Free Essay

Management Inventory in Abc Company

In:

Submitted By putrilula
Words 3567
Pages 15
TUGAS AKHIR Pengantar Manajemen Operasi

Pengelolaan Persedian PT. Kaliraya Sari
Oleh:

Elsy Shafira Anindya Hilmia Andi Paliwangi Putri Lulanti Rafiina Andi Rahma Izza Rabbani

(1206266271) (1206213920) (1206213933) (1206254896) (1206266952)

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran bagi kami dalam menyusun makalah Mata Kuliah Pengantar Manajemen Operasi ini. Penulisan makalah ini tidak dapat diselesaikan sebagaimana mestinya tanpa dukungan dan kerjasama berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaiaan makalah ini, yaitu: 1. Rizqiah Insanita S.T., M.M. sebagai Dosen Pengantar Manajemen Operasi yang telah memberi banyak masukan, saran dan kritik pada penulis dalam menyusun makalah ini. 2. Rekan-rekan kelas Pengantar Manajemen Operasi yang telah bekerjasama dalam memberikan informasi yang dapat penulis tambahkan dalam makalah ini. 3. Orang tua dan keluarga yang mendukung secara materi dan spiritual agar penulis mendapat kelancaran dan kemudahan dalam bekerja, serta 4. Semua pihak yang telah mendukung penulis, yang tidak dapat penulisi sebutkan satu persatu. Akhirnya, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Penulis memohon maaf serta meminta kritik dan saran agar di masa yang akan datang penulis dapat lebih menyajikan makalah yang baik.

Depok, 03 Desember 2014

Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam sebuah perusahaan, terutama untuk perusahaan manufaktur. Hal ini dikarenakan nilai Pprsediaan memiliki nilai yang cukup signifikan pada total asset perusahaan. Maka dari itu, diperlukan pengelolaan persediaan yang tepat dan baik pada setiap perusahaan. Menimbang hal tersebut, kami memutuskan untuk melakukan observasi dan analisis terkait pengelolaan persediaan berupa material yang dilakukan oleh sebuah perusahaan konstruksi yaitu PT.Kaliraya Sari yang selanjutnya akan kita sebut sebagai KRS.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses KRS dalam mendapatkan proyek dan mengetahui material apa saja yang harus disediakan? 2. Bagaimana proses pengadaan material? 3. Hal apa yang mendasari jumlah material yang harus dipesan? 4. Bagaimana sistem pengelolaan material yang dilakukan oleh KRS? 5. Apa saja kendala yang dihadapi oleh KRS terkait pengelolaan materialnya? Cara apa saja yang telah dilakukan dan dapat dilakukan untuk menanggulangi kendala tersebut?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui proses yang dilalui oleh KRS sehingga mereka dapat mengetahui material apa saja yang harus disediakan 2. Mengetahui sumber pengadaan material dan proses pengadaannya 3. Mengetahui hal yang mendasari pemesanan material 4. Mengetahui lebih dalam terkait sistem pengelolaan material yang dilakukan oleh KRS 5. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi KRS dalam pengelolaan material dan cara menanggulangi kendala tersebut

1.4 Metode Analisis Makalah ini dibuat dengan melakukan wawancara dengan Manajer Pengadaan dan Persediaan PT. Kaliraya Sari serta dengan mengutip sumber – sumber lain.

1.5 Sistimatika Penulisan Makalah ini terbagi dalam tiga struktur utama, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Pada segmen pendahuluan, kami menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode analisis dan sistematika penulisan. Pada segmen isi, dijabarkan analisis dari observasi dan wawancara yang kami lakukan terkait dengan pengelolaan persediaan atau material di PT. Kaliraya Sari. Terakhir, penutup terdiri atas kesimpulan yang diperoleh dari isi yang sudah dijelaskan sebelumnya.

BAB 2 ISI

2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Tentang Perusahaan P.T. Kaliraya Sari (disingkat KRS) sebelumnya dikenal sebagai PT Kalimantan Raya Sari didirikan pada bulan Maret tahun 1971 di bawah pendaftaran Surat Pengesahan No. YA.5 / 114/5 dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia. KRS awalnya aktif dalam perdagangan dan penyediaan: kilang minyak, peralatan minyak dan gas, serta alat bantu navigasi. Pada tahun 1972, KRS diperluas secara ekstensif dalam jasa konstruksi. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan industri konstruksi, KRS telah menyediakan Engineering,

Procurement, Supply and Construction (EPSC) layanan untuk sebagian besar program pembangunan, kebutuhan infrastruktur dan fase konstruksi lainnya melalui proyek-proyek yang dipercayakan. Di bawah ISO 9001: 2008, ISO 14001: 2004, OHSAS 18001: 2007, SMK 3 dan Sertifikasi Terpadu, KRS memiliki komitmen untuk kebijakan mutu, yaitu untuk menjamin kepuasan klien melalui kinerja.

Visi dan misi KRS dinyatakan sebagai berikut: Visi : Menjadi perusahaan layanan konstruksi yang terkemuka Misi : Membangun kerjasama tim yang terpadu, merancang dan

mengembangkan inovasi serta meningkatkan kualitasnya secara efektif dan akurat untuk kepuasan pelanggan

2.1.2 Divisi Minyak dan Gas Makalah ini akan membahas pengelolaan persediaan material di divisi migas KRS. Lingkup pekerjaan divisi migas meliputi pekerjaan piping dan piplene di darat dan lepas pantai, platforms fabrication and erection, konstruksi fasilitas sumur minyak, tangki penyimpanan, industrial plants dan sistem distribusi bahan bakar penerbangan.

