Free Essay

Mengetahui Potensi Diri Untuk Mencapai Kesuksesan Dan Harapan Besar Dalam Kehidupan

In:

Submitted By fian20
Words 1141
Pages 5
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah Swt. memiliki bakat yang berbeda-beda. Manusia satu dengan yang lainnya tidak akan sama sekalipun ada manusia yang terlahir kembar identik. Dari setiap orang akan memiliki cita-cita, harapan, dan obsesi dalam kehidupannya. Untuk mewujudkan ketiganya, setiap orang memiliki waktu dan kesempatan yang sama. Cita-cita harus dikejar dan diperjuangkan, karena cita-cita tidak akan terwujud tanpa ada kesungguhan kita untuk menggapainya. Sebagai suatu tanda keadilan dan kekuasaan Allah, manusia diciptakan dengan bakat yang berbeda, potensi diri seseorang boleh berbeda, dan kemampuan dasar manusia juga boleh tidak seragam. Karena itulah hal-hal yang membedakan satu orang dengan yang lain, yang membedakan nasibnya, dan yang pasti yang membedakan masa depannya. Tantangan ke depan untuk menggapai cita-cita semakin berat dan kompleks seiring dengan tuntutan zaman dan kerasnya persaingan. Hanya orang yang menyiapkan diri sejak dini yang memiliki peluang memenangkan persaingan. Setidakanya ada dua keterampilan besar yang harus dimiliki seseorang untuk memenangkan persaingan di masa depan. Yaitu penguasaan penggunaan teknologi dan komputer, serta penggunaan bahasa internasional.

2. Batasan Masalah Dari latas belakang diatas, maka batasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: a. bakat dan kecerdasan manusia b. bakat/kelebihan dan kelemahan saya c. harapan besar dalam kehidupan, hambatan menuju kesuksesan, dan teknik motivasi diri.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Delapan Kecerdasan Majemuk a. Kecerdasan Logika Matematika Kemampuan untuk meneliti pola-pola, kategori-kategori, dan hubungan-hubungan dengan cara manipulasi obyek-obyek atau symbol-simbol dan mencobanya dengan cara yang terkontrol dan teratur. Kecerdasan untuk menjelaskan secara deduktif atau induktif, mengenali dan memanipulasi pola-pola abstrak dan hubungan-hubungan abstrak. b. Kecerdasan Bahasa Kemampuan menggunakan bahasa untuk membangkitkan (memberi semangat) meminta tolong, meyakinkan, mendorong, dan menyampaikan informasi. Tidak hanya mudah dalam berbahasa tapi juga peka terhadap perbedaan-perbedaan dan penggunaan irama dalam kata-kata. c. Kecerdasan Intrapersonal Kemampuan untuk memahami perasaan, mimpi-mimpi dan ide-ide pribadi. Pemahaman terhadap diri sendiri,. Kemapuan untuk memahami emosi, tujuan, dan maksud pribadi. d. Kecerdasan Interpersonal Kemampuan untuk memahami orang lain, memperhatikan tujuan-tujuan mereka, motivasi mereka, maksud mereka dan kepribadian mereka serta belajar secara efektif dengan mereka. e. Kecerdasan Kinestetis Jasmani Kemampuan untuk menggunakan keterampilan motorik kasar dan halus di bidang olahraga, seni, drama, pembuatan barang-barang seni. Termasuk dalam menyelesaikan masalah, menciptakan suatu produk dan menyampaikan ide-ide dan emosi dengan menggunakan bahasa tubuh. f. Kecerdasan Visual-Ruang Kemampuan untuk melihat dan membayangkan bentuk dari sebuah benda, dan unutk melihat serta menciptakan perbedaan, keseimbangan dan komposisi di dalam tayangan visual atau ruang. g. Kecerdasan Musikal Kemampuan untuk menikmati, menampilkan dan membuat gubahan lagu/ musik. Termasuk kepekaan dalam menentukan nada, irama, dan merespon elemen-elemen tersebut secara emosional/tersirat. h. Kecerdasan Naturalis Kemampuan untuk mengenal flora dan fauna, memiliki keterikatan dengan alam dan fenomena. Melibatkan pengetahuan yang muncul ketika berinteraksi dengan alam, termasuk proses pengenalan, pemahaman dan penghargaan terhadap alam.

