Free Essay

Obligasi

In:

Submitted By nanok22
Words 3054
Pages 13
OBLIGASI
Pasar obligasi
Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.
Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efekuntuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.
Menghitung Obligasi
Obligasi yang bernilai nominal Rp 10 juta dengan tarif kupon 14% setahun. Kupon dibayarkan setiap 6 bulan. Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 7 tahun dan memiliki YTM 16%. Hitunglah harga obligasinya.
1 tahun = 2 periode pembayaran kupon, sehingga t = 7 tahun x 2 periode / tahun = 14 periode
R per periode = 14% /2 = 7% per periode ( 1 periode = 1 semester)
YTM per periode = 16%/2 = 8% per periode.
Kupon per periode = 7% x Rp 10 juta = Rp 700.000
PVIFa = [1 – (1+8%)^(-14)] / 8% = 8,244236983
PVIF = (1+8%) ^ (-14) = 0,340461041
Harga Obligasi (B) = Rp 700.000 x 8,244236983 + Rp 10.000.000 x 0,340461041 = Rp 9.175.576,30

Menghitung Nilai Obligasi dan Perubahan Suku Bunga
Harga Obligasi (Bond Value) = Nilai Sekarang Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal
Nilai Sekarang Kupon = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon
Pada saat tingkat suku bunga naik, nilai sekarang akan turun demikian juga dengan nilai obligasi yang akan turun bila tingkat suku bunga naik dan sebaliknya.

Menghitung Nilai Obligasi Diskon dengan Kupon Tahunan
Misal sebuah obligasi dengan tarif kupon 10% dan kupon dibayar tahunan. Nilai nominalnya Rp 10 juta dan akan jatuh tempo 5 tahun kemudian. Dengan YTM 11%, berapa nilai obligasi tersebut?
Nilai Kupon = tarif kupon x nilai nominal = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 juta.
Nilai Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal
Nilai Sekarang Anuitas = [1-(1+r)^(-t)] / r
R = YTM = 11%
T = 5 periode
Faktor Bunga Nilai Sekarang Anuitas = PVIFa (11%,5) = [ 1 – (1+11%)^(-5)] / 11% = 3,695897018
Faktor Nilai Sekarang = PVIF (11%,5) = (1+11%)^(-5) = 0,593451328
Nilai Kupon = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 juta
Harga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal = Rp 1 juta x 3,695897018 + Rp 10 juta x 3,695897018 = Rp 9.630.410,298

Menghitung nilai Obligasi Premium dengan Kupon Tahunan
Obligasi premium adalah obligasi yang nilainya lebih tinggi daripada nilai nominalnya.
Contoh : anda sedang mereview suatu obligasi yang memberikan kupon tahunan sebesar 10% dengan nilai nominal Rp 10 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo 20 tahun dan YTM nya 8%. Berapa nilai obligasi tersebut?
Faktor Bunga Nilai Sekarang Anuitas = PVIFa (8%,20) = [ 1 – (1+8%)^(-20)] / 8% = 9,818147407
Faktor Nilai Sekarang = PVIF (8%,20) = (1+8%)^(-20) = 0,214548207
Harga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal = Rp 1 juta x 9,818147407+ Rp 10 juta x 0,214548207 = Rp 11.963.629,48

Hubungan grafis antara harga obligasi dan YTM

Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin besar YTM, maka nilai obligasi semakin kecil.

Harga Obligasi : hubungan antara Tarif Kupon dengan YTM
Jika YTM = tarif kupon, maka nilai nominal obligasi = harga obligasi
Jika YTM > tarif kupon, maka nilai nominal obligasi > harga obligasi
Hal ini mengingat nilai diskonto nya menyebabkan hasil (tingkat pengembalian) obligasi lebih tinggi dari tarif kupon.
Obligasi yang harganya di bawah nilai nominal disebut obligasi diskon.
Jika YTM < tarif kupon, maka nilai nominal obligasi <. harga obligasi
Tarif kupon yang lebih tinggi menyebabkan harga obligasi lebih tinggi dari nilai nominalnya.
Obligasi yang harganya di atas nilai nominal disebut obligasi premium.

Resiko Tingkat Suku Bunga
Resiko tingkat suku bunga adalah resiko yang timbul bagi pemegang obligasi karena adanya perubahan tingkat suku bunga. Terbagi atas 2 :
1. Resiko Harga yakni perubahan harga obligasi yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga.
- Obligasi jangka panjang memiliki resiko harga yang lebih besar dibanding obligasi jangka pendek.
- Obligasi dengan tarif kupon yang rendah lebih besar resiko harganya dibanding obligasi tarif kupon yang tinggi.
- Resiko harga semakin besar saat YTM nya rendah dibanding YTM yang tinggi (lihat Hubungan grafis antara harga obligasi dan YTM)
2. Resiko Tingkat Investasi Kembali yakni ketidakpastian yang timbul atas tingkat hasil saat arus kas yang diterima diinvestasikan kembali.
- Obligasi jangka pendek memiliki resiko tingkat investasi kembali yang lebih besar dibanding obligasi jangka panjang.
- Obligasi dengan tarif kupon yang tinggi lebih beresiko dalam hal diinvestasikan kembali dibanding obligasi dengan tarif kupon yang rendah.

