Free Essay

Analisis Jabatan Guru

In:

Submitted By rinaanafitra
Words 3353
Pages 14
pengaruh analisis jabatan terhadap kesiapan mengajar guru di smp negeri 8 mandau, kecamatan mandau – kabupaten bengkalis

Tugas individu
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

Oleh :
RINA ANAFITRA
NIM :1110247340

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
POKJAR DUMAI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Pendayagunaan pegawai di dalam organisasi adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan di dalam menghadapi persaingan usaha. Proses pendayagunaan pegawai tersebut dimulai dengan analisis organisasi untuk mengetahui jenis jabatan yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan analisis jabatan untuk menyusun uraian jabatan yang diperlukan bagi penempatan dan pembinaan pegawai. Setelah selesai dilakukan analisis jabatan, maka perlu dilakukan evaluasi jabatan untuk menemukan bobot relatif jabatan yang diperlukan dalam penyusunan jenjang jabatan yang bermanfaat dalam penetapan sistem imbalan.
Perusahaan yang berhasil menerapkan uraian jabatan dan jenjang jabatan di dalam organisasinya akan memperoleh keuntungan di dalam proses pendayagunaan dan pemberdayaan pegawai. Adanya uraian jabatan yang dihsailkan dari proses analisis jabatan akan memudahkan pimpinan dalam menempatkan, melakukan mutasi, rotasi pada posisi sesuai dengan kualifikasinya yang dibutuhkan untuk keperluan memberikan dan mendelegasikan tugas. Di samping itu uraian jabatan juga diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karir pegawai sehingga proses pembinaan dapat dilakukan secara efektif.
Sekolah merupakan salah satu organisasi yang juga memiliki daya saing dengan sekolah yang lain. Salah satu komponen yang paling penting di skeolah adalah guru. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian. Sebab orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.
Sertifikasi merupakan salah satu bukti bahwa profesi guru telah diakui, artinya guru merupakan jabatan yang hanya bisa dilaksanakan seseorang yang memiliki kemampuan di bidang pendidikan dan tidak sembarang orang dapat menjadi guru atau dapat disebut sebagai profesi. Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,kejuruan, vokasi) tertentu. Dengan kata lain, profesi adalah bidang pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan pelatihan, yang dilakukan oleh orang terdidik dan terlatih.
Dengan diakuinya profesi guru tersebut tunjangan guru juga meningkat sehingga tingkat kesejahteraan guru juga meningkat. Dengan peningkatan kesejahteraan guru tersebut menjadi faktor pendorong banyaknya orang yang berminat untuk menjadi seorang guru. Sehingga sekrang ini banyak kita lihat bukan hanya mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan keguruan yang mengajar di sekolah-sekolah, namun orang yang berlatar belakang pendidikan umum juga sudah beralih minat menjadi seorang guru.
Banyaknya guru-guru yang berkualifikasi pendidikan non keguruan ini membuat persaingan menjadi seorang guru semakin ketat, namun yang menjadi permasalahan apakah mereka mampu melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah dengan baik.
Hal yang cukup menjadi perhatian bagi peneliti adalah profesi guru di SMP Negeri 8 Mandau, Kecamatan Mandau – Kabupaten Bengkalis. Berdasarkan wawancara dengan beberapa orang guru di skeolah tersebut, terdapat 30% dari 70 orang guru memiliki latar belakang pendidikan non keguruan. Wawancara dan pengamatan lanjutan menunjukkan bahwa ada beberapa orang diantara guru tersebut kurang menguasai konsep dan teknik pembelajaran dengan baik, sehingga tidak jarang mereka kurang siap ketika memasuki kelas dan juga memiliki perangkat pembelajaran yang hanya mengopi dari guru lain karena kurang mampu menyusun perangkat tersebut sendiri.
Pengamatan lanjutan juga menunjukkan bahwa beberapa guru tidak memiliki posisi yang tepat dalam kedudukan fungsinya. Seperti contoh: Adanya guru berkualifikasi pendidikan Kewarganegaraan mengajar mata pelajaran Budaya Riau, guru berkualifikasi pendidikan IPA mengajar mata pelajaran matematika, guru berkualifikasi pendidikan Agama Islam mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Menurut wakil kepala sekolah bidang kurikulum, hal tersebut disebabkan karena untuk memenuhi kewajiban jam mengajar guru 24 jam bagi guru PNS dan guru yang telah mengikuti sertifikasi jabatan. Sehingga guru lainnya harus dikorban mengajar pada mata pelajaran lain atau bahkan ada yang harus mencukupi jumlah jam dengan mengajar di sekolah lain.
Dari uraian di atas, ada dua masalah yang diamati oleh peneliti di SMP negeri 8 Mandau, yakni pendidikan guru yang tidak berlatarbelakang keguruan dan mengajar pada mata pelajaran yang kurang dikuasai karena tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dimiliki. Kedua masalah ini sering menjadi penyebab kurang siapnya seorang guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, artinya mereka berada pada pembagian tugas (job description) yang kurang tepat.
Oleh karena itu peneliti memandang pentingnya analisis jabatan untuk menghasilkan kinerja guru sehingga memiliki kesiapan mengajar yang baik. Dessler (1997), mengungkapkan bahwa analisa jabatan merupakan prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan dan orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Dengan adanya analisis jabatan tersebut, diharapkan penempatan seseorang pada tempat dan pekerjaannya menjadi lebih tepat dan meskipun terjadi kekurangan akan dapat diatasi dengan menganalisis lebih lanjut jabatan yang dipegangnya tersebut.
Oleh karena itu, peneliti ingin sekali mengadakan penelitian untuk mengetahui aspek-aspek penting yang ada dalam analisis jabatan guru di sekolah sehingga analisis tersebut dapat membantu guru lebih siap dalam melaksanakan tugasnya. Penelitian ini diberi judul” pengaruh Analisis Jabatan terhadap Kesiapan Mengajar Guru di SMP Negeri 8 Mandau”.

