...EXECUTIVE SUMMARY Tingkat kecerdasan dan keterampilan yang tinggi merupakan modal dasar sebagai seorang pemimpin, namun ada faktor lain yang tidak kalah penting yaitu emotional intelligence. Bahkan, terdapat hubungan yang erat antara emotional intelligence yang dimiliki seorang pemimpin dan keefektifan performa kinerja. Daniel Goleaman menerangkan suatu konsep bahwasannya ada dua macam kerangka kerja kecakapan emosi yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan sosial. Masing-masing dari kecakapan tersebut memiliki karakteristik tertentu yang digabung menjadi lima (5) komponen, yaitu: Komponen | Definisi | Keunggulan | Kesadaran Diri | Kemampuan untuk mengenali dan memahami suasana hati anda, emosi, dan gerakan, serta pengaruhnya pada orang lain. | * Kepercayaan diri * Penilaian diri yang realistis * Ucapan yang bersifat mencela dan rasa humor. | Pengaturan Diri | Kemampuan untuk mengontrol atau mengarahkan kata hati yang bisa menggangu suasana hati, kecenderungan untuk berfikir dulu sebelum bertindak | * Kepercayaan dan integritas * Kenyamanan * Terbuka dalam prubahan | Motivasi | Semangat untuk bekerja bukan hanya karena alasan uang dan kedudukan tapi kecenderungan mengejar tujuan dengan usaha dan ketekunan. | * Dorongan kuat dalam mencapai tujuan * Optimis, tidak takut gagal * Komitmen dengan organisasi | Empati | Kemampuan untuk memahami emosi orang lain, menghargai keterampilan orang lain sesuai dengan reaksi emosi mereka. | * Ahli dalam membangun...
Words: 1288 - Pages: 6
...“Manajemen Perubahan Para Pemimpin Perubahan vs Para Pemimpi Perubahan” Disusun Oleh : Lusia Dewi Kristanti 15413/EM Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2007 ”Manajemen Perubahan Para Pemimpin Perubahan vs Para Pemimpi perubahan” Perubahan merupakan hal yang selalu menjadi kontroversi, dimana ada saja masyarakat yang selalu menganggap bahwa esensi dari perubahan itu buruk akhirnya tidak dapat diterima. Ada beberapa karakteristik perubahan : Pertama, ia begitu misterius karena tak mudah dipegang. Perubahan bagai boomerang yang suatu saat dapat mengenai pemiliknya bila si pemilik tidak dapat mengendalikannya. Seperti air yang dibutuhkan manusia dalam volume tertentu, dan memusnahkan manusia pada volume tertentu juga, tak dapat diduga, seperti api yang digunakan untuk memasak, dan dapat membunuh bila terjadi kebakaran, ataupun seperti barang-barang lainnya yang suatu saat dapat bermanfaat, di saat lain dapat menjadi senjata mematikan, suatu saat perubahan dapat menjadi teman, di saat lain bisa menjadi lawan, tidak ada yang tahu kapan perubahan menjadi teman, kapan perubahan menjadi lawan. Kedua, change memerlukan change makers. Change tidak akan terjadi begitu saja tanpa adanya change makers. Jelas, masyarakat Indonesia kebanyakan bersikap apriori, dan konservatif, sulit menerapkan perubahan di negara ini, Soekarno-Hatta merupakan tokoh-tokoh dari change makers setelah sumpah pemuda 28 Oktober 1928, tanpa keberadaan beliau-beliau, Indonesia...
Words: 4814 - Pages: 20
...diinginkan oleh orang yang mempengaruhi atau oleh semuanya. Handoko (2001), meyatakan bahwa kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemauan yang dipunya seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bersedia bekerja untuk mencapai tujuan dan sasaran. Dua implikasi penting dari kepemimpinan, meliputi : 1. Kepemimpinan menyangkut orang lain, yaitu bawahan. Kesediaan bawahan dalam menerima pengarahan maupun perintah dari pemimpin dapat membuat proses kepemimpinan dapat berjalan lancar. Tanpa adanya bawahan maka kualitas kepemimpinan akan menjadi tidak relevan karena fungsi kepemimpinan menjadi ada ketika ada bawahan yang dipimpin serta dipengaruhi. 2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara pemimpin dengan anggota kelompok. Para pemimpin memiliki wewenang untu mengarahkan berbagai kegiatan anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak memiliki wewenang untuk mengarahkan kegiatan pemimpin...
