...the Malay state/government furnish their own set of laws (Lady Raffles, 1835:100). In the meantime, he busied himself studying the Malay laws. As a result, a working paper was presented at a convention of the Bengal Royal Asiatic Society. The working paper was titled “on the Malay Nation, with a translation of its Maritime Institutions” and was published in the Asiatic Researches (Volume 12, 1818). Despite that, there were scholars who doubted the value of the customaryMalay Laws as a source for formulating laws. R.J. Wilkinson for example, in his monograph entitled “Papers on Malay Subjects, Part I: Law”, reminded the law students not to take seriously these laws: Do not take these laws seriously. When one reads the Undang-Undang Melaka or the Undang-Undang Laut of the Malays, or the...
Words: 1501 - Pages: 7
...PENDAHULUAN UNDANG-UNDANG MELAKA Pengaruh Islam dalam perundangan • Undang-undang Melaka sebagai contoh jelas kerana ia bukan sahaja dilaksanakan di negeri Melaka bahkan di seluruh negeri-negeri di Sumatera. Ia diindoktrinasikan oleh kerajaan Islam Acheh yang mengambilalih kuasa politik, perundangan dan pendidikan selepas kejatuhan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 Masihi. Hukum Kanun ini mengandungi 2 bahagian: • Pertama, undang-undang negeri yang dikenali sebagai Hukum Kanun Melaka atau Undang-undang Melaka, mengandungi undang-undang jenayah, muamalah, keluarga, keterangan dan acara, syarat-syarat menjadi raja serta tanggungjawab mereka dan pembesar-pembesar negeri terhadap pemerintahan. • Kedua ialah Undang-undang Laut Melaka yang mengandungi perkara-perkara yang berhubung dengan peraturan pelayaran dan perniagaan, kesalahan jenayah perdagangan serta bidang kuasa nakhoda kapal. Oleh kerana Hukum Kanun Melaka adalah undang-undang induk yang meliputi undang-undang lain di dalam negeri di samping pengaruhnya terhadap negeri-negeri Melayu di bawah empayarnya, amatlah jelas ianya dijadikan contoh tentang wujudnya pengaruh Islam dalam perundangan. • Undang-undang Syariah telah diamalkan oleh kerajaan Islam. Undang-undang ini berkaitan dengan jenayah dan hal-hal awam seperti perkahwinan, jual-beli dan pembahagian harta pusaka. Terdapat peruntukan yang menyatakan bahawa sesuatu perkahwinan hendaklah dilangsungkan oleh orang-orang tertentu yang dilantik oleh...
Words: 1054 - Pages: 5
...RANGKUMAN UNDANG-UNDANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT Latar Belakang Pembangunan ekonomi telah mengalami banyak kemajuan, antara lain dengan meningkatnya kesejahteraanakyat. Kemajuan pembangunan yang telah dicapai di atas, didorong olehkebijakan pembangunan di berbagai bidang. Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai selama ini, masih banyak tantangan dan persoalan seiring dengan adanya kecenderungan globalisasi perekonomian serta dinamika dan perkembangan usaha swasta. Perkembangan usaha swasta yang terjadi dikarenakan adanya berbagai bentuk kebijakan Pemerintah yang kurang tepat sehingga pasar menjadi terdistorsi serta adanya persaingan usaha tidak sehat. Fenomena di ini telah berkembang dan didukung oleh adanya hubungan yang terkait antara pengambil keputusan dengan para pelaku usaha, sehingga lebih memperburuk keadaan dan cenderung menunjukkan corak yang sangat monopolistik. Dampak yang terjadi adalah munculnya kesenjangan sosial, ketahanan ekonomi sangat rapuh dan tidak mampu bersaing. Melihat situasi dan kondisi tersebut, diperlukan penataan kegiatan usaha di Indonesia agar dunia usaha dapat tumbuh berkembang secara sehat dan benar. Maka disusunlah Undang-Undang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Asas dan Tujuan Asas Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum. Tujuan ...