2. Karakter dan Kepribadian Saya a. Dewasa dan stabil. Ada satu kalimat: tua itu pasti, dewasa itu pilihan. Dari kalimat itu, suatu kedewasaan merupakan sikap yang bijak dan mampu mngendalikan diri dalam memecahkan suatu masalah. b. Mengikuti aturan dan peraturan. Sikap dan perilaku untuk mengikuti peraturan, terkadang diliputi oleh rasa takut akan hukuman. Namun sesungguhnya, sikap mengukuti aturan tersebut lebih condong pada sikap yang suka akan keteraturan dan ketertiban. c. Terampil menangani segala masalah dan segala kemungkinan dan perubahan yang tidak terduga. Dalam hal ini saya cenderung orang yang lebih memilih untuk mempersiapkan dan memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi. d. Obyektif dalam memandang pertanyaan atau masalah. Ketika ada permasalahan yang sering timbul pada diri saya, maka hal yang sering terpikir dalam hati saya adalah mengapa permasalahan itu dapat timbul. e. Agak pasif. Dalam bersosialisasi, saya termasuk orang yang cukup pasif. Kurang mampu mengenali wajah dan nama orang. f. Nyaman dengan kondisi yang sudah ada. Ketika saya sudah mendapatkan suatu tempat di dalam suatu komunitas, maka saya akan lebih banyak untuk terus bergabung dalam komunitas tersebut. Sehingga kurang respek terhadap komunias lain yang juga ada di sekitar saya. g. Terlalu berhati-hatu sehingga kurang efektif. Dalam bersikap, saya cenderung bersikap hati-hati. Beberapa rekan pun kadang menyebut saya sering jaga image. h. Tidak suka pada keegoisan. Sejak beberapa tahun lalu lah saya lebih mengenal kata egois. Kata yang menurut saya bertentangan dengan kebersamaan. i. Berhati-hati dalam menghindari konflik. Untuk menghindari konflik dengan orang lain, saya cenderung lebih bersikap mengalah untuk memberikan kesempatan kepada orang lain. Namun ketika terjadi konflik, saya cenderung mencari jalan tengah untuk berkompromi dan mencari pemecahan yang bersahabat. j. Ketika dihadapkan pada pembuatan keputusan strategis maupun kebijakan cenderung lama.

3. Kepekaan Belajar Sebenarnya saya memiliki kepekaan belajar yang tinggi, pembelajar yang efektif, cepat menuangkan ide-ide dan pemikiran ke dalam tindakan. Selain itu juga penginderaan dan refleks yang tinggi, cenderung mampu melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, memiliki kemampuan untuk menangkap kesempatan dan menggunakan kekuatan dalam mengoptimalkan kecerdasan yang dominan. Terkadang saya juga menantang potensi diri. Selain itu, daya konsentrasi saya tinggi namun cenderung mudah stress dan tertekan. Dalam belajar dan berkomunikasi saya lebih suka untuk mencari pengetahuan dan jawaban melalui modifikasi dan pengembangan mater-materi yang sudah ada. Selain belajar dari media konvensional, saya juga belajar melalui media lain seperti koran/ surat kabar, film, majalah,dll. Biografi tokoh-tokoh terkenal pun sering kali memberikan motivasi belajar dan berkomunikasi. Setiap orang itu unik dan memiliki kecerdasan bawaan dan gaya belajar yang berbeda. Memahami potensi intrinsik seseorang dan gaya belajar lebih disukai serta memakai cara belajar dan pengajaran unutk mencapai terobosan dalam pembelajaran dan proses belajar. Selain itu, juga harus mampu memahami distribusi kecerdasan dan menyediakan lingkungan yang benar, memakai cara belajar yang benar.