2.2 Proses Mendapatkan Proyek

Proses Tender

Evaluasi Tender

Pemenang Tender

Proyek

Figure 1: Proses mendapatkan proyek atau klien

KRS tidak membuat sendiri material yang ia butuhkan tetapi membeli dari vendor. Jenis, spesifikasi dan kuantitas material yang harus dibeli oleh KRS berbedabeda bergantung pada proyek apa yang akan dikerjakan oleh perusahaan. Dalam proses tender yang diikuti oleh KRS, biasanya calon klien sudah menyediakan material take off sebagai informasi dasar mengenai material apa saja yang harus digunakan dalam proyek tersebut. Namun, isi dari material take off dari calon klien belum begitu lengkap karena hanya berdasar pada blueprint dan dokumendokumen desain lainnya. Material take off tersebut akan menjadi lengkap apabila insinyur-insinyur dari KRS telah melakukan studi lapangan mengenai lokasi proyek sehingga dapat mengetahui jumlah pasti dari material yang dibutuhkan sesuai dengan keadaan lapangan di lokasi proyek. Setelah proses tender, KRS akan melakukan evaluasi tender. Dua hal utama yang menjadi pertimbangan dalam evaluasi tersebut adalah aspek teknis dan aspek komersial atau harga dari proyek tersebut. Jika kedua aspek tersebut telah disanggupi

dan disepakati oleh manajemen KRS, maka klien akan menetapkan KRS sebagai pemenang tender proyek tersebut.

Material Take Off Berikut adalah contoh material take off dari salah satu proyek yang dikerjakan oleh KRS dengan klien perusahaan minyak, Chevron.

Klien

Plot tempat pemasangan

Jenis material

Spesifikasi

Total kebutuhan

Jumlah yang sudah tersedia

Status

2.3

Proses Pengadaan Material Dalam menyiapkan material untuk suatu proyek, KRS akan membuat bill of

material (berdasar pada material take off) dan penjadwalan pekerjaan. Bill of material berisi daftar jenis material, spesifikasi, jumlah dan penempatan material tersebut di oil & gas plant yang akan dikerjakan. Selain itu, bill of material juga akan berisi deviasi, yaitu material apa saja yang spesifikasinya berbeda dari yang diminta oleh klien.

Project

Bill of Material

Scheduling

Quantity

Deviation Vendor Quotation

Vendor Evaluation

Client’s Approval Request

Purchase Order

Shipment

Storage at Project’s Site
Figure 2: Proses Pembelian Material

Pembelian setiap jenis material akan dilakukan dengan penawaran kepada beberapa vendor yang harus melewati evaluasi vendor. Evaluasi vendor akan memerhatikan tiga aspek yang ada di dalam vendor quotation yang diberikan, yaitu term of payment, waktu pengiriman yang dijanjikan dan harga. Waktu pengiriman yang disanggupi oleh vendor akan dicocokkan dengan penjadwalan pekerjaan yang sudah dibuat untuk mengetahui lead time yang dibutuhkan. Jika ketiga aspek tersebut

sudah sesuai dengan keinginan KRS, maka KRS akan meminta persetujuan lebih dulu kepada klien sebelum purchase order dibuat. Jika vendor quotation sudah disetujui oleh klien, maka KRS akan membuat purchase order yang berisi harga, delivery point, dan delivery time. Pengiriman barang ke warehouse di lokasi proyek akan diurus oleh vendor tersebut.

2.4

Sistem Pengelolaan Material Dalam menjalankan operasinya, KRS sebagai perusahaan yang bergerak

dalam bidang kontraktor sebenarnya tidak melakukan penyimpanan material dalam waktu yang lama, sehingga mereka tidak melakukan pengelolaan secara khusus terhadap material. KRS tidak menyimpan material dalam jumlah banyak karena mereka melakukan pembelian material berdasarkan kebutuhan setiap proyek. Menurut narasumber kami, hal itu dilakukan karena kebutuhan pada setiap proyek berbeda, sehingga menyimpan material untuk digunakan di masa mendatang tidaklah dibutuhkan. KRS hanya menyimpan material yang dibutuhkan dalam proyek yang mereka kerjakan saat ini. Meskipun demikian, KRS harus tetap menjaga kondisi material mereka agar tidak terjadi kerusakan saat material akan digunakan. Beberapa hal yang mereka lakukan untuk mengelola materialnya adalah : 1. Gudang disetiap lokasi proyek Lokasi proyek yang dikerjakan oleh KRS memiliki karakter yang berbedabeda, dan biasanya jarak antara lokasi proyek satu dengan yang lainnya relatif jauh. Oleh karena itu KRS biasanya menyimpan material mereka di setiap lokasi proyek, baik digudang milik sendiri maupun gudang sewaan. Tempat penyimpanan di setiap lokasi proyek bertujuan untuk menghindari kerusakan material dan memudahkan dalam proses pengangkutan ke lokasi proyek. 2. Meminimalisasi jumlah material yang disimpan. Pengadaan material dilakukan sesuai dengan kebutuhan proyek yang sedang berjalan dan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Pengadaan material ini dilakukan berdasarkan jadwal-jadwal yang telah ditetapkan saat awal adanya suatu proyek. Perusahaan selalu menjadwalkan ketika material sampai di lokasi proyek, material tersebut dapat langsung dipergunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya

3. Inspeksi sebelum material dikirim Untuk menghindari terjadinya pengiriman material yang salah atau tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, perusahaan melakukan inspeksi langsung ke vendor untuk memastikan bahwa material yang akan dikirim ke lokasi proyek sesuai dengan yang diinginkan. penumpukan material di gudang. 4. Metode penyimpanan Meskipun seluruh material yang didatangkan dari vendor disimpan di satu gudang yang sama pada lokasi proyek, namun perusahaan memiliki perlakuan yang berbeda pada setiap material. Metode penyimpanan dilakukan berbeda berdasarkan klasifikasi material yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Selain pengelolaan material yang telah disebutkan diatas untuk

meminimalisasi material, KRS menerapkan prinsip lean inventory, yaitu menyimpan material di level minimum tapi tetap menjaga agar sistem tetap berjalan. Tujuan utama dari prinsip ini adalah untuk mengurangi holding cost. Untuk mencapai level tersebut, salah satu teknik yang digunakan KRS adalah sistem just in time inventory, yaitu teknik yang memastikan bahwa material diantar saat diperlukan. Teknik just in time inventory dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem operasi KRS sebagai perusahaan konstruksi yang sangat bergantung pada penjadwalan pekerjaan di satu proyek. Dalam menyusun penjadwalan pekerjaan proyek, KRS menerapkan teknik forward scheduling, yaitu menetapkan titik awal dilaksanakannya pekerjaan setelah segala teknis sudah diketahui. Alasannya adalah karena KRS tidak menyimpan persediaan apapun setelah proyek selesai, tidak ada holding cost yang perlu ditanggung perusahaan dari titik penyelesaian proyek hingga due date, sehingga akan lebih baik jika proyek dapat selesai lebih cepat. Dengan adanya penjadwalan berdasarkan teknis pekerjaan di satu proyek, sejak awal sudah jelas material apa saja yang diperlukan untuk setiap fase produksi, sehingga KRS tidak perlu menyimpan inventori terlalu lama sebelum dipasang. Karena segala pemesanan material dilakukan berdasarkan dengan penjadwalan, KRS tidak menggunakan sistem reorder point. Hal yang menjadi kelemahan besar dari penerapan teknik JIT adalah karena produksi sangat bergantung pada penjadwalan, dapat dikatakan bahwa satu material sangat bergantung (dependent) dengan material lain, karena banyak material baru dapat dipasang atau dipakai ketika material lainnya sudah dipasang. Material yang datang sebelum dibutuhkan dapat menyebabkan penumpukan material dan

meningkatkan holding cost, sedangkan material yang datang terlambat dapat menyebabkan pembangunan (produksi) menjadi terhambat, dan mengakibatkan munculnya biaya-biaya lain, seperti upah pekerja yang akan naik karena waktu yang diperlukan untuk berproduksi menjadi lebih panjang. Untuk menjaga agar teknik just in time inventory tetap berjalan dengan baik, perusahaan akan membuat laporan setiap minggu mengenai perkembangan proyek dan material apa yang akan digunakan selanjutnya. Berdasarkan laporan tersebut, setiap minggu akan dilakukan konfirmasi kembali terhadap vendor – vendor yang telah dipilih sebelumnya, walaupun jadwal pemasangan material tersebut masih

lama. Hal ini dilakukan agar vendor tidak lupa mengenai kewajibannya dan menyebabkan proses pembangunan terhambat. Walaupun perusahaan menerapkan teknik JIT, terdapat suatu kondisi dimana akan menjadi lebih efektif jika pengiriman dilakukan langsung tanpa menjadikan penjadwalan. Salah satunya adalah ketika vendor yang digunakan berada dari luar Indonesia, sehingga jika pengiriman dilakukan secara berulang justru akan menyebabkan biaya pengiriman membengkak dan membuat lead time pengiriman menjadi lebih panjang karena berbagai faktor, misalnya tertahan di Bea dan Cukai. Selain itu untuk menjaga material tetap di level minimum, KRS memesan barang yang sudah dirakit sebelumnya oleh vendor, sehingga perusahaan dapat langsung memasang material tersebut tanpa harus membuang waktu untuk merakit sendiri dan menyebabkan holding cost membengkak.

2.4.1

Klasifikasi Material KRS melakukan pengklasifikasian terhadap material yang mereka miliki.

Karena banyaknya material yang digunakan dalam setiap proyek yang dikerjakan oleh KRS, perusahaan membagi material berdasarkan jenis material serta risiko dari setiap material. Misalnya material yang berbentuk benda padat dipisahkan dengan material berbentuk cair. Benda yang padat dan berat biasanya tidak begitu rentan akan risiko seperti kerusakan dan pencurian sehingga perlakuan terhadap material tersebut tidak begitu rumit. Sedangkan material yang berbentuk cair seperti cat, material berbahan minyak, serta benda cair lainnya lebih rentan terhadap risiko rusak atau mudah terbakar. Sehingga perusahaan biasanya menempatkan material dengan jenis ini ditempat yang lebih aman, jauh dari sumber api, serta jauh dari paparan matahari.

Jenis lain seperti material berukuran kecil seperti paku dan perkakas bangunan lainnya dipisahkan dengan material-material berukuran besar, karena benda yang berukuran kecil risiko kehilangannya akan lebih tinggi. Tujuan dari adanya pengklasifikasian material-material tersebut berguna saat melakukan penyimpanan dan pengelolaan material, contohnya material yang memiliki risiko tertentu dapat dikurangi risikonya melalui metode penyimpanan dan perlakuan yang tepat.

2.4.2

Pencatatan atas Material Material KRS melakukan pencatatan terhadap material yang ada di gudang di setiap

lokasi proyek. Dalam pencatatan ini KRS tidak menggunakan software khusus untuk mencatat keluar masuknya material, namun pencatatan dilakukan secara manual dengan menggunakan Ms.Excel. Pencatatan material dilakukan ketika : 1. Material masuk ke gudang lokasi proyek Pencatatan terhadap material dilakukan saat material pertama kali masuk ke gudang di lokasi proyek. Pencatatan ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak jumlah material yang terdapat di gudang. Selain bertujuan untuk mengetahui jumlah material yang ada, pada proses ini pegawai juga memastikan bahwa spesifikasi material yang datang sesuai dengan yang dipesan serta mengetahui apakah ada barang yang rusak atau tidak. 2. Saat pemasangan di lokasi proyek Saat proses pemasangan juga dilakukan pencatatan terhadap material yang telah terpakai. Pencatatan ini bertujuan untuk mencocokan data material yang telah terpakai dengan jumlah material yang tersisa di gudang. Pencatatan tersebut dilakukan oleh pegawai yang bertugas di setiap lokasi proyek. Setiap minggu catatan keluar masuknya material tersebut dibuat menjadi sebuah laporan. Laporan ini berguna untuk mengetahui jumlah material material yang telah terpakai dan yang masih tersedia di gudang. Selain itu pencatatan juga berguna untuk mengetahui apakah proses pengerjaan proyek sudah sesuai dengan penjadwalan yang telah ditetapkan diawal.