Words: 1616 - Pages: 7
...sebagai penerimaan negara, maka perlu diadakan peningkatan pada sektor tersebut. Untuk kembali meningkatkan penerimaan pajak penghasilan, pemerintah melakukan berbagai perubahan, khususnya dalam peraturan perpajakan. Salah satu perubahan yang sudah dilakukan oleh pemerintah adalah mengenai Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan tarif PPh Orang Pribadi. Secara historis, perlakuan perpajakan terhadap PTKP ini mengalami banyak perubahan, yang dimulai dari tahun 1993 dengan dikeluarkannya 1 Keputusan M enteri Keuangan No.928/KM K.04/1993 yang terus diubah sampai pada Peraturan M enteri Keuangan No.137/PM K.03/2005 (yang berlaku sejak 1 Januari 2006). Pada tanggal 23 September 2008, DPR telah mengesahkan RUU PPh yang baru menjadi Undang-Undang PPh yaitu Undang-Undang PPh No.36 tahun 2008, dan sudah diberlakukan sejak 1 Januari 2009. Berdasarkan perubahan tersebut, maka besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) per tahun telah...
Words: 1704 - Pages: 7
...1.0 PENGENALAN Asas kerukunan hidup bermasyarakat ialah permuafakatan dan perpaduan yang melambangkan wujudnya “kesatuan hati”. Perpecahan dan persengketaan pula menyebabkan anggota masyarakat itu akan sentiasa bergelut dengan tarikan yang berbeza arah. Ini bermakna “konflik” yang tidak berkesudahan akan menghantui kehidupan masyarakat. Justeru, bagi membentuk sebuah negara yang padu mesti ada etika dan falsafah kenegaraan yang dapat membina kecintaan (patriotisme), kesetiaan, permuafakatan dan perpaduan rakyatnya. Di negara kita, kerajaan telah menggubal Rukun Negara sebagai falsafah, etika dan ideologi (doktrin) negara. Sewajarnyalah setiap rakyat memahami latar belakang, objektif dan prinsip Rukun Negara itu. Dari segi latar belakangnya, Rukun Negara digubal setelah berlakunya peristiwa rusuhan kaum pada 13 Mei 1969. Peristiwa tersebut telah mendorong pemimpin negara dari pelbagai kaum memikirkan satu formula bagi memulihkan perpaduan kaum yang lebih utuh dan kental. Rukun Negara digubal sebagai satu bentuk garis panduan dalam membina masyarakat yang bersatu padu, adil dan harmoni. Rukun Negara telah menjadi dasar kesatuan dan perpaduan bangsa serta pedoman bagi kegiatan hidup masyarakat pelbagai kaum dan budaya di negara ini. Rukun Negara mempunyai lima objektif, iaitu: untuk mencapai perpaduan yang lebih erat di kalangan seluruh masyarakat; memelihara cara hidup demokratik; mencipta satu masyarakat yang adil supaya kemakmuran negara dapat dinikmati bersama secara...
Words: 2324 - Pages: 10
...dipakai istilah Constitution yang dalam bahasa Indonesia disebut konstitusi. Pengertian konstitusi dalam praktik dapat berarti lebih luas daripada pengertian Undang-Undang Dasar tetapi ada juga yang menyamakan dengan pengertian Undang-Undang Dasar. Bagi para sarjana ilmu politik istilah Constitution merupakan sesuatu yang lebih luas yaitu keseluruhan dati peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Konstitusi dalam dunia politik sering digunakan paling tidak dalam dua pengertian, sebagaimana dikemukakan oleh K.C Wheare dalam bukunya Modern Constitution: Pertama dipergunakan dalam arti luas yaitu sistem pemerintahan ari suatu negara dan merupakan himpunan peraturan yang mendasari serta mengatur pemerintahan dalam menyelenggarakan tugas-tugasnya sebagai sistem pemerintahan didalamnya terdapat campuran tata peraturan baik yang bersifat legal maupun yang non legal atau ekstra legal. Kedua, pengertian dalam arti sempit yakni sekumpulan peraturan yang legal dalam lapangan ketatanegaraan suatu negara yang dimuat dalam suatu dokumen atau beberapa dokumen yang terkait satu sama lain. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian konstitusi meliputi konstitusi tertulis dan tidak tertulis, dan Undang-Undang Dasar itu sendiri merupakan konstitusi tertulis. Adapun batasan-batasan dapat dirumuskan kedalam pengertian sebagai berikut: a. Suatu kumpulan kaidah yang...
