...apakah karyawan mampu menciptakan hasil yang memuaskan dan melaksanakan aktivitas untuk mencapai atau melebihi standar kinerja. Evaluasi pengembangan digunakan untuk menilai kepuasan internal dan eksternal stakeholder dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh karyawan. Evaluasi pengembangan memberikan karyawan umpan balik pada performanya sehingga karyawan dapat mengetahui kekuatan dan hasil yang diraih pada waktu tertentu, menyiapkan area untuk berkembang, menentukan tujuan untuk jangka waktu enam bulan atau satu tahun kedepan, dan meninjau hasil yang telah dicapai dengan tujuan yang perusahaan inginkan. Pada intinya, evaluasi pengembangan membantu perusahaan membuat keputusan yang berhubungan dengan pengembangan karyawan dan perencanaan karier yang akan meningkatkan pekerjaan mereka. A. Tipe Evaluasi Perkembangan Ada 5 tipe kesempatan penilaian, dimana tiap-tiap tipe berbeda dalam fokus, tujuan, tugas penyelia, tugas karyawan, dan pembagian...
Words: 1469 - Pages: 6
...keuangan, energi, dan investasi. Namun tulisan ini tidak ditujukan untuk membahas Harry Tanoe yang kini sedang semangat dengan karier politiknya. Tulisan ini berisi pembahasan mengenai perusahaan multibisnis, khususnya pola bertumbuh perusahaan-perusahaan multibisnis. Perusahaan multi bisnis adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola lebih dari satu bisnis. Di Indonesia saja contohnya sangat banyak. Misalnya kelompok bisnis Cipaganti yang memiliki bisnis di bidang transportasi darat (taksi, travel, rental mobil), bisnis pariwisata (tour, ticketing, penyewaan bis), bisnis perhotelan, bisnis kargo, bisnis tambang (emas, batu bara), bisnis rental alat berat, bisnis properti, dan bisnis keuangan syariah (BPRS). Juga kelompok bisnis Kompas Gramedia yang memiliki bisnis di bidang media (koran, majalah, tabloid, televisi, penerbitan buku, percetakan, toko buku), bisnis penyelenggaraan MICE, bisnis perhotelan, bisnis pendidikan dan pelatihan, bisnis elektronika dan multimedia, serta bisnis produsen (manufaktur) tisu. Badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT. Wijaya Karya, Tbk. Juga mengelola banyak bisnis di berbagai industri. Di dunia, contoh perusahaan multibisnis tak terhitung. Misalnya saja raksasa Mitsubishi Corporation dari Jepang. Konglomerat yang dipimpin oleh Ken Kobayashi sebagai CEOnya ini terdiri dari delapan sub perusahaan induk yang mengelola jejaring sekitar 600 anak perusahaan. Kemudian, siapa yang tidak kenal dengan kelompok bisnis Berkshire Hathaway, Inc. yang...
Words: 685 - Pages: 3
...Setelah lima bulan dan lebih dari 30 sesi negosiasi yang melelahkan dengan BPV yang Pengembangan Korporat dan Unit lisensi, mitra peter Welz itu, preston spitzer, berdiri untuk berjalan keluar. untuk Welz, cfo dari perusahaan baru publik, isxure (diucapkan "mata-shure"), mendarat kesepakatan dengan BPV mewakili perbedaan mencolok antara membuat kuartal terakhir tahun 2003 angka dan jatuh buruk pendek. Perjanjian akan membuat BPV menjadi pelanggan tunggal terbesar isxure itu, penyemenan dan hubungan isxure dengan akun tenda ini akan mengirim sinyal positif yang kuat kepada para investor dan pelanggan potensial lainnya. Sebaliknya, kebuntuan mempertaruhkan reaksi pasar menghukum dan kapasitas jangka panjang berkurang untuk menandatangani account utama. namun sesi ini memiliki halmarks frustating putaran sebelum negosiasi. menggoda dekat dengan istilah, hadiah selalu tampak menghilang sebagai tim peter ditekan untuk menutup kesepakatan. ini telah menjadi pertemuan khusus. preston spitzer, kepala pengembangan perusahaan dan lisensi (CDL) Unit, telah mendirikan sessionweeks ini lalu, meyakinkan tim isxure bahwa secara pribadi akan hadir bersama stafnya "untuk meninjau dan menyelesaikan apa yang telah dinegosiasikan." tidak mengherankan, Welz letih mencatat, pertemuan dimulai tanpa Spitzer. Isxure dimulai dengan lapangan dasar berdasarkan fakta, sabar menjawab pertanyaan dan keberatan BPV itu dari pertemuan terakhir. The BPV sisi terus menyuarakan keprihatinan dan tampaknya poin...