2.5 Kendala dalam Pengelolaan Material dan Penanggulangannya

Dalam melakukan pengelolaan material, KRS menemukan beberapa kendala terkait proses pengadaan, penyimpanan, sampai proses eksekusi hingga materialmaterial tersebut dipasang/dibangun di lokasi proyek. Beberapa kendala terkait pengelolaan material dan cara penanggulangan yang dilakukan oleh KRS diantaranya adalah :

1. Kesulitan dalam mendapatkan material yang sesuai dengan permintaan klien. Dalam beberapa proyek, KRS sempat mengalami kesulitan dalam

mendapatkan material yang sesuai dengan permintaan klien. Hal seperti ini terjadi karena dalam beberapa kejadian, spesifikasi material yang diinginkan oleh klien jarang ditemui. Bahkan terkadang KRS benar-benar tidak dapat menemukan atau menyanggupi material-material tersebut. Cara KRS dalam menanggulangi hal tersebut adalah bekerjasama dengan banyak vendor termasuk vendor-vendor luar negeri untuk memenuhi seluruh spesifikasi material yang diminta. Apabila material yang dimaksud masih belum bisa terpenuhi juga, maka KRS akan mencari material lain yang spesifikasinya hampir sama material yang diminta. Hal ini tentu saja dilakukan setelah klien menyetujui material pengganti tersebut. Terkait kendala ini, kami dapat memberi saran untuk tindakan preventif yang dapat dilakukan oleh KRS. Menurut kami, KRS seharusnya sudah membuat daftar material apa saja yang seringkali sulit ditemukan pada proyek-proyek sebelumnya. Sehingga, apabila klien memberikan material take off yang di dalamnya terdapat daftar material yang sulit dicari, KRS dapat menghimbau sejak awal bahwa material itu sulit dicari sehingga KRS dan klien dapat melakukan perencanaan ulang terkait spesifikasi penggunaan material yang digunakan di dalam proyek.

2. Kesalahan dalam pengiriman terkait spesifikasi material. Salah satu kendala yang dialami oleh KRS dalam mengerjakan beberapa proyek adalah barang yang dipesan ke vendor dengan barang yang dikirim oleh vendor ke lokasi proyek merupakan barang yang berbeda, biasanya terkait dengan spesifikasi. Terkadang vendor mengirimkan barang yang spesifikasinya berbeda dengan spesifikasi yang dipesan oleh KRS.

Dalam menghadapi kendala tersebut, KRS telah melakukan tindakan preventif untuk mencegah hal tersebut. Sebelum material dikirim ke lokasi proyek, biasanya KRS sudah mengecek kelayakan material ke vendor sehingga material yang dikirim dipastikan sudah merupakan material yang tepat. Apabila masih terjadi kesalahan, maka KRS akan meretur barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi pemesanannya tersebut. Kendala seperti ini akan menimbulkan efek berupa mundurnya beberapa jadwal penyelesaian proyek karena KRS masih harus menunggu material dengan spesifikasi yang sesuai untuk dikirim kembali. Risiko mundurnya jadwal kerja ini masih dapat dikendalikan karena KRS menggunakan sistem forward scheduling dalam mengerjakan proyeknya sehingga KRS masih dapat mengantisipasi kemungkinan penyelesaian proyek melewati batas waktu yang telah ditentukan. Walapun demikian, pihak KRS sendiri mengakui bahwa mereka sulit untuk menghindari risiko-risiko keterlambatan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam pengeriman material tersebut.

3. Material rusak Seperti halnya perusahaan-perusahaan lain yang memiliki inventory, KRS juga mengalami kendala kerusakan material. Kerusakan bisa terjadi saat proses pengiriman oleh vendor atau akibat kesalahan dalam maintenance dan treatment terhadap material yang sudah berada di warehouse KRS. Apabila material tersebut rusak saat proses pengiriman oleh vendor, maka KRS berhak untuk melakukan retur terhadap material tersebut. Maka dari itu, diperlukan pengecekan ulang ketika material sampai di warehouse KRS untuk memastikan apakah terdapat kerusakan pada material. Jika material tersebut rusak karena kesalahan dalam maintenance atau treatment, maka KRS memang perlu mengubah sistem pengelolaan dengan sistem yang lebih baik. Dari hasil wawancara kami dengan pihak KRS, kami mengetahui bahwa prosedur maintenance dan treatment yang dilakukan KRS terhadap materialnya di warehouse memang masih kurang optimal karena peletakannya hanya diklasifikasikan secara umum sehingga tingkat risiko kerusakan materialnya masih cukup tinggi. Maka dari itu, KRS perlu melakukan perbaikan terkait prosedur maintenance dan treatment terhadap materialnya seperti klasifikasi material yang

lebih khusus dan membuat standar operasional mengenai perlakuan masing-masing material.