Words: 2997 - Pages: 12
...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasilan dan Undang-Undang Dasar 1945, telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah; b. bahwa walaupun banyak diantara lanjut usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, namun karena faktor usianya akan banyak menghadapi keterbatasan sehingga memerlukan bantuan peningkatan kesejahteraan sosialnya; c. bahwa upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia pada hakikatnya merupakan pelestarian nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa; d. bahwa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi lanjut usia selama ini masih terbatas pada upaya pemberian sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan Penghidupan Orang Jompo, yang pada saat ini dirasakan sudah tidak memadai apabila dibandingkan dengan perkembangan permasalahan lanjut usia, sehingga mereka yang memiliki pengalaman, keahlian, dan kearifan perlu diberi kesempatan untuk berperan dalam pembangunan; e. bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, dipandang perlu mencabut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan Penghidupan Orang Jompo dengan membentuk...
Words: 3056 - Pages: 13
...Badan perundangan Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas. Lompat ke: pandu arah, gelintar Dewan Pertuanan di Istana Westminster merupakan salah satu daripada dua dewan di United Kingdom Badan perundangan ialah sejenis majlis perundingan perwakilan yang memiliki kuasa untuk menggubal, meminda dan meratifikasi undang-undang. Ia dikenali dengan banyak nama, dengan yang paling umum merupakan parlimen dan kongres, walaupun istilah-istilah itu juga membawa pengertian yang lebih khusus. Dalam sistem berparlimen, badan perundangan ialah badan yang tertinggi dan yang melantik cabang eksekutif. Sebaliknya, dalam sistem berpresiden, badan perundangan dianggap sebagai cabang tersendiri yang kuasanya sama sahaja dengan cabang eksekutif. Selain daripada menggubal undang-undang, badan perundangan biasanya mempunyai kuasa tersendiri untuk menaikkan cukai dan menerapkan belanjawan serta rang undang-undang wang yang lain. Kebenaran dewan perundangan juga biasanya diperlukan sebelum mengikat perjanjian perdamaian atau mengisytiharkan perang. Komponen utama badan perundangan merupakan satu atau lebih dewan yang mendebatkan dan menerima rang undang-undang melalui undi. Badan perundangan yang memiliki hanya satu dewan dikenali sebagai ekadewan. Badan perundangan dwidewan terdiri daripada dua dewan yang berasingan, biasanya diperihalkan sebagai Dewan Pertuanan dan Dewan Rakyat. Tugas, kuasa, dan kaedah yang digunakan untuk memilih anggota adalah tidak sama untuk kedua-dua dewan tersebut...
Words: 3888 - Pages: 16
...Latar Belakang Pembentukan ideology iaitu Rukun Negara Malaysia adalah disebabkan oleh berlakunya peristiwa 13 Mei 1969 iaitu rusuhan kaum. Hal ini demikian kerana pada zaman dahulu, kedatangan British serta dasar-dasar imigrasi liberal ke Malaysia telah mengubahkan gaya hidup masyarakat Malaysia. Demi mengeksploitasi kekayaan semulajadi Malaysia, pihak Inggeris telah menggalakkan kemasukan tenaga buruh yang banyak dari China dan India untuk bekerja di lombong bijih timah dan juga estet dan perbuatan ini telah menyebabkan pertambahan bilangan pelbagai kaum di Malaysia pada masa tersebut. Seterusnya, pihak British berpendapat bahawa pertambahan bilangan pelbagai kaum di Malaysia akan mengugatkan kedudukan pihak Inggeris di Malaysia , maka kerajaan Inggeris telahpun melaksanakan dasar pecah untuk memisahkan ketiga-tiga kaum utama seperti Melayu, Cina serta India dari aspek pekerjaan dan juga tempat tinggal untuk mengelakkan kewujudan perpaduan mereka. Kebanyakkan kaum Melayu akan dipindah ke desa dan hanya terlibat dalam sector pertanian manakala kaum Cina akan tinggal di Bandar dan terlibat dalam perniagaan. Kaum India pula tinggal di dalam estet-estet dan hanya sedikit daripadanya tinggal di dalam Bandar. Selain itu, dari segi pendidikan, ketiga-tiga kumpulan ini tidak akan mendapat sukatan pelajaran atau kurikulum uang sama dan keadaan ini berterusan sehinggalah negara mencapai kemerdekaan pada 31 Ogos 1957. Dasar pecah ini telah berjaya dilaksanakan dan ini membawa kesan...
Words: 2327 - Pages: 10
...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, diperlukan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan yang terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, diperlukan otoritas jasa keuangan yang memiliki fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara terpadu, independen, dan akuntabel; c. Mengingat bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk UndangUndang tentang Otoritas Jasa Keuangan; : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank ... -2- Bank Indonesia Menjadi...
