Free Essay

Keberhasilan Wanita Pengusaha

In:

Submitted By ellizacuts
Words 4290
Pages 18
1. Latar Belakang Penelitian Perempuan pengusaha mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, dari total kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia tahun 2011, 60% usaha dikelola oleh kaum pengusaha wanita. Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa perempuan pengusaha mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekonomi nasional. Partisipasi perempuan dalam pertumbuhan ekonomi sangatlah penting, tidak hanya untuk menurunkan tingkat kemiskinan di kalangan perempuan, tetapi juga sebagai langkah penting menuju peningkatan pendapatan rumah tangga dan mendorong pembangunan ekonomi negara secara keseluruhan, serta mengurangi jumlah pengangguran perempuan diindonesia. Berdasarkan data BPS 2009, terdapat 3,9 juta perempuan angkatan kerja yang termasuk ke dalam pengangguran dan 30 juta perempuan yang hanya bekerja mengurus rumah tangga dan tidak mandiri secara ekonomi. Jika pun mereka bekerja, 72% dari perempuan Indonesia bekerja di sektor pertanian, 28% bekerja di sektor non-pertanian dan 19,63% bekerja di sektor informal. Data juga menunjukkan bahwa penghasilan pekerja perempuan 50% lebih rendah dibandingkan pekerja laki-laki. Kondisi ini mengindikasikan bahwa perempuan akan memiliki kesempatan yang kecil untuk melakukan pemutusan proses pewarisan kemiskinan karena tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya.

Peningkatan pemberdayaan perempuan diperlukan untuk memperjuangkan kesetaraan gender melalui pelatihan dan pemberdayaan ekonomi, demi menciptakan kemandirian di kalangan kaum perempuan. Di Indonesia seperti halnya di negara-negara berkembang (NSB) lainnya, perkembangan wanita pengusaha atau kewirausahaan di dalam kelompok wanita sangat berpotensi sebagai motor utama pendorong proses pemberdayaan wanita dan transformasi sosial, yang pada akhirnya bisa sangat berdampak positif terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Lagi pula, Indonesia termasuk negara di dunia yang punya komitmen penuh dalam mencapai Tujuan-tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau MDGs), yang dua diantaranya adalah pemberdayaan wanita dan mengurangi kemiskinan ekstrim hingga tingkat lebih rendah tertentu pada tahun 2015. Namun demikian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak NSB lainnya, terutama di negara-negara yang pembangunan ekonominya masih belum maju, yang direfleksikan oleh tingkat pendapatan per kapita dan derajat dari industrialisasi yang masih relatif rendah, potensi yang dimiliki wanita tersebut masih belum terealisasi sepenuhnya. Hal ini berbeda dengan di negara-negara maju (NM) yang perkembangan wanita pengusaha sudah jauh lebih maju. Sinhal (2005), misalnya, menemukan kurang dari 10 persen dari jumlah pengusaha di negara-negara di wilayah Asia Selatan, yang mencakup Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka, adalah wanita,1dan jumlah ini tentu sangat kecil dibandingkan yang yang telah dicapai di negara-negara maju (NM) yang persentasenya jauh di atas 10 persen. Sejumlah besar lapangan kerja bagi perempuan telah tercipta melalui perusahaan mikro dan usaha kecil (MSEs) termasuk perdagangan dan sektor-sektor dimana perempuan sebelumnya tidak biasa bekerja (Widyadari, Farartri). Akan tetapi, mayoritas usaha-usaha baru ini cenderung sangat kecil skalanya dan hanya dianggap sebagai tambahan penghasilan bagi pemasukan utama keluarga. Alasan utamanya adalah karena selain mengalami masalah yang sama dengan semua pengusaha skala kecil, perempuan sering menghadapi bias gender dalam lingkungan sosial-ekonomi, ditambah dengan hambatan sosial, budaya, pendidikan dan teknologi untuk mendirikan dan mengembangkan perusahaan mereka sendiri, namun alasan tersebut sekarang dapat dibuktikan dengan berkembangnya jumlah usaha yang didirikan oleh wanita , ini membuktikan bahwa wanita mampu berbisnis. (kompas ,kamis 24 maret 2011) memuat dalam Rangkaian seminar dan workshop "Wanita Wirausaha Femina" tahun 2011 ini mengumpulkan fakta bahwa dari 7.000 wanita wirausaha yang terjaring secara nasional, 35 persen wirausahawan perempuan memilih bisnis fashion. Selain fashion, wanita wirausaha cenderung memilih bidang usaha kuliner (19 %), kerajinan (9 %), pendidikan (8%), dan kecantikan (7%). Sementara dari pilihan jenis usaha, 48% dari ribuan perempuan berwirausaha ini bergerak di bidang perdagangan, jasa (46 %), produsen (27 %), dan pemasok (12 %). "Dari segmen usia, kebanyakan perempuan yang berwirausaha juga terbilang masih muda, sekitar 20-an tahun. Latar belakang pendidikan mereka juga tinggi, S-1 dan S-2. Perempuan yang berbisnis ini juga bukan