4. Material hilang Dari hasil wawancara kami dengan pihak KRS, diketahui bahwa memang sering terjadi masalah kekurangan dan kehilangan material. Penyebab hilangnya material di warehouse adalah karena pencurian. Menurut pihak KRS, sejauh ini pengamanan material di warehouse memang masih belum optimal. Solusi dari kami untuk mengatasi masalah ini adalah klasifikasi penyimpanan material yang lebih rapid an detil sehingga karyawan dapat langsung menyadari ketika terdapat material yang hilang. Selain itu, diperlukan penghitungan dan pencatatan penggunaan material dan pencatatan jumlah material yang masih ada di warehouse secara berkala untuk memastikan bahwa jumlah barang yang tersedia di warehouse sudah sesuai. Hal terpenting untuk mengatasi masalah ini adalah peningkatan keamanan di warehouse untuk mengurangi risiko tindakan pencurian material.

5. Jumlah penggunaan material tidak sesua dengan jumlah yang telah direncanakan Kekurangan material di lokasi proyek sering kali dialami oleh KRS. Hal ini disebabkan oleh perencanaan yang dibuat mengenai jumlah material yang diperlukan kadang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga material yang dipesan ke vendor jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan di lapangan. Masalah ini membuat proses penyelesaian proyek menjadi terlambat dan menimbulkan biaya baru yang tidak sesuai dengan perencanaan. Hal yang sudah dilakukan oleh KRS untuk mencegah dan menanggulangi masalah ini dirasa sudah cukup baik. Tindakan preventif yang dilakukan oleh KRS adalah insinyur-insinyur selalu turun ke lapangan untuk melihat sendiri lokasi proyek agar dapat melakukan penghitungan material yang akan digunakan dengan lebih akurat. Namun, walaupun tindakan preventif tersebut telah dilakukan, masih juga terdapat kemungkinan jumlah yang telah direncanakan kurang dari jumlah yang dibutuhkan. Untuk mengatasi hal tersebut, KRS biasanya melakukan pemesanan kembali kepada vendor, apabila waktunya masih dirasa cukup. Namun apabila sudah sangat mendesak, terlebih lagi jika lokasi proyek cukup jauh, seperti di daerah

Kalimantan atau Sumatra, maka KRS akan memutuskan untuk membeli kekurangan material tersebut ke toko-toko yang lokasinya dekat dengan lokasi proyek. Hal yang paling harus dihindari dari kendala ini adalah kekurangan material yang sulit dicari atau vendornya berada di luar negeri (material impor). KRS akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar untuk ordering cost dari material tersebut. Maka dari itu, kami sarankan untuk melebihkan sedikit kuota pemesanan materialmaterial impor agar pada saat pelaksanaan pembangunan tidak akan terjadi kekurangan material impor tersebut.

6. Material yang telah sampai di lokasi proyek ditolak oleh klien Material yang telah tiba di lokasi proyek atau bahkan telah dipasang atau dibangun di lokasi proyek bisa saja ditolak oleh klien dengan berbagai alasan. Klien sering melakukan penolakan karena material yang dimaksud tidak memenuhi ketentuan atau standar, tidak sesuai spesifikasi, terdapat cacat, atau material tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Sebelum dikirim oleh vendor, KRS telah mengecek dahulu keadaan material tersebut di warehouse milik vendor. Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan apakah material tersebut layak pakai dan sesuai dengan spesifikasi. Meskipun demikian, masih terdapat kemungkinan bahwa klien tidak puas dengan material tersebut ketika material itu sudah sampai di lokasi proyek. Hal yang dilakukan KRS untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan rework sedemikian rupa terhadap material-material yang ditolak sehingga hasilnya dapat memuaskan klien. Setelah material tersebut sudah sesuai dengan keinginan klien, kemudian material tersebut bisa langsung dipakai di lokasi proyek.

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi, PT Kaliraya Sari mengelola materialnya per proyek, sehingga tidak memiliki persediaan tetap yang disimpan di warehouse. Karena proyek yang dikerjakan tidak menentu tempatnya, untuk menghemat waktu pengangkutan, maka PT Kaliraya Sari menyiapkan warehouse didekat lokasi proyek, baik itu warehouse yang dimiliki perusahaan atau menyewa. Oleh karena itu, fokus perusahaan dalam mengelola persediaan adalah dengan menekan sesedikit mungkin persediaan yang dipegang perusahaan, sehingga perusahaan tidak perlu menyewa warehouse yang terlalu besar. Selain itu karena setiap proyek yang dikerjakan perusahaan memiliki teknis yang berbeda – beda, maka material yang digunakan untuk setiap proyek berbeda – beda juga. Oleh karena itu perusahaan tidak memiliki cara khusus dalam mengklasifikasikan persediaannya. Tapi hal ini menyebabkan perusahaan mengalami cukup banyak kendala dalam mengelola persediaan.

Daftar Pustaka
  Heizer, Jay & Render, Barry. (2011). Operations Management. England: Pearson Education

http://www.lpjk.org/modules/2010/detail_registrasi_badan_usaha.php?ID_Bad an_Usaha=48820&ID_Propinsi=09

 

http://www.kaliraya.co.id/about-us.html http://steelindonesia.com/company/index.asp?index=detailgaleri&id=CMP000 0123&idprd=ALBUM0000049



http://www.securities.com/Public/companyprofile/ID/Kaliraya_Sari_Pt_en_2923472.html

Similar Documents

Premium Essay

Operations Management

...Operations Management, 10e (Heizer/Render) Chapter 12 Inventory Management 1) According to the global company profile, Amazon.com's advantage in inventory management comes from its almost fanatical use of economic order quantity and safety stock calculations. Answer: FALSE Diff: 1 Topic: Global company profile Objective: no LO 2) A major challenge in inventory management is to maintain a balance between inventory investment and customer service. Answer: TRUE Diff: 1 Topic: The importance of inventory Objective: no LO 3) Which item to order and with which supplier the order should be placed are the two fundamental issues in inventory management. Answer: FALSE Diff: 2 Topic: The importance of inventory Objective: no LO 4) One function of inventory is to take advantage of quantity discounts. Answer: TRUE Diff: 1 Topic: Functions of inventory Objective: no LO 5) Work-in-process inventory is devoted to maintenance, repair, and operations. Answer: FALSE Diff: 1 Topic: Functions of inventory Objective: no LO 6) ABC analysis classifies inventoried items into three groups, usually based on annual units or quantities used. Answer: FALSE Diff: 1 Topic: Managing inventory Objective: LO12-1 7) In ABC analysis, "A" Items are the most tightly controlled. Answer: TRUE Diff: 2 Topic: Managing inventory Objective: LO12-1 1 Copyright © 2011 Pearson Education, Inc 8) ABC analysis is based on the presumption that carefully controlling all items is necessary to produce...