Words: 1922 - Pages: 8
...BAB 2 SOROTAN LITERATUR 2.1. Pengenalan Peranan kepemimpinan dalam sesebuah organisasi amat penting apatah lagi dalam Rukun Tetangga (RT). Sarjana-sarjana pengurusan menegaskan bahawa kepimpinan berkesan terhasil dari gaya komunikasi yang diamalkan oleh mereka terhadap anggota organisasi. Jika wujudnya komunikasi yang baik antara ahli komuniti setempat Kawasan Rukun Tetangga dengan kepimpinan dalam Rukun Tetangga, maka akan dapat menimbulkan kepuasan. Manakala kepuasan terhadap komunikasi kepimpinan serta komitmen yang ditunjukkan oleh pemimpin adalah pemangkin pada tahap kejayaan organisasi Rukun Tetangga. Secara langsung ini akan memberi kesan pada pencapaian matlamat penubuhan Rukun Tetangga, khususnya dalam mencapai agenda utama dasar pembangunan negara Malaysia. 2.2. Rukun Tetangga Berdasarkan maklumat yang diperolehi daripada buku Panduan Kejiranan Jabatan Perpaduan Negara, Kementerian Perpaduan Negara dan Pembangunan Masyarakat Malaysia (1995), Rukun Tetangga (RT) merupakan sebuah organisasi sosial yang dibentuk secara sukarela oleh sesebuah komuniti. Sebagai sebuah pertubuhan penting, kegiatan serta pengelolaan kerja Rukun Tetangga dikawalselia oleh Jabatan Perpaduan dan Integrasi Nasional, Jabatan Perdana 10 Menteri. Di bawah Jabatan ini telah wujud sebuah unit yang secara langsung diwujudkan bagi melihat RT mematuhi Peraturan-Peraturan Perlu (RT) 1975. Pada peringkat awal, tumpuan penubuhannya pada sekitar tahun 1975 sehingga 1982 ialah...
Words: 10532 - Pages: 43
... Nilai LPC Pemimpin Nilai LPC pemimpin ditentukan dengan meminta seseorang pemimpin untuk memikirkan semua rekan kerja lama dan yang ada saat ini, memilih salah satu yang paling sulit bekerja sama dengan pemimpin, dan memberikan peringkat orang ini pada sekumpulan skala sifat biopolar. Nilai LPC adalah jumlah peringkat pada skala sifat biopolar ini. Seorang pemimpin yang umumnya toleran akan mendapatkan nilai LPC yang tinggi. Variabel Situasional 1. Hubungan pemimpin anggota 2. Kekuasaan posisi 3. Struktur tugas Fiedler telah menjawab kecaman, dan perdebatan mengenai validitas model itu masih berlanjut. Namun, ketertarikan dalam teori itu telah melemah seiring waktu saat teori situasional yang lebih baik telah dikembangkan. Model kontingensi LPC adalah salah satu dari teori kontingensi paling awal dari kepemimpinan dan kontribusi utamanya mungkin untuk mendorong ketertarikan yang lebih besar pada faktor-faktor situasional. Teori Jalur-sasaran dari kepemimpinan telah dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana perilaku dari seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja dari bawahan. Perilaku Pemimpin : 1. Kepemimpinan suportif 2. Kepemimpinan mengarahkan 3. Kepemimpinan Partisipatif 4. Kepemimpinan berorientasi keberhasilan Kelemahan konseptual yang terbesar adalah penggunaan teori harapan sebagai dasar utama untuk menjelaskan pengaruh pemimpin. Keterbatasan konseptual lainnya adalah kepercayaan pada kategori luas dari perilaku pemimpin yang tidak terlalu...