dari skala usaha menengah atas yang bisnisnya di atas satu miliar. Kebanyakan wanita wirausaha ini berasal dari segmen menengah, Petty s fatimah sebagai pemimpin workshop wirausaha femina 2011 mengatakan sejumlah masalah ditemukan dari pengalaman bertemu dengan sejumlah perempuan pebisnis dari berbagai kota ini. Sejumlah masalah atau kendala wanita wirausaha di antaranya kurangnya pengetahuan tentang wirausaha, minimnya jejaring usaha di antara para pengusaha perempuan ini, selain juga kurangnya dukungan kewirausahaan di lingkungan termasuk keluarga. Masalah yang juga seringkali ditemui wirausahawan adalah akses terhadap pembiayaan. Masalah pembiayaan bukan dipengaruhi faktor bahwa usahanya masih kecil dan belum bisa memanfaatkan fasilitas bantuan modal dari perbankan. Masalahnya lebih kepada banyak perempuan yang belum mengerti bagaimana cara mengakses pembiayaan, mereka belum paham bagaimana cara berhubungan dengan bank.
Meski ditempa sejumlah masalah dalam berwirausaha, semangat perempuan untuk berbisnis tak surut. Wanita wirausaha juga terus berkembang, baik jumlah pebisnis pemula yang terus bertambah, maupun perempuan yang kini melebarkan sayapnya hingga pasar dunia. Diindonesia terdapat ikatan atau sebuah perkumpulan pengusaha wanita yang berdiri sejak 1975 yaitu Ikatan Wanita usaha Indonesia (IWAPI) ,yang beranggotakan kurang lebih 40.000 wanita pengusaha di seluruh Indonesia, menjadi mitra yang tepat dalam membuka kesempatan usaha dan menyuarakan kepentingan wanita pengusaha. Berdiri sejak 10 Februari 1975, IWAPI telah membantu wanita pengusaha mengembangkan kemampuan merPengeka dalam berusaha dan mengembangkan usaha mereka melalui : pelatihan ketrampilan, manajemen dan perbaikan akses mereka terhadap masalah financial, tehnologi serta jaringan bisnis. IWAPI bekerja terus menerus menyuarakan dan mempromosikan kepentingan UKM yang dimiliki dan dioperasikan oleh wanita pengusaha pada kebijakan tingkat nasional dan daerah. IWAPI merupakan organisasi nirlaba yang memiliki keanggotaan beragam di 256 cabang dan 30 propinsi. Mayoritas anggota IWAPI adalah para pengusaha kecil (85%), sebagian lagi merupakan pengusaha tingkat menengah (12%) dan sisanya merupakan pengusaha golongan besar (3%).
Dijawa tengah terdapat 2300 anggota yang tergabung dalam IWAPI, dan disemarang terdapat 58 anggota IWAPI, dan yang aktif didalam keanggotaan IWAPI kota Semarang yaitu 30 anggota. Dalam penelitian sebelumnya yang berjudul kesesuaian faktor kesuksesan wanita pengusaha "Sasono Batik" yang juga termasuk dalam anggota IWAPI, Oleh Andanaputra, Henry (2012), Faktor kesuksesan ini diteliti dengan berpedoman pada teori faktor kesuksesan wanita pengusaha menurut Lee&Stearns (2012). Berdasarkan pendekatan Lee&Stearns ada 4 faktor kesuksesan wanita pengusaha yaitu dukungan keluarga dan ilmu pengetahuan, keterampilan komunikasi dan pengetahuan bisnis, kompetensi produk dan kemampuan bisnis, ketersediaan sumber daya. Dari 4 faktor kesuksesan tersebut nantinya juga akan diteliti apakah faktor kesuksesan wanita pengusaha Rumah Makan Ayam Goremg Gringsing Ibu Ayu di Semarang sesuai dengan teori 4 faktor kesuksesan wanita pengusaha menurut Lee&Stearns (2012), Penelitian ini dilakukan pada salah satu Rumah Makan yang tergabung dalam IWAPI, Pengusaha Rumah Makan yang akan diteliti adalah Pengusaha Rumah Makan yang berhasil dan aktif didalam keanggotaan IWAPI, Keberhasilan usaha diidentikan dengan perkembangan usaha. Istilah itu diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan. Perkembangan perusahaan adalah proses dalam pertambahan Jumlah karyawan, peningkatan omzet penjualan dan lain-lain (Bienayme dalam Novari, 2002),wanita pengusaha Rumah Makan Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu Semarang dinilai telah sesuai dengan kriteria diatas, telah berdiri selama 7 tahun, memiliki peningkatan kuantitas yaitu dari 1 rumah makan di jalur bawen dan sekarang telah memiliki cabang di Jl. Sriwijaya, serta memiliki pertambahan jumlah karyawan dari yang sebelumnya yaitu 9 karyawan menjadi 15 karyawan. Alasan dilakukannya penelitian ini untuk melihat apakah faktor kesuksesan "Ayam Goreng gringsing Ibu Ayu sesuai dengan 4 faktor kesuksesan wanita pengusaha menurut Lee&Stearns (2012)" dari fakta yang telah ada maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang didasarkan pada faktor kesuksesan wanita pengusaha menurut Lee&Stearns (2012) yang akan disesuaikan dengan "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu". inilah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Kesesuaian Faktor-Faktor keberhasilan Wanita Pengusaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu" menurut Lee & Stearns (2012)".

2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan yaitu bagaimana kesesuaian faktor keberhasilan wanita pengusaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu" menurut lee & stearns (2012) ?
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, tentunya untuk menjawab rumusan masalah yang ditentukan diatas yaitu ingin mengetahui bagaimana kesesuaian faktor keberhasilan wanita pengusaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu" menurut lee & stearns ( 2012) ?
3.2 Manfaat penelitian
Penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada:
1. Bagi Lembaga Diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan usaha.
2. Bagi Peneliti Sebagai wahana untuk mengaplikasikan teori yang telah di peroleh selama masa perkuliahan berlangsung di perguruan tinggi dengan kasus-kasus nyata di dunia, serta menambah pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam menganalisis suatu permasalahan berdasarkan ilmu yang diperoleh, juga untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.

3. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan dalam menambah pengetahuan serta sebagai informasi tambahan untuk bahan perbandingan dan pertimbangan dalam memecahkan masalah yang sama. 4. Tinjauan Pustaka
4.1 Pengertian dan Hakekat Kewirausahaan Menurut Suryana kewirausahaan adalah suatau kemampuan (capibility) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya tenaga pengerak, tujuan siasat kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Pendapat lain yang dikemukakan Alma bahwa wirausaha adalah orangyang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dalam pengertian ini menekanakan setiap orang untuk memulai suatu bisnis baru. Senada dengan pendapat diatas Kasmir menambahkan bahwa arti wirausaha adalah orang berani mengambil resiko dalam berbagai kesempatan. Jadi seorang wirausaha harus mental berani menagung resiko yaitu bermental mandiri dan berani megambil resiko walaupun dalam kondisi yang tidak pasti. Senada denagan pendapat diatas menyebutkan wirausaha kata wirausaha sering berkaitan dengan usaha atau kegiatan bisnis. Wirausahawan adalah seorang yang memiliki kemampauan menilai peluang usaha yang dikombinasikan dengan kemampuan dan sumber daya demi meraih keuntungan. Adapun definisi menurut Kuratako dan Hodgetts yang di kutip oleh Manurung yang mengemukakan "The entrepreneur is one who undertake to organize, manage and assume the risk of a business". Dari kosep diatas ini menjelaskan bahwa wirausaha merupakan tindakan seseorang untuk membuat organisasi, mengelolanya dan menentukan risiko sebuah bisnis. Berdasarkan definisi diatas, maka pengertian wirausaha adalah kemampuan untuk mengeksplorasi kemampuan dan peluang yang dikombinasikan dengan berfikir kreatif, inovatif serta keberanian dalam mengambil resiko yang akan muncul untuk membuat mengorganisir usaha demi mendapatkan keuntungan dimasa datang. Dalam hal ini kunci dari warausaha adalah bagimana memunculkan ide-ide kratif dan inovatif dalam membaca peluang untuk menghasilkan pendapatan. Istilah lain yang sering disamakan dengan wirausaha yaitu wiraswasta sering ditemukan pada kartu tanda penduduk (KTP). Secara etimoligis wiraswasta berasal dari sanseskerta wiraswasta terdiri dari kata: wira, swa dan sta, masing-masing berarti wira manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berjiwa besar: swa artinya sendiri; sta artinya berdiri. Dari pandangan para ahli diatas maka wiraswasta adalah kemampuan sesorang secara teknis dan nonteknis dengan keberanian untuk menemukan peluang dan mengoganisir dengan berbagai hambatan dan resiko demi memcahkan permasalahan yang dihadapi. Bertolak dari penjelasan-penjelasan tentang wirausaha dan wiraswasta diatas dapat diambil kesimpulan yaitu keduanya sama menegaskan pada keberanian sesorang dalam merespon keadaan dengan dukungan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, kreatifitas dan keberanian untuk menemukan serta menciptakan peluang kemudian mengorganisir menjadi usaha yang dapat menghasilkan keuntungan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Namun pada hakikatnya kewirausahaan tidak hanya berhubungan dengan usaha atau bisnis. Namun, unsur utama dari wirausaha adalah sprit yang melandasinya yaitu: kemauan, keberanian, optimisme, gagasan kretifitas dan inovatif yang merupakan landasan sesorang dapat diimplementasikan dalam kehidupan. Sehingga dapat disederhanakan menjadi istilah kemampuan mengoptimalkan kemampuan diri dan lingkungan demi kesejahtraan bersama.

4.2 Karakteristik Kewirausahaan Seorang wirausaha adalah seorang yang mampu memiliki sifat yang optimis dan berfikiran kedepan serta memiliki ketrampilan dalam mengahadapi resiko. Karakter yang harus dimiliki wirausaha yang diungkapkan PUSTLATKOP dan PK yang dikutip oleh Slamet (2004) menjelaskan antara lain :

1. Entrepreneur harus tanguh meliputi: a. Berfikir dan bertindak stratejik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko b. Berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan semua pihak c. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan sertameningkatkan kemampuan dengan system pengendalian interen d. Berusaha meningkatkan kemampuan dan ketanguhan terutama dengan membina motivasivasi semangat kerja
2. Entrepreneur Harus Unggul a. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha menghindari b. Berupaya mencapai hasil dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk orang lain c. Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang dan meningkatkan produktifitas dan efesiensi e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra melalui inovasi berbagai bidang, Sementara dalam penelitian tentang test potensi kewirausahaan pemuda versi Indonesia didapat beberapa ciri-ciri antara lain: a) Motivasi berprestasi b) Kemandirian c) Kreativitas d) Pengambilan resiko e) Keuletan f) Orentasi masa depan g) Komonikatif dan reflektif h) Kepemimpinan i) Locus of control j) Perilaku instrumenal dan k) Penghargaan terhadap uang Senada pendapat diatas Kasmir (2004) menyatakan bahwa ciri-ciri wirasuaha dapat adalah sebagi berikut : a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas, yang berfungsi untuk memberikan langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harusdilakukan b. Inisiatif dan selalu proaktif, yaitu pengusaha selalu memulai dan mencari peluang c. Berorentasi pada prestasi, selau melakukan terbaik dari masa yang laludengan mengevaluasi aktivitas usaha untuk lebih baik dari masa sebelumnya d. Berani mengambil resiko,Kerja keras, dengan waktu yang tidak terbatas wirausahawan selalu kemajuan usahanya dengan dorongan ide-ide baru untuk kerja keras e. Bertangung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankan atau yang akan dijalankan, baik secara material dan moral pada berbagai pihak f. Komitmen kepada berbagai pihak g. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak Senada seperti diatas Wasti Soemantono (2005) berpendapat bahwa seorang wirausaha adalah manusia berkepribadian kuat dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Memiliki moral tinggi Moral tinggi disini dapat berarti manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, degan memiliki kemerdekaan batin sehingga tidak mengalami ganguan-ganguan, kekawatiran dan tekanan didalam jiwanya.Hal ini ditandai dengan keselarasnya antara keinginanya dan dengan pengenalan diri. Manusia dengan moral tinggi sangat menyadari bahwa iatidak hidup sendirian sehinggga ia memiliki rasa kasih sayang ke sesama.Disisi lain ia sangat menjaga dan mentaati hukum yang berlaku. a) Memiliki sekap mental wirausahametal wirausaha ditunjukan dengan kemauan keras terhadap tujuan dan kebutuhan hidupnya, dengan mengacu pada sifat jujur dan bertangungjawab sehingga orang lain percaya serta simpatik terhadap semua usahayang dijalankan. Secara umum mental wirausaha di katakan memiliki kemauan keras, tekun, ulet, berkeyakinan terhadap kekuatan pribadi, jujurdan bertangung jawab. b) Memiliki kepekaan terhadap lingkungan c) Kemampuan pengenalan terhadap lingkungan untuk memberdayakan sumber daya alam secara efesien untuk kepentingan hidup. d) Memiliki ketrampilan Beberapa jenis ketrampilan yang harus dimiliki wirausaha meliputi ketrampilan berfikir kreatif, ketrampilan mengambil keputusan dan ketrampilan dalam kepemimpinan, ketrampilan manajerial dan ketrampilan bergaul. Dalam mencapai keberhasilan usaha, seorang enterpreneur memiliki ciri-ciri tertentu. Arman (2005) dalam bukunya enterpreneurship membagun spirittecnopreneurship menjelaskan ciri-ciri dari tecnopreneur meliputi: a) Lebih suka resiko moderat, tecnopreneur bukalah seorang penjudi, namun seorang yang berani mengambil dan menciptakan resiko moderat dengan menganalisis dan mempertimbangkan berdasarkan kemampauan dan potensi. b) Menyenangi pekerjaan yang berkaitan dengan proses mental dengan tujuan utama tertentu untuk pencapaian prestasi (motif berprestasi), selalu ingin melakukan sesuatu lebih baik doing better untuk pencapaian kepuasan yang tinggi yaitu prestasi. Sedangakan uang bukan tujuan utama, namun efek secaratidak langsung. c) Locus of control internal, motivasi lebih digerakan oleh kekuatan dari dalam pribadi, tidak menyerah pada faktor diluar pribadi seperti, nasib, takdir, atau keberuntungan. Mereka selalu aktif berusaha dengan segala kemampauan,kreatifitas, dan daya inovasi dalam memanfaatkan kesempatan serta memperkecil resiko yang dihadapi. d) Kemampuan kreatif dan inovasi, kreatifitas tecnopreneur meliputi kepekaan intiutif maupun rasionalnya dalam mencari dan menciptakan peluang.Kreatifitas dapat berupa ide origination, sedangkan inovasi lebih ke pada tindakan implementation . e) Memiliki visi kedepan, sifatnya yang tidak implusif (dorongan sesaat dankeberhasilan jangka pendek), namun memiliki perencanaan yang seksama serta kendali terhadap perubahan lingkungan. f) Kemandirian, mereaka suka bekerja atas kemampuan sendiri daripada bekerjauntuk orang lain, namun didukung dengan kepedulian terhadap orang lainserta menerima kritik dan saran orang lain