BAB III
PENUTUP

1. Harapan Besar dalam Kehidupan Dapat disimpulkan beberapa harapan dalam kehidupan adalah : beriman, sehat, tidak nakal, mandiri, dan berprestasi. a. Beriman. Diperlukan keluarga dan lingkungan yang agamis serta ada contoh teladan perilaku orang yang agamis. b. Sehat. Diperlukan gizi yang seimbang, olahraga cukup, dan gizi rohani. c. Tidak nakal. Diperlukan lingkungan pergaulan yang sehat, bebas penyakit masyarakat, dan membuat kesibukan yang positif dan konstruktif. d. Mandiri. Memberikan apresiasi dan kepercayaan, bertanggung jawab dan tantangan yang cukup, menjadikan kesalahan sebagai pelajaran hidup. e. Berprestasi. Diperlukan identifikasi diri, berkesempatan mengaktualisasikan diri sendiri, menciptakan situasi yang kondusif.

2. Hambatan-hambatan Menuju Kesuksesan a. Lingkungan pergaulan yang kurang sehat b. Kurang mendapat perhatian orang tua c. Mengalami hambatan kesehatan.

3. Teknik Motivasi Diri a. percaya bahwa kita memiliki hak untuk sukses dalam kehidupan b. harus memiliki cita-cita yang tinggi c. orang tua pasti bangga dan bahagia bila kita mampu merealisasikan cita-cita d. yakin bahwa dapat mencapai cita-cita e. belajar merupakan cara terbaik merealisasikan cita-cita f. yakin sukses berada di tangan kita sendiri g. percaya bahawa apapun hambatan yang dihadapi, pasti dapat kita atasi h. sukses pada masa depan adalah apa yang dilakukan hari ini.

DAFTAR PUSTAKA

Dermatoglypics Multiple Intelligence ’Assessment Report’ . 2009. DMI Primagama.

Similar Documents

Free Essay

Hubungan Antara Tingkat Spiritualitas Siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa

...Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling urgen. Aktivitas ini telah dan akan terus berjalan semenjak manusia pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan dimuka bumi ini. Bahkan, kalau ditarik mundur lebih jauh lagi, kita akan dapatkan bahwa pendidikan telah mulai berproses sejak Allah SWT. menciptakan manusia pertama Adam di surga dan telah mengajarkan kepadanya semua nama yang belum dikenal sama sekali oleh para malaikat (Hasan Basri, 2012: 61). Dalam undang-undang pendidikan nomor 20 tahun 2003, disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Dari redaksi undaang-undang di atas dapat diketahui bahwa ruang lingkup pendidikan tidak sebtas hal yang bersifat kognitif (IQ) semata, melainkan juga mencakup keagamaan, pengendalian dan pengenalan diri, kepribadian, dan akhlak mulia. Semuanya itu berkaitan atau bahkan didasari dengan kekuatan spiritual (SQ). Tapi pada pelaksanaannya pendidikan terutama pendidikan formal di negeri ini cenderung lebih mengutamakan IQ ketimbang yang lainnya. Padahal IQ (Intelligence Quotien) yang mula-mula diperkenalkan oleh Wilhelm Stern pada awal abad keduapuluh dan bertahan selama...

Words: 3859 - Pages: 16

Free Essay

Knowledge Management

...menjadi 3 gelombang perubahan, yaitu: a. Era Manual, suatu zaman dimana factor dominan dari manusia yang dibutuhkan untuk mengelola system industry tradisional adalah otot (enerji fisik). b. Era Mesin Industri, suatu zaman dimana factor dominan dari manusia yang dibutuhkan untuk mengelola system industry adalah keterampilan bekerja dengan menggunakan mesin (enerji mesin). c. Era Pengetahuan, suatu zaman dimana factor dominan dari manusia yang dibutuhkan untuk mengelola system kerja adalah kualitas pikiran (knowledge content) yang digunakan dan diinternalisasikan (dieksplisitkan atau explicit knowledge) pada setiap proses produksi, yang pada akhirnya diwujudkan (dieksplisitkan) pada produk atau jasa yang dihasilkan. Minimal ada tiga hal yang dapat menggambarkan tatanan kehidupan di era pengetahuan, yaitu: a. Informasi/pengetahuan mudah diperoleh dan sekaligus dapat kadaluarsa dengan cepat. b. Permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari hari semakin kompleks. c. Pola perubahan dalam bidang-bidang politik, ekonomi, social, dan budaya berpengaruh signifikan pada kelangsungan organisasi dengan hubungan pengaruh yang semakin sulit diprediksi. Kehidupan semakin kompleks dan tidak pasti. Setiap perubahan akan menciptakan suatu perubahan lainnya dan pastinya tidak bisa dipredikasi. Dalam era pengetahuan kita dipaksa menyesuaikan sejumlah aturan, cara kerja, perilaku, dan paradigma. Selain itu manusia-manusia unggul jenis baru (seimbang antara kecerdasan spiritual dengan kecerdasan...