Menghitung Hasil Oblligasi (Yield to Maturity)
Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat bunga yang berlaku pada harga obligasi saat ini.
Untuk menghitung besarnya YTM perlu digunakan metode coba-coba (trial and error) dan sama prosesnya seperti menghitung “r” dalam suatu perhitungan anuitas.

YTM dengan kupon tahunan
Misalnya suatu obligasi dengan kupon tahunan sebesar 10%, jatuh tempo 15 tahun dan nilai nominal Rp 10.000.000. Harga obligasi tersebut sekarang Rp 9.280.900 Berapakah YTM nya?
Harga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal
B = Rp 1 juta x PVIFa + Rp 10 juta x PVIF = Rp 9.280.900
Karena harga obligasi lebih rendah dibanding nilai nominalnya, berarti ini adalah obligasi diskon dimana YTM nya lebih besar daripada 10%
Misalkan r1 = 10% maka B1 = 10.000.000 – 9.280.900 = 643.072 R2 = 12% maka B2 = 8.637.827 - 9.280.900 =-719.100 2% 1.362.172
YTM = 10% + 643.072 / 1.362.172 x 2% = 10,94%
Atau 12% - 719.100 / 1.362.172 x 2% = 10,94%
Berarti YTM = 10,94%.

YTM dengan Kupon Semesteran
Misalkan sebuah obligasi dengan tarif kupon 10% dan kupon dibayar setengah tahunan (per semester). Nilai nominal Obligasi tersebut Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 20 tahun dan dijual dengan harga Rp 11.979.300. Hitung YTM nya.
Karena harga obligasi lebih tinggi dibanding nilai nominalnya, berarti ini adalah obligasi premium di mana YTM nya lebih kecil daripada tarif kupon (10%).
Kupon semesteran artinya obligasi ini membayar kupon setiap semester (enam bulan sekali) alias setahun 2 kali bayar kupon. Hal ini lumrah untuk obligasi di Amerika. Berarti 1 periode = 1 semester.
Jumlah periode pembayaran kupon obligasi tersebut = 20 tahun x 2 periode / tahun = 40 periode.
Tarif kupon per periode = 10% / 2 = 5%
Kupon = 5% x Rp 10 juta = Rp 500.000 / semester
B = Rp 500.000 juta x PVIFa + Rp 10 juta x PVIF = Rp 11.979.300
Misalkan r1 = 5% maka B1 = 10.000.000 – 11.979.300 = -1.979.300 R2 = 3% maka B2 = 14.622.954,- 11.979.300= 2.643.654 2% 4.622.954
YTM = 3% + 2.643.654 / 4.622.954 x 2% = 4,14% / semester
Atau 5% - 1.979.300 / 4.622.954 x 2% = 4,14% / semester
Berarti YTM = 4,14% x 2 = 8,28% setahun
Dengan perhitungan yang lebih teliti (tanpa pembulatan) diperoleh YTM = 8%

Current Yield vs. Yield to Maturity
Current Yield = kupon tahunan / harga obligasi
Yield to maturity = current yield + capital gains yield
Misal : obligasi dengan tarif kupon 10% dibayarkan tiap semester. Nilai nominal Rp 10 juta, umur ekonomis 20 tahun dengan harga obligasi Rp 11.979.300.
Kupon setahun = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 juta.
Current Yield = Rp 1 juta / Rp 11.979.300 = 0,0835 = 8,35%
Harga tahun pertama (asumsi YTM tidak berubah) = Rp 11.936.800
Capital gain yield = (RP 11.936.800 – Rp 11.979.300) / Rp 1.1979.300 = -0,0035 = - 0,35%

Teori Harga Obligasi
Obligasi yang memiliki resiko dan umur yang sama akan memiliki hasil (return) yang sama yang dijadikan dasar untuk perhitungan harga obligasi tersebut (tidak tergantung dari tarif kupon). Jika harga satu obligasi diketahui, maka dapat dihitung YTM nya dan YTM tersebut digunakan untuk menghitung harga dari obligasi kedua. Konsep menghitung harga suatu aset didasarkan atas harga aset sejenis dapat digunakan untuk menghitung nilai aset lainnya (di luar obligasi).