B. Pembatasan Masalah
Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan guru dalam mengajar haruslah mendapat perhatian dari smeua pihak yang terkait dengan lembaga pendidikan tersebut. Namun demikian, peneliti hanya membatasi penelitian ini pada analisis jabatan yang dilaksanakan pada guru untuk menghasilkan guru-guru yang siap melakukan tugas dengan baik.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang tersebut diatas, maka rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah faktor-faktor analisis jabatan mempengaruhi kesiapan mengajar guru di SMP Negeri 8 Mandau? 2. Bagaimanakah pengaruh analisis jabatan terhadap kesiapan mengajar guru di SMP Negeri 8 Mandau? 3. Diantara faktor – faktor analisis jabatan, faktor manakah yang berpengaruh dominan terhadap kesiapan mengajar guru di SMP Negeri 8 Mandau?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui: 1. Faktor-faktor analisis jabatan yang mempengaruhi kesiapan mengajar guru di SMP Negeri 8 Mandau. 2. Pengaruh analisis jabatan terhadap kesiapan mengajar guru di SMP Negeri 8 Mandau. 3. Faktor analisis jabatan yang dominan mempengaruhi kesiapan mengajar guru di SMP Negeri 8 Mandau?

E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: 1. Guru meningkatkan kesiapan mengajar. 2. Kepala sekolah menempatkan seorang guru sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan yang dimiliki. 3. Instansi pendidikan dapat mengambil kebijakan yang berhubungan dengan analisis jabatan guru. 4. Peneliti dalam merintis judul penelitian sebagai tugas akhir program pasca sarjana universitas Riau Jurusan Manajemen Pendidikan.

BAB II
KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Teori
1. Analisis Jabatan
a. Pengertian Analisis Jabatan
Mathis dan Jakson (2000) mengartikan analisis jabatan sebagai berikut; A Systematic may to gather and analyze information about the content and the human requirements of jobs, and the context in which jobs are performed. (analisis jabatan merupakan cara sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi dan personal yang dipersyaratkan dalam jabatan, dan dalam hubungannya dengan prestasi jabatan). Lebih lanjut, Mathis dan Jackson memisahkan antara jabatan (jobs) dan posisi (position).
Jabatan, dalam pengertiannya adalah sekelompok tugas, kewajiban, dan tangggung jawab. Sedangkan position diartikan sebagai prestasi jabatan yang dilakukan oleh seseorang. Sedangkan hasil evaluasi jabatan yang berupa jenjang jabatan diperlukan perusahaan untuk keperluan evaluasi kinerja dan membuat sistem imbalan yang fair. Adanya sistem tersebut akan mendorong terciptanya peningkatan motivasi di kalangan pegawai sehingga tercapai peningkatan produktifitas perusahaan dapat dicapai secara maksimal. Dengan kata lain hasil dari kedua proses tersebut adalah terciptanya peningkatan kinerja yang optimal sehingga menunjang proses pertumbuhan jangka panjang perusahaan. 1. A. ANALISIS JABATAN
Analisis jabatan adalah kegiatan manajerial yang dilakukan dalam organisasi dan diarahkan pada pengumpulan, penganalisisan, dan pensintesisan informasi tentang pekerjaan dan informasi tersebut berfungsi sebagai landasan untuk perencanaan dan rancangan organisasional, MSDM, dan fungsi-fungsi manajerial lainnya (Ghorpade 1988:2). Sebagai basis spesifikasi dan deskripsi pekerjaan, analisis jabatan digunakan pula sebagai acuan dalam berbagai keputusan SDM misalnya tentang seleksi promosi dan penilaian kinerja. Secara ekstensif analisis jabatan memiliki korelasi dengan kegiatan MSDM dan lingkungan internal organisasi berdasarkan proses kegiatannya. Terdapat lima komponen yang terlibat dalam proses analisis jabatan. * Job analysis objective. Analisis jabatan bertujuan mengumpulkan informasi guna memenuhi kebutuhan penyusunan deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, kriteria kinerja, faktor-faktor kompensasi, dan job families. * Type of information to be collected. Komponen ini meliputi persoalan mendasar yang berhubungan dengan apa, dimana, bagaimana, mengapa, dan kapan suatu pekerjaan harus dilakukan. * Sources of data. Data untuk analisis jabatan dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain pemegang jabatan, pengawas, job analyst, dan para ahli. * Methods of data collection. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya observasi, wawancara, penyebaran kuesioner, dan eksploitasi catatan-catatan tertulis. * Form of data analysis. Bentuk analisis jabatan dapat mengacu pada dua kriteria yaitu berbentuk kualitatif atau kuantitatif.
Analisis jabatan menghasilkan dua informasi penting bagi organisasi yaitu pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Peran dan fungsi analisis jabatan sangat penting bagi organisasi dalam operasinya. Tahap pengumpulan data merupakan pusat kegiatan analisis jabatan. Deskripsi pekerjaan memuat secara rinci uraian pekerjaan yang harus dilakukan dengan mengacu pada spesifikasi pekerjaan. Untuk mengetahui sejauh mana kinerja dicapai, bagaimana kualitas kerja dan seterusnya dapat diketahui dengan rancangan pekerjaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode. Strategi rancangan pekerjaan merupakan langkah esensial dalam menentukan iklim internal organisasi. 1. B. ANALISIS JABATAN SEBAGAI SALAH SATU AREA DINAMIK DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Analisis jabatan merupakan langkah yang awak sekaligus langkah yang penting dalam manentukan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam analisis tersebut juga ditetapkan indikator-indikator sebagai standar kinerja yang harus dicapai karyawan yang seterusnya bermanfaat dalam mengevaluasi, menilai kinerja perusahaan dan mengidentifikasi kekurangan serta tantangan internal dan eksternal perusahaan.
Dalam pernyataan tersebut analisis jabatan digambarkan sebagai salah satu area yang dinamik dalam manajemen sumber daya manusia. Pernyataan tersebut benar adanya karena dalam analisis jabatan menentukan beberapa aspek yang penting dalam organisasi atau perusahaan seperti deskripsi dan spesifikasi jabatan, keputusan perekrutan & seleksi, penilaian kinerja, evaluasi jabatan & keputusan upah, dan tuntutan pelatihan. Analisis jabatan memuat beberapa aspek antara lain : * Daftar tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, tanggung jawab penyeliaan suatu jabatan. * Daftar kualifikasi atau tuntutan suatu jabatan misalnya pendidikan, ketrampilan, pengalaman, persyaratan, kepribadian, dan lain-lain. * Menentukan kebutuhan staffing untuk masa kini dan masa yang akan datang bagi organisasi dan memenuhi kebutuhan organisasi untuk syarat-syarat equal employment opportunity dan affirmative action. * Rencana, strategi, dan langkah-langkah yang harus diambil sehubungan dengan pencapaian tujuan karir yang diinginkan. * Standar kinerja yang dapat digunakan dalam memberikan kompensasi kepada para karyawan sekaligus menetapkan rancangan pelatihan yang dilakukan menurut urutan penyelenggaraan program yaitu analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis) dan implementasi.
Maka dari itu, pernyataan bahwa analisis jabatan sebagai salah satu area yang dinamik dalam manajemen sumber daya manusia adalah benar karena dalam analisis jabatan memuat beberapa aspek yang menentukan kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pengertian analisis jabatan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis jabatan adalah kegiatan manajerial yang dilakukan dalam organisasi dan diarahkan pada pengumpulan, penganalisisan, dan pensintesisan informasi tentang pekerjaan dan informasi tersebut berfungsi sebagai landasan untuk perencanaan dan rancangan organisasional, MSDM, dan fungsi-fungsi manajerial lainnya (Ghorpade 1988:2). Sebagai basis spesifikasi dan deskripsi pekerjaan, analisis jabatan digunakan pula sebagai acuan dalam berbagai keputusan SDM misalnya tentang seleksi promosi dan penilaian kinerja.