4.3 Keberhasilan Usaha Pengertian keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapia suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Hal tersebut selaras dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Moch. Kohar Mudzakar (1998) yang menyatakan bahwa: Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya. Menurut pendapat Moch. Kohar Mudzakar tersebut menjelaskan bahwa suatu usaha dikatakan berhasil apabila memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan sekelasnya. Keberhasilan suatu usaha dapat diukur dari berbagai segi, diantaranya dari laba usaha yang berhasil dicapai oleh para pengusaha dalam kurun waktu tertentu (Waridah, 1992). Berhasil tidaknya suatu usaha dapat diketahui dari membesarnya skala usaha yang dimilikinya (Dedi hary adi,1998). Keberhasilan usaha diidentikan dengan perkembangan perusahaan. Istilah itu diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan. Perkembangan perusahaan adalah proses dalam pertambahan Jumlah karyawan, peningkatan omzet penjualan dan lain-lain (Bienayme dalam Novari, 2002)

4.4 4 Faktor Keberhasilan Pengusaha Menurut Lee & Stearns (2012)
1. Dukungan Keluarga dan Ilmu Pengegahuan Keluarga merupakan bagian penting terutama bagi para wanita karena merekamenjalankan peran besar sebagai pengusaha dan ibu bagi amak - anak yangharus selalu ada untuk anak- anak dan mendidik anak - anak sepanjang waktu. Meskipun pria juga memiliki peran tersebut namun peran seorang wanita tetap lebih banyak, jadi ketika seorang wanita memuyuskan untuk berbisnis maka dukungan dari pihak keluarga sangatlah penting adanya untuk semangat bisnis dan untuk menunjang kemajuan bisnisnya. Ilmu pengetahuan menjadi hal yang tidak lepas dari semua bidang kehidupan, apalagi di dalam bisnis pengetahuan tentang sasaran pasar menjadi faktor penting penunjang kesuksesan.

2. Ketrampilan Komunikasi dan Pengetahuan Bisnis Ketrampilan yang memadahi merupakan syarat wajib jika seorang etrepreneur ingin sukses, seperti Human Relation Skill untuk menjaga kesolidan pegawainya dan menjaga motivasi pegawai untuk mencapai hasil maksimal. Ketrampilan komunikasi terlebih diperlukan ketika sedang menjalin hubungan bisnis dengan para stakeholder, dimana sebuah ketrampilan komunikasi yang baik mau menciptakan suatu timbal bali, yang positif bagi bisnisnya. Meningkatkan kualitas diri dalam segala hal setidaknya memperkokoh faktor pendorong internal seorang entrepreneur adalah memahami produk yang dijualnya dan memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen. Pengetahuan tentang bagaimana memberikan pelayanan yang maksimal dan ramah bagi konsumen menjadi sebuah strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan bisnis.
3. Kompetensi Produk dan Kemampuan Bisnis Menciptakan sebuah priduk unggul adalah wajib jika ingin memenangkan persaingan, namuntidak hanya kualitas produk saja yang diutamakan tetapi juga harusdidukung dengan pelayanan yang baik dan ramah yang berdampak pada loyalitas konsumen. Ketersediaan pelayanan profesional turut menunjang kesuksesan sebuah bisnis.konsumen akan loyal karena merasa puas apabila semua kebutuhan terpenuhi. Maka ketika memberikan pelayanan lebih yang ditunjang oleh peran tekhnologi yang dapat mempermudah konsumen berinteraksi dengan pengusaha akan menimbulkan timbal balik yang positif bagi bisnis karena tingkat loyalitas konsumen akan meningkan.