Jenis Obligasi : * Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi. * Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor. * Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi. * Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi. * Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi namaGilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation-Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds. * Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestik bruto. * Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), collateralized mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation (CDOs). * Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur. Pertama adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk "tranches"[2]. Senior tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi. * Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol. * Obligasi atas unjuk adalah sertifikat resmi tanpa nama pemegang dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.ref>Eason, Yla (June 6, 1983). "Final Surge in Bearer Bonds" New York Times.</ref> Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.[3] * Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat. * Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak. * Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.[4] * Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu dimana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi . * Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang

SUKU BUNGA
Menurut Karl dan Fair suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman. Pengertian suku bunga adalah harga dari pinjaman.Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu.Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.
1. Fungsi Suku Bunga
Adapun fungsi suku bunga menurut adalah :
a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
c. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
2. Pengukuran Tinggkat Bunga
Instrument pasar utang di bagi menjadi empat jenis, yaitu pinjaman sederhana, pinjaman dengan pembayaran tetap, obligasi kupon, dan obligasi tanpa kupon atau obligasi diskonto.Keempat instrument pasar utang ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat bunga.Tingkat bunga pasar utang berbeda dengan tingkat bunga bank sentral karena tingkat bunga bank sentral merupakan salah satu instrument kebijakan moneter, tetapi tingkat bunga bank sentral terintegrasi dengan tingkat bunga pasar utang.
a. Pinjaman Sederhana
Pinjaman sederhana ( simple loan ) adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar kembali pada waktu jatuh tempo ditambah bunga pinjaman. Dari pinjaman sederhana tingkat bunga dihitung sebagai berikut :
R = (TP – LV)/ LV x 100 %
Dimana :
R = tingkat bunga nominal
TP = total pembayaran
LV = nilai pinjaman
Misalkan bank membuat pinjaman sederhana terhadap pelanggan atau debitur bank senilai Rp. 100 juta dengan waktu jatuh tempo satu tahun.Debitur atau pelanggan bank tersebut membayar kembali pinjaman ditambah bunga sebesar Rp. 110 juta sesudah satu tahun.Berdasarkan persamaan di atas, tingkat bunga dari pinjaman tersebut adalah 10 persen per tahun.
b. Pinjaman Pembayaran Tetap
Pinjaman pembayaran tetap ( fixed payment loan ) adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar setiap periode di tambah bunga pinjaman dengan jumlah tetap, biasanya per bulan. Masalah dalam pinjaman pembayaran tetap adalah menentukan pembayaran tetap awal tahun. Formula pinjaman pembayaran tetap adalah :
LV = FP/(1+R) + FP/(1+R)2 + … + FP/(1+R)T
LV = FP x (1-1/(1+R)T)/R
Di mana:
FP = jumlah pembayaran tetap
T = periode waktu jatuh tempo
Misalkan bank memberikan pinjaman sebesar Rp. 100 juta dengan pembayaran tetap selama 20 tahun dan tingkat bunga 12 persen per tahun. Jumlah pembayaran tetap per tahun selama 20 tahun adalah Rp. 13,388 juta atau Rp. 1,116 juta per bulan [ 100 = (FP/0,12) x (1-1/1,1220 .
c. Obligasi Kupon
Obligasi kupon ( cupon bond ) artinya penerbit atau penjual obligasi membayar bunga tetap (coupon payment ) kepada pemegang obligasi setiap tahun dan nilai nominal pada waktu jatuh tempo. Masalah umum pada obligasi kupon, dimana system pembayaran hamper sama dengan pinjaman pembayaran tetap, yaitu :
P = C/(1+R) + C/(1+R)2 + … + C/(1+R)n + F/(1+R)T
P = C x (1-1/(1+R)T)/R + F/(1+R)T
Dimana :
P = harga obligasi kupon
C = kupon obligasi
F = nilai nominal obligasi
d. Obligasi Tanpa kupon atau Obligasi Diskonto
Obligasi diskonto ( discount bond atau zero-coupond bond ) adalah obligasi tanpa kupon yang dibeli dibawah harga nominal dan dibayar kembali besar nominal sesudah jatuh tempo. Metode perhitungan tingkat bunga dari obligasi diskonto atau tanpa kupon mirip dengan perhitungan pinjaman sederhana, yaitu :
R = (F – P) / P
Misalkan bila nominal dari satu tahun obligasi jangka pendek pemerintah sebesar Rp. 5 juta dengan harga pembelian Rp. 4,5 juta. Tingkat bunga berdasarkan Persamaan di atas adalah 11,11 persen [(5-4,5)/4,5].
Dari contoh diatas di tunjukan bahwa harga obligasi dengan tingkat bunga berhubungan negative. Jika tingkat bunga naik maka harga obligasi turun, sebaliknya jika tingkat bunga turun maka harga obligasi naik
3. Ukuran Lain Dari Tinggkat Bunga
Pengukuran tingkat bunga paling akurat adalah tingkat hasil jatuh tempo atau YTM. Ukuran lain dari tingkat bunga ada 2 yaitu Current yield[RC] dan yield on a discount basis atau discount yield[RDB] masing – masing adalah :
Rc = C/P
RDB = (F – P) /F x 360/ Hari jatuh tempo
4. Tingkat Bunga Nominal Dan Riil
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang bisa kita lihat di bank atau media cetak.Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi.
Suku bunga riil adalah suku bunga setelah dikurangi dengan inflasi ( suku bunga riil = suku bunga nominal – ekspektasi inflasi).
Persamaan fisher menjelaskan bahwa tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga riil di tambah ekspektasi inflasi, yaitu :
1 + R = (1 + r)(1 + π c)
1 + R = 1 + r + π c + rπ c , dimana rπc ≈ 0
R = r + π c atau r = R - π c
Dimana : r = tingkat bunga riil
R = tingkat bunga nominal π c = tingkat ekspektasi inflasi
Perbedaan tingkat bunga riil dan tingkat bunga nominal penting karena tingkat bunga riil menjelaskan biaya riil dari pinjaman dan merupakan indicator penting untuk intensif meminjam dan member pinjaman. Sejalan dengan pengertian tingkat bunga riil maka tingkat bunga nominal merupakan ukuran dari pertumbuhan uang .obligasi dimana pembayaran tingkat kupon dan pokok utang disesuaikan dengan perubahan tingkat inflasi disebut obligasi berindeks