b. Manfaat Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan langkah yang awal sekaligus langkah yang penting dalam manentukan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam analisis tersebut juga ditetapkan indikator-indikator sebagai standar kinerja yang harus dicapai karyawan yang seterusnya bermanfaat dalam mengevaluasi, menilai kinerja perusahaan dan mengidentifikasi kekurangan serta tantangan internal dan eksternal perusahaan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia sangat bergantung pada informasi yang diperoleh dari analisis jabatan. Oleh karena itu, informasi dari analisis jabatan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Untuk keperluan penarikan dan seleksi.
Penarikan dan seleksi karyawan dapat dilaksanakan apabila manajemen sudah mendapatkan gambaran yang jelas tentang jenis dan karakteristik pekerjaaan. Dengan memahami karakteristik pekerjaan maka akan dapat ditetapkan siapa personel yang tepat untuk memangku jaabatan tertentu tersebut. 2. Untuk keperluan kompensasi.
Besarnya gaji atau upah karyawan bergantung pada pekerjaan apa yang mereka lakukan dalam organisasi. Bagi karyawan yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang tinggi tentu akan memperoleh gaji yang lebih besar disbanding dengan karyawan yang hanya memiliki keterampilan dan pendidikan terbatas. 3. Untuk keperluan penilaian kinerja.
Dalam analisis jabatan, setiap pekerjaan ditetapkan standar-standar kinerja. Untuk mengetahui apakah kaaryawan berprestasi atau tidak, manajer cukup membanding antara kinerja actual dengan kinerja standar yang ditetapkan. 4. Untuk keperluan pelatihan.
Apabila karyawan yang diterima belum cukup keterampilannya untuk melaksakan tugas, maka manajer dapat memutuskan untuk segera memberikan pelatihan tambahan.
Analisis jabatan menghasilkan dua informasi penting bagi organisasi yaitu pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Peran dan fungsi analisis jabatan sangat penting bagi organisasi dalam operasinya. Tahap pengumpulan data merupakan pusat kegiatan analisis jabatan. Deskripsi pekerjaan memuat secara rinci uraian pekerjaan yang harus dilakukan dengan mengacu pada spesifikasi pekerjaan. Untuk mengetahui sejauh mana kinerja dicapai, bagaimana kualitas kerja dan seterusnya dapat diketahui dengan rancangan pekerjaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode. Strategi rancangan pekerjaan merupakan langkah esensial dalam menentukan iklim internal organisasi.

c. Aspek-aspek Analisis Jabatan
Dalam analisis jabatan memuat beberapa aspek yang menentukan kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Dengan analisis jabatan dapat diperoleh petunjuk-petunjuk tentang kualifikasi yang harus dimiliki oleh tenaga kerja agar dapat menunaikan tugas sesuai dengan jabatan yang akan diserahkan kepadanya.oleh karena itu, analisis jabatan dapat membantu pimpinan dalam melakukan penarikan, seleksi, dan penempatan tenaga kerja pada suatu jabatan yang tersedia secara tepat.suatu ketepatan dalam menempatkan tenaga kerja pada suatu jabatan berarti mencegah pemborosan waktu, tenaga maupun biaya sehingga dapat membantu tercapainya suatu efisiensi semaksimal mungkin bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Analisis jabatan dapat pula memberikan manfaat bagi pimpinan untuk mengadakan penyederhanaan dan perbaikan syarat-syarat pekerjaan dalam rangka meningkatkan produktifitas dan efisiensi. selain itu analisis jabatan juga dapat membantu pimpinan dalam menyusun organisasi apabila telah diketahui batas-batas dan kualifikasi yang diperlukan untuk setiap jabatan atau pekerjaan serta hubungan antara jabatan atau pekerjaan yang satu Analisis jabatan memuat beberapa aspek antara lain : * Daftar tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, tanggung jawab penyeliaan suatu jabatan. * Daftar kualifikasi atau tuntutan suatu jabatan misalnya pendidikan, ketrampilan, pengalaman, persyaratan, kepribadian, dan lain-lain. * Menentukan kebutuhan staffing untuk masa kini dan masa yang akan datang bagi organisasi dan memenuhi kebutuhan organisasi untuk syarat-syarat equal employment opportunity dan affirmative action. * Rencana, strategi, dan langkah-langkah yang harus diambil sehubungan dengan pencapaian tujuan karir yang diinginkan. * Standar kinerja yang dapat digunakan dalam memberikan kompensasi kepada para karyawan sekaligus menetapkan rancangan pelatihan yang dilakukan menurut urutan penyelenggaraan program yaitu analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis) dan implementasi.

