...Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, 163-175 ISSN 2087-1090 Memprediksi Tingkat Obligasi Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Luky Susilowati1 dan Sumarto2 Fakultas Ekonomi, UPN “Veteran” Jatim 2Pascasarjana Magister Manajemen UPN “Veteran” Jatim Email: susilowati_luky@yahoo.com, sumarto_bg@yahoo.com 1Progdi Manajemen Abstract: All investor that will invest in capital market shall own the investment planning which effective started from existence of attention to balance of risk and result to be obtained. One of way of to see the risk in obligation attend to obligation grade of the company which have been publicized by institute which giving the grade of national share like PT. PEFINDO.This research aim to analyze the Profitability, Liquidity And Size Company influence as well as analyzing the difference of the Obligation time (Maturity) to predict obligation grade in the future at manufacturing business enlisted in BEI. Data used is secondary data by using sample as much 11 manufacturing business which enlist in BEI in period 2002 – 2006. To fulfill research target, hypothesis tested with the analysis of regression Logistics. From wald test that from fourth of the independent variable, only one variable which significant with significant value 0,05 that is Liquidity. While other independent variable do not significant. Key works: Obligation grade, profitability, liquidity, size, maturity. PENDAHULUAN Perusahaan yang memasuki...
Words: 4939 - Pages: 20
...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obligasi adalah utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Obligasi sering dipandang sebagai investasi yang relatif aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan investor mengalami kerugian baik yang berasal dari faktor diluar kinerja perusahaan maupun faktor internal perusahaan, misalnya risiko dana jatuh tempo tidak terbayar tepat waktu (Brigham,Gapenski, dan Daves., 1999). Fenomena di Indonesia terjadi beberapa emiten yang mengalami gagal bayar (default) kebetulan memiliki peringkat layak investasi (investment-grade). Tahun 2009, obligasi gagal bayar (default risk) terjadi pada perusahaan yang cukup populer bagi masyarakat. PT. Mobile-8 Telecom Tbk. yang menerbitkan Bond I Year 2007, telah gagal bayar 2 kali untuk kupon 15 Maret 2009 dan 15 Juni 2009 dengan obligasi senilai Rp 675 Miliar yang jatuh tempo Maret 2012 (Kompas, 9 Februari 2010). Per Juni 2008 dan 2009, peringkat obligasi PT. Mobile-8 Telecom Tbk. pada Indonesia Bond Market Directory adalah idBBB+. Per Juni 2010, peringkatnya diturunkan menjadi idD. Selanjutnya ada Davomas International Finance Company Pte. Ltd., anak usaha PT. Davomas Abadi Tbk. produsen kakao dan bubuk coklat terbesar di Indonesia, gagal membayar kupon obligasi bernama Guaranteed Senior Secured Notes periode 8 Mei 2009 sebesar 13,09 juta dolar yang jatuh tempo 2011 sebesar 238 juta dolar. Ada lagi obligasi Blue Ocean Resources Pte. Ltd., anak usaha...
Words: 924 - Pages: 4
...risiko netral dan dunia nyata dari default. Itu menguji sifat risiko kredit over-the-counter transaksi derivatif dan membahas klausa dealer derivatif menulis ke dalam kontrak mereka untuk mengurangi risiko kredit. Hal ini juga mencakup standar korelasi, Gaussian kerja penghubung model, dan estimasi nilai kredit beresiko. Bab 24 akan membahas derivatif kredit dan menunjukkan bagaimana ide-ide yang diperkenalkan dalam bab dapat digunakan untuk menghargai instrumen ini. 23.1 PERINGKAT KREDIT Penilaian instansi, seperti Moody, S & P, dan Fitch, berada dalam bisnis penyediaan peringkat menggambarkan kelayakan obligasi korporasi. Rating terbaik yang diberikan oleh Moody adalah Aaa. Obligasi dengan rating ini dianggap hampir tidak memiliki kesempatan default. Peringkat terbaik berikutnya adalah Aa. Setelah itu datang A, Baa, Ba, B, Caa, Ca, dan C. Hanya obligasi dengan peringkat Baa atau di atas dianggap investment grade. The S & P dan Fitch peringkat sesuai dengan Moody Aaa, Aa, A, Baa, Ba, B, Caa, Ca, dan C...
