...* DASAR-DASAR MANAJEMEN KARIER Kita dapat mendefinisikan manajemen karier sebagai proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih baik keahlian dan minat karier mereka, dan untuk memanfaatkan keahlian dan minat ini dengan cara yang paling efektif. Pengembangan karier ialah serangkaian aktivitas sepanjang hidup (seperti workshop) yang berkontribusi pada eksplorasi, pemantapan, keberhasilan, dan pencapaian karier seseorang. Perencanaan karier adalah proses yang penuh pertimbangan saat seseorang jadi memiliki pemahaman mengenai keterampilan, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik pribadi lainnya; dan memantapkan rencana tindak untuk mencapai tujuan spesifik. Fokus Tradisional Versus Pengembangan Karier Aktivitas SDM | Fokus Tradisional | Fokus Pengembangan Karier | Perencanaan sumber daya manusia | Menganalisis pekerjaan, keterampilan, tugas-saat ini dan di masa datang. Memproyeksikan kebutuhan. Menggunakan data statistik | Menambahkan informasi kepada data mengenai minat orang, pilihan dan sejenisnya. | Pelatihan dan pengembangan | Memberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan, informasi, dan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan | Memberikan informasi jalur karier. Menambahkan orientasi pertumbuhan perorangan. | Penilaian prestasi | Memