...DESENTRALISASI FISKAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH Fiscal Decentralitation and Regional Economic Growth Murdiono1 1Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Jl. Dr Wahidin Raya No 1, Jakarta 10710, Indonesia, murdiono@depkeu.go.id Makalah diterima: 23 Februari 2015 Disetujui diterbitkan: Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Sampel yang dipilih adalah seluruh pemerintah provinsi yang menerima alokasi dana perimbangan dari tahun 2010-2013 kecuali DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Data yang digunakan adalah data sekunder yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Stastisik dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu. Kemudian data diolah dan dianalis melalui analisis deskriptif dan pengolahan analisis regresi berganda dengan aplikasi eviews6. Hasil penelitian menunjukkan baik secara parsial maupun bersama-sama, desentralisasi fiskal (alokasi DBH dan DAU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB). Untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan daerah, maka daerah harus berusaha mengoptimalkan DBH, mengurangi ketergantungan terhadap DAU dan meningkatkan sumber PAD. Kata Kunci: desentralisasi fiskal, kemandirian daerah, pertumbuhan ekonomi daerah. Abstract This study aim to know the effect of fiscal decentralization on regional economic growth. The selected sample is the entire provincial governments that receive equalization fund allocation from...
Words: 3959 - Pages: 16
...PEMAPARAN DAN ANALISA KEBIJAKAN FISKAL PERIODE PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Disusun sebagai Makalah Akhir Mata Kuliah Perekonomian Indonesia OLEH: AHMAD MUFTI FANNANI NPM: 1006689750 UNIVERSITAS INDONESIA DESEMBER 2012 Gambaran Tujuan Kebijakan dan Peranan Fiskal Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 2004-2009 Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara. Untuk anggaran belanja Negara sendiri terdiri dari : 1. Penerimaan atas pajak 2. Pengeluaran pemerintah (government expenditure) 3. Transfer pemerintah, yang contohnya seperti pemberian beasiswa atau bantuan-bantuan, yang balas jasanya tidak secara langsung diterima oleh pemerintah. Faktor utama dari kebijakan fiskal sendiri adalah pajak dan pengeluaran pemerintah. Yang jika tingkat dan komposisi dari kedua factor ini berubah akan mempengaruhi variabel-variabel seperti : * Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi * Pola persebaran sumber daya * Distribusi pendapatan Di Indonesia, selain tax cut (kesinambungan beban pajak) dan spending increase (kenaikan belanja pemerintah), ada lagi bentuk- bentuk lain dari kebijakan fiskal. Salah satu contohnya adalah BLT (bantuan langsung tunai), tidak sesederhana seperti yang terlihat, sebetulnya penggunaan metode BLT itu memiliki tujuan tersendiri dari pemerintah. Tentu saja tujuan akhirnya adalah untuk memperbaiki kondisi...
Words: 2076 - Pages: 9
...dapat berguna dan bermanfaat. Selain itu, demi penyempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi 2, Bapak yang telah memberikan tugas makalah ini, sehingga penulis dapat mengetahui lebih jauh tentang Kebijakan Fiskal, dan kepada semua pihak yang turut membantu, penulis sampaikan terima kasih atas bantuannya. Kepada pihak – pihak yang tulisannya penulis jadikan rujukan, penulis sampaikan terima kasih dan pernyataan maaf bila kurang berkenan. Jakarta, April 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Selama ini kita mengenal tiga sistem perekonomian yang berlaku di dunia yaitu sistem kapitalis, sistem sosialis dan sistem campuran. Salah satu dari tiga sistem tersebut diterapkan di Indonesia yaitu sistem ekonomi campuran. Sistem campuran adalah sebuah sistem perekonomian dengan adanya peran pemerintah yang ikut serta menentukan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah antara lain, melaksanakan kebijakan fiskal yang merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui penerimaan dan pengeluaran pemerintah. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat menuliskan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud...