2. Kesiapan Mengajar Guru
Untuk mencapai suatu pekerjaan, seseorang perlu memiliki kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksaan tugas tersebut, baik kesiapan fisik, kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif. Hal ini berlaku juga bagi seorang guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar harus selalu membekali diri dengan persiapan sebelum mengajar.
Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu (Dali Gulo : 1983). Suharsimi Arikunto (2001: 54), memberikan arti terhadap kesiapan dari seorang guru bahwa kesiapan adalah suatu kompetensi sehingga seseorang yang mempunyai kompetensi berarti seseorang tersebut memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu. Sebagai contoh, seorang calon guru dikatakan mempunyai kesiapan mengajar praktik kelistrikan otomotif jika guru tersebut mempunyai cukup pengetahuan tentang cara pengukuran dan perawatan komponen-komponen kelistrikan otomotif.
Menurut Nana Sudjana (1999) berpendapat bahwa ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama adalah tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), kedua adalah menggunakan atau pendekatan mengajar (alat peraga) dan tahap ketiga prinsip mengajar (persiapan mental). Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek tersebut akan membuat pengajar siap serta penuh percaya diri untuk memasuki ruangan kelas, karena pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan untuk menjelaskan bahan pelajaran.
Siti Nuryati (2005) dalam penelitiannya yang berkaitan dengan kesiapan pembelajaran community college menyatakan bahwa kesiapan mengajar adalah potensi yang dimana potensi tersebut dimiliki oleh guru. Potensi-potensi tesebut pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1999). Persiapan yang baik sangat perlu untuk mendapatkan atau memperoleh hasil yang maksimal. Ketiga tahapan tersebut harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. Satu tahap ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat dikatakan proses pengajaran.
Pada dasarnya konsep persiapan dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah konsep yang sangat baik, namun implementasi dalam proses persiapan ini memerlukan waktu yang cukup panjang. Perubahan zaman dan perubahan teknologi pendidikan menuntut perubahan pola pikir, sikap serta nilai-nilai dari setiap individu yang ikut di dalamnya. Pelaksanaan persiapan mengajar akan berhasil maka perubahan pola pikir, sikap dan guru-gurunya harus mengikuti perubahan yang ada.
Menurut Ursilah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul kesiapan guru SMK dalam melaksanakan KTSP menganggap bahwa kesiapan mengajar adalah Strategi mengajar yang merupakan tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Artinya, usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran (tujuan, bahan metode dan alat serta evaluasi agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian kesiapan dan mengajar diatas, dapat dikemukakan bahwa kesiapan mengajar adalah suatu titik kematangan atau keadaan yang diperlukan untuk melakukan sesuatu kegiatan mengorganisasi lingkungan dengan baik yang menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar dapat belajar dan kegiatan tersebut terikat oleh suatu tujuan tertentu.
Dengan demikian kesiapan guru pada dasarnya adalah tindakan nyata dari guru atau praktik guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan perkataan lain strategi mengajar adlah politik atau taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan praktik mengajar.
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar (Oemar Hamalik, 2005). Kemampuan ini dalam melakasanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar dan mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses, belajar dan mengajar memerlukan perencanaan yang seksama, yakni mengkoordinaksikan unsur-unsur tujuan, bahan pengajaran, kegiatan belajar-mengajar, metode dan alat bantu mengajar serta penilaian evaluasi.
Menurut Glasser ada empat hal yang harus dikuasai oleh guru, yakni; a) menguasai bahan belajar, b) kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa, c) kemampuan melaksanakan proses pengajaran dan d) kemampuan mengukur hasil belajar siswa (Nana Sudjana, 1999)

3. Hubungan Analisis Jabatan dengan Kesiapan Mengajar Guru Salah satu faktor penting yang mendukung baiknya kesiapan mengajar seorang guru adalah latar belakang pendidikan. Guru yang memiliki latar belakang pendidikan dari non keguruan akan sedikit mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan peserta didik karena mereka memperoleh pembekalan ilmu yang sedikit dari segi kompetensi guru, baik pedagogik, kepribadian, sosial dan profesionalisme. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, analisis jabatan merupakan salah satu alternatif sehingga dengan demikian kepala sekolah dapat mengambil kebijakan yang terbaik demi peningkatan kualitas mengajar guru dan kualitas peserta didik yang dilahirkan sekolah.

BAB III
PENUTUP

Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu kinerjanya. Oleh karena itu penempatan guru yang tepat akan sangat mmepengaruhi pada kesiapannya mengajar. Salah satu cara yang tepat untuk menempatkan guru pada posisi yang tepat adalah analisis jabatan.
Setelah mengetahui makna dan pentingnya analisis jabatan tersebut dalam lembaga pendidikan maka akan terlihat jelas bahwa analisis ini sangat penting untuk mendudukkan guru pada posisi yang tepat sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan kemampuan mengajar masing-masing. Dalam ilmu manajemen sering juga kita kenal dengan istilah the right man and the right place, artinya menempatkan seseorang pada tempat yang pantas sehingga berdaya guna. Seorang guru yang telah memiliki kedudukan yang sesuai dengan kualifikasi dan kemampuannya, terbukti lebih siap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Davis, K. & Newstrom, J.W,. 1996. Perilaku dalam Organisasi, Edisi ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Djamarah, S.B. 1994. Prestasi belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya. Usaha Nasional.
Oemar Hamalik, 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar baru Algensindo.
Pantiwati, 2001. Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Program Sertifikasi Guru Bidang Studi (untuk Guru MI dan MTs). Makalah Dipresentasikan. Malang: PSSJ PPS Universitas Malang. Hlm.1-12.
Pidarta, 1997. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: PT. Bina Rineka Cipta.