Words: 3287 - Pages: 14

Free Essay

Manajemen Karir

...mendambakan memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa mengatakan, misalnya, “karir si A sebagai pelukis cukup baik” dan si B mengakhiri karirnya di bidang politik secara baik”, dan sebagainya. Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas. Dalam penulisan ini tahapan yang akan dibahas adalah tentang perencanaan dan pengembangan karir. Perencanaan karir adalah perencanaan yang dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh organisasi berkenaan dengan karir pegawai, terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Yang perlu digarisbawahi, perencanaan karir pegawai harus dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pegawai yang bersangkutan dan organisasi. Jika tidak, maka perencanaan karir pegawai tidak akan menghasilkan rencana yang baik dan realistis. Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara...

Words: 5347 - Pages: 22

Free Essay

The Dissolution of Ethical Decision Making Terjemahan

...Wood. James J. Zboja Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan faktor utama yang menyebabkan pemutusan etika dalam suatu organisasi. Secara khusus, menggambarkan berbagai spektrum sumber, penelitian ini mengeksplorasi dampak organisasi, individual, dan faktor kontekstual yang bergabung untuk berkontribusi dalam pembubaran etika. Mengakui bahwa etika keputusan, dalam analisis akhir, yang dibuat oleh individu, Penelitian ini menyajikan model pembubaran etika yang memberikan wawasan tentang bagaimana sejumlah elemen bergabung untuk menarik individu ke dalam keputusan yang mengakibatkan kehancuran etika dari suatu organisasi yang sehat. Enron, Tyco dan WorldCom tidak terjadi dalam kekosongan. Tidak bisa debacles seperti penjelasan sederhana satu atau dua individu yang merusak secara moral. Pemutusan etika yang terjadi di perusahaan-perusahaan ini terjadi selama periode waktu, melibatkan berbagai individu baik di dalam dan luar organisasi, dan membawa ledakan itu perusahaan dari layak. Yang ingin memperluas hasil karya penelitian sebelumnya, penelitian ini mencoba mengaitkan bersama untuk menetapkan dari fator yang berbeda menjadi keterangan kohesif pemutusan etika dalam organisasi. Pendahuluan Contoh perilaku tidak etis dan perusahaan yang ilegal sudah di mana-mana dan melegenda. Sedangkan beberapa kali contoh seperti Enron, Tyco, WorldCom, DynCorp, dan Bernie Madoff telah menjadi berita utama dan menarik perhatian, perilaku yang tidak etis ini tidaklah sepenuhnya...

Words: 10776 - Pages: 44

Free Essay

Services Marketing

...fenomena pemikiran bahwa sektor jasa pantas untuk didiskusikan dan diteliti lebih lanjut. Para ahli ekonomi awalnya menganggap enteng akan bidang jasa, karena mereka menganggap jasa adalah hal yang kurang produktif, dan tidak memiliki peranan apapun pada bidang ekonomi. Hal produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu produksi yang dapat mendapatkan hasil yang tangible (contohnya dalam sektor agrikultur dan manufaktur, di mana hasil produksi dapat disimpan dan dapat kemudian dapat ditukar dengan uang atau barang lain yang memiliki nilai) dan produksi yang mendapatkan hasil intangible. Produksi yang tidak memproduksi hasil intangible ini (contohnya seperti dokter dan pengacara) dianggap sebagai proses yang tidak memiliki nilai produktif. Pada awalnya perlakuan terhadap bidang jasa terus berlaku demikian. Namun lama kemudian muncul pola pikir di mana seseorang yang menyediakan jasa mampu memberikan utilitas kepada orang-orang yang bekerja dalam proses produksi yang menghasilkan barang tangible. Sebagai contoh dalam bidang agrikultur. Peran jasa distributor sama pentingnya dengan peran para petani. Tanpa jasa tranportasi pendistribusian hasil panen, maka akan terjadi surplus di daerah panen tersebut dan hasil panen akan kehilangan nilainya. Pada dewasa ini, hampir semua benda yang dibeli konsumen, dan hampir semua benda yang dibeli oleh bisnis, memiliki komponen jasa di dalamnya. Dan tanpa disadari kita dikepung oleh jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bidang jasa sekarang sudah...