Words: 8082 - Pages: 33
...FINANCIAL MANAGEMENT CAMPUS FAST FOOD Inc GROUP 3 / KELAS B Niniek Tiyas Yuliani 1157028 Rosita Dwi Nugrahasti 1157043 MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011 Latar Belakang Campus Fast Food Inc. (CFFI) adalah suatu perusahaan yang menjual makanan cepat saji (fast food) lewat jaringan outlets-nya yang menargetkan mahasiswa dan anak muda sebagai pasarnya. Karena itu outlet-outlets tersebut kebanyakan berlokasi di dekat kampus, atau daerah yang jumlah anak muda cukup banyak, dan harganya juga disesuaikan dengan daya beli mereka (harga agak rendah dengan profit margin yang agak tipis). Tahun lalu penjualan mencapai Rp 140 miliar, dengan biaya variabel sebesar 60 % dari penjualan, dan biaya tetap, termasuk depresiasi, Rp 4 miliar. Karena jumlah mahasiswa, yang menjadi target pasar utamanya, relative stabil, maka penjualan dan juga laba operasi (atau Earning Before Interest and Taxes, EBIT) diharapkan konstan untuk tahun-tahun yang akan datang. Karena tidak diperlukan ekspansi, CFFI membagikan semua laba setelah pajak sebagai dividen. Aset yang dimiliki sebesar (nilai buku) Rp 200 miliar dan 160 juta lembar saham diterbitkan dan beredar. Manajemen puncak perusahaan (direksi dan komisaris) memiliki sekitar 50 persen saham yang diperdagangkan di bursa. CFFI saat ini, yaitu akhir tahun 2009, tidak mempunyai hutang – merupakan perusahaan dengan ekuitas 100% - dan 160 juta lembar sahamnya diperdagangkan dengan harga Rp...
Words: 3705 - Pages: 15
...BIAYA MODALL KASUS 1 Obligasi dikeluarkan dengan harga nominal per lembar Rp 12.000 dengan umur ekonomis 10 tahun. Hasil penjualan obligasi bersih yang diterima sebesar Rp 11.600. Bunga atau kupon obligasi pertahunnya 5% . Berapakah besarnya biaya obligasi tersebut? Penyelesaian: 1. Metode Shortcut (atas dasar kira-kira) a. Dengan rata-rata yang tersedia yang akan digunakan selama 10 tahun : 11.600 + 12.000 = 11.800 2 b. Biaya ektsra sebesar Rp. 200 (yaitu selisih antara dana yang diterima dengan jumlah dana yang harus dibayar setelah 10 tahun). Bila biaya ekstra tersebar merata 10 tahun maka biaya ektsra adalah Rp 40 (yaitu Rp 40010) ditambah pada bunga yang dibayarkan setiap tahunnya selama 10 tahun adalah sebesar Rp 600 ( yaitu 5% x Rp. 12.000) sehingga berjumlah Rp 640. c. Menghitung prosentase biaya tahunan rata-rata dsri jumlah dana rata-rata yang tersedia. Biaya bunga sebelum pajak : 64011.800 x 100% = 5,42% d. Biaya obligasi juga dapat dihitung dengan rumus pendapatan obligasi yaitu: Kd= c+f-pnp+f2 Kd= 0,06+12.000-11.6001011.600+12.0002 Kd = 600 + 12.000-11.600 10 11.600 +12.000 2 Kd = 600 + 40 11.800 = 640 11.800 = 0,0542 = 0,0542x100% = 5,42% 2. Metode pendekatan Present Value (PV) atau Metode Accurate Metode ini mencari tingkat bunga yang menjadikan nilai sekarang dari pembayaran bunga tahunan sebesar Rp 600 + pembayaran akhir sebesar Rp 12.000 sama dengan nilai sekarang dari penerimaan sebesar Rp 11...
Words: 733 - Pages: 3
...6. Akuntansi Transaksi Derivatif. a. Definisi Transaksi Derivatif. Transaksi derivatif adalah kontrak yang nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan suatu variabel yang telah disepakati oleh kedua pihak yang berkontrak. Berikut ini adalah dua contoh kontrak yang merupakan transaksi derivatif. Contoh 1: Pada tanggal 1 Januari 2012, Bank A melakukan kontrak forward dengan Bank B, yaitu Bank A membeli USD 1.000.000 dengan kurs Rp 9.500 yang serah terimanya akan dilakukan tanggal 30 Juni 2012. Kontrak tersebut bisa menguntungkan atau merugikan tergantung pada perubahan kurs. Dalam transaksi ini Bank A membeli dolar di masa yang akan datang, dengan harga yang sudah dipatok yaitu Rp 9.500. Bank A akan untung bila terjadi kenaikan kurs, dan akan rugi bila terjadi penurunan kurs. Jadi, Bagi Bank A nilai kontrak tersebut bisa naik atau turun akibat perubahan kurs. Sebaliknya, dalam kontrak tersebut Bank B menjual dolar di masa yang akan datang dengan kurs yang sudah dipatok Rp 9.500, sehingga Bank B akan rugi bila kurs naik, dan akan untung bila kurs turun. Sama seperti Bank A, bagi Bank B nilai kotrak tersebut berubah akibat perubahan kurs. Selain itu, ada dua karakteristik lain transaksi derivatif, yaitu: 1) Tidak memerlukan investasi awal, atau kalaupun diperlukan investasi awal, jumlahnya sangat kecil dibanding nilai kontraknya. Untuk melakukan transaksi diatas, Bank A maupun Bank B tidak perlu memiliki dana sebanyak USD 1.000.000 atau Rp 9.500.000.000. Seringkali...
Words: 8381 - Pages: 34
...pengembalian yang disyaratkan adalah sebagai berikut : * Obligasi Vb = $140(6.194) + $1000(0.257) Vb = $867.16 + $257 Vb = $1124.16 * Saham Preferen Karena besarnya dividen konstan setiap tahun tanpa tanggal jatuh tempo, maka persamaannya menjadi : Vps = $85.71 * Saham Biasa * Langkah Pertama : Estimasi tingkat pertumbuhan Pendapatan perusahaan ini meningkat dua kali lipat ($4 to $8) dalam sepuluh tahun. Dari tabel berikut, untuk $1 kenaikan mendekati dua kali lipat (1.9672) dalam 10 tahun, dapat dilihat peningkatannya adalah 7%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan (g) = 7% * Langkah kedua : Menyelesaikan nilainya Jika diasumsikan tingkat pertumbuhan 7% adalah kontan, maka persamaannya menjadi : Vcs = $3.21/)0.13 Vcs = 24.69 2. Nilai Intrinsik Nilai Pasar Obligasi $1124.16 $1200 Saham Preferen $85.71 $80 Saham Biasa $24.69 $25 Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa nilai intrinsik obligasi dan saham biasa lebih rendah dari nilai pasar, sehingga disarankan untuk tidak membeli obligasi dan saham biasa tersebut. Sementara untuk saham preference, nilai intrinsiknya lebih besar dari nilai pasar, sehingga kita dapat membeli saham preferen di pasar sebagai investasi. 3. Berikut Perhitungannya : * Obligasi Vb = $140(5.660) + $1000(0.208) Vb = $792.40 + $208 Vb = $1000 * Kita disarankan untuk tidak membeli obligasi ini karena nilainya dibawah nilai pasar ($1200) * Saham...