Words: 1533 - Pages: 7

Premium Essay

Managerial Application of Information Technology

...Does a MRP system provide value to an organization 4 i. Value added by MRP system 4 b. The problem 4 i. Frequent Back Orders 4 ii. High Inventory Levels 4 c. Benefits of MRP System 5 i. How will ABC, Inc. benefit 5 d. High Level Approach 6 i. Assessment of resources and costs ii. Presentation to Management 6 e. Audience 6 i. Who will benefit 6 ii. How the beneficiaries will benefit 6 iii. The role of senior management in the implementation 6 Milestone 1 a. Business problem relooked 7 i. Problems facing ABC 7 b. Company background 7 ii. ABC’s business 7 iii. ABC’s current state 7 c. Discussion of business issue 8 i. Why MRP Implementations Fail 8 ii. Risks associated with implementation 8 d. Benefits of Solving the problem 8 i. Benefits From Good Design 8 ii. Benefits From Correct Implementation 8 e. Initial business/Technical Approach 9 i. Implementation Approach 9 ii. Management Commitment Required 9 f. High Level Solution 9 i. Requirements and Design 9 ii. Specific Functions 9 Milestone 2 a. Implementation 10 i. Configuration 10 ii. Integration 10 iii. User Education 10 b. Design 10 i. Modules 1. Demand Management Customer Related Files (DM) 11 2. Rough Cut Capacity Planning File (RCCP) 11 3. Master Production Schedule File (MPS) 11 ...

Words: 3853 - Pages: 16

Premium Essay

Business

...About Nestle Nestlé is a multinational packaged foods company founded and headquartered in Vevey Switzerland. it is the world`s foremost Nutrition. Health & Wellness Company committed serving consumers all over the world. Their focus on responsible nutrition and promoting heaLth and wellness is a core value, emphasizing responsibility and sustainability. Nestlé products are sold in almost every country in the world. MISSION STATEMENT Nestlé is dedicated to providing the best foods to people throughout their day. Throughout their lives, throughout the world. With our unique experience of anticipating consumers’ needs and creating solutions. Nestle contributes to your well-being and enhances your quality of life.” COST ACCOUBTING INFORMATION SYSTEM OF NESTLE INPUT MEASUREMENT BASIS STANDARD COSTING Nestle is using STANDARD COSTING as a base for input measurement Standard costs are usually associated with a company’s costs of direct material, direct labor, and manufacturing overhead. Rather than assigning the actual costs of direct material, direct labor, and manufacturing overhead to a product, nestle’ like many manufacturers assigns the expected or standard cost. This means that its inventories and cost of goods sold will began with amounts reflecting the standard costs, nor the actual costs, of a product Nestle’, of course still has to pay the actual costs. As a result there almost always differences between the actual costs and the standard...

Words: 208048 - Pages: 833

Premium Essay

Acc 206 Principles of Accounting Ii

...ABC Company ACC 206 Principles of Accounting II The ABC Company is a manufacturing firm that specializes in making cedar roofing and siding shingles, introducing the new project to build cedar dollhouses by shingle scrap materials for reaching $3 million annual sales within the next 3 years. Explain the overall risk profile of the ABC Company based on current economic and industry issues. In order to help out the CEO I prepare reports that will contain the information regarding the project. These statements refer to the accompanying Excel spreadsheet as well as word documents. The statements are; Cash Flow statements, Product Cost, Net present value, Depreciation, Contribution Margins and Break-even Point of sales. In the last conclude the major risk factors in this project, management accountant responsibilities of the project and recommendations. I. An overall risk profile of the company based on current economic and industry issues that it may be facing. It’s a mystifying time to be in the manufacturing industry. After a severe global financial crisis hasten merchandise prices and flounce to the side a year detonation, a promising revival give the industry reason to hope. But the global economy has degenerated into another less severe downturn in 2011, hindering global demand and forcing down merchandise prices once again. The move of the industry focusing on all over the risk based on current economic and industry concerns. Many industry leaders...

Words: 1466 - Pages: 6

Premium Essay

Cost Accounting Applied

...February 26, 2012 Companies that are successful financially know what their costs are and how those costs are being spent. The company I have chosen wants to change from a general accounting system where costs are put in general categories and they currently do not have any allocation of costs. I would like to explain the success my company could have when they implement using cost accounting in their operations. Artis is a research and development company as well as a manufacturing company. Artis designs Active Protection Systems (APS) for vehicles. Their main purpose is to design and engineer a product that will protect vehicles from the threat of missiles. These Active Protection Systems are constantly being engineered and re-engineered as new threats and potential threats arise. Artis has to research, design and engineer the product continuously. There developed different models version that can then be manufactured and sold based on the customer’s demand on the sale contracts. The major costs associated with the engineering of the Active Protection System are the costs of the labor (both labor spent on their facility and labor spent at government sites), the costs of the various specialized subcontractors, the costs of the materials and the indirect costs associated with those costs. The company needs to do several things relating to their engineering costs. They need to set up a job...