Words: 717 - Pages: 3
...TOPIKAL PAPER Social Environment ANALISIS PENGARUH SOCIAL ENVIRONMENT TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS HASNUR GROUP Pengajar: Avin Fadilla, M.Si., Dr. Sylvia Kartika Dhamayanti 14/374749/PEK/19866 EKSEKUTIF B ANGKATAN 28 C PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2015 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, para pelaku bisnis yang terjun di dalamnya tidak dapat menghindari permasalahan ketidakpastian yang bisa ditimbulkan dari berbagai hal. Bisnis sebagai suatu entitas, terbentuk di tengah-tengah lingkungan bisnis, yang secara otomatis akan berusaha beradaptasi dengan lingkungannya melalui cara-caranya dalam bertindak agar dapat diterima. Kemampuan beradaptasi organisasi akan menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu bisnis. Salah satu aspek dari lingkungan bisnis adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia bisnis. Apabila kondisi lingkungan sosial kondusif (mendukung), maka kondisi tersebut akan mendorong pelaku bisnis untuk melakukan investasi pada lingkungan yang dirasakannya sesuai. Namun jika yang terjadi kondisi sebaliknya, maka organisasi harus lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan keputusannya untuk berinvestasi. Lingkungan sosial sangat mempengaruhi seorang pebisnis dalam menciptakan peluang usaha. Pebisnis yang jeli akan melihat peluang bisnis berdasarkan faktor sosial yang ditemukan dalam masyarakat...
Words: 2948 - Pages: 12
...CASE APLICATION 2 FAST-FORWARDING BLOCKBUSTER LATAR BELAKANG Blockbuster adalah perusahaan penyewaan video terbesar dengan lebih dari 7.000 toko di seluruh dunia. Beberapa tahun terakhir ini bukanlah tahun terbaik bagi perusahaan Blockbuster, karena pada 9 tahun terakhir ini perusahaan Blockbuster mengalami kerugiandan kehilangan banyak pelanggan untuk netflix. Sehingga Blockbuster mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan seluruh operasinya di Portugal, menutup dalam proses 17 outlet dan meninggalkan lebih dari 100 pekerja menganggur. Perwakilan Blockbuster di Portugal menyalahkan pembajakan internet dan kurangnya respon pemerintah sebagai faktor kunci untuk kebangkrutan perusahaan di negara tersebut. Oleh karena itu mereka membuat suatu perubahan yang paling penting yaitu memperkerjakan CEO baru (James W. Keyes), Dia adalah mantan CEO dari toko 7-Eleven. Seluruh usaha reting DVD telah berubah, dan Blocbuster membuat perubahan untuk tetap kompetitif. Apa yang Keyes lakukan di 7-eleven adalah bergantung pada angka. Ia menerapkan pendekatan,dengan cara kuantitatif data, di mana data kuantitatif yang dikumpulkan oleh setiap toko. Contohnya, toko dalam satu lingkungan membawa lebih banyak migth corona (Pelanggan/ Keuntungan) dibandingkan jika berbeda lingkungannya. Keyes memperhitungkan berbagai faktor, menghitung, misalnya, donat yang akan dijual pada cuaca panas dan dingin. Sekarang, Keyes melakukan hal yang sama untuk Blockbuster. Antara lain, ia berharap untuk...