Words: 297 - Pages: 2
...IDX STATISTICS 2012 The IDX Statistics Book includes comparative statistics on all aspects of trading and listing for January - December 2012 For more information please contact the Corporate Secretary at: Gedung Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange Building) Tower 1 Jln. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Indonesia Phone: (62-21) 515-0515 ext. 4302, 4320, 4322 Fax (62-21) 515-0330, 515-0118 Compiled by Research Division © 2012 Indonesia Stock Exchange. All rights reserved The facts and opinions stated or expressed in this publication are for information purposes only and are not necessarily and must not be relied upon as being those of the publisher or of the institutions for which the contributing authors work. Although every care has been taken to ensure the accuracy of the information contained within the publication, it should not be by any person relied upon as the basis for taking any action or making any decision. The Indonesia Stock Exchange cannot be held liable or otherwise responsible in anyway for any advice, action taken or decision made on the basis of the facts and opinions stated or expressed within this publication. Table of Contents IDX STATISTICAL HIGHLIGHTS ............................................................................................................................... 1 STOCK PRICE INDICES Composite Stock Price Index - Highlights ..........................................................
Words: 115498 - Pages: 462
...1.0 PENGENALAN IAS 37 iaitu Peruntukan, Liabiliti Kontingen dan Aset Kontingen, telah menetapkan perakaunan dan pendedehan bagi semua peruntukan, liabiliti kontingen dan aset kontingen, kecuali: i. Sesuatu yang timbul daripada instrument kewangan yang dinilai pada nilai saksama ii. Sesuatu yang timbul daripada pelaksanaan kontrak, kecuali untuk kontrak membebankan (onerous). Pelaksanaan kontrak adalah kontrak yang mana pihak-pihak terlibat telah menjalankan obligasi mereka sama ada satu pihak sahaja mahupun kedua-dua pihak pada tahap yang sama. iii. Sesuatu yang timbul dalam entiti insurans daripada kontrak dengan pemegang polisi iv. Sesuatu yang telah diliputi oleh standard lain. Dalam tajuk kejadiaan selepas tarikh kunci kira-kira iaitu ketidakpastian dalam laporan kewangan, salah satu topik yang dibincangkan ialah kontingensi. Di Malaysia MFRS 137 Peruntukan, Liabiliti Kontingen dan Aset Kontingen merupakan standard pelaporan kewangan yang digunakan untuk sebarang peruntukan, aset kontingen dan liabililiti kontingen. Objektif MFRS 137 ialah untuk memastikan bahawa kriteria pengiktirafan dan asas pengukuran yang sesuai telah digunakan kepada peruntukan, liabilti kontingen dan aset kontingen serta maklumat yang mencukupi didedahkan dalam nota bagi membolehkan pengguna memahami ciri-ciri, pemasaan dan amaun. MFRS 137 adalah sama dengan IAS 37 seperti yang telah dipinda dan dikeluarkan oleh IASB, temasuklah tarikh efektif dan tarikh pengisuan. Entiti yang mematuhi...
Words: 3763 - Pages: 16
...AKUNTANSI SUMBER DANA 1. GIRO DEFINISI Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan TRANSAKSI GIRO Dapat dilakukan dari peristiwa setoran nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring penambahan karena jasa giro dan bunga dsb. TRANSAKSI PEMBUKAAN REKENING GIRO DAN PENYETORAN • SETORAN TUNAI Ny. Diony calon nasabah Bank DKI ingin membuka rekening giro pada Cabang Jakarta dengan melakukan setoran tunai sebagai setoran awal rekening gironya sebesar Rp 100.000.000,00 dan biaya administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000,00 D: Kas Rp. 100.050.000,00 K:Giro Ny. Diony Rp. 100.000.000,00 K:Persediaan buku cek Rp. 50.000,00 SETORAN KLIRING Ny. Diony menyerahkan cek giro Bank BNI sebesar Rp 10.000.000,00 untuk disetorkan pada rekening gironya di Bank DKI. D: Bank Indonesia -giro Rp 10.000.000,00 K: Warkat Kliring Rp 10.000.000,00 Pada waktu kliring berhasil D: Warkat Kliring Rp. 10.000.000,00 K: Giro Ny. Diony Rp. 10.000.000,00 • PENYETORAN MELALUI TRANSFER Ny. Diony menerima transfer dari Ibu Endang nasabah Bank BCA sebesar Rp 5.000.000,00 D: Giro BCA Rp 5.000.000,00 K: Giro Ny. Diony Rp 5.000.000,00 PENARIKAN GIRO • PENARIKAN...