Words: 2251 - Pages: 10

Premium Essay

Cost Accounting

...February 26, 2012 Companies that are successful financially know what their costs are and how those costs are being spent. The company I have chosen wants to change from a general accounting system where costs are put in general categories and they currently do not have any allocation of costs. I would like to explain the success my company could have when they implement using cost accounting in their operations. Artis is a research and development company as well as a manufacturing company. Artis designs Active Protection Systems (APS) for vehicles. Their main purpose is to design and engineer a product that will protect vehicles from the threat of missiles. These Active Protection Systems are constantly being engineered and re-engineered as new threats and potential threats arise. Artis has to research, design and engineer the product continuously. There developed different models version that can then be manufactured and sold based on the customer’s demand on the sale contracts. The major costs associated with the engineering of the Active Protection System are the costs of the labor (both labor spent on their facility and labor spent at government sites), the costs of the various specialized subcontractors, the costs of the materials and the indirect costs associated with those costs. The company needs to do several things relating to their engineering costs. They need to set up a job...

Words: 2255 - Pages: 10

Premium Essay

Final Paper

...Final paper The ABC Company is a manufacturing firm that specializes in making cedar roofing and siding shingles, with recent sales at $1.2 million, the company wants to reach the $3 million mark over the next 3 years. As a newly hired Corporate Controller for this company, I have been assigned the task of developing and overlooking a new plan made by the CEO that will use some of the shingle scrap materials to build cedar houses. The newly develop plan will certainly bring new challenges for the company on the form of increased cost and labor; However it will also provide additional revenue and gross profit to help reach the growth targets. On this paper I would go over the details of the report made for the CEO that includes information on the overall risk profile based on actual market conditions, a current company cash flow, the product cost and any potential investments that might accelerate profits. The Risk profile for this company includes several different factors that are mostly due to current market conditions, and the level of risk the company will face by adding extra inventory and expenses. Unfortunately risk is a reality of doing business, whether the company is large or small, public or private, risk will always be present since nothing on the business world warrants a guarantee. Some of the key risk points are: Inventory represents a big portion of the cash flow, therefore having extra inventory on hand will have an impact on the company's future cash...

Words: 1538 - Pages: 7

Premium Essay

Ratio Analysis

...Umirajah Kathirgamathas Professor Westwater Financial Management 5/26/16 Financial Analysis Project Liquidity Ratios Current Ratio 2013 | 3.07 | 2014 | 2.68 | 2015 | 1.75 | Quick Ratio 2013 | 1.66 | 2014 | 1.08 | 2015 | 0.73 | Asset Management Average Collection Period 2013 | 36.5 days | 2014 | 36.5 days | 2015 | 54.74 days | Inventory Turnover 2013 | 9.03x | 2014 | 5.59x | 2015 | 4.19x | Fixed Asset Turnover 2013 | 11.5x | 2014 | 11.95x | 2015 | 12.10x | Debt Management Total Debt to Total Assets 2013 | 40% | 2014 | 46% | 2015 | 59% | Times Interest Earned 2013 | 3.33x | 2014 | 7.96x | 2015 | 1.49x | Profitability Profit Margin 2013 | 5% | 2014 | 3% | 2015 | 0.3% | Return on Equity 2013 | 29% | 2014 | 16% | 2015 | 1.2% | DuPont Equation Year | Profit Margin | Total Asset Turnover Ratio | Equity Multiplier | 2013 | 0.05 | 3.05 | 1.68 | 2014 | 0.03 | 2.60 | 1.86 | 2015 | 0.003 | 2.03 | 2.48 | For the past few years ABC Company’s performance has changed a considerable amount. When deciding if ABC Company deserves the loan of $1,000,000 that is necessary for its up coming selling cycle one must look at various aspects of the company’s performance to determine the level of risk that is associated with the loan. Four key aspects of the company that need to be looked at are its liquidity, efficiency, leverage and profitability. In regards to liquidity the...

Words: 1106 - Pages: 5

Premium Essay

Objectives Of Inventory Management

...Inventory Management must be designed to meet the dictates of market place and support the company’s Strategic Plan. The many changes in the market demand, new opportunities due to worldwide marketing, global sourcing of materials and new manufacturing technology means many companies need to change their Inventory Management approach and change the process for Inventory Control. Inventory Management system provides information to efficiently manage the flow of materials, effectively utilize people and equipment, coordinate internal activities and communicate with customers . Inventory Management does not make decisions or manage operations, they provide the information to managers who make more accurate and timely decisions to manage their...

Words: 1912 - Pages: 8

Premium Essay

Internal Controls

...Inflows Rosa Alvarez, Quenana Kent, Renee Witucki, Steven Mitchell, K’Dawn Saucedo ACC/544 October 15, 2012 Robert Cornett Internal Controls for Inflows Team C Consulting Firm Inc. was hired to review ABC Manufacturing Company’s policies and procedures. Team C Consulting Firm Inc. reviewed several areas of the business such as, cash, sales, accounts receivable, inventory, and production policies and procedures. Based on Team C Consulting Firm’s review and findings, ABC Manufacturing Company has weaknesses in each of the mentioned areas. Therefore, it is necessary ABC Manufacturing Company is provided with a comprehensive proposal of internal controls for each function of the company. Cash Controls Cash is the most liquid asset that a company possesses so it is important that certain controls be put in place in order to protect against theft, fraud, or any other type of misappropriation that may occur with a company’s cash supply. There is no paper trail that follows cash, and it is difficult to determine if cash is missing, for this reason cash should be the most tightly controlled asset. In order to properly control cash there are certain actions that must be implemented. Failing to implement these procedures can create an atmosphere of immense risk for the company and its cash balances. The first control procedure that should be implemented is separation of duties. Cash is usually kept in a cash register or sent via mail. Whoever receives cash should not be the person...