4. Ketersediaan sumber daya Ketersediaan meliputi adanya modal usaha yang cukup dan bagaimana mengalokasikan didalam usaha untuk menghasilkan profit. Adanya peluang menjadinsesuatu yang menentukan kesuksesan seorang pengusaha karena sejauh mana seorang pengusaha mampu membaca dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga peluang tersebut tidak sekedar lewat tanpa ada pemanfaatan yang optimal, keinginan yang besar dari dalam diri yang menjadikan segala faktor yang ada dapat menjadi kenyataan. Sebuah keinginan sukses yang tinggi turut memacu diri untuk menjadikan nyata adanya. Jika telah memiliki keinginan yang tinggi untuk sukses maka saatnya melakukannya dalam bisnis. Seberapa pengusaha dapat turun lanbsung menangani hisnisnya berdampak pada kesuksean bisnis karena ketika pengusaha memiliki kemauan dan kekuatan yang besar maka akan membuat para pegadai terpacu semangatnya memajukan usah 5. Kerangka Pemikiran

6. Definisi Operasional Wanita pengusaha adalah wanita yang memiliki, memimpin, bertanggungjawab dan mengelola usahanya sendiri. Adapun definisi operasional dalam peneltiian ini adalah sebagai berikut: Dari faktor kesuksesan wanita pengusaha yang telah ada menurut lee dan stearns maka akan dilihat apakah faktor tersebut juga menjadi faktor keberhasilan wanita pengusaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu" , faktor kesuksesan tersebut nantinya akan dilihat pada hasil penelitian yang akan dilakukan yang menitik beratkan pada beberapa hal, yaitu :
1.Dukungan keluarga dan ilmu pengetahuan • Dukungan keluarga Sejauh mana dukungan keluarga kecil mampu mempengaruhi keberhasilan bisnis pengusaha wanita yang dapat diukur dari : 1. Bersedianya keluarga terdekat untuk bekerjasama dalam pembagian waktu unyuk keluarga 2. Pemberian motivasi serta sumbangsih ide dari keluarga kecil yang diberikan kepada pengusaha wanita sehingga dapat tercipta suasana yang mendukung bagi kemajuan usaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu Semarang". • Pengetahuan tentang sasaran pasar yang dituju dapat diukur dari. 1. Pemahaman dan pengetahuan pengusaha tentang sasaran pasar 2. Tepat atau tidaknya pemasaran produknya untuk target pasar yang dituju, jika tepat maka secara otomatis produknya akan laku dipasaran atau digemari pasar.
2. Ketrampilan komunikasi dan pengetahuan tentang bisnis • Kemampuan menjalin relasi Seberapa jauh pengusaha mampu menjalinrelasi dengan berbagai pihak dapat diukur dari : 1. Seberapa luas pergaulan pengusaha, dapat diukur dari keikutsertaan pengusaha dalam organisasi dan keaktifan pengusaha didalamnya. 2. Hubungan baik antara pengusaha dengan stakeholder, yaitu konsumen dan karyawan. • Ketrampilan komunikasi Adanya ketrampilan komunikasi dapat diukur dari : 1. Bagaimana keaktifan wanita pengusaha dalam mengemukakan pendapat ketika mengikuti rapat IWAPI kota semarang 2. Bagaimana wanita pengusaha berkomunikasi dengan konsumen dan menyampaikan product knowledge • Pengetahuan tentang produk dan pelayanan diukur dari: 1. Bagaimana cara pengusaha mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu produk yang tepat sasaran dan dibutuhkan konsumen. 2. Bagaimana cara pengusaha mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana memberikan pelayanan yang maksimal terhadap konsumen.

3. Kempetensi produk dan kemampuan bisnis • Kualitas produk dan pelayanan ( interview singkat dengan konsumen ) dapat diukur dari : 1. Bagaimana kesan komsumen tentang produk 2. Bagaimana pelayanan yang diberikan pengusaha pada konsumen • kualitas diri dalam meningkatkan performa bisnis dapat diukur dari : 1. Frekuensi mengikuti training , seminar , workshop , tentang bisnis. 2. Bersedia menerima kritikdemi kemajuan bisnis. • Keunggulan tekhnologi , dapat diukur dari : Penggunaan geknologi yang menunjang kemajuan bisnis, hal ini meliputi penggunaan alat/ mesin pada salon, layanan pelanggan serta pembayaran.

4. Ketersediaan sumberdaya • Tersedianya modal/ keuangan, dapat diukur dari: Bagaimana pengadaan modal usaha pengusaha • Ketrampilan memanfaatkan peluang dapat diukur dari : 1. Bagaimana pengusaha membaca peluang ya g ada, indikatornya adalah kemamapuan pengusaha membaca peluang. 2. Berapa inovasi baru yang tercipta setiap tahunnya yang tepat diterapkan pada konsumen saat ini sehingga menambah kesuksesan pengusaha. • Motivasi diri ( keinginan untuk sukses ) dapat diukur dengan melihat : 1. Apa saja impian pengusaha untuk kemajuan usahanya 2. Bagaimana langkah - langkah yang telah dilakukan pengusaha untuk mewujudkan impiannya itu. • Pengusaha menjadi figur dalam perusahaan, peran pengusaha dapat diukur dengan : Bagaimana peran hadirnya wanita pengusaha di perusahaan dalam memberikan semangat bagi karyawannya untuk berprestasi memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

1. Metode Penelitian
8.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Wanita pengusaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu", Disamping itu sebagai data pendukung juga dilakukan penelitian pada konsumen, keluarga(suami), dan karyawan "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu".
2. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah jumlah dari semua objek atau individu yang akan diteliti, dimana objek tersebut memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap (Setiawan, 2005). Adapun yang dijadikan sebagai populasi adalah Pengusaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu" diSemarang dan pihak- pihak terkait disekitar Ibu Ayu seperti keluarga (suami), konsumen, dan karyawan Ibu Ayu. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto dan Subagyo, 2009:108). Adapun yang dijadikan sample adalah Pengusaha Rumah Makan Ayam Goreng Gringsing Semarang 3. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive sampling, yaitu metode penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008: 122). Kriteria dalam pengambilan sampel yang digunakan dalam peneliyian ini adalah Pengusaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu" di Semarang dan pihak-pihak terkait di sekitar Ibu Ayu yaitu keluarga (suami), 5 orang konsumen, dan 5 karyawan Ibu Ayu sebagai pendukung pernyataan faktor kesuksesan Ibu Ayu 4. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang langsung dari sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya dan tidak melaluimmedia perantara (Sugiyono, 2008 : 129).