Words: 2754 - Pages: 12
...Kepemimpinan Oleh : Henriani Kepemimpinan menurut Wikipedia Indonesia adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dewasa kini, sifat kepemimpinan menjadi hal yang terkadang rumit dan terkadang mudah untuk di pahami, kebanyakan orang telah terpengaruh dalam mindset bahwa sifat kepemimpinan hanya dapat di lihat dari sosok seorang pemimpin yang memiliki banyak pengikut, padahal saat seseorang memiliki misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya secara jelas dan nyata lalu ada yang terpengaruh dan menyelesaikan misi tersebut saat itulah dia memiliki sifat kepemimpinannya. Dalam cara yang sederhana kepemimpinan dapat di jabarkan sebagai sifat yang dikeluarkan seseorang lantas di tiru oleh orang lain, contohnya saat seorang ayah dalam keluarga melakukan hal yang suatu saat akan mengpengaruhi keluarganya dan di tiru oleh anak dan istrinya. Kepemimpinan dapat terjadi saat sebuah kelompok memiliki sebuah tujuan lantas orang-orang tersebut berinteraksi dan melakukan peran masing-masing dalam kelompok tersebut dalam rangka menggapai tujuan tersebut. Tidak semua orang dapat menjadi pemimpin yang baik, sosok pemimpin memiliki beberapa sifat sebagai patokan. Antara lain, bertanggung jawab, seorang pemimpin wajib memiliki sikap tanggung jawab, karena segala yang dia lakukan akan membawa pengaruh bagi yang di pimpinnya dan itu merupakan sebuah tanggungan yang besar dan apa bila dia melepaskan tanggungan...
Words: 947 - Pages: 4
...berpengaruh dalam kinerja karyawan. Motivasi memainkan peranan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Apabila karyawan termotivasi kuat dalam bekerja maka akan berdampak baik bagi perusahaan sehingga dapat mencapai tujuannya, sedangkan jika karyawan kurang termotivasi maka akan menurunkan kinerja dan berdampak buruk bagi perusahaan karena tidak tercapainya tujuan. Hal ini harus diperhatikan oleh seorang pemimpin dalam memimpin karyawannya sehingga tercapainya tujuan perusahaan. Motivasi adalah alat pembangkit, penguat, dan penggerak seorang karyawan untuk mencapai tujuan akhir yang lebih baik (Nasution 2000 dalam Fitri 2012). Motivasi adalah dorongan untuk berbuat sesuatu dalam memenuhi kebutuhan. Pencapaian kebutuhan tersebut tergantung dari kekuatan motifnya. Dalam perusahaan, karyawan tidak hanya termotivasi karena dasar kebutuhan saja namun juga kepuasan kerja, karena tanpa kepuasan kerja, motivasi tidak akan berkembang dan pada akhirnya kinerja karyawan akan menurun. Tingkat kebutuhan dan kepuasan tiap individu berbeda-beda satu dengan lainnya, oleh karena itu pemimpin harus memahaminya agar...
Words: 3234 - Pages: 13
...KEPEMIMPINAN ADALAH KEMAMPUAN YANG BISA DIPELAJARI □ Kualitas pemimpin tercipta dari usaha dan kemauan. Kepemimpinan bukan kemampuan yang ditentukan dari bawaan sejak lahir, tapi diperoleh dari pembelajaran. Kepemimpinan bukan bakat, tapi bisa dikatakan keterampilan yang bisa dipelajari dan diperoleh melalui upaya dan usaha. Ada orang yang mengeluh ketika ditunjuk untuk diangkat menjadi kepala dari suatu departemen, [Saya tidak cocok menjadi kepala], [Apakah manusia tidak berkualitas seperti saya benar-benar pantas menjadi pemimpin ]. Tetapi, kekhawatiran seperti ini tidak berguna. Karena tidak jarang dalam perusahaan bisnis terdapat istilah “Jabatan/status lah yang membentuk karakter orang”. Orang yang tadinya tidak memiliki kualitas menjadi kepala departemen, setelah menjabat sebagai kepala departemen, sifat-sifat yang sesuai dengan jabatan itu seperti wibawa dan martabat akan muncul dan melekat. Hal semacam ini sering terjadi. Tentu saja untuk menjadi pemimpin yang baik memerlukan usaha. Selalu memiliki kesadaran sebagai pemimpin, memberikan bimbingan dan dukungan kepada bawahan, dan bersikap agar menjadi kebaikan bagi seluruh kelompok. Jika terus menerus berbuat seperti itu, akan menerima dukungan yang kuat dari bawahan, dan siapapun bisa menjadi manusia yang layak menjadi pemimpin. ♦ Pemimpin tidak perlu karismatik Contohnya, di liga bola basket Amerika yang disebut...