Similar Documents

Free Essay

Sumber Daya Manusia

...MetModul/Tatap Muka Ke. 8 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIK Materi Bahasan Staffing Oleh : A. BUDIANTORO, M.Eng, MBA DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 1. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM : Setelah selesai mempelajari modul MSDM strategik yang kedelapan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang rekruitmen, seleksi dan peranannya dengan baik dan benar. 2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS : Setelah selesai mempelajari modul MSDM strategik yang ketujuh ini mahasiswa dapat : 1. menjelaskan pengertian rekrutmen dengan baik dan benar 2. menjelaskan tujuan rekrutmen dengan baik dan benar 3. menjelaskan prinsip-prinsip rekrutmen dengan baik dan benar 4. menjelaskan proses dan sumber-sumber rekrutmen dengan baik dan benar 5. menjelaskan pengertian seleksi dengan baik dan benar 6. menjelaskan proses dan tahapan seleksi dengan baik dan benar 7. menjelaskan sistem seleksi yang efektif dengan baik dan benar 8. menjelaskan jenis-jenis seleksi dengan baik dan benar 9. menjelaskan peranan rekrutmen dan seleksi dengan baik dan benar 3. MATERI POKOK : 1. pengertian rekrutmen 2. tujuan rekrutmen 3. prinsip-prinsip rekrutmen 4. proses dan sumber-sumber rekrutmen 5. pengertian seleksi 6. proses dan tahapan seleksi 7. sistem seleksi yang efektif 8. jenis-jenis seleksi 9. peranan rekrutmen dan seleksi ...

Words: 3088 - Pages: 13

Free Essay

What Is Linus

...Apa itu LINUS Apa Itu LINUS ? 11. LATAR BELAKANG 1. Y.A.B Menteri Pelajaran, Tan Sri Dato’ Haji Muhyiddin bin Mohd. Yassin telah membentangkan Bidang Keberhasilan Utama [National Key Result Areas (NKRA’s)] Kementerian Pelajaran Malaysia pada bulan Ogos 2009. 2. Sektor Dasar dan Pembangunan Pendidikan, Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) telah diamanahkan untuk mengawas, melaksana danmenyelaras Ministry Key Performance Indicator(NKPI) 3.2 KPM iaitu semua murid yang tiada masalah pembelajaran berupaya menguasai kemahiran membaca, menulis dan mengira selepas mengikuti pendidikan tiga tahun di peringkat rendah pada akhir tahun 2012. 3. Bahagian Pembangunan Kurikulum (BPK) pula dipertanggungjawabkan untuk menerajui projek ini dengan kerjasama semua bahagian dalam KPM. Sehubungan dengan itu, satu program alternatif telah dirangka untuk murid Tahun 1, 2 dan 3 (Tahap I) yang belum menguasai kemahiran asas literasi dan numerasi. Projek ini dinamai Program Literasi dan Numerasi (LINUS) yang merupakan penambahbaikan daripada program Kelas Intervensi Awal Membaca dan Menulis (KIA2M) untuk murid Tahun 1 yang dilaksanakan mulai tahun 2006. 4. Murid berkeperluan khas yang meliputi murid bermasalah pembelajaran, masalah pendengaran, masalah pertuturan, masalah penglihatan, masalah kepelbagaian deria, masalah fizikal, dan terencat akal, kurikulum yang khusus telah dibina. RASIONAL 5. Asas literasi dan numerasi merupakan kemahiran yang diperlukan...

Words: 1254 - Pages: 6

Free Essay

Aliuddin

...& CO 6.0 PENUTUP 7.0 RUJUKAN 8.0 LAMPIRAN 1.0 PENGENALAN Pengkaji telah ditugaskan untuk membuat kajian ke atas pendekatan strategi sebuah syarikat multinasional (MNC) berdasarkan aspek aktiviti perniagaan yang dijalankan, aspek konsep-konsep perniagaan antrabangsa yang diaplikasikan oleh syarikat dan mencadangkan strategi yang sesuai berdasarkan hasil analisis. Oleh itu, pengkaji telah memilih Levi Strauss & CO sebagai tempat kajian. Syarikat Multinasional ialah Syarikat tempatan atau syarikat asing yang beroperasi di lebih daripada satu negara asing . Mempunyai cawangan-cawangan di beberapa buah negara dan dikawal oleh syarikat yang dikenali sebagai ibu pejabatSelain itu, pengkaji perlu mendapatkan konsep-konsep perniagaan antarabangsa yang diaplikasikan oleh syarikat ini. Antara konsep perniagaan antarabangsa yang boleh dibincangkan ialah dunia tanpa sempadan, pasaran menimbul, globalisasi dan lokalisasi. Konsep ini penting dalam membantu organisasi meningkatkan dan meluaskan pasaran. Dalam pada itu, pengkaji juga perlu mencadangkan strategi yang sesuai bedasarkan hasil analisis. Antara strategi pemasaran yang boleh dilaksanakan seperti penembusan pasaran, pembangunan pemasaran, pembangunan produk dan pempelbagaian. Levi Strauss & Co. (LS&CO) ialah syarikat pakaian pegangan swasta yang dikenali seluruh dunia dengan jean denim berjenama Levi's. Ia diasaskan pada 1853 apabila Levi...

Words: 1360 - Pages: 6

Free Essay

Management Strategic

...2.1 General Manager – Lebih dari Sekedar Perencana Strategi General manajer suatu perusahaan adalah eksekutif yang berada di puncak perusahaan atau SBU dan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan. Mereka memegang jabatan seperti ketua (chairman), dewan komisaris, direktur utama perusahaan, wakil direktur senior, wakil direktur pelaksana dan wakil direktur. Kalau perusahaan itu dibagi menjadi unit bisnis strategis atau divisi operasi, maka orang yang mengepalai unit ini juga merupakan general manajer (GM). Penelitian pada tahun 1976 tentang GM pada 500 perusahaan Amerika Serikat menyingkap profil sebagai berikut berdasarkan sifat – sifat yang paling sering dijumpai. GM yang khas ialah seorang pria yang mendapat gaji di atas $200.000 setahun. Dia berumur sekitar 60 tahun dan mungkin lulusan perguruan tinggi. Dia berasal dari keluarga kelas pekerja dan merintis kariernya melalui bagian pemasaran organisasi, sampai ke atas. Namun profil yang demikian tidak banyak artinya bagi kita. Latar belakang lainnya dan jalan menuju ke puncak ini mungkin tergantung pada kondisi ekonomi dan strategi organisasi. Misalnya, ada penghujung tahun 1970-an banyak perusahaan menjadi lebih tertarik pada marjin laba daripada meningkatkan pangsa pasarnya atau memasuki bisnis baru ; hal ini mengarah pada peningkatan jumlah GM yang diangkat dari kalangan akuntan/controller. Ketika suatu studi tahun 1982 mnemukan sedikit perbedaan dengan studi tahun 1976, kondisi...