Similar Documents

Free Essay

Yield Obligasi

...Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, 163-175 ISSN 2087-1090 Memprediksi Tingkat Obligasi Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Luky Susilowati1 dan Sumarto2 Fakultas Ekonomi, UPN “Veteran” Jatim 2Pascasarjana Magister Manajemen UPN “Veteran” Jatim Email: susilowati_luky@yahoo.com, sumarto_bg@yahoo.com 1Progdi Manajemen Abstract: All investor that will invest in capital market shall own the investment planning which effective started from existence of attention to balance of risk and result to be obtained. One of way of to see the risk in obligation attend to obligation grade of the company which have been publicized by institute which giving the grade of national share like PT. PEFINDO.This research aim to analyze the Profitability, Liquidity And Size Company influence as well as analyzing the difference of the Obligation time (Maturity) to predict obligation grade in the future at manufacturing business enlisted in BEI. Data used is secondary data by using sample as much 11 manufacturing business which enlist in BEI in period 2002 – 2006. To fulfill research target, hypothesis tested with the analysis of regression Logistics. From wald test that from fourth of the independent variable, only one variable which significant with significant value 0,05 that is Liquidity. While other independent variable do not significant. Key works: Obligation grade, profitability, liquidity, size, maturity. PENDAHULUAN Perusahaan yang memasuki...

Words: 4939 - Pages: 20

Free Essay

Accounting Thesis

...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obligasi adalah utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Obligasi sering dipandang sebagai investasi yang relatif aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan investor mengalami kerugian baik yang berasal dari faktor diluar kinerja perusahaan maupun faktor internal perusahaan, misalnya risiko dana jatuh tempo tidak terbayar tepat waktu (Brigham,Gapenski, dan Daves., 1999). Fenomena di Indonesia terjadi beberapa emiten yang mengalami gagal bayar (default) kebetulan memiliki peringkat layak investasi (investment-grade). Tahun 2009, obligasi gagal bayar (default risk) terjadi pada perusahaan yang cukup populer bagi masyarakat. PT. Mobile-8 Telecom Tbk. yang menerbitkan Bond I Year 2007, telah gagal bayar 2 kali untuk kupon 15 Maret 2009 dan 15 Juni 2009 dengan obligasi senilai Rp 675 Miliar yang jatuh tempo Maret 2012 (Kompas, 9 Februari 2010). Per Juni 2008 dan 2009, peringkat obligasi PT. Mobile-8 Telecom Tbk. pada Indonesia Bond Market Directory adalah idBBB+. Per Juni 2010, peringkatnya diturunkan menjadi idD. Selanjutnya ada Davomas International Finance Company Pte. Ltd., anak usaha PT. Davomas Abadi Tbk. produsen kakao dan bubuk coklat terbesar di Indonesia, gagal membayar kupon obligasi bernama Guaranteed Senior Secured Notes periode 8 Mei 2009 sebesar 13,09 juta dolar yang jatuh tempo 2011 sebesar 238 juta dolar. Ada lagi obligasi Blue Ocean Resources Pte. Ltd., anak usaha...

Words: 924 - Pages: 4

Free Essay

Apa Aja Boleh

...risiko netral dan dunia nyata dari default. Itu menguji sifat risiko kredit over-the-counter transaksi derivatif dan membahas klausa dealer derivatif menulis ke dalam kontrak mereka untuk mengurangi risiko kredit. Hal ini juga mencakup standar korelasi, Gaussian kerja penghubung model, dan estimasi nilai kredit beresiko. Bab 24 akan membahas derivatif kredit dan menunjukkan bagaimana ide-ide yang diperkenalkan dalam bab dapat digunakan untuk menghargai instrumen ini. 23.1 PERINGKAT KREDIT Penilaian instansi, seperti Moody, S & P, dan Fitch, berada dalam bisnis penyediaan peringkat menggambarkan kelayakan obligasi korporasi. Rating terbaik yang diberikan oleh Moody adalah Aaa. Obligasi dengan rating ini dianggap hampir tidak memiliki kesempatan default. Peringkat terbaik berikutnya adalah Aa. Setelah itu datang A, Baa, Ba, B, Caa, Ca, dan C. Hanya obligasi dengan peringkat Baa atau di atas dianggap investment grade. The S & P dan Fitch peringkat sesuai dengan Moody Aaa, Aa, A, Baa, Ba, B, Caa, Ca, dan C...

Words: 8082 - Pages: 33

Free Essay

Investment

...FINANCIAL MANAGEMENT CAMPUS FAST FOOD Inc GROUP 3 / KELAS B Niniek Tiyas Yuliani 1157028 Rosita Dwi Nugrahasti 1157043 MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011 Latar Belakang Campus Fast Food Inc. (CFFI) adalah suatu perusahaan yang menjual makanan cepat saji (fast food) lewat jaringan outlets-nya yang menargetkan mahasiswa dan anak muda sebagai pasarnya. Karena itu outlet-outlets tersebut kebanyakan berlokasi di dekat kampus, atau daerah yang jumlah anak muda cukup banyak, dan harganya juga disesuaikan dengan daya beli mereka (harga agak rendah dengan profit margin yang agak tipis). Tahun lalu penjualan mencapai Rp 140 miliar, dengan biaya variabel sebesar 60 % dari penjualan, dan biaya tetap, termasuk depresiasi, Rp 4 miliar. Karena jumlah mahasiswa, yang menjadi target pasar utamanya, relative stabil, maka penjualan dan juga laba operasi (atau Earning Before Interest and Taxes, EBIT) diharapkan konstan untuk tahun-tahun yang akan datang. Karena tidak diperlukan ekspansi, CFFI membagikan semua laba setelah pajak sebagai dividen. Aset yang dimiliki sebesar (nilai buku) Rp 200 miliar dan 160 juta lembar saham diterbitkan dan beredar. Manajemen puncak perusahaan (direksi dan komisaris) memiliki sekitar 50 persen saham yang diperdagangkan di bursa. CFFI saat ini, yaitu akhir tahun 2009, tidak mempunyai hutang – merupakan perusahaan dengan ekuitas 100% - dan 160 juta lembar sahamnya diperdagangkan dengan harga Rp...

Words: 3705 - Pages: 15

Free Essay

Hmmm

...BIAYA MODALL KASUS 1 Obligasi dikeluarkan dengan harga nominal per lembar Rp 12.000 dengan umur ekonomis 10 tahun. Hasil penjualan obligasi bersih yang diterima sebesar Rp 11.600. Bunga atau kupon obligasi pertahunnya 5% . Berapakah besarnya biaya obligasi tersebut? Penyelesaian: 1. Metode Shortcut (atas dasar kira-kira) a. Dengan rata-rata yang tersedia yang akan digunakan selama 10 tahun : 11.600 + 12.000 = 11.800 2 b. Biaya ektsra sebesar Rp. 200 (yaitu selisih antara dana yang diterima dengan jumlah dana yang harus dibayar setelah 10 tahun). Bila biaya ekstra tersebar merata 10 tahun maka biaya ektsra adalah Rp 40 (yaitu Rp 40010) ditambah pada bunga yang dibayarkan setiap tahunnya selama 10 tahun adalah sebesar Rp 600 ( yaitu 5% x Rp. 12.000) sehingga berjumlah Rp 640. c. Menghitung prosentase biaya tahunan rata-rata dsri jumlah dana rata-rata yang tersedia. Biaya bunga sebelum pajak : 64011.800 x 100% = 5,42% d. Biaya obligasi juga dapat dihitung dengan rumus pendapatan obligasi yaitu: Kd= c+f-pnp+f2 Kd= 0,06+12.000-11.6001011.600+12.0002 Kd = 600 + 12.000-11.600 10 11.600 +12.000 2 Kd = 600 + 40 11.800 = 640 11.800 = 0,0542 = 0,0542x100% = 5,42% 2. Metode pendekatan Present Value (PV) atau Metode Accurate Metode ini mencari tingkat bunga yang menjadikan nilai sekarang dari pembayaran bunga tahunan sebesar Rp 600 + pembayaran akhir sebesar Rp 12.000 sama dengan nilai sekarang dari penerimaan sebesar Rp 11...