Words: 515 - Pages: 3
...Berdasarkan artikel ini, penelitian menunjukkan bahwa para pemimpin menggunakan system informasi untuk mengetahui keadaan pasar dan menentukan strategi pasar yang sebaiknya digunakan. Artikel juga menyebutkan bahwa manajer menggunakan system informasi untuk menyediakan laporan secara rinci mengenai kinerja karyawan kepada para pemimpin, selain itu para pemimpin juga menggunakannya untuk mengetahui keadaan perusahaan melalui laporan akuntansi dan juga untuk melihat kinerja para manajer yang berpotensi kelak. Jadi dengan kata lain, para manajer berkeinginan untuk memperlihatkan yang terbaik yang mereka mampu kepada para pemimpin tetapi para manajer harus membuktikan kembali bahwa mereka berpotensi namun keadaan ini membuat kekhawatiran di antara para manajer. Inilah yang kemudian disebut sebagai model dramaturgi dari produksi data kinerja yang nantinya para manajer gunakan untuk mengesankan para pemimpin terhadap kinerja manajer. Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa system informasi digunakan oleh para pemimpin untuk mengetahui keadaan perusahaan dan untuk memberikan penilaian terhadap kinerja karyawannya, termasuk pada manajer. Sedangkan di lain sisi, para manajer menggunakan system informasi untuk memanipulasi data dengan tujuan memperlihatkan kinerja yang baik dan keadaan perusahaan yang baik sehingga para manajer dapat memperoleh penilaian yang baik pula untuk menunjang posisi mereka di hadapan para pemimpin. Contohnya saja seperti yang ada dalam artikel...
Words: 353 - Pages: 2
...Kecemasan dan Trauma Hospital Pitas. Dalam kes kecemasan keadaan kes yang teruk seperti kemalanggan akan diberikan keutamaan terlebih dahulu berbanding dengan kes yang kurang kritikal. Unit Kecemasan dan Trauma ini akan berkhidmat dalam masa 24 jam sehari. Dalam Unit Kecemasan dan Trauma ini, semua kes yang dirujuk akan diiringi oleh jururawat, penolong pegawai perubatan mengikut kes yang berlaku. Bagi kes kecemasan yang belum stabil, jururawat dan penolong pegawai perubatan akan menstabilkan dahulu pesakit tersebut sebelum dihantar ke unit yang lain di hospital. Tujuan kami menjalankan kajian ini adalah untuk mengenalpasti reka bentuk, menjelaskan proses pengorganisasian, mengkaji konsep pengorganisasian dan menerangkan gaya kepimpinan pemimpin tertinggi Unit Kecemasan dan Trauma di Hospital Pitas. Kajian ini dijalankan dari awal bulan Jun sehinggalah akhir bulan Julai 2013 iaitu selama lebih kurang 2 bulan. Beberapa kaedah telah kami gunakan iaitu temu bual dan soal selidik. 2.0. OBJEKTIF KAJIAN Kajian ini dilakukan bberdasarkan objektif yang telah ditetapkan iaitu : 1. Mengenalpasti reka bentuk...