Words: 1247 - Pages: 5

Free Essay

Makalah Pkn

...Febrianto ( 26 ) 5. Axel Tegar S ( 16 ) SMPN 1 JOMBANG 2009/2010 Maaf apabila ada salah penulisan jabatan KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul ”Maraknya Narkoba Pada Kalangan Remaja” tanpa suatu hambatan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas PKN SEMESTER I.Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Drs. Suhariyanto.M.si, selaku Kepala SMPN 1 Jombang. 2. H.Yun Inthobah, selaku Guru Pembimbing mataPelajaran PKN Kelas IX. 3. Semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang berifat membangun guna kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis mengucapkan banyak terima kasih. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan Para siswa-siswi SMPN1 Jombang pada khususnya. Jombang,08 Desember 2009 Penulis MENGIDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH 1. Apakah masalah yang kamu tulis di atas adalah masalah yang dianggap penting oleh kelompokmu dan...

Words: 1024 - Pages: 5

Free Essay

School

...STPM/S946 MAJLIS PEPERIKSAAN MALAYSIA PEPERIKSAAN SIJIL TINGGI PERSEKOLAHAN MALAYSIA (STPM) PENGAJIAN PERNIAGAAN Sukatan Pelajaran dan Kertas Soalan Contoh Sukatan pelajaran ini digunakan mulai sesi 2012/2013 dan tahun-tahun seterusnya sehingga diberitahu. 1 FALSAFAH PENDIDIKAN KEBANGSAAN “Pendidikan di Malaysia adalah satu usaha berterusan ke arah memperkembangkan lagi potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi, dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bagi melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengetahuan, berakhlak mulia, bertanggungjawab, berketerampilan, dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta memberi sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran keluarga, masyarakat dan negara.” 2 PRAKATA Sukatan Pelajaran Pengajian Perniagaan yang baharu ini digubal untuk menggantikan Sukatan Pelajaran Pengajian Perniagaan sedia ada yang telah digunakan semenjak peperiksaan Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia pada tahun 1999. Sukatan pelajaran yang baharu ini akan mula digunakan pada tahun 2012. Peperiksaan Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia pada tahun tersebut akan menjadi peperiksaan pertama yang menggunakan sukatan pelajaran ini. Penggubalan semula Sukatan Pelajaran Pengajian Perniagaan ini mengambil kira perubahan yang hendak dilakukan oleh Majlis Peperiksaan Malaysia terhadap sistem peperiksaan Sijil Tinggi Persekolahan...

Words: 8603 - Pages: 35

Free Essay

Sekolah Berkesan

...Abstrak Dalam era ledakan teknologi maklumat, institusi pendidikan menerima pelbagai cabaran dari segenap sudut. Kemenjadian sekolah berkesan adalah antara konsep yang giat diperkatakan. Konsep sekolah berkesan merupakan salah satu cara untuk menilai dan menarafkan kejayaan sekolah dalam memainkan peranannya sebagai institusi pendidikan. Walau bagaimanapun ahli-ahli pendidikan mempunyai pandangan dan persepsi yang berbeza dalam konteks mendefinisikan kejayaan dan keberkesanan sekolah berkesan. Perbezaan fahaman dari segi konsep seperti yang dinyatakan diatas telah juga mengundang pelbagai krisis di kalangan ahli pendidikan. Pakar pendidikan, Peter Mortimore (1986) telah mengemukakan pandangan beliau dalam mentakrifkan konsep sekolah berkesan ataupun keberkesanan berdasarkan kajian ke atas faktor-faktor yang terdapat pada sekolah yang dikenalpasti sebagai ataupun yang diterima umum sebagai sebuah sekolah yang berkesan. Hasil kajian Peter Mortimore merupakan antara yang pertama dalam konteks institusi pendidikan. Oleh yang demikian, pandangan beliau banyak menerima sokongan dan tidak kurang pula kajian susulan oleh ahli-ahli pendidikan yang menegaskan bahawa masih terdapat banyak lagi faktor-faktor lain yang perlu diketengahkan untuk menghuraikan konsep sekolah berkesan. 1.1 Pengenalan Sekolah merupakan sebuah institusi yang menyediakan prasarana pendidikan . Sekolah juga merupakan sebuah medium untuk mendapatkan ilmu dan maklumat. Selain daripada fungsi sekolah sebagai sebuah...

Words: 3410 - Pages: 14

Premium Essay

Assignment: Error Analysis

...(International Conference on Challenges and Prospects in Teacher Education, Concorde Hotel Shah Alam 1 16 & 17 July 2001) The Using of Model Context. Input, Process and Products (CIPP) In Learning Programs Assessment. AZIZI HJ. YAHAYA Ph.D Jabatan Pendidikan Asas Fakulti Pendidikan Universiti Teknologi Malaysia Skudai, Johor. ABSTACT: Assessment is one process to determine problem, choose relevant information, and collect and analyze information to report useful summary to decision maker. Evaluation model discussed in this topic was CIPP Stufflebeam’s model. CIPP assessment's model selected because his effectiveness to get revenue formative and summative and to find decision and problem-solving ability. CIPP assessment's model may be made assessment whether before, during or after the project conducted. This very different with Stake's approach assume that researcher may make level current study implementation or during the programme running. CIPP assessment's model also be formed to satisfy programme mastermind and administration not just filling individual ' wish. Lastly CIPP is not designed to prove a decision but act as to improve where information derivative later can be made as a guide to planning something programme. Introduction Assessment is one continuous process to determine method proposed applies in lesson by teachers and at the same time supervisor can give guidance and guide to them to overcome the shortage that exists. The assessment questionnaire and interview...