Words: 16066 - Pages: 65
...Sebagai suatu negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan hukum, dan menyelenggarakan pemerintahan negara berdasarkan konstitusi, sistem pengelolaan keuangan negara harus didasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan aturan pokok yang ditetapkan dalam Undang-undang Dasar 1945. Dalam rangka memenuhi kewajiban konstitusional yang damanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945 dan sebagai upaya menghilangkan penyimpangan terhadap keuangan negara serta guna mewujudkan sistem pengelolaan keuangan negara yang berkesinambungan, professional, terbuka, dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-undang dan asas-asas umum yang berlaku secara universal dalam penyelenggaraan pemerintahan negara maka sejak tanggal 5 April 2003 telah diundangkan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-undang keuangan negara ini merupakan tonggak reformasi pegelolaan keuangan negara di Indonesia, karena memberikan perubahan mendasar dalam ketentuan keuangan negara, dimulai dari pengertian dan ruang lingkup keuangan negara, asas-asas umum pengelolaan keuangan negara, kedudukan Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara, pendelegasian kekuasaan Presiden kepada Menteri Keuangan dan Menteri/Pimpinan Lembaga, susunan APBN dan APBD, ketentuan mengenai penyusunan dan penetapan APBN dan APBD, pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral, pemerintah daerah...
Words: 2599 - Pages: 11
...“Adalah menjadi harapan saya agar rakyat Malaysia akan sentiasa beringat dan berwaspada semasa dalam perjalanan pulang ke kampung halaman. Bersama kita jadikan jalan raya kita jalan yang selamat”. Demikianlah sedutan ucapan Yang Amat Berhormat Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi ketika menghadiri majlis berbuka puasa bersama-sama anak yatim di Putrajaya baru-baru ini. Peribahasa alah bisa tegal biasa kini telah menjadi sinonim dengan masyarakat Malaysia memandangkan saban hari rakyat Malaysia disajikan dengan berita-berita kemalangan jalan raya yang menyayatkan hati sama ada di dada akhbar mahupun di kaca televisyen. Walaupun OPS Sikap XIII sempena Aidilfitri baru-baru ini berjaya mengurangkan kes kemalangan maut daripada 213 kes kepada 203 kes, namun statistik masih menunjukkan bahawa kemalangan keseluruhan pada tahun ini meningkat sebanyak lima peratus berbanding tahun lalu. Persoalannya, apakah punca-punca yang menyebabkan berlakunya kemalangan jalan raya walaupun pelbagai pihak telah memainkan peranan mereka dalam mengurangkan kadar kemalangan jalan raya? Mengikut kajian yang dijalankan oleh Universiti Teknologi Mara (UTM), sikap pemandu ketika berada di jalan raya merupakan faktor dominan berlakunya kemalangan jalan raya. Memang tidak dapat dinafikan, pemandu marcapada ini memandang enteng terhadap peraturan-peraturan jalan raya yang telah ditetapkan oleh pihak berkuasa.. Buktinya, ramai pemandu yang tidak mematuhi ‘speed limit’ terutamanya ketika...
Words: 982 - Pages: 4
...Perkataan tamadun secara umumnya dikaitkan dengan konsep pembangunan, perubahan, kemajuan dan peradaban yang dicapai oleh sesuatu bangsa atau kaum di dunia. Berbagai-bagai definisi dan takrifan telah diberikan kepada perkataan tamadun mengikut aliran dan bidang. Jelaskan maksud tamadun mengikut pandangan masyarakat Barat dan Islam - Masyarakat barat : pembangunan lahiriah seperti penulisan, undang-undang, kesenian dan perbandaran - Menurut Gordon Childe : pencapaian lahiriah merupakan kayu ukur kemajuan sesebuah tamadun dalam masyarakat - Menurut Darcy Riberio dan R.A. Buchanan : menekankan kepentingan pembangunan lahiriah dalam proses perkembangan tamadun - Menurut Islam : tamadun mestilah merangkumi pembangunan lahiriah dan rohaniah untuk mengukur tahap ketamadunan sesebuah masyarakat - Menurut Syed Naquib al-Attas : tamadun ialah pencapaian tahap tata susila yang tinggi dan kebudayaan yang luhur oleh sesebuah masyarakat - Menurut Richard Sullivan : unsur rohaniah sangat penting dalam konsep tamadun - Tamadun tidak hanya mementingkan pencapaian bentuk lahiriah seperti kesenian dan pembinaan kota semata-mata tetapi mesti diiringi dengan pencapaian dalam aspek rohaniah, tatasusila dan moral Perkataan tamadun, mengikut Ghazali Basri (1984) merupakan perkataan kata kerja maddana yang bererti membina atau mengasas sesebuah bandar. Dan perkataan maddana ini juga didapati beberapa istilah terbitan yang masing-masing memperlengkap pengertian di antara satu...