Words: 733 - Pages: 3

Free Essay

Derivatif

...6. Akuntansi Transaksi Derivatif. a. Definisi Transaksi Derivatif. Transaksi derivatif adalah kontrak yang nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan suatu variabel yang telah disepakati oleh kedua pihak yang berkontrak. Berikut ini adalah dua contoh kontrak yang merupakan transaksi derivatif. Contoh 1: Pada tanggal 1 Januari 2012, Bank A melakukan kontrak forward dengan Bank B, yaitu Bank A membeli USD 1.000.000 dengan kurs Rp 9.500 yang serah terimanya akan dilakukan tanggal 30 Juni 2012. Kontrak tersebut bisa menguntungkan atau merugikan tergantung pada perubahan kurs. Dalam transaksi ini Bank A membeli dolar di masa yang akan datang, dengan harga yang sudah dipatok yaitu Rp 9.500. Bank A akan untung bila terjadi kenaikan kurs, dan akan rugi bila terjadi penurunan kurs. Jadi, Bagi Bank A nilai kontrak tersebut bisa naik atau turun akibat perubahan kurs. Sebaliknya, dalam kontrak tersebut Bank B menjual dolar di masa yang akan datang dengan kurs yang sudah dipatok Rp 9.500, sehingga Bank B akan rugi bila kurs naik, dan akan untung bila kurs turun. Sama seperti Bank A, bagi Bank B nilai kotrak tersebut berubah akibat perubahan kurs. Selain itu, ada dua karakteristik lain transaksi derivatif, yaitu: 1) Tidak memerlukan investasi awal, atau kalaupun diperlukan investasi awal, jumlahnya sangat kecil dibanding nilai kontraknya. Untuk melakukan transaksi diatas, Bank A maupun Bank B tidak perlu memiliki dana sebanyak USD 1.000.000 atau Rp 9.500.000.000. Seringkali...

Words: 8381 - Pages: 34

Free Essay

Stock Valuation

...pengembalian yang disyaratkan adalah sebagai berikut : * Obligasi Vb = $140(6.194) + $1000(0.257) Vb = $867.16 + $257 Vb = $1124.16 * Saham Preferen Karena besarnya dividen konstan setiap tahun tanpa tanggal jatuh tempo, maka persamaannya menjadi : Vps = $85.71 * Saham Biasa * Langkah Pertama : Estimasi tingkat pertumbuhan Pendapatan perusahaan ini meningkat dua kali lipat ($4 to $8) dalam sepuluh tahun. Dari tabel berikut, untuk $1 kenaikan mendekati dua kali lipat (1.9672) dalam 10 tahun, dapat dilihat peningkatannya adalah 7%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan (g) = 7% * Langkah kedua : Menyelesaikan nilainya Jika diasumsikan tingkat pertumbuhan 7% adalah kontan, maka persamaannya menjadi : Vcs = $3.21/)0.13 Vcs = 24.69 2. Nilai Intrinsik Nilai Pasar Obligasi $1124.16 $1200 Saham Preferen $85.71 $80 Saham Biasa $24.69 $25 Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa nilai intrinsik obligasi dan saham biasa lebih rendah dari nilai pasar, sehingga disarankan untuk tidak membeli obligasi dan saham biasa tersebut. Sementara untuk saham preference, nilai intrinsiknya lebih besar dari nilai pasar, sehingga kita dapat membeli saham preferen di pasar sebagai investasi. 3. Berikut Perhitungannya : * Obligasi Vb = $140(5.660) + $1000(0.208) Vb = $792.40 + $208 Vb = $1000 * Kita disarankan untuk tidak membeli obligasi ini karena nilainya dibawah nilai pasar ($1200) * Saham...

Words: 297 - Pages: 2

Free Essay

Audiensi Konsumen

...IDX STATISTICS 2012 The IDX Statistics Book includes comparative statistics on all aspects of trading and listing for January - December 2012 For more information please contact the Corporate Secretary at: Gedung Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange Building) Tower 1 Jln. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Indonesia Phone: (62-21) 515-0515 ext. 4302, 4320, 4322 Fax (62-21) 515-0330, 515-0118 Compiled by Research Division © 2012 Indonesia Stock Exchange. All rights reserved The facts and opinions stated or expressed in this publication are for information purposes only and are not necessarily and must not be relied upon as being those of the publisher or of the institutions for which the contributing authors work. Although every care has been taken to ensure the accuracy of the information contained within the publication, it should not be by any person relied upon as the basis for taking any action or making any decision. The Indonesia Stock Exchange cannot be held liable or otherwise responsible in anyway for any advice, action taken or decision made on the basis of the facts and opinions stated or expressed within this publication. Table of Contents IDX STATISTICAL HIGHLIGHTS ............................................................................................................................... 1 STOCK PRICE INDICES Composite Stock Price Index - Highlights ..........................................................