Words: 5261 - Pages: 22

Free Essay

Education

...INSTITUSI PENDIDIKAN GURU KAMPUS BAHASA MELAYU LEMBAH PANTAI, KUALA LUMPUR KERTAS CADANGAN PENYELIDIKAN TINDAKAN SHARIFAH KASTINAH BINTI HABIB MOHD KASSIM TAJUK : PENGGUNAAN SUMBER DARI “YOUTUBE” DAPAT MEMBANTU PEMBENTUKAN KONSEP KENDIRI MURID DALAM MATAPELAJARAN PENDIDIKAN SIVIK DAN KEWARGANEGARAAN PENYELIA : PUAN NOR RUL AZLIFAH BT ZULKAFLI JABATAN SAINS SOSIAL INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BAHASA MELAYU ISI KANDUNGAN : Muka surat PENDAHULUAN 3 1.1 Pengenalan 3 1.2 Refleksi Pengalaman Pengajaran dan Pembelajaran 5 FOKUS KAJIAN 7 2.1 Isu Kajian 7 2.2 Batasan Kajian 8 OBJEKTIF KAJIAN 9 3.1 Objektif Umum 9 3.2 Objektif Khusus 9 PERSOALAN KAJIAN 9 TINJAUAN LITERATUR 9 KUMPULAN SASARAN 14 PELAKSANAAN KAJIAN 14 PERANCANGAN PELAKSANAAN TINDAKAN 19 8.1 Jadual Tindakan Pelaksanaan 19 8.2 Anggaran Kos 19 SENARAI RUJUKAN 20 LAMPIRAN 23 PENDAHULUAN : 1.1 Pengenalan 1.2.1 Latarbelakang Kajian Konsep kendiri positif maupun negatif merupakan bidang yang agak sukar untuk dijelaskan kerana ianya berbentuk subjektif dan abstrak. Super(1963) dalam kajian Zainuddin(2010), merumuskan konsep kendiri sebagai suatu asas dalam pembentukan personaliti seseorang individu, yang mana ianya merangkumi penilaian, sikap dan persepsi seseorang itu terhadap dirinya sendiri...

Words: 4785 - Pages: 20

Free Essay

Pemikiran Ekonomi Syeikh Arshad Al-Banjari

...BEBERAPA ASPEK PEMIKIRAN EKONOMI SYEIKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI BERKAITAN ZAKAT: ANALISIS TERHADAP KITAB SABIL AL-MUHTADIN Muhammad Yusri bin Yusof @ Salleh Mohd Zahirwan Halim bin Zainal Abidin Paiz bin Hassan Hamdi Rahman bin Mohd Yaacob yusri613@perak.uitm.edu.my paiz4186@perak.uitm.edu.my (Pusat Pemikiran dan Kefahaman Islam, UiTM Perak, Kampus Seri Iskandar) ABSTRAK Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah seorang ulama’ tersohor di Rantau Alam Melayu. Beliau adalah di antara rangkaian ulama’ yang dilahirkan di Kepulauan Borneo. Mengikut Almarhum Sheikh Wan Mohd Shaghir bin Abdullah, Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari dilahirkan di Kampung Lok Gabang, Martapura, Banjarmasin. Beliau bukan sahaja seorang pakar rujuk dalam bidang keagamaan bahkan seorang penulis yang sangat prolifik dengan karya-karyanya dalam pelbagai bidang. Antara karya masyhur beliau adalah Sabil al-Muhtadin yang mengupas aspek-aspek fiqh yang bersifat praktikal dan semasa serta menjadi rujukan dan panduan bagi pelajar dan sarjana Islam di Nusantara. Kertas kerja ini akan mengupas pemikiran ekonomi beliau ketika membahaskan aspek-aspek berkaitan fiqh zakat berdasarkan kepada penulisan beliau dalam kitab Sabil al-Muhtadin. Kata Kunci : Ekonomi, zakat, sabil al-Muhtadin, Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama Borneo BIODATA SYEIKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah ulama yang paling...

Words: 3824 - Pages: 16

Free Essay

Marketing

...1. EXECUTIVE SUMMARY PT. Siap Technovation Unggul adalah Industri kreatif yang bergerak dalam pembuatan dan pengembangan Perangkat Lunak (Software) serta sistem pembelajaran modern berbasis keunggulan otak sebagai solusi sekolah dan sistem pendidikan agar menjadi lebih cepat, mudah,  efisien, akuntabel dalam rangka membantu sekolah mencapai 8 Standar Nasional Mutu Pendidikan (PP No. 20, 2005). PT..Siap Technovation Unggul senantiasa berusaha berinovasi untuk menyediakan solusi dalam pemanfaatan teknologi sistem informasi, sistem pembelajaran modern maupun peningkatan sumber daya manusia pendidikan melalui berbagai bentuk produk dan jasa yang inovatif dan tepat. Alamat : Jln Ketintang Permai Blok AE No 18 Surabaya - Jawa Timur Indonesia Kontak : Telepon 031-8290842 Message 0853 3833 3535 Email admin@stu.co.id Website : http://www.stu.co.id 2. VISI DAN MISI Visi : Menjadi perusahaan ICT dan sistem pembelajaran terbesar Nasional yang meningkatkan kualitas pendidikan Nasional untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang kreatif, berdaya saing global serta menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia. Misi : 1. Kami membangun tim bisnis yang terdiri atas orang-orang yang berkomitmen, berpikir positif dan bermental sukses 2. Kami bekerja untuk selalu menghasilkan produk-produk berkualitas sehingga klien dan masyarakat menerima manfaat lebih dari biaya yang mereka belanjakan 3. Kami mendidik diri kami sendiri, klien kami dan semua pihak yang bekerjasama...