Words: 1929 - Pages: 8

Premium Essay

Quantative Analysis Assignment 3

...the importance of inventory control with respect to supply and demand. Inventory is stored resource that may be used for current or future need to satisfy the organizations customers. Inventory is very important to companies as it is the most expensive asset that comprises over fifty percent on invested capital, and keeping control of inventory is crucial to managers, companies must learn to balance between high and low levels of inventory to keep customers satisfied. 2. What benefit can tools such as ABC analysis and just-in-time controls provide for an organization? The purpose of Just in time controls or ABC analysis is simple to allow an organization a means of controlling how they focus on their invested inventory. The ABC analysis provides a means to divide an organization’s items into 3 categorical groupings based on value. These groups account for the entire invested inventory, the A group consists of major inventory costs usually about 70% in value but 10% in actual end items. B groups are usually median priced, and median quantity, and C groups or low priced and high quantity. 3. How can an enterprise resource planning system assist a firm with improving its business operations? According to the text quantitative analysis for management the purpose of an Enterprise resource planning system is to reduce cost by integration of a companies’ operations. Data is entered into a database then can be quickly accessed by any individual in the company, this helps to benefit...

Words: 297 - Pages: 2

Premium Essay

Allied Office Products

...Allied Office Products Report to Management Brian Juin Phon Chan Karine Arcand Daniyal Tanveer 5980487 5236461 6024848 Christina Yee Andrea Alamo 5991901 6041222 ADM4345A November 13, 2013 Page 1 of 13 Table of Contents Introduction ......................................................................................................................................................... 3 Corporate/Divisional Strategy ........................................................................................................................ 3 TFC Business Strategy.................................................................................................................................... 3 Brief SWOT Analysis ..................................................................................................................................... 4 Value-chain Analysis ...................................................................................................................................... 4 Key Success Factor ............................................................................................................................................. 4 Management Control Systems ............................................................................................................................ 5 Recommendations .....................................................................................................................................

Words: 3912 - Pages: 16

Premium Essay

Just in Time Manufacturing

...011-0839 Just-In-Time Manufacturing - By Design or By Default Dr. Shellyanne Wilson The University of Trinidad and Tobago O’Meara Campus 78-94 O’Meara Industrial Park, Arima, Trinidad, West Indies. shellyanne.wilson@utt.edu.tt Telephone: 868-685-8744 POMS 20th Annual Conference Orlando, Florida U.S.A. May 1 to May 4, 2009 Just-In-Time Manufacturing – By Design or By Default ABSTRACT Just-In-Time (JIT) manufacturing implementation in small manufacturing companies is often not a sophisticated exercise, following a series of well-prescribed steps. Instead, JIT implementation can involve a series of incremental steps, and missteps, before the desired outcome is achieved. In some cases, JIT is less of a conscious design and more of a default position. This paper will examine the role of a company’s resource configuration in leading to the use of JIT manufacturing. The research paper reports on a single case study of a small manufacturer that altered its resource configuration from a producer – consumer relationship separated by a buffer, to a simultaneity constraint. The results of the case study show that the removal of the buffer system increased the manufacturing system’s need for mix flexibility, and the final implementation required unplanned structural and infrastructural changes to adequately meet marketing requirements. 1. INTRODUCTION Just-In-Time (JIT) is a system that focuses on waste reduction and continuous improvement to achieve operational excellence...

Words: 2969 - Pages: 12

Premium Essay

Abc Analysis

...ABC analysis (Inventory) In supply chain, ABC analysis is an inventory categorization method which consists in dividing items into three categories, A, B and C: A being the most valuable items, C being the least valuable ones. This method aims to draw managers’ attention on the critical few (Aitems) and not on the trivial many (C-items). Prioritization of the management attention Inventory optimization is critical in order to keep costs under control within the supply chain. Yet, in order to get the most from management efforts, it is efficient to focus on items that cost most to the business. The Pareto principle states that 80% of the overall consumption value is based on only 20% of total items. In other words, demand is not evenly distributed between items: top sellers vastly outperform the rest. The ABC approach states that, when reviewing inventory, a company should rate items from A to C, basing its ratings on the following rules:    A-items are goods which annual consumption value is the highest. The top 70-80% of the annual consumption value of the company typically accounts for only 10-20% of total inventory items. C-items are, on the contrary, items with the lowest consumption value. The lower 5% of the annual consumption value typically accounts for 50% of total inventory items. B-items are the interclass items, with a medium consumption value. Those 15-25% of annual consumption value typically accounts for 30% of total inventory items. 1 The...

Words: 1498 - Pages: 6

Free Essay

Study

...ABC Chemical Company Goes Global* Driven by competitive pressures, and the attractiveness of the industry’s fastest growing market in the world, a U.S.-based chemical manufacturer, ABC Chemical Company (name changed to maintain confidentiality) considered expansion into Asia, specifically, China. William Smith is the International Marketing manager for ABC Chemical Company. William has been tasked with expanding ABC’s manufacturing and distribution to the Asia Pacific region. Many changes in the powder coating industry have forced ABC to reconsider its their global strategy. To date, they have exclusively manufactured and exported from the Americas. Higher costs and tougher competition have forced ABC to look to the Asia Pacific Region to reduce these costs (specifically shipping) and remain competitive. ABC Chemical Company is a U.S.-based business that manufactures and distributes specialty chemicals to various industries for use in manufacturing finished products. ABC Chemical Company’s powder coating division needs to expand into Asia to remain competitive. Many of the powder coating division’s customers are moving their plants to Asia in an attempt to expand their markets and lower their production costs. As well, all of ABC Chemical Company’s competitors are opening production facilities in Asia to meet their customer’s needs, to expand their markets and lower their costs. For Asian and some European manufactures, powder coatings are a commodity with...

Words: 5480 - Pages: 22