Words: 8632 - Pages: 35

Free Essay

Mimpi

...________________________ Atabah / Tafsir Mimpi / m.s 3 dari108 Paparan singkat ini cukup kaya bagi orang yang mau merenungkannya dan mencermati maknanya. Kalaulah kami memaparkannya secara panjang lebar, niscaya menimbulkan kebosanan dan kejemuan. Kami berharap kepada Allah Ta’ala kiranya buku ini bermanfaat bagi kita dan kiranya Dia melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat, perut yang tidak pernah kenyang, nafsu yang tidak mau tunduk, doa yang tidak diterima, tabiat yang menyeret kepada ketamakan, dan ketamakan yang tidak pernah berakhir. Sesungguhnya Allah Ta’ala Mahakuasa atas segala yang dikehendakiNya, serta Maha melakukan apa yang dituju-Nya. Cukuplah bagiku Allah. Dialah sebaik-baik Pelindung ___________________________________________________________________________ Atabah / Tafsir Mimpi / m.s 4 dari108 Tafsir Mimpi Menurut Islam dan Barat Tafsir mimpi menurut Islam: Imam Ibnu Sirin, dalam bukunya Tafsir Mimpi Menurut Islam, berkata: Tidak semua mimpi dapat ditafsirkan makna yang terkandung didalamnya. Ada kalanya mimpi bagaikan angin lalu namun ada yang benar-benar menjadi kenyataan. Mimpi insan yang bertakwa merupakan perkhabaran yang akan berlaku, kerana Rasulullah tidak bermimpi melainkan mimpi baginda menjadi kenyataan. Sedangkan mimpi insan yang tidak beriman merupakan berita yang disebarkan oleh syaitan. Dalam suatu riwayat dikisahkan, seorang wanita bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya bermimpi melihat sebahagian tubuh baginda berada...

Words: 29184 - Pages: 117

Free Essay

College Student

...SEKOLAH BISNIS 17 BAB III KEY SUCCESS FACTOR (KSF) 21 3.1 Pengertian Key Success Factors 21 3.2 Key Success Factor (KSF) pada Perusahaan di Industri Sekolah Bisnis 21 BAB IV PELUANG DAN ANCAMAN YANG DIHADAPI SEKOLAH BISNIS 24 4.1 Peluang dimiliki oleh Sekolah Bisnis 24 4.2 Ancaman yang Dihadapi Sekolah Bisnis 24 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 1 halaman web panduan prosedur perizinan kelembagaan pendidikan 5 Gambar 1 2 Pertumbuhan GDP Indonesia 2006-2014 10 Gambar 1 3 Pertumbuhan GNI Indonesia 2006-2014 12 Gambar 2 1 Porter Five Forces 17 DAFTAR TABEL Tabel 1 1 Dokumen Persyaratan 6 Tabel 1 2 Dokumen Persyaratan Mendirikan PTS 8 Tabel 1 3 Jumlah GDP Indonesia 2006-2014 10 Tabel 1 4 Jumlah GNI Indonesia 2006-2014 12 BAB I ANALISIS PESTEL PADA INDUSTRI SEKOLAH BISNIS 1.1 Political Forces Dalam politik di Indonesia, peraturan mengenai perguruan tinggi diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12. Di dalamnya diatur mengenai ketentuan umum, perguruan tinggi berdasarkan berbagai aspek, fungsi, tujuan, prinsip, dan lain-lain mengenai peraturan pendidikan perguan tinggi di Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 memiliki 100 pasal di dalamnya. Menurut pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses...

Words: 6641 - Pages: 27