Words: 5841 - Pages: 24

Free Essay

Gegrafphy

...mengikuti program Ijazah Sarjana Muda Teknologi serta Pendidikan (Kejuruteraan Awam/Elektrik/Mekanikal) di Fakulti Pendidikan, Universiti Teknologi Malaysia. Aspek yang dikaji melibatkan empat perkara utama iaitu untuk mengenalpasti pilihan utama terhadap factor pensyarah, mengenalpasti pilihan utama terhadap faktor cara belajar berkesan, mengenalpasti pilihan utama terhadap faktor rakan, dan juga mengenalpasti pilihan utama terhadap faktor pembaharuan standard penilaian pemarkahan (GRED BARU). Instrumen kajian yang dijalankan adalah menggunakan kaedah soal selidik. Nilai kebolehpercayaan item soal selidik ini adalah 0.837. Data yang diperolehi dianalisis dengan perisian SPSS ( Statistical Package for the Social Science ) Versi 12.0. Hasil analisis mengikut item diterjemahkan dalam bentuk frekuensi dan peratus. Hasil kajian menunjukkan faktor pembaharuan standard penilaian pemarkahan (GRED BARU) adalah merupakan pilihan utama pelajar dalam mempengaruhi kecemerlangan dalam pencapaian akademik iaitu nilai min 2.74, diikuti dengan factor pensyarah dengan nilai min 2.65, pilihan ketiga pelajar pula adalah faktor cara belajar berkesan dengan nilai min 2.53, dan akhir sekali pelajar telah memilih faktor rakan sebagai pilihan dengan nilai min hanya 2.46. Beberapa cadangan telah...

Words: 2927 - Pages: 12

Free Essay

Protokol

...BAB 3 PROTOKOL PANGGILAN HORMAT DAN SUSUNAN KEUTAMAAN PERSEKUTUAN Pendahuluan Rujukan Kehormat atau Protokol Panggilan Hormat ialah kata-kata rujukan yang dihadapkan kepada audiens menurut taraf sosial masing-masing. Rujukan kehormat biasanya digunakan dalam sapaan atau panggilan di majlis-majlis rasmi dan tidak rasmi, pada bahan-bahan bertulis seperti buku aturcara sesuatu majlis rasmi, di dalam surat dan di sampul surat. Sistem Panggilan Ada beberapa unsur yang membina kesantunan berbahasa dari segi sistem panggilan, iaitu dilihat dari segi pemilihan kata yang sesuai dan berkesan. Unsur-unsur yang tersebut ialah penggunaan kata ganti nama, penggunaan nama gelaran, penggunaan ungkapan rujukan kehormat dan /atau ungkapan rujukan biasa, dan penggunaan sistem atau aturan sapaan. Sistem panggilan dalam bahasa Melayu ialah salah satu unsur bahasa yang utama dalam kesantunan berbahasa. Sistem panggilan merujuk aturan dan pemilihan kata atau ungkapan sapaan atau bahasa sapaan yang sesuai untuk berucap, menyapa, menyebut atau memanggil nama seseorang mengikut kebiasaan dalam sistem sosial dan adat istiadat yang diwarisi dalam masyarakat Melayu secara turun-temurun. Si penyapa dan pesapa: Ada dua komponen utama dalam sistem panggilan, iaitu orang yang terlibat dalam interaksi, dan sapaan yang digunakan untuk panggilan. Orang yang terlibat sebagai si penyapa menggunakan ganti nama diri. Orang yang disapa atau pesapa dilihat dari segi kedudukannya...

Words: 3860 - Pages: 16

Free Essay

Sistem Informasi Manajemen

...Aplikasi Bisnis Fungsional Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Dosen: Disusun oleh: Magister Akuntansi 2015 1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) Konsep ini menuntut suatu kajian dari beberapa konsep atau gabungan konsep yang menjembatani konsep secara keseluruhan. Konsep tersebut meliputi: a) Konsep sistem Sistem berasal dari bahasa Latin systēma atau bahasa Yunani sustēma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Menurut John Mc Manama (2012), sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien. Karekteristik Sistem Jogianto (2012) dalam bukunya mengemukakan sistem mempunyai karekteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni : 1). Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2). Batasan sistem. Batasan sistem (boundary)...

Words: 9697 - Pages: 39

Free Essay

Abubabi

...antara ahli komuniti setempat Kawasan Rukun Tetangga dengan kepimpinan dalam Rukun Tetangga, maka akan dapat menimbulkan kepuasan. Manakala kepuasan terhadap komunikasi kepimpinan serta komitmen yang ditunjukkan oleh pemimpin adalah pemangkin pada tahap kejayaan organisasi Rukun Tetangga. Secara langsung ini akan memberi kesan pada pencapaian matlamat penubuhan Rukun Tetangga, khususnya dalam mencapai agenda utama dasar pembangunan negara Malaysia. 2.2. Rukun Tetangga Berdasarkan maklumat yang diperolehi daripada buku Panduan Kejiranan Jabatan Perpaduan Negara, Kementerian Perpaduan Negara dan Pembangunan Masyarakat Malaysia (1995), Rukun Tetangga (RT) merupakan sebuah organisasi sosial yang dibentuk secara sukarela oleh sesebuah komuniti. Sebagai sebuah pertubuhan penting, kegiatan serta pengelolaan kerja Rukun Tetangga dikawalselia oleh Jabatan Perpaduan dan Integrasi Nasional, Jabatan Perdana 10 Menteri. Di bawah Jabatan ini telah wujud sebuah unit yang secara langsung diwujudkan bagi melihat RT mematuhi Peraturan-Peraturan Perlu (RT) 1975. Pada peringkat awal, tumpuan penubuhannya pada sekitar tahun 1975 sehingga 1982 ialah kepada keselamatan melalui skim kawalan atau rondaan. Mulai tahun 1983, falsafah RT telah diubah penumpuannya kepada konsep kejiranan. Kejiranan didefinisikan sebagai semangat ingin untuk hidup bersama, berbaikbaik, saling hormat menghormati dan bantu membantu sesama jiran tetangga ke arah kesejahteraan masyarakat dan negara melalui persatuan-persatuan...

Words: 10532 - Pages: 43