Rendell Company

Divisi pengontrol keuangan memiliki peran penting dalam pengelolaan urusan keuangan dari perusahaan mana pun. Mereka terlibat dalam mengawasi pelaporan informasi keuangan dan akuntansi di perusahaan. Biasanya, terdiri dari akuntan yang mengawasi aspek keuangan perusahaan, termasuk pemantauan dan implementasi pengendalian internal. Ini adalah posisi senior, dan pengontrol keuangan biasanya melapor ke CFO. Divisi pengontrol keuangan ini memiliki tanggung jawab mempersiapkan target profit dan anggaran untuk tiap divisi.
Dalam studi kasus, ada dua tingkat yang berbeda dari pengontrol. Pengontrol keuangan perusahaan bertanggung jawab atas kegiatan keuangan secara keseluruhan pada Rendell Company, sedangkan pengontrol keuangan di tingkat divisi bertanggung jawab atas kegiatan keuangan dalam tingkat divisi. Pengontrol keuangan tingkat divisi memberikan laporan kepada manajer divisi yang selanjutnya laporan itu diteruskan ke divisi pengontrol perusahaan. Disisi lain, divisi pengontrol perusahaan juga melapor kepada direksi. Pada struktur seperti ini, pengontrol keuangan tingkat divisi bertindak seperti asisten dari manajer divisi.

Ada dua masalah potensial yang mungkin terjadi karena struktur ini. Masalah pertama adalah bahwa manajer divisi memperoleh informasi dari pengontrol keuangan tingkat divisi, dan tidak mendapatkan informasi secara langsung. Karena itu menjadi sulit untuk pengontrol keuangan perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam pada situasi di lapangan dari manajer divisi.
Oleh karena itu, Mr. Hodgkin ingin mengadopsi sistem kontrol dari Martex Company. Karena sistem yang ada di Martex Company memungkinkan Pengawas Perusahaan untuk mendapatkan informasi yang mendalam secara langsung dari Manajer Divisi, sedangkan Pengawas Divisi berfungsi sebagai pemberi informasi pelengkap bagi Pengawas Perusahaan dan Manajer DIvisi.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem Martex lebih unggul daripada Rendell dan sebaiknya Rendell Company mengadopsi sistem di Martex Company. Hal ini dapat dilihat di table berikut: Rendell Company | Strength | Weaknesses | Pengontrol keuangan di tingkat divisi diperlakukan sebagai sebuah tim daripada sebuah mata-mata perusahaan | Pengontrol keuangan hanya berperan sebagai administrator dan akuntan | Lebih cepat dalam membuat keputusan | Berpotensi menciptakan konflik kepentingan antara pengontrol keuangan perusahaan dengan pengontrol keuangan divisi | | | | | | Mengurangi objektifitas laporan karena isi laporan tersebut sangat dipengaruhi divisi manajer | | | | | Martex Company | Strength | Weaknesses | Pengontrol keuangan divisi lebih independen sehingga memiliki integritas yang baik | Mengurangi kerjasama tim antara manajer divisi dengan pengontrol keuangan perusahaan | Manipulasi laporan keuangan bisa direduksi | Manajer divisi bisa saja mempekerjakan orang lain di dalam divisinya sebagai pengontrol yang bisa dipercaya | | | | | Meminimalisir bias dalam laporan keuangan | | | | | | Menciptakan keselarasan tujuan karena sistem ini meminimalkan konflik kepentingan | | | | | |