8.3 Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan yaitu dengan menggunakan : 1. Kuesioner (angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk memperoleh informasi dijawab (Arikunto, 2006). 2. Wawancara Wawancara terbagi menjadi 2 yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur, tekhnik pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, wawancara terstruktur adalah suatu metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber yang bersangkutan dengan sebelumnya telah menyiapkan sejumlah pertanyaan (sugiyono : 194).

8.4 Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Deskriptif Kualitatif, yaitu analisis yang ditunjukan pada perkembangan dan pertumbuhan dari suatu keadaan dan hanya memberikan gambaran tentang keadaan tertentu dengan cara menguraikan tentang sifat - sifat dari objek penelitian tersebut (Umar, 2005: 36) dalam kartikasari (2011).

Langkah -Langkah : 1. Menyebar kuesioner dan melakukan wawancara Kuesioner menjadi sumber data utama yang diperkuat dengan mewawancari pengusaha wanita pemilik Rumah Makan Ayam Goreng Gringsing Semarang untuk menggali data sedetail - detailnya mengenai faktor - faktor kesuksesan wanita pengusaha serta ditambah wawancara singkat kepada keluarga, karyawan dan konsumen dari Pengusaha Rumah Makan Ayam Goreng Gringsing Semarang sebagai pelengkap dan penguat pernyataan Ibu Ayu sehingga pernyataan Ibu Ayu menjadi dapat dipercaya kebenarannya. 2. Analisa data Dari hasil tabulasi data, dilakukan analisis data berdasarkan acuan analisa yang ada. Data faktor kesuksesan dari Ibu Ayu kemudian dicocokan dengan data faktor kesuksesan dari pihak-pihak terkait di sekitar Ibu Sasono seperti Keluarga (suami), konsumen, dan karyawan "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu" sebahai penguat pernyataan faktor kesuksesan Ibu Ayu menurut Lee & Stearns (2012). Data juga disajikan dalam tabel faktor kesuksesan seperti dibawah ini.

Tabel Faktor Kesuksesan
|Indikator |Ibu Ayu |Keluarga (suami,anak|Karyawan |Konsumen |
| | |) | | |
|1. Dukungan keluarga dan ilmu pengetahuan | | | | |
|a. Dukungan keluarga | | | | |
|b. Pengetahuan tentang sasaran pasar | | | | |
|2. Ketrampilan Komunikasi dan pengetahuan tentang | | | | |
|bisnis | | | | |
|a. Kemampuan menjalin relasi | | | | |
|b. Ketrampilan komunikasi | | | | |
|c. Pengetahuan tentang produk dan pelayanan | | | | |
|3. Kompetensi produk dan kemampuan bisnis | | | | |
|a. Kualitas produk dan pelayanan | | | | |
|b.Kualitas diri dalam meningkatkan performa bisnis| | | | |
|c. Keunggulan tekhnologi | | | | |
|4. Ketersediaan Sumber Daya | | | | |
|a. Ketersediaan Modal | | | | |
|b. Ketrampilan memanfaatkan peluang | | | | |
|c. Motivasi diri | | | | |
|d. Pengusaha menjadi figure dalam perusahaan | | | | |

3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data terbentuk, maka tahap selanjutnya adalah menyimpilkan data.

Proposal

Kesesuaian Faktor-Faktor Keberhasilan Wanita Pengusaha "Ayam Goreng Gringsing Ibu Ayu" menurut Lee & Stearns (2012)

-----------------------
Ketrampilan Komunikasi dan Pengetahuan Bisnis

Dukungan Keluarga dan Ilmu Pengegahuan

Kompetensi Produk dan Kemampuan Bisnis

Ketersediaan sumber daya

Keberhasilan Wanita Pengusaha

sesuai[pic]

Tidak sesuai

Similar Documents

Free Essay

Mengelola Karier

...* DASAR-DASAR MANAJEMEN KARIER Kita dapat mendefinisikan manajemen karier sebagai proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih baik keahlian dan minat karier mereka, dan untuk memanfaatkan keahlian dan minat ini dengan cara yang paling efektif. Pengembangan karier ialah serangkaian aktivitas sepanjang hidup (seperti workshop) yang berkontribusi pada eksplorasi, pemantapan, keberhasilan, dan pencapaian karier seseorang. Perencanaan karier adalah proses yang penuh pertimbangan saat seseorang jadi memiliki pemahaman mengenai keterampilan, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik pribadi lainnya; dan memantapkan rencana tindak untuk mencapai tujuan spesifik. Fokus Tradisional Versus Pengembangan Karier Aktivitas SDM | Fokus Tradisional | Fokus Pengembangan Karier | Perencanaan sumber daya manusia | Menganalisis pekerjaan, keterampilan, tugas-saat ini dan di masa datang. Memproyeksikan kebutuhan. Menggunakan data statistik | Menambahkan informasi kepada data mengenai minat orang, pilihan dan sejenisnya. | Pelatihan dan pengembangan | Memberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan, informasi, dan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan | Memberikan informasi jalur karier. Menambahkan orientasi pertumbuhan perorangan. | Penilaian prestasi | Memberikan peringkat dan atau penghargaan | Menambahkan rencana pengembangan dan penetapan sasaran perorangan | Perekrutan dan penempatan | Mencocokkan kebutuhan organisasi dengan orang yang memenuhi...