Words: 4058 - Pages: 17
...URGENSI GRAND DESIGN DESENTRALISASI FISKAL DAN MANAJEMEN MAKROEKONOMI DI TENGAH TRANSFORMASI STRUKTURAL DAN PROSPEKNYA DI MASA DEPAN Pendahuluan: Antara Dimensi Konseptual dan Kajian Empiris Paska krisis moneter 1998 dan digulirkannya reformasi, Indonesia menerapkan desentralisasi dengan dilakukannya beberapa pemekaran dan program otonomi daerah yang memberikan kekuasaan lebih bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi lokal yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara nasional. Hal ini sejalan dengan lembaga internasional yang mengusung ide bahwa desentralisasi merupakan suatu cara atau metode reformasi politik dan ekonomi yang sejalan dengan demokratisasi. Desentralisasi merupakan pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintahan yang tingkatnya lebih tinggi kepada pemerintahan yang tingkatnya lebih rendah. Hingga saat ini, desentralisasi fiskal yang mulai menjamur sejak awal 1990an dan menjadi kecenderungan global masih menjadi perdebatan. Bagi para pendukungnya, desentralisasi dipercaya dapat mendorong akuntabilitas dan efisiensi terkait alokasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Di sisi lain, desentralisasi fiskal dapat menimbulkan masalah terkait ketidakmerataan distribusi sumber daya antar daerah dan ketidakstabilan makroekonomi yang akhirnya berujung pada merosotnya kualitas pelayanan publik. Peran pokok pemerintah yang mencakup alokasi, distribusi (atau redistribusi), serta stabilisasi memiliki...
Words: 878 - Pages: 4
...I. PENDAHULUAN Tiffany & Co didirikan di New York pada tanggal 18 September 1837 oleh Charles Lewis Tiffany dan Teddy Young dan pada awalnya merupakan pusat perdagangan stationery dan barang – barang mewah yang berpusat di 727 Fifth Avenue, New York City, USA 10022. Saat ini Tiffany & Co adalah perusahaan internasional yang bergerak di bidang retail, design, manufaktur dan distributor barang – barang luxury seperti perhiasan terutama berlian tetapi kemudian memperluas produk line mereka ke arah jam tangan, china ( barang pecah belah ), kristal, silverware, dan barang mewah lainnya. Pada tahun 1979, Tiffany & Co diambil alih oleh Avon Products, Inc dengan harga sekitar $ 104 juta dalam bentuk saham yang kemudian memperluas pangsa pasar Tiffany kearah pasar menengah yang lebih besar dari sebelumnya. Strategi diversifikasi ini menyebabkan kenaikan penjualan dari $ 84 juta pada tahun 1979 menjadi $ 124 juta pada tahun 1983 dan selain itu terjadi juga kenaikan biaya operasional dari 34% pada tahun 1978 menjadi 43% pada tahun 1983. Pada bulan Agustus 1984, Avon berencana untuk menjual Tiffany, dan tawaran paling menarik datang dari management Tiffany sendiri yang setuju untuk membeli kembali saham Tiffany dan gedung pertokoan Fifth Avenue dengan harga $ 135.5 juta. Pembelian dengan LBO ( leveraged buy out ) dimana semua equity dibagi ke 3 investor group yaitu 20% dimiliki oleh management, 49.8% dimiliki oleh Investcorp, the Bahrain and London , dan 25.7% dimiliki oleh General...
Words: 1009 - Pages: 5
...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat, perkembangan dalam dunia ekonomi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan dan memiliki kualitas kompetensi yang baik. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dan memiliki kualitas kompetensi yang baik yaitu dengan meningkatkan kinerja perusahaan. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik atas efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian - bagiannya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan (Tampubolon, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa penilaian kinerja lebih ditekankan pada bagaimana bagian bagian dalam perusahaan dalam hal ini akuntan sebagai bagian dari organisasi dapat mengerjakan sesuatu berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Karena kinerja suatu perusahaan merupakan efisiensi yang berupa modal, material, peralatan, dan keahlian yang dapat dioptimalkan untuk mengerjakan produksi barang dan jasa pada perusahaan. Dengan demikian, kinerja suatu perusahaan dapat dilihat melalui kinerja keuangan suatu perusahaan, yang dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Barlian, 2003). Informasi kinerja keuangan...
Words: 2100 - Pages: 9
...Budgie Crashes, Dudley is a Dud In the spring of 1995, shortly before the close of Happiness Express’s 1995 fiscal year, a Wall Street investment firm projected a “precipitous” drop in the company’s earnings during fiscal 1996. The firm predicted that declining interest in the Mighty Morphin Power Rangers television program would quickly translate into falling sales of licensed merchandise featuring those characters, Joseph Sutton responded to that grim prediction by referring to another earnings forecast for Happiness Express released at approximately the same time by Donaldson, Lufkin & Jenrette (DLJ), a major investment banking firm. This latter forecast a sizeable increase in revenues and profits for Happiness Express during fiscal 1996. To support this second forecast, Sutton revealed that his firm’s backlog of toy orders in the spring of 1995 was nearly three times larger than the company’s backlog 12 month earlier. While admitting that sales of Power Rangers merchandise would likely decline in fiscal 1996, Sutton insisted that the company’s new product would more than make up for those lost sales. Bolstering Sutton’s point of view regarding his company’s future were the record operating results that Happiness Express reported in the late spring for fiscal 1995 of $7.5million was nearly double the figure reported the previous year, while its 1995 revenues rose to $60million, a 50% increase over the previous 12 months. Approximately one-half of the latter increase...