Words: 5536 - Pages: 23
...LEADERSHIP MIND AND HEART Orang tidak dapat dipisahkan dari emosi mereka, melalui emosi pemimpin menghasilkan komitmen terhadap visi dan misi bersama, nilai-nilai dan budaya, serta kepedulian terhadap pekerjaan dan sesama. “There’s no difference between being a really effective leader and becoming a fully integrated person ”. (Warren Bennis). Pada materi ini akan dibahas mengenai pentingnya seorang pemimpin menjadi orang yang memiliki integritas penuh dengan mengeksplore secara penuh kapasitas pikiran dan jiwa mereka. Akan dibahas tentang kapasitas pemimpin, kemudian diperluas melalui pikiran dan perasaan yang dapat membantu pemimpin mengubah perilaku mereka, mempengaruhi orang lain, dan menjadi lebih effektif. Bab ini akan membahas konsep model mental dan melihat bagaimana kualitas dari pemikiran inedependen, pikiran terbuka, dan sistem berpikir sangat penting bagi pemimpin, dan kemudian melihat bagaimana emosi manusia diilustrasikan sebagai konsep kecerdasan emosi. Leader Capacity Versus Leaders Competence kepemimpinan yang efektif seperti manajemen yang baik, telah dianggap sebagai kompetensi dalam satu set keterampilan, salah satu keterampilan khusus yang diperoleh, semua orang harus berhasil menempatkan set keterampilan ke dalam tindakan. Namun, seperti yang kita semua tahu dari pengalaman pribadi, bekerja secara efektif dengan orang lain membutuhkan lebih dari spesific practising, keterampilan rasional, itu sering digambarkan sebagai soft skills diri kita...
Words: 5809 - Pages: 24
...2013 Menganalisa Berita : Berita 1 : Pemimpin Tidak Berjarak dengan Rakyat Solidaritas Spontan Masyarakat Yogyakarta Menunjukkan Demokratisasi YOGYAKARTA, KOMPAS – Prosesi kirab pernikahan putri keempat Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro disambut ribuan warga Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyaksikan di sepanjang rute kirab, Rabu (23/10) pagi. Antusiasme warga ini menunjukkan kedekatan relasi antara pemimpin dan masyarakat di DI Yogyakarta. Setelah Selasa menjalan iijab Kabul dan serangkaian tradisi pernikahan di dalam tembok keraton, kemarin, kedua mempelai bersama Sultan HB X dan Permaisuri GKR Hemas serta keluarga keraton meyapa warga dalam prosesi kirab menuju Bangsal Kepatihan tempat resepsi pernikahan. Prosesi kirab disambut sukacita ribuan warga. Sepanjang rute kirab dari keratin menuju Kepatihan, warga berdesak-desakan menonton. Meski panas terik, mereka tidak beringsut. Para pedagang di Jalan Malioboro pun menggelar pesta rakyat dengan menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman gratis untuk masyarakat. Budayawan dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, G Budi Subanar, mengatakan, antusiasme dan keterlibatan warga menyambut pernikahan putri Sultan HB X ini menunjukkan dekatnya relasi Sultan sebagai pemimpin dengan masyarakat. Subanar mengibaratkannya dengan sebutan manajemen karawitan, yaitu antara pemimpin musik dan pemusik melebur menjadi satu. “Pemimpin dalam karawitan itu adalah penabuh gendang...
Words: 2106 - Pages: 9
...tahun ke depan seluruh dunia bersepakat dan bertekad untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, seluruh manusia mendapatkan pendidikan dasar, terlaksananya kesamaan gender, penurunan kematian anak-anak, peningkatan kesehatan Ibu yang baru melahirkan, memenangkan pertarungan terhadap HIV / AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, Sustainabiliti Lingkungan, dan pengembangan kerjasama pengembangan dunia. BANK Ki MOON, SEKJEN PBB mengatakan “ Antara Sekarang dan tahun 2015, kita harus meyakinkan bahwa KITA MEMEGANG JANJI YANG KITA BUAT. Konsekuensi dari TIDAK memegang janji adalah KEMATIAN, PENYAKIT, KESUSAHAN YANG TIDAK PERLU, KEHILANGAN KESEMPATAN BERJTUA-JUTA MANUSIA”. Waktunya singkat: hanya 2.82 tahun lagi. Diperlukan KOMITMEN Para LEADER/PEMIMPIN agar Target ini tercapai…. Bagaimana dengan Indonesia? Angka 0,617 - HDI (Human Development Index) Indonesia, berada di bawah Afrika Selatasn (0,619), bahkan Uzbekistan (0,641) BANYAK SEKALI yang masih harus dilakukan ,…Apakah ada harapan Indonesia mencapai TARGET atau bahkan memenangkan Momentum GLOBAL???? Riset para Pakar mencengangkan dan memberikan harapan besar bagi Indonesia: Goldman Sachs melihat INDONESIA menjadi 1 dari 10 Ekonomi terbesar di dunia di tahun 2050, “Morgan Stanley Guru” – Ruchir Sharma GURU mendukung riset ini, bahkan McKinsey Global Institute lebih maju lagi : September tahun lalu menempatkan Indonesia sebagai tujuh (7) Negara Ekonomi terbesar dunia tahun 2030 dimana 135 juta orang Indonesia masuk dalam Kelas...