Words: 2790 - Pages: 12

Free Essay

Makalah Intrapreneurship

...INTRAPRENEURSHIP TUGAS MATA KULIAH ENTREPRENEURSHIP 1 OLEH: TRI RETNO KURNIAWATI 1201130306 MBTI-37-08 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, kata entrepreneurship menjadi perbincangan dikalangan perguruan tinggi. Hal ini tidak terlepas dari adanya fenomena banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur, karena jumlah lulusan tidak sebanding dengan adanya lapangan kerja yang tersedia. Kondisi ini mendorong para praktisi pendidikan di perguruan tinggi untuk melakukan reorientasi terhadap lulusannya yang dinilai semata-mata disiapkan sebagai pencari kerja, bukan pencipta kerja. Intrapreneurship merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu pengetahuan dan pasar. Perusahaan yang sedang berjalan memiliki modal, sumbersumber, tenaga kerja terampil , marketing, distribusi yang sudah berhasil. Kemudian didalam struktur birokrasinya seringkali tidak berkembang kreativitas sehingga tidak muncul produk baru dan cara cara baru dalam berproduksi. Oleh sebab itu perusahaan mencoba mengizinkan dan mengembangkan semangat wirausaha dalam berorganisasi. Akhirnya berkembang semangat intrapreneurship  dan berkembang menjadi perusahaan besar. 2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, adapun rumusan masalah sebagai...

Words: 2353 - Pages: 10

Free Essay

Kewirausahaan Berbasis Organisasi Kemasyarakaratan

...Edisi Juli 2012 Volume VI No. 1-2 ISSN 1979-8911 KEWIRAUSAHAAN-SOSIAL BERBASIS ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS) (Studi Analisis mengenai Pemberdayaan Ekonomi Ummat atas Unit Usaha-Sosial Persis, NU, dan Muhammadiyah di Kabupaten Garut) Deden Suparman Abstrak Globalization has accelerated development grow twisted science, technology, and business. However, the acceleration of development is not accompanied by equity. Community with one another, or one person with another person has entered the dilemma of social inequality that was incredible. This is caused by business practices that are not responsible, development projects that are not effective, and poor government policies, making development efforts more difficult inclusive, and the increasingly adverse impact on the environment, social injustice and bring economic social conflicts and political. Management rules of social organization is no different from the management of business organizations, except the vision and mission, which is characterized by social interests. A management expert, Peter Drucker in his book Innovation and Entrepreneurship (1985), based on his observations in America, concluded that there has been an inevitable shift from conventional economic management to the management of social economy. For example, in terms of employment. Examples of cases in job creation in business organizations, and even reduce its workforce, while the social organization of small and medium scale became a provider of new jobs...

Words: 2653 - Pages: 11

Free Essay

Csr at Mercks

...“Disable doesn’t mean Unable” i|Page “Disable doesn’t mean Unable” DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................ i DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv KATA PENGANTAR ............................................................................................ v ABSTRAK ............................................................................................................. vi BAB I MUKADIMAH ........................................................................................... 1 Latar Belakang ............................................................................................... 2 Pengabaian Kaum Penyandang Cacat .................................................. 2 Penyandang Cacat dan Hukum yang Cacat.......................................... 5 Permasalahan ................................................................................................. 7 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7 Signifikansi Penelitian ................................................................................... 7 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 8 Metode...

Words: 28399 - Pages: 114

Free Essay

Representasi Kemiskinan Dalam Novel Jatisaba Karya Ramayda Akmal (Kajian Sosiologi Sastra)

...BAB 4 REPRESENTASI KEMISKINAN DALAM NOVEL JATISABA KARYA RAMAYDA AKMAL 4.1 Sinopsis Novel Novel ini bercerita tentang tokoh Mae, seorang mantan buruh migran datang ke kampung halamannya, Jatisaba. Sebagai mantan pekerja buruh migran yang mengalami nasib malang, Mae harus mengalami nasib buruk untuk yang kedua kalinya, yaitu menjadi pekerja di sindikat perdagangan manusia internasional. Karena pekerjaannya itulah, Mae diharuskan mencari korban di desanya sendiri. Pekerjaan Mae untuk mencari korban di desanya ini merupakan pekerjaan terakhirnya, sebelum dia benar-benar bisa terlepas dari pekerjaannya ini. Kepulangan Mae ke Jatisaba inilah yang kemudian memunculkan beberapa peristiwa yang tidak terduga dan sangat menyentuh. Dimulai dari nostalgia Mae akan kampung halaman, keluarga, teman-teman, sampai kenangan indah bersama cinta pertamanya, Gao. Kehidupan masyarakat desa dengan sekelumit persoalan juga harus dilalui oleh Mae yang pada akhirnya terjerat dalam politik desa yang rumit. Kedatangan Mae ke Jatisaba membuatnya harus pandai memainkan peran sebagai seorang ‘mantan’ warga Jatisaba. Hal ini harus dilakukan Mae agar warga Jatisaba tidak menaruh curiga padanya. Selama berada di Jatisaba, Mae tinggal di rumah Sitas. Di rumah Sitaslah, Mae banyak mengingat masa lalunya tentang Jatisaba. Kehidupan keluarganya, masa kecilnya, sampai ingatan pemerkosaan yang pernah Mae alami. Sitas adalah tetangga Mae yang sudah sejak lama Mae kenal ketika Mae masih tinggal di Jatisaba...

Words: 33883 - Pages: 136

Free Essay

Depth of Outreach Impact on Microfinance Institutions' Financial Sustainability in Asean

...UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TINGKAT OUTREACH TERHADAP FINANCIAL SUSTAINABILITY PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI ASEAN SKRIPSI ARKKA SANDHYA SURYATIN 0806349806 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPOK JULI 2012 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TINGKAT OUTREACH TERHADAP FINANCIAL SUSTAINABILITY PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI ASEAN SKRIPSI ARKKA SANDHYA SURYATIN 0806349806 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPOK JULI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: (1) Kedua orang tua saya, Eddy dan Karin Suryatin atas dukungan moral dan material yang tak terhitung jumlahnya; (2) Ibu Zuliani Dalimunthe SE., MSM., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini; (3) Bapak Eko Rizkianto SE. ME., dan Bapak Ir. Akhir Matua ME., selaku tim penguji yang telah memberi banyak masukan berharga demi menyempurnakan skripsi ini; (4) Adik saya,...

