Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, hendaknya memiliki visi, misi, nilai, dan strategi.
Misi sebuah organisasi/perusahaan berguna untuk menjawab pertanyaan seputar what, who, dan how dalam organisasi/perusahaan tersebut. Misi hendaknya mengandung kalimat yang singkat namun jelas, serta dapat mencerminkan tujuan utama organisasi/perusahaan.
Berbeda dengan misi, visi adalah suatu pernyataan impian jauh ke depan yang ingin dicapai organisasi/perusahaan. Visi berbicara mengenai tujuan masa depan suatu organisasi/perusahaan, hendaknya berupa pernyataan yang memotivasi namun masih mampu dibayangkan dan masuk akal.
Suatu organisasi/perusahaan yang baik tidak hanya memiliki visi dan misi namun juga memiliki nilai. Nilai erat kaitannya dengan penciptaan budaya suatu organisasi. Pernyataan nilai yang efektif harus mampu menjelaskan perilaku yang diharapkan dan dapat membimbing orang-orang dalam pengambilan keputusan.
Hubungan dari ketiga komponen visi, misi, dan nilai ini sangat erat dalam mendorong perusahaan untuk mencapai tujuan. Satu hal yang tidak kalah penting yaitu strategi. Dalam perumusan strategi yang efektif harus dinyatakan secara S-M-A-R-T. 1. Specific, yakni mampu menjawab pertanyaan 4W+1H 2. Measurable, yakni memiliki ukuran dan nilai yang jelas 3. Achievable, yakni dapat dicapai 4. Reasonable, yakni memiliki alasan yang jelas 5. Timebound, yakni memiliki batas waktu
Dalam penerapan strategi menjadi suatu aksi yang terukur, dikenal sebuah konsep Balance Scorecard (BSC). BSC memiliki 4 konsep yaitu financial, customer, internal business process, learning and growth. Konsep BSC ini sendiri memiliki suatu kriteria ukur yang mengikutinya, yakni Key Performance Indicator (KPI). Dalam sebuah proses bisa diidentifikasikan 3 tingkatan dalam pembuatan KPI: 1. KPI Inisiatif, memiliki kualitas terendah karena bersifat tidak langsung 2. KPI Proses, bersifat relatif mudah karena berfokus pada kegiatan 3. KPI Hasil, merupakan KPI ideal yang diharapkan