| Study Case (Group Task) | | Management Control SystemKelas Eksekutif B / 28-A |

Nama | : | GROUP XSuci Ramdania (14/374456/PEK/19730)Yuyun Yunengsih (14/374758/PEK/19875)Stephanus Rendy (13/360930/PEK/19205) | Semester | : | 2 | Dosen | : | Rusdi Akbar, PhD, Ak., CMA, CA | | | |

JAKARTA
03/2015

Case 2-2
Encyclopædia Britannica, Inc. (B)

1.0 LATAR BELAKANG
Encyclopædia Britannica, Inc. (EBI) adalah suatu perusahaan yang didirikan sekitar pertengahan abad kedelapan belas di Skotlandia. Perusahaan ini menerbitkan buku kumpulan ilmu pengetahuan yang dirangkum dalam bentuk ensiklopedia. Pada awal mulanya, EBI berkembang dengan sangat pesat dan menerbitkan beberapa kumpulan ensiklopedia.
Pada awal abad keduapuluh, perusahaan ini dibeli oleh perusahaan Amerika dan memindahkan kantor pusatnya dari Skotlandia ke Amerika. Dengan reputasi yang sangat baik dan dikenal sebagai pusat penyedia ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan ilmu sains dan seni, EBI terus berkembang dengan merekrut beberapa ilmuwan dan cendikiawan untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan ilmu pengetahuan di bidang lain diluar sains dan seni. Bahkan sekitar tahun 1943, EBI mengakuisisi perusahaan penerbit ensiklopedia yang lain, yaitu Compton’s Encyclopedia and dictionary publisher G. & C. Merriam.
Pada tahun 1981, dimana era digital mulai berkembang, EBI menolak untuk mengeluarkan versi elektronik dari ensiklopedia mereka. EBI hanya ingin fokus menjual produknya pada kalangan bisnis saja. Pada tahun 1989, EBI mengeluarkan ensiklopedia dalam bentuk CD dan pada saat ini target pasar mereka adalah sekolah-sekolah dan perpustakaan. Harga yang ditetapkan sekitar $750.
Selain itu, EBI juga melakukan penjualan secara langsung dari rumah ke rumah dengan memperkerjakan banyak tenaga penjual. Dengan taktik penjualan langsung seperti ini, dimana 1 set versi cetaknya dijual dengan kisaran harga $1,500 - $2,000. Dengan adanya reputasi yang baik dan diakui oleh berbagai kalangan, termasuk didalamnya konsumen dan penerbit ensiklopedia lain yang menjadikan EBI sebagai pedoman mereka, EBI mencatat rekor penjualan tertinggi pada tahun 1990, yaitu sekitar $650 Juta.
Permasalahan dimulai pada saat Microsoft memasuki target pasar yang sama dengan EBI, dengan menjual ensiklopedia yang dikeluarkan oleh Funk & Wagnalls dalam bentuk CD-ROM pada tahun 1993. Produk ini dinamakan ENCARTA dan dijual dengan harga sangat murah, yaitu $100, bahkan diberikan secara gratis oleh penjual komputer. 2.0 ANALISA PERMASALAHAN
Dengan masuknya Microsoft kedalam target pasar yang sama, ini menjadikan suatu ancaman tersendiri bagi EBI dan ditanggapi dengan strategi, * Menjual Compton seharga $57 Juta * Mengeluarkan versi lengkap dari semua volume ensiklopedia yang mereka punya dalam bentuk CD dan memberikan lisensi kepada kalangan bisnis sebesar $2,100 per tahun * Tidak melakukan perubahan apa-apa terhadap target pasar
Sebaliknya Encarta semakin menjadi ensiklopedia berbasis multimedia dengan penjualan tertinggi. Hal ini menyebabkan penurunan penjualan dari EBI. EBI menanggapi dengan mengeluarkan versi CD-ROM ke konsumen tetapi harga yang ditetapkan masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan Encarta. Penjualan EBI masih tetap menurun dengan berkembangnya internet.
Disini EBI masih terus berusaha untuk menentukan strategi marketing terbaik dan produk apa yang harus mereka jual ke pasar. Pada tahun 1994, versi online dijual kepada pihak universitas, dengan harga yang sangat tinggi, sehingga tidak semua universitas dapat menjangkaunya. Pada tahun 1995 dikeluarkan versi CD-ROM dengan harga $200 tetapi hal ini tidak dapat membantu menaikkan keuntungan perusahaan.
Jika dikaitkan dengan teori yang ada, perlu dilakukan analisa yang terhadap strategi yang dilakukan oleh EBI. Dimana seharusya, sebuah perusahaan harus memperhitungkan kompetensi utama yang dimiliki dengan kesempatan pada industri yang ada. Hal ini dapat dilihat pada diagram pada halaman berikutnya.