Words: 115498 - Pages: 462

Free Essay

Audit Kontigensi

...1.0 PENGENALAN IAS 37 iaitu Peruntukan, Liabiliti Kontingen dan Aset Kontingen, telah menetapkan perakaunan dan pendedehan bagi semua peruntukan, liabiliti kontingen dan aset kontingen, kecuali: i. Sesuatu yang timbul daripada instrument kewangan yang dinilai pada nilai saksama ii. Sesuatu yang timbul daripada pelaksanaan kontrak, kecuali untuk kontrak membebankan (onerous). Pelaksanaan kontrak adalah kontrak yang mana pihak-pihak terlibat telah menjalankan obligasi mereka sama ada satu pihak sahaja mahupun kedua-dua pihak pada tahap yang sama. iii. Sesuatu yang timbul dalam entiti insurans daripada kontrak dengan pemegang polisi iv. Sesuatu yang telah diliputi oleh standard lain. Dalam tajuk kejadiaan selepas tarikh kunci kira-kira iaitu ketidakpastian dalam laporan kewangan, salah satu topik yang dibincangkan ialah kontingensi. Di Malaysia MFRS 137 Peruntukan, Liabiliti Kontingen dan Aset Kontingen merupakan standard pelaporan kewangan yang digunakan untuk sebarang peruntukan, aset kontingen dan liabililiti kontingen. Objektif MFRS 137 ialah untuk memastikan bahawa kriteria pengiktirafan dan asas pengukuran yang sesuai telah digunakan kepada peruntukan, liabilti kontingen dan aset kontingen serta maklumat yang mencukupi didedahkan dalam nota bagi membolehkan pengguna memahami ciri-ciri, pemasaan dan amaun. MFRS 137 adalah sama dengan IAS 37 seperti yang telah dipinda dan dikeluarkan oleh IASB, temasuklah tarikh efektif dan tarikh pengisuan. Entiti yang mematuhi...

Words: 3763 - Pages: 16

Free Essay

Eternet

...AKUNTANSI SUMBER DANA 1. GIRO DEFINISI Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan TRANSAKSI GIRO Dapat dilakukan dari peristiwa setoran nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring penambahan karena jasa giro dan bunga dsb. TRANSAKSI PEMBUKAAN REKENING GIRO DAN PENYETORAN • SETORAN TUNAI Ny. Diony calon nasabah Bank DKI ingin membuka rekening giro pada Cabang Jakarta dengan melakukan setoran tunai sebagai setoran awal rekening gironya sebesar Rp 100.000.000,00 dan biaya administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000,00 D: Kas Rp. 100.050.000,00 K:Giro Ny. Diony Rp. 100.000.000,00 K:Persediaan buku cek Rp. 50.000,00 SETORAN KLIRING Ny. Diony menyerahkan cek giro Bank BNI sebesar Rp 10.000.000,00 untuk disetorkan pada rekening gironya di Bank DKI. D: Bank Indonesia -giro Rp 10.000.000,00 K: Warkat Kliring Rp 10.000.000,00 Pada waktu kliring berhasil D: Warkat Kliring Rp. 10.000.000,00 K: Giro Ny. Diony Rp. 10.000.000,00 • PENYETORAN MELALUI TRANSFER Ny. Diony menerima transfer dari Ibu Endang nasabah Bank BCA sebesar Rp 5.000.000,00 D: Giro BCA Rp 5.000.000,00 K: Giro Ny. Diony Rp 5.000.000,00 PENARIKAN GIRO • PENARIKAN...

Words: 4719 - Pages: 19

Premium Essay

Aplikasi Kontrol Optimum Dalam Dinamika Makro Ekonomi

...diketahui pertumbuhan variabel makro ekonomi yaitu; modal, shadow value of capital dan obligasi dalam jangka waktu tertentu dan jangka panjang dengan konsumsi barang impor dan konsumsi barang domestik sebagai kontrol. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan tarif barang konsumsi dan barang investasi dalam jangka waktu tertentu dan jangka panjang terhadap kesejahteraan. Dinamika pelaku ekonomi, diantaranya dinamika produsen, dinamika konsumen dan dinamika dari pemerintah sebagai regulator, masing-masing dinamika pelaku ekonomi ditulis dalam bentuk persamaan kontrol optimal. Persamaan kontrol optimal masing-masing dinamika pelaku ekonomi dapat dinyatakan menjadi satu persamaan kontrol optimal. Untuk mengetahui dampak perubahan tarif barang konsumsi dan barang investasi dilakukan simulasi numerik pada persamaan kontrol optimal dalam jangka waktu tertentu dan jangka panjang. Simulasi dengan perubahan tarif yang sama besar sebesar 50% dan 100% serta perubahan tarif barang investasi dengan tarif barang konsumsi tetap dan perubahan tarif barang konsumsi dengan tarif barang investasi tetap. Dari simulasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa dengan menetapkan titik akhir variabel keadaan yaitu modal dan obligasi akan mengakibatkan turunnya kesejahteraan. Dampak dari peningkatan tarif yang sama besar akan mengakibatkan cepatnya modal dan obligasi menuju titik akhir yang ditentukan serta peningkatan shadow value of capital dan...