Words: 23195 - Pages: 93

Free Essay

Reserch

...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman serba instan ini, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud. Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang yang mengkonsumsinya memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang sama. Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan konsumen. Sahabat Laundry adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa laundry atau mencuci pakaian. Usaha sahabat laundry ini pun didirikan pada 8 mei 2012. Walaupun sahabat laundry baru berdiri selama 2 tahun tetapi sudah banyak yang menjadi konsumen tetap sahabat laundry. Produk yang ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian, pengeringan pakaian dan menyetrika pakaian. Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian...

Words: 8738 - Pages: 35

Free Essay

Green

...No. Nama Perguruan Tinggi AKADEMI AKUNTANSI PGRI JEMBER Nama Pengusul Sisda Rizqi Rindang Sari Program Kegiatan Judul Kegiatan 1 PKMK KUE TART CAENIS ( CANTIK, ENAK DAN EKONOMIS) BERBAHAN DASAR TAPE 2 AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN Nensi MAKASSAR AKADEMI KEBIDANAN CITRA MEDIKA SURAKARTA AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO Putri Purnamasari PKMK LILIN SEHAT AROMA KURINDU PANCAKE GARCINIA MANGOSTANA ( PANCAKE KULIT MANGGIS ) 3 PKMK 4 Latifah Sulistyowati PKMK Pemanfaatan Potensi Jambu Mete secara Terpadu dan Pengolahannya sebagai Abon Karmelin (Karamel Bromelin) : Pelunak Aneka Jenis Daging Dari Limbah Nanas Yang Ramah Lingkungan, Higienis Dan Praktis PUDING“BALECI”( KERES) MAKANAN BERSERATANTI ASAM URAT 5 Achmad PKMK Zainunddin Zulfi 6 Dian Kartika Sari PKMK 7 Radita Sandia PKMK Selonot Sehat (S2) Diit untuk Penderita Diabetes 8 AKADEMI PEREKAM Agustina MEDIK & INFO KES Wulandari CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Anton Sulistya CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Eka Mariyana MEDIK & INFO KES Safitri CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Ferlina Hastuti CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Nindita Rin MEDIK & INFO KES Prasetyo D CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Sri Rahayu CITRA MEDIKA AKADEMI PERIKANAN YOGYAKARTA PKMK Kasubi Wingko Kaya Akan Karbohidrat...

Words: 159309 - Pages: 638

Free Essay

Cinta Suci Zahrana

... Hanya ia seorang yang tahu bahwa sejatinya ia sangat menderita. Ada satu hal yang ia tangisi setiap malam. Setiap kali bermunajat kepada Sang Pencipta siang dan malam. Ia menangisi takdirnya yang belum juga berubah. Takdir sebagai perawan tua yang belum juga menemukan jodohnya. Dalam keseharian ia tampak biasa dan ceria. Ia bisa menyembunyikan derita dan sedihnya dengan sikap tenangnya. Ia terkadang menyalahkan dirinya sendir kenapa tidak menikah sejak masih duduk di S.l dahulu? Kenapa tidak berani menikah ketika si Gugun yang mati-matian mencintainya sejak duduk di bangku kuliah itu mengajaknya menikah? Ia dulu memandang remeh Gugun. Ia menganggap Gugun itu tidak cerdas dan tipe lelaki kerdil. Sekarang si Gugun itu sudah sukses jadi pengusaha cor logam dan baja di Klaten. Karyawannya banyak dan anaknya...

Words: 12833 - Pages: 52

Free Essay

the Value of Carbon in Natural and Plantation Forest Based on the Structure of Its Stands (Case in Pt Berau Coal, Berau Residence, Province of East Borneo)

...NILAI KARBON HUTAN ALAM DAN TANAMAN MENURUT STRUKTUR TEGAKANNYA (Kasus di PT Berau Coal, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur) SKRIPSI Oleh : AL FURQANY WIDHA WARDHANA 05/185000/KT/5640 JURUSAN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010 NILAI KARBON HUTAN ALAM DAN TANAMAN MENURUT STRUKTUR TEGAKANNYA (Kasus di PT Berau Coal, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada untuk Memenuhi sebagian dari Syarat-Syarat Guna memperoleh Derajat Sarjana Kehutanan Oleh : AL FURQANY WIDHA WARDHANA 05/185000/KT/5640 JURUSAN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010 HALAMAN PERSEMBAHAN Ucapan terimakasihku untuk ... [Syukur alhamdulillah] kupanjatkan kepada Allah SWT yang menguasai langit dan bumi beserta seluruh isinya, tanpa kurang sedikit pun, yang mengatur hidup dan matiku, yang membuatku berdiri dan tetap bernafas dari perjalanan panjang 22 tahun sejak aku keluar dari rahim ibuku ... izinkan aku untuk membahagiakannya bersama ayahku yaa Rabb ... [Shalawat serta salam] untuk junjunganku, nabiku, yang membawakan cahaya islam kepada dunia yang gelap di dalam bola bernama bumi ini ... Rasulullah Muhammad SAW ... semoga kelak aku dapat menjadi golongan dari umat yang engkau berikan syafaat wahai nabi.. Bapak Ibu , kalian adalah tujuanku untuk hidup di muka bumi ini , tanpa kalian hidupku hampa , disaat ada masalah hanya...

Words: 14804 - Pages: 60

Free Essay

Tugas Sindy

...Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah INDONESIA PUBLISHING HOUSE Kotak Pos 1188 Bandung 40011 Telepon (022)) 6 3 3 2 Fax : ( 2 6027784,4 E a l i h d @ m i . o T l p n ( 2 6030392,; F x(022)2 6 2 7 Email: iph@bdg.centrin.net.id eeo 02 009 a 0 ) 078; mi: pbggalcm Kutipan Pasal 72: Sanksi Pelanggaran Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002) 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun denda/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah). © Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dicetak dan diterbitkan oleh Indonesia Publishing House Bandung 2006 Firman Tuhan Allah 6 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah Departemen Kependetaan Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Dunia 6840 Eastern Avenue NW Washington, DC 20012 Seventh-day Adventist Believe... A...

Words: 176042 - Pages: 705