Words: 4719 - Pages: 19
...diketahui pertumbuhan variabel makro ekonomi yaitu; modal, shadow value of capital dan obligasi dalam jangka waktu tertentu dan jangka panjang dengan konsumsi barang impor dan konsumsi barang domestik sebagai kontrol. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan tarif barang konsumsi dan barang investasi dalam jangka waktu tertentu dan jangka panjang terhadap kesejahteraan. Dinamika pelaku ekonomi, diantaranya dinamika produsen, dinamika konsumen dan dinamika dari pemerintah sebagai regulator, masing-masing dinamika pelaku ekonomi ditulis dalam bentuk persamaan kontrol optimal. Persamaan kontrol optimal masing-masing dinamika pelaku ekonomi dapat dinyatakan menjadi satu persamaan kontrol optimal. Untuk mengetahui dampak perubahan tarif barang konsumsi dan barang investasi dilakukan simulasi numerik pada persamaan kontrol optimal dalam jangka waktu tertentu dan jangka panjang. Simulasi dengan perubahan tarif yang sama besar sebesar 50% dan 100% serta perubahan tarif barang investasi dengan tarif barang konsumsi tetap dan perubahan tarif barang konsumsi dengan tarif barang investasi tetap. Dari simulasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa dengan menetapkan titik akhir variabel keadaan yaitu modal dan obligasi akan mengakibatkan turunnya kesejahteraan. Dampak dari peningkatan tarif yang sama besar akan mengakibatkan cepatnya modal dan obligasi menuju titik akhir yang ditentukan serta peningkatan shadow value of capital dan...
Words: 738 - Pages: 3
...TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN “Southland Corporation: From Profitability to Financial Distress to Profitability” Dosen : Dr. Mudjilah Rahayu [pic] OLEH ALFIAN RIZKI P 041414353001 GRACE RUTH 041414353002 INTAN ZAKIYATUL M 041414353013 NINDIA EKA SAVITRI S 041414353015 KARNOVA A BASTARI 041414353023 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Southland Corp selama dua puluh empat tahun memecahkan rekor dengan pendapatan yang tinggi. Deviden mereka meningkat selama sebelas tahun berturut-turut. Perusahan tumbuh dengan stabil dan terus-menerus. Ini adalah deskripsi dari Southland Corp pada tahun 1985. Kedengarannya tidak seperti perusahaan yang mengalami bangkrut. Namun ini adalah deskripsi dari Southland Corp yang akan-segera-bangkrut, pemilik lebih dari 8.000 7-Eleven dan toko-toko lain, seperti Citgo Petroleum Corp., Chief Auto Parts, produk susu, dan pengolahan makanan dan distribusi operasi. Southland reorganisasi pengajuan kebangkrutan pada tahun 1991 setelah bertahun-tahun laba negatif dari tahun 1987 dan seterusnya. Masalah keuangan perusahaan adalah kombinasi terlalu banyak utang pada tingkat bunga yang tinggi dan arus kas berkurang. Southland mencoba untuk tetap bertahan melalui penambahan modal dari Ito-Yokado, Ltd, Pemilik 7-Eleven Jepang, Ltd, dan melalui negosiasi dengan kreditur. Masalah Southland dimulai...