Words: 738 - Pages: 3

Free Essay

Jkmduydtudu

...TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN “Southland Corporation: From Profitability to Financial Distress to Profitability” Dosen : Dr. Mudjilah Rahayu [pic] OLEH ALFIAN RIZKI P 041414353001 GRACE RUTH 041414353002 INTAN ZAKIYATUL M 041414353013 NINDIA EKA SAVITRI S 041414353015 KARNOVA A BASTARI 041414353023 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Southland Corp selama dua puluh empat tahun memecahkan rekor dengan pendapatan yang tinggi. Deviden mereka meningkat selama sebelas tahun berturut-turut. Perusahan tumbuh dengan stabil dan terus-menerus. Ini adalah deskripsi dari Southland Corp pada tahun 1985. Kedengarannya tidak seperti perusahaan yang mengalami bangkrut. Namun ini adalah deskripsi dari Southland Corp yang akan-segera-bangkrut, pemilik lebih dari 8.000 7-Eleven dan toko-toko lain, seperti Citgo Petroleum Corp., Chief Auto Parts, produk susu, dan pengolahan makanan dan distribusi operasi. Southland reorganisasi pengajuan kebangkrutan pada tahun 1991 setelah bertahun-tahun laba negatif dari tahun 1987 dan seterusnya. Masalah keuangan perusahaan adalah kombinasi terlalu banyak utang pada tingkat bunga yang tinggi dan arus kas berkurang. Southland mencoba untuk tetap bertahan melalui penambahan modal dari Ito-Yokado, Ltd, Pemilik 7-Eleven Jepang, Ltd, dan melalui negosiasi dengan kreditur. Masalah Southland dimulai...

Words: 3890 - Pages: 16

Free Essay

Publicity

...BIAYA MODAL. Pengertian Biaya Modal. Biaya modal (coc) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang diguna-kan untuk investasi perusahaan. Modal : 1. Hutang Obligasi. 2. Saham Preferen. 3. Saham Biasa. 4. Laba ditahan. Konsep biaya modal penting dalam pembelanjaan perusahaan, karena dapat dipakai untuk menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahan untuk memperoleh modal dari berbagai sumber. Konsep perhitungan biaya modal dapat dilakukan dengan menggunakan konsep rata-rata tertimbang (wacc) dari keseluru-han modal yang digunakan didalam perusahaan. WACC sifatnya “explicit”, sama dengan “discount rate” yang dapat menjadikan PV dari modal neto yang diterima perusahaan sama dengan PV dari semua biaya yang harus dibayarkan karena penggunaan modal tersebut. Biaya yang harus dibayar : 1. Pembayaran Bunga. 2. Pembayaran dividen. 3. Pembayaran angsuran pokok pinjaman atau “principal”. Biaya modal dapat diukur dengan “rate of return” minimum dari investasi baru yang dikeluarkan perusahaan, dengan asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi baru sama dengan risiko dari aktiva yang dimiliki saat ini. BIAYA MODAL SECARA INDIVIDUAL. Biaya Modal dari Hutang Perniagaan. Biaya modal ini bersifat explicit, karena perusahaan gagal mem-bayar pada tepat waktu, sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan discount. Cash Discount Cod = x 100% ...

Words: 1588 - Pages: 7

Free Essay

Business

...perusahaan sekuritas yang didirikan tahun 1989 dan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Jakarta dengan nama PT. Stockhom Investama dan tahun 1995 berganti nama menjadi PT. Pacific Duaribu Investindo dan ikut serta sebagai pemegang saham sekaligus sebagai anggota Bursa Efek Surabaya dan tahun 2010 menjadi PT. Pacific 2000 Securities. Bagian I : Pengenalan Instrumen Pasar Modal Ada beberapa macam instrumen dalam pasar modal, diantaranya adalah saham, obligasi, futures, sertifikat danareksa, dan opsi. Berikut penjelasan dari masing-masing instrumen tersebut. Saham adalah tanda penyertaan modal pada Perseroan Terbatas (PT) sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek terdiri dari : Saham Biasa (Common Stock) dan Saham Preferen (Preffered Stock). Obligasi adalah surat tanda meminjamkan uang yang mempunyai jangka waktu tertentu, biasanya lebih dari 1 tahun. Dengan demikian pada hakikatnya obligasi adalah surat tagihan atas beban tanggungan pihak yang menerbitkan/mengeluarkan obligasi tersebut. Waran/Futures adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan...

Words: 1525 - Pages: 7

Free Essay

Stone Corporation

...pinjaman yang sangat besar. Stone Forest Industries, anak perusahaan dari Stone Container, dibentuk dalam rangka untuk meringankan sebagian besar hutang Stone, sehingga pada akhirnya Stone Container berhasil untuk menghilangkan hutang tersebut. Pada Tahun 1989 Stone kembali melakukan strategi akuisisi kali ini dengan mengakuisisi Consolidated-Bathurst Inc perusahaan produsen pulp dan kertas terbesar ke lima di Canada, dengan harga $2.7 milyar , yang membuat Stone menjadi perusahaan kedua terbesar didunia dalam industry pulp,kertas dan karton, namun dalam pembiayaan akuisisi ini Stone melakukannya dengan meminjam $3.3 milyar kepada bank. Masalah muncul ketika Strategi Stone dalam melakukan pendanaan terhadap akuisisinya dengan mengeluarkan obligasi dengan yield tinggi (junk bond) menjadi gagal karena adanya aturan dari regulator yang mengharuskan bank untuk menghilangkan junk bonds...

Words: 628 - Pages: 3