saham perusahaan dikombinasikan dengan pembayaran kas seperti pembayaran dividen yang diterima oleh pemegang saham dalam waktu tertentu. Tingkat TSR untuk FVS tahun 2007 sebesar 40.2% dan tingkat TSR untuk RSE tahun 2007 sebesar 53.3%. Hal ini mengindikasikan terdapat peningkatan pengembalian yang relatif besar terhadap pemegang saham di masing-masing perusahaan pada tahun 2007.

d. Wealth Added Index * FLINDER
WAI = Market capitalization x (TSR - Cost of Equity)
WAI = $96,990,000 x (0.402-0.08)
WAI = $31,230,780 * RSE
WAI = Market capitalization x (TSR – Cost of Equity)
WAI = $1,415,883,888.41 x (0.533 – 0.12)
WAI = $1,415,883,888.41 x 0.413
WAI = $584,760,045.9

Wealth Added Index (WAI) mengukur peningkatan kekayaan yang dimiliki oleh shareholders melalui penerimaan dividen dan capital gain (loss) dalam waktu tertentu setelah dikurangi cost of equity. WAI yang dimiliki RSE lebih tinggi dibandingkan FVC, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kekayaan shareholders RSE pada tahun 2007 lebih besar dibandingkan FVC. Namun, WAI masing-masing perusahaan menunjukkan jumlah nominal yang positif dan mengindikasikan adanya penambahan kekayaan shareholders pada masing-masing perusahaan

e. Market Value Added (MVA) (in dollars) * FLINDER
MVA = Market Value – Capital = MVE – BVE = (closing price x Outstanding check) - BVE = (28.50 x 2,440,000) – 36,764,000 = $32,776,000 * RSE
MVA = Market Value – Capital
= MVE – BVE = (closing price x Outstanding check) – BE = (16.78 x 62,694,361) – 939,897,000 = $112, 114, 377.6

Market Value Added (MVA) menunjukkan perbedaan jumlah kapital yang dimasukkan ke dalam bisnis perusahaan dengan menggunakan pembiayaan finansial (utang dan ekuitas) dan nilai pasar saham dan utang perusahaan. MVA mengindikasikan bagaimana kinerja para eksekutif untuk menggunakan kapital yang dipercayakan kepada mereka. MVA yang positif menunjukkan adanya peningkatan nilai bagi perusahaan dan sebaliknya MVA yang negatif menunjukkan adanya penurunan nilai bagi perusahaan. Berdasarkan perhitungan di atas, masing-masing perusahaan memberikan MVA yang positif. Hal ini mengindikasikan para eksekutif masing-masing perusahaan menggunakan kapital yang dipercayakan kepada mereka untuk meningkatkan nilai perushaaan.

f. Market to Book Ratio (MBR) * FLINDER
MBR = Market ValueCapital
MBR=28.50 x 2,440,00036,764,000
MBR=69,540,00036,764,000
MBR=1,89

* RSE
MBR = Market ValueCapital
MBR=16.78 x 62,694,361939,897,000
MBR=1.11

Market to Book Ratio (MBR) yang lebih dari 1.0 mengindikasikan bahwa investor akan membayar lebih untuk saham yang tercatat (nilai buku saham). MBR masing-masing perusahaan menunjukkan hasil yang lebih dari 1.0. Hal ini menunjukkan investor akan membayar lebih untuk nilai buku saham yang tercatat pada masing-masing perusahaan.

g. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

* Untuk perhitungan CAPM, gunakan tarif terbaru tiga bulanan T-bill yang terdapat pada Exhibit 9 * Gunakan geometric average of the historical return premium of equity over government debt for the period 1926-2007 sebagai risk premium * Untuk RSE beta, gunakan rata-rata beta yang ada di Exhibit 7 untuk perusahaan yang sama. Risk Free Rate 4/08 | 1.28% | Geometric Avg. | 5.5% | RSE's Beta | 1.14375 |

RSE CAPM Cost of Equity | 6.1% | CAPM = Rrf + B(Rm-Rrf) | | Projected Growth Rate 2007-2012 | 5.91% |

Cost of equity RSE menurut perhitungan CAPM adalah 6.1 % dan proyeksi pertumbuhan perusahaan berdasarkan net income sebesar 5.91%. Sebagai investor, kita harus menegosiasikan return sebesar 6.1%. Namun, proyeksi tingkat pertumbuhan RSE adalah sedikit lebih rendah dari itu, menunjukkan bahwa kita sedikit membayar lebih untuk tingkat pertumbuhan yang diantisipasi mereka. Walaupun selisih keduanya relatif kecil, hal ini harus menjadi perhatian ketika menegosiasikan kemungkinan terjadinya akuisis.