Dalam hal ini, strategi yang seharusnya dijalankan oleh EBI pun, harus lebih melihat kepada perusahaan dengan satu jenis industry (Single Industry Firm), sesuai dengan produk yang EBI jual. Pada jenis ini, perusahaan biasanya melihat kepada kompetensi utama yang mereka miliki untuk dapat berkembang di industri tersebut. Hal ini sudah dilakukan pada tahun-tahun awal, dengan melihat beberapa faktor yang menjadi kekuatan dari EBI, * Menyediakan informasi untuk ensiklopedia yang sangat lengkap dan terpercaya * Didukung oleh sumber informasi yang didapat dari ilmuwan dan cendikiawan ternama * Dipercaya oleh banyak pihak baik itu konsumen dan kompetitor (reputasi yang baik)
Selain itu, dapat dilihat bahwa EBI sama sekali tidak memperhitungkan ancaman dari luar dan tidak mampu mengidentifikasi potensi mereka untuk bersaing. EBI tidak siap dengan adanya perubahan pasar dan ekspektasi dari konsumen, serta terjadinya pergeseran sosial-budaya dengan berkembangnya era internet dan sistem digital.
Dengan model bisnis yang menawarkan jenis produk yang tidak bervariasi, kompetisi harga menjadi hal yang paling mendasar. Harga yang tinggi terpaksa diterapkan oleh EBI karena faktor pemasaran dan distribusi yang masih konservatif. Mereka masih menggunakan penjualan secara langsung dan memperkerjakan banyak tenaga penjual. Diterapkan juga sistem komisi, sehingga margin yang didapat akan semakin kecil jika harga tidak dinaikkan. Hal ini yang menyebabkan harga yang ditetapkan oleh EBI tidak dapat bersaing dengan kompetitor.

3.0 KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan melihat kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa EBI menanggapi ancaman dari revolusi digital dengan lambat dan tidak memperhitungkan secara menyeluruh faktor dari eksternal. Hal ini dapat dilihat dengan penentuan harga yang masih sangat relatif mahal jika dibandingkan dengan kompetitor, serta keterbatasan target pasar yang dituju. Selain itu, juga dapat dilihat dengan perubahan sosial-politik yang ada dengan munculnya era internet, dimana semua informasi sangat mudah untuk diakses dan menjadi semakin murah.
Seharusnya, EBI harus memperhitungkan juga strategi yang dilakukan oleh pihak kompetitor, seperti memperluas target pasar mereka ke konsumen orang perorangan, dan memberikan harga yang lebih dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Hal ini dapat dilihat ketika EBI menolak kerjasama dari Microsoft untuk mengeluarkan versi digital dari ensiklopedia nya dan tetap menetapkan harga yang tinggi serta menjadikan produk mereka sebagai barang mewah yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
EBI tidak siap menghadapi era digital yang ada dan lambat dalam menanggapinya. Harga yang tinggi juga disebabkan karena faktor strategi penjualan yang salah, termasuk didalamnya sistem dsitribusi, komisi untuk tenaga penjual yang menawarkan produknya secara langsung dari rumah ke rumah. EBI juga tidak memperhitungkan kondisi pasar yang ada pada waktu itu dan harapan dari konsumen.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memasarkan produknya secara online dan menetapkan harga yang bersaing dengan kompetitor yang ada. Selain itu, kerjasama dengan pihak lain juga dapat dilakukan, seperti kerjasama eksklusif dengan pihak universitas atau perusahaan komputer untuk membantu memasarkan produk mereka. Selain itu, jenis informasi yang diberikan, mungkin juga dapat diklasifikasikan, sehingga target pasarnya dapat lebih terfokus. Dengan ini, harga dapat diturunkan dan konsumen tidak perlu membayar untuk sesuatu yang mungkin tidak mereka butuhkan.
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada EBI untuk menentukan sistem kontrol, lebih kearah penerapan sistem unit bisnis. Dimana setiap unit bisnis akan diklasifikasikan pada tipe informasi yang ingin diberikan kepada konsumen (berdasarkan jenis informasi yang ada). Setiap unit bisnis akan bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran mereka masing-masing, yang nantinya akan diintergrasikan menjadi satu.