Words: 5098 - Pages: 21
...CONTOH SOAL Pajak Laba sebelum pajak tahun 2008 Rp 1.500.000.000 ,-. Koreksi fiskal atas laba tersebut adalah : Beda Tetap : 1. Pendapatan Sewa Bangunan Rp 60.000.000,- 1. Beban bunga pajak Rp 20.000.000,-. 2. Beban pemberian kenikmatan dalam bentuk natura Rp 35.000.000,-. 3. Pendapatan jasa giro Rp 10.000.000,- 4. Beban PPh Rp 5.000.000,- Beda Temporer : 1. Penyusutan komersil Rp 10.000.000,- lebih tinggi dari penyusutan fiskal 2. Amortisasi fiskal Rp 15.000.000,- lebih tinggi dari Amortisasi komersil. Kredit Pajak : 1. PPh Pasal 22 Rp 10.000.000,- 2. PPh Pasal 23 Rp 10.000.000,- 3. PPh Pasal 24 Rp 5.000.000,- 4. PPh Pasal 25 Rp 15.000.000,- Pertanyaan : 1. Tentukan Penghasilan Kena Pajak. 2. Tentukan PPh Kurang/lebih bayar. 3. Tentukan asset atau kewajiban pajak tangguhan. 4. Buat Jurnal dan penyajiannya. Jawab : 1. Laba Sebelum Pajak Rp 1.500.000.000,- Koreksi Beda Tetap : -/- Pendapatan Sewa bangunan (Rp 60.000.000,-) -/- Pendapatan jasa giro (Rp 10.000.000,-) +/+ Beban Bunga pajak Rp 35.000.000,- +/+ Beban Pemberian natura Rp 10.000.000,- +/+ Beban PPh Rp 5.000.000,- Total Beda tetap (Rp 20.000.000,-) ...
Words: 417 - Pages: 2
...ST- 100 selama 1989. Star manajemen juga disediakan oleh Childers dengan daftar $1 juta untuk suku cadang termasuk dalam persediaan ST- 100 yang diduga akan diperlukan oleh Star untuk Pelayanan perbaikan ST- 100s yang telah dijual sebelumnya. Childers menerima $1 juta untuk suku cadang dengan persyaratan pada nilai nominal dan gagal untuk melaksanakan prosedur apapun atau membuat pertanyaan tambahan untuk mendukung nilai. Berkenaan dengan sisa $1 juta persediaan ST- 100 yang usang, Childers sepakat berkompromi dengan Star manajemen, untuk sewenang- wenang meningkatkan cadangan sebesar $350, 000 tanpa dokumentasi dasar sebagai alas an penyesuaian. Cadangan untuk Kredit Macet Star melaporkan piutang lebih dari $5 juta pada akhir tahun fiskal 1989. Dua dari piutang Star telah beredar selama lebih dari empat tahun. piutang ini keduanya termasuk dalam litigasi saat ini dengan total mencapai $1, 062, 000 dan dihasilkan dari penjualan komputer ST- 100 sebelumnya. Sebelum...
Words: 1630 - Pages: 7
...të rëndësishme të zhvillimeve ekonomike. Por këto politika po shoqërohen gjithnjë e më shumë me problematikën e ndryshimit të shpeshtë të tyre. Nderkohë që, investimet e huaja direkte (IHD) konsiderohen të kenë luajtur një rol shumë të rëndësishëm në rindërtimin e ekonomisë së Shqipërisë gjatë tranzicionit dhe jo vetëm. Për këtë arsye, bazuar në të dhënat primare të siguruara nëpërmjet pyetësorëve dhe analizimit të tyre, mundohemi të japim përgjigje sa më të qarta në lidhje me korrelimin dhe marrëdhënien e ndryshimit të politikave fiskale me IDH. Rezultati që konkludojmë nëpërmjet këtij studimi, është korrelimi pozitiv i riskut të shpeshtësisë së ndryshimit të politikës fiskale me IDH në Shqipëri. Fjalë kyçe: ndryshim i shpeshtë fiskal, politika fiskale, investmet e huaja Klasifikimi JEL: C5, H3 Lista e figurave Figura 1. Investimet e Huaja Direkte 1992-2013 (Burimi BB) Figura 2. Lidhja e stimujve tatimore me IHD në Shqipëri Lista e tabelave Tabela 1. Rezultatet e përfituara nga Eviews për vlerësimin e modelit linear të thjeshtë. Hyrje Shqipëria konsiderohet si vend në zhvillim, si një vend që ende vuan pasojat e thella të tranzicionit në çdo fushë, përfshirë dhe atë ekonomike. Lidhur me studimin përkatës, ajo reflektohet dhe në paketat fiskale të propozuara çdo vit nga qeveritë shqiptare. Pavarësisht në qoftë se ndërrohen pushtetet politike ose jo, çdo vit propozohet një paketë e re fiskale, e cila ndryshon më rrënjësisht nga parardhësja me ndryshimin e partisë...