Words: 2366 - Pages: 10
...I. TEORI ORGANISASI Teori Organisasi diawali dengan penelitian yang dilakukan oleh Chester Barnard. Dalam penelitiannya, Barnard menggunakan sudut pandang yang berlawanan dimana kekuasaan berasal dari bawah ke atas. Selain itu, Barnard menekankan aspek kooperatif perusahaan. Sistem kooperatif merupakan gabungan antara kemampuan manusia berkomunikasi dan kemauan mencapai tujuan. Berangkat dari pandangan inilah Teori Organisasi berkembang dan biasa disebut dengan Teori Organisasi Modern. 1. Teori Sistem Terbuka Sistem Terbuka terdiri dari input, proses transformasi, dan output. Lingkungan eksternal merupakan sumber input. Desain organisasi internal memainkan peranan penting dalam proses transformasi. Output direpresentasikan dengan produk, hasil akhir, pengetahuan, dan penyelesaian sistem. 2. Teori Kontingensi Organisasi sebagai pemrosesan informasi merupakan penghubung/transisi dari Sistem Terbuka menuju Kontingensi sebagai akibat dari ketidakpastian informasi antara yang dibutuhkan dan dimiliki. Diawali dengan informasi kemudian organisasi harus menerima, memproses, dan menetapkan informasi secara efektif untuk mencapai kinerja yang optimal. Teori Kontingensi ingin menjelaskan bahwa organisasi menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Organisasi dapat berubah melalui transformasi dan adaptasi internal. 3. Teori Ekologi Organisasi terseleksi dan mengalami pergantian. Organisasi yang ‘kuat’ akan bertahan dan ‘lemah’ akan ‘hilang’. Contohnya ialah merger...
Words: 3034 - Pages: 13
...tetapi secara spesifik anteseden corporate entrepreneurship belum dikaji secara dalam. Penekanan pada proses corporate entrepreneurship dipandang sebagai kunci keberhasilan perusahaan dalam peningkatan kapabilitas agar memiliki nilai kompetitif (Fitzgerald E M, 2002) yang dijadikan sebagai strategi keunggulan daya saing (Porter, 1985). Sebagaimana dikemukakan oleh Marwah (2003) bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pengelolaan sebagian besar BUMN menjadi tidak efisien,salah satunya adalah sebagian besar BUMN tidak memiliki budaya perusahaan(corporate culture), visi, dan misi perusahaan. Selain itu, juga terdapat kelemahan yaitu berupa kurangnya jiwa entrepreneurshipdan kemampuan profesional sumber dayamanusia (SDM) yang mengelola BUMN, sehingga kinerja dan produktivitas BUMN rendah .Kekuatan ekonomi global menyebabkan dunia usaha, termasuk BUMN, perlu melakukan reorientasi terhadap struktur dan strategi usaha dengan melandaskan strategi manajemen pada basis entrepreneurship dan cost efficiency . Jika kepemilikan BUMN secara penuh berada di tangan pemerintah, efektifitas perusahaan disangsikan, karena pemerintah secara natural kurang berperilaku Entrepreneur (Ruru Bacelius, 2005).Sementara menurut Sugiharto (2006) bahwa tantangan bagi BUMN, adalah bagaimana mengubah corporate culture,mainset,danbusiness direction dari tradisional primitive menjadi...
Words: 3218 - Pages: 13
...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, diperlukan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan yang terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, diperlukan otoritas jasa keuangan yang memiliki fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara terpadu, independen, dan akuntabel; c. Mengingat bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk UndangUndang tentang Otoritas Jasa Keuangan; : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank ... -2- Bank Indonesia Menjadi...
Words: 16066 - Pages: 65