Words: 3890 - Pages: 16
...BIAYA MODAL. Pengertian Biaya Modal. Biaya modal (coc) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang diguna-kan untuk investasi perusahaan. Modal : 1. Hutang Obligasi. 2. Saham Preferen. 3. Saham Biasa. 4. Laba ditahan. Konsep biaya modal penting dalam pembelanjaan perusahaan, karena dapat dipakai untuk menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahan untuk memperoleh modal dari berbagai sumber. Konsep perhitungan biaya modal dapat dilakukan dengan menggunakan konsep rata-rata tertimbang (wacc) dari keseluru-han modal yang digunakan didalam perusahaan. WACC sifatnya “explicit”, sama dengan “discount rate” yang dapat menjadikan PV dari modal neto yang diterima perusahaan sama dengan PV dari semua biaya yang harus dibayarkan karena penggunaan modal tersebut. Biaya yang harus dibayar : 1. Pembayaran Bunga. 2. Pembayaran dividen. 3. Pembayaran angsuran pokok pinjaman atau “principal”. Biaya modal dapat diukur dengan “rate of return” minimum dari investasi baru yang dikeluarkan perusahaan, dengan asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi baru sama dengan risiko dari aktiva yang dimiliki saat ini. BIAYA MODAL SECARA INDIVIDUAL. Biaya Modal dari Hutang Perniagaan. Biaya modal ini bersifat explicit, karena perusahaan gagal mem-bayar pada tepat waktu, sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan discount. Cash Discount Cod = x 100% ...
Words: 1588 - Pages: 7
...perusahaan sekuritas yang didirikan tahun 1989 dan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Jakarta dengan nama PT. Stockhom Investama dan tahun 1995 berganti nama menjadi PT. Pacific Duaribu Investindo dan ikut serta sebagai pemegang saham sekaligus sebagai anggota Bursa Efek Surabaya dan tahun 2010 menjadi PT. Pacific 2000 Securities. Bagian I : Pengenalan Instrumen Pasar Modal Ada beberapa macam instrumen dalam pasar modal, diantaranya adalah saham, obligasi, futures, sertifikat danareksa, dan opsi. Berikut penjelasan dari masing-masing instrumen tersebut. Saham adalah tanda penyertaan modal pada Perseroan Terbatas (PT) sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek terdiri dari : Saham Biasa (Common Stock) dan Saham Preferen (Preffered Stock). Obligasi adalah surat tanda meminjamkan uang yang mempunyai jangka waktu tertentu, biasanya lebih dari 1 tahun. Dengan demikian pada hakikatnya obligasi adalah surat tagihan atas beban tanggungan pihak yang menerbitkan/mengeluarkan obligasi tersebut. Waran/Futures adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan...
Words: 1525 - Pages: 7
...pinjaman yang sangat besar. Stone Forest Industries, anak perusahaan dari Stone Container, dibentuk dalam rangka untuk meringankan sebagian besar hutang Stone, sehingga pada akhirnya Stone Container berhasil untuk menghilangkan hutang tersebut. Pada Tahun 1989 Stone kembali melakukan strategi akuisisi kali ini dengan mengakuisisi Consolidated-Bathurst Inc perusahaan produsen pulp dan kertas terbesar ke lima di Canada, dengan harga $2.7 milyar , yang membuat Stone menjadi perusahaan kedua terbesar didunia dalam industry pulp,kertas dan karton, namun dalam pembiayaan akuisisi ini Stone melakukannya dengan meminjam $3.3 milyar kepada bank. Masalah muncul ketika Strategi Stone dalam melakukan pendanaan terhadap akuisisinya dengan mengeluarkan obligasi dengan yield tinggi (junk bond) menjadi gagal karena adanya aturan dari regulator yang mengharuskan bank untuk menghilangkan junk bonds...
Words: 628 - Pages: 3