Words: 4699 - Pages: 19
...Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21 A. KOMPENSASI KARYAWAN: TUNAI VS NATURA Karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan dan pemberi kerja lain akan menerima imbal hasil dari jasa yang ia diberikan, berupa kompensasi. Kompensasi yang diberikan oleh pemberi kerja dapat berupa gaji, upah, honorarium, bonus, tunjangan-tunjangan seperti dana pensiun dan tanggungan biaya kesehatan, sampai pemberian fasilitas yang biasa kita kenal dengan biaya kenikmatan atau natura. Pemberi kerja tentu ingin memaksimalkan keuntungan yang mereka terima, dengan memaksimalkan biaya yang bisa mereka bebankan sebagai pengurang penghasilan, agar pajak yang mereka bayarkan semakin sedikit. Di lain pihak, pemberi kerja juga ingin memacu motivasi karyawannya agar dapat bekerja secara produktif dengan memberikan kompensasi tambahan, disamping kompensasi pokok yang mereka berikan. Dalam hal ini, pemberi kerja harus memperhitungkan dengan cermat kebijakan yang akan mereka pilih. Idealnya tentu mereka ingin agar dapat memberikan kompensasi tambahan, dan biayanya dibebankan. Maka dari itu, sebagai bagian dari tax planning, pemberi kerja dapat mempertimbangkan cara pemberian kompensasi tersebut. Natura, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “barang yang sebenarnya, bukan dalam bentuk uang (ttg pembayaran).” Sedangkan menurut Surat Edaran Dirjan Pajak Nomor SE-03/PJ.23/1984 tentang pengertian kenikmatan dalam bentuk natura (seri PPh Pasal...
Words: 1894 - Pages: 8
...BAB 11 KEYNESIAN: KETEGARAN UPAH DAN HARGA (WAGE AND PRICE RIGIDITY) 1. PENDAPAT KEYNESIAN ▪ Ahli ekonomi kumpulan Keynesian merasa pesimis atau tidak yakin kepada kebolehan pasaran bebas untuk menyelaras dengan cepat dan cekap apabila berhadapan dengan kejutan. ▪ Keynesian mempercayai upah dan harga adalah rigid dan liat (wages and prices are rigid or sticky) dan tidak mudah diselaras untuk membersih pasaran (mencapai keseimbangan). ▪ Ini memberi implikasi bahawa ekonomi mungkin tidak berada dalam keadaan keseimbangan dalam jangka masa yang lama. ▪ Sebagai contoh, kemelesetan yang hebat merupakan satu keadaan ketakseimbangan dimana terdapat pengangguran yang tinggi ( penawaran buruh > permintaan buruh. ▪ Kerajaan perlu bertindak atau campur tangan untuk menghapuskan atau meminimum keadaan ekonomi dimana output rendah dan kadar pengangguran tinggi. 2. KETEGARAN UPAH BENAR (REAL-WAGE RIGIDITY) ▪ A nalisis dan dasar Keynesian bergantung kepada andaian bahawa upah dan harga tidak meyelaras dengan cepat untuk membersih pasaran. ▪ Keynesian membincangkan isu ketegaran upah kerana mereka tidak bersetuju dengan penerangan ahli ekonomi Klasik mengenai pengangguran. ▪ Mengikut prendapat Klasik, pengangguran ( semasa kemelesetan disebabkan oleh pengangguran geseran dan struktur Mengikut pendapat Keynesian , semasa kemelesetan terdapat keadaan di mana pekerja secara akif mencari pekerjaan dan majikan pula mencari pekerja. Tetapi, kajian...