Words: 857 - Pages: 4
...Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta merupakan seorang bakal calon Rektor UI yang kompeten. Melihat tes yang dilakukan Townsend dan Bennis, Townsend mengelompokkan pemimpin menjadi empat tipe. Tipe yang pertama adalah ambisius, pemimpin dengan tipe ini cenderung menarik perhatian, suka mengadu, biasanya sukses mendapatkan promosi, otoriter, insentif, dan kurang peduli dengan orang lain. Berdasarkan sumber yang tersedia, Prof. Dr Erry Yulian Triblas Adesta tidak masuk kedalam tipe ini karena beliau bukan merupakan pemimpin yang otoriter serta beliau adalah pemimpin yang peduli dengan orang lain. Beliau sangat fokus terhadap peluang mahasiswa untuk dapat memperoleh beasiswa, bukan hanya itu, beliau bersama dengan rekan-rekan dosen lainnya, antara lain Dr. Afzeri, Dr. Ari Legowo, Dr. Rifki Muhida, Dr. Riza Muhida, Dr. Ahmad Unggul Priantoro dan Dr. Talib Hassan Hashim telah membentuk suatu wadah untuk menghimpun para dosen dan peneliti di Malaysia yang diberi nama Indonesian Lecturer and Researcher Association in Malaysia (ILRAM). Selanjutnya, menurut Townsend, tipe pemimpin yang kedua adalah seorang ilmuan atau mengabdi bagi pekerjaannya dimana pemimpin dengan tipe ini hanya fokus pada pekerjaannya saja dan tidak memiliki waktu untuk urusan administratif. Jelas Prof . Dr. Erry Yulian Triblas Adesta bukanlah pemimpin dengan tipe ini. Beliau tidak semata hanya fokus pada...
Words: 1298 - Pages: 6
...MALIM Bil. 10 (2009) 39 Kepimpinan Beretika dan Kecemerlangan Organisasi dalam Perkhidmatan Awam ZAHARAH HASSAN1, ABU DAUD SILONG2 & NAZRI MUSLIM1 ABSTRACT Leadership is a very important factor in determining organisations’ effectiveness. The values uphold by leaders will influence their conduct as ethical leaders or not. What are ethical behaviours? Why are they important? What are the values and behaviours that are being inculcate among public sectors workers? How is it done? What are the strategies employed to enhance ethical behaviours? Analysis shows that despite numerous efforts done by the top managements, the result are not very encouraging because there is no comprehensive plan to educate public sector employees about ethics. KEPIMPINAN DAN PRESTASI ORGANISASI Kecemerlangan sesebuah organisasi adalah disebabkan oleh banyak faktor. Walaubagaimanapun ramai pengurus dan penyelidik dalam bidang kepimpinan dan pengurusan cenderung untuk melihat kepimpinan sebagai penyumbang utama atau penyebab langsung kepada pencapaian organisasi. Antaranya adalah Andersen (2002) yang mengatakan bahawa literatur mengenai kepimpinan secara umumnya banyak berasaskan andaian bahawa kepimpinan adalah penyebab kepada keberkesanan organisasi. Selain Andersen, Fiedler (1967) juga berpendapat, kepimpinan berkesan sering dilihat sebagai sesuatu yang amat penting dalam menerangkan atau membuat ramalan tentang kejayaan organisasi. Bennis dan Nanus (1985), menyatakan kejayaan sesebuah organisasi...
Words: 3517 - Pages: 15