Words: 1535 - Pages: 7
...Praktis Formatif: Kertas 3 Cadangan Peraturan Pemarkahan 1. Pengenalan/latar belakang pembinaan negara dan bangsa. Konsep kerajaan dan negeri dalam masyarakat Melayu tradisional. …Sistem politik masyarakat Melayu tradisional adalah berbeza daripada sistem politik negara moden. …Dalam masyarakat Melayu tradisional muncul kerajaan yang membawa kepada kewujudan raja. …Kedudukan raja adalah begitu tinggi dan istimewa dalam sesebuah kerajaan. …Raja bertanggungjawab memberikan perlindungan politik dan jaminan keselamatan kepada rakyat yang mendiami kawasan kekuasaannya. …Rakyat yang mendiami wilayah yang diperintah raja pula akan menerima dan mengakui kekuasaan raja. …Kesetiaan rakyat terhadap rajanya menentukan sempadan kerajaan atau wilayah yang diperintah oleh raja tersebut. …Kerajaan yang kuat akan menakluk atau menaungi kerajaan lain yang lemah untuk mengembangkan empayarnya. …Kesultanan Melayu Melaka mempunyai banyak negeri taklukan dan naungan. …Dalam masyarakat Melayu tradisional,negeri bererti kawasan seperti Larut,negeri Bernam,dan negeri Krian. …Dalam perjanjian antara sesebuah kerajaan Melayu dengan kuasa asing,keseluruhan kerajaan merujuk kepada negeri dengan segala jajahan takluknya. Konsep Kerajaan dan negeri pada zaman penjajahan …Penjajahan kuasa barat telah mengubah konsep kerajaan dan negeri dalam masyarakat Melayu Tradisional. …Setelah British campurtangan di Semenanjung Tanah Melayu,British mulai merujuk setiap kerajaan Melayu sebagai negeri. …British menetapkan...
Words: 1776 - Pages: 8
...TAJUK 7.1 Tema / tajuk : 7.1 Bab 1 Tingkatan 4 Soalan : Huraikan sejarah Tamadun Mesopotamia dan menghubungkaitkannya dengan kemakmuran Negara kita pada hari ini. Peringatan : Calon hendaklah menjawab berdasarkan kerangka jawapan di bawah. Format | Aspek | Perincian | Markah | PENGENALAN | Memahami latar belakang Tamadun awalmanusia | 1. PengenalanNyatakan maksud tamadun menurut pandangan Islam dan Barat | 5 | ISI dan HURAIAN | Memahami ciri-ciri dan proses pembentukan Tamadun Mesopotamia | 2.Ciri-ciri dan Proses Pembentukan Tamadun Mesopotamiaa) Huraikan proses pembentukan tamadun Mesopotamia (10 markah)b) Jelaskan ciri-ciri Tamadun Mesopotamia (20 markah) | 30 | | Menganalisis aspek sumbangan Tamadun Mesopotamia kepada peradaban dunia | 3. Aspek Sumbangan Tamadun MesopotamiaTerangkan sumbangan Tamadun Mesopotamia dalam aspek :i) perundangan (10 markah)ii) ilmu astronomi (5 markah) | 15 | | Mengaplikasi perundangan yang adil | 4. Perundangan yang adil dimanfaatkan demi keamanan dan kemakmuran negaraBagaimanakah kita memanfaatkan perundangan yang adil bagi menjamin keamanan dan kemakmuran negara | 15 | | Menilai kejayaan Malaysia sehingga kini | 5. Kejayaan Malaysia setelah memanfaatkan sistem perundangan yang adilBerdasarkan pemerhatian anda, jelaskan kejayaan yang dicapai oleh negara kita sehingga hari ini melalui sistem perundangan yang adil | 10 | | Menjana idea untuk menghadapi cabaran masa hadapan bagi menjamin keamanan dan kemakmuran negara | 6. Cabaran...
Words: 4260 - Pages: 18