Words: 2747 - Pages: 11
...ANALISIS FLYPAPER EFFECT BERDASARKAN PEMETAAN INDEKS KEMAMPUAN KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi Kasus Pada Kabupaten/Kota di Jawa Timur) JURNAL ILMIAH Disusun Oleh: Eka Daddy Kurnia 0910212011 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Analisis Flypaper Effect Berdasarkan Pemetaan Indeks Kemampuan Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus Pada Kabupaten/Kota di Jawa Timur) Eka Daddy Kurnia, Candra Fajri Ananda Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email: freakazor@yahoo.com ABSTRACT This research aims to examine the flypaper effect phenomenon that occurs in districts and municipals of East Java based on Financial Capability Index and economic growth mapping result. Financial Capability Index and economic growth is used for mapping districts and municipals through out quadrant analysis. DAU and PAD as independent variables and Government Expenditure as the dependent variable is brought by panel data regression analysis. The empirical results of this research indicate that the flypaper phenomenon does not occur in districts and municipals located in ideal group of district and municipals with Financial Capability Index and economic growth are above average. While DAU and PAD also proved to have significant and positive impact on Government Expenditures. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena Flypaper Effect yang terjadi pada kabupaten dan kota di Jawa Timur berdasarkan Indeks Kemampuan...
Words: 5309 - Pages: 22
...PUSAT PENGAJIAN EKONOMI, KEWANGAN DAN PERBANKAN, KOLEJ PERNIAGAAN UUM SEMESTER A141 No. | Maklumat Kursus | 1. | Nama Kursus: EKONOMI GUNAAN | 2. | Kod Kursus: BEEB2033 | 3. | Nama Staf Akademik: ZALINA MOHD MOHAIDEEN | 4. | Rasional penawaran kursus ini dalam program: Kursus ini merupakan satu pendedahan kepada pelajar bukan jurusan ekonomi yang telah mengambil kursus Prinsip Ekonomi tentang cara berfikir ahli ekonomi walaupun mereka mungkin tidak menjadi ahli ekonomi profesional. | 5. | Semester/Tahun ditawarkan: 6 / 3 8 / 4 (tertakluk kepada program yang diambil oleh pelajar) | 6. | Jumlah Student Learning Time (SLT) | Bersemuka | SL | TLT | 7. | L = Lecture/SyarahanT = TutorialP = PraktikalO = Lain-lain/Others | L | T | P | O | | | 8. | | 28 | 14 | | | 77.6 | 123.6 | 9. | Nilai Kredit: 3 | 10. | Prasyarat: BEEB1013 PRINSIP EKONOMI | 11. | Objektif Kursus: Pada akhir kursus ini pelajar dijangka dapat: 1. memperoleh pemahaman menyeluruh tentang cara berfikir ahli ekonomi profesional. 2. gambaran lengkap berhubung topik dan pendekatan paling penting dalam mikroekonomi dan makroekonomi. 3. pengetahuan tentang model dan konsep yang paling relevan untuk memahami isu-isu ekonomi dalam membuat polisi awam. 4. mengaplikasi teori dan model dengan merujuk...
Words: 1489 - Pages: 6
...20 Jan 2015 Ucapan penuh perutusan khas Perdana Menteri tentang perkembangan ekonomi semasa dan kedudukan kewangan negara: 1. Pertama-tamanya, marilah kita mengucapkan syukur yang tidak terhingga ke hadrat Allah SWT atas limpah kurnia-Nya dapat kita berkumpul pada pagi yang berbahagia ini. Begitulah ucapan selawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad SAW. 2. Dalam Majlis ini, kita berhimpun bersama-sama, sebahagian pimpinan dan para pentadbir, penjawat awam, ketua-ketua industri dan orang-orang korporat, wakil-wakil kedutaan, golongan NGO dan para sukarelawan. Seterusnya, yang dikasihi seluruh rakyat Malaysia, sama ada yang di dalam dewan, atau yang sedang menonton juga mendengar perutusan khas ini. 3. Tujuan saya berucap, adalah untuk memberi penjelasan terkini tentang perkembangan ekonomi semasa dan kedudukan kewangan negara. Mutakhir ini, terdapat laporan-laporan, kebimbangan dan pertanyaan terutamanya berkait harga minyak dan kedudukan nilai matawang ringgit. 4. Ketahuilah bahawa, Kerajaan memang sentiasa memantau keadaan ini sejak awal. Sehubungan itu, hari ini, Kerajaan akanmengumumkan beberapa langkah proaktif, untuk membuat pengubahsuaian yang spesifik, bagi menjajar semula dasar-dasar kita, beriring dengan perubahan senario ekonomi global, yang faktor-faktornya, berada di luar kawalan kita. Ini dilakukan, untuk kita terus mencapai pertumbuhan ekonomi yang menyakinkan lagi boleh dibanggakan. 5. Dalam erti kata lain, I am here today to...
Words: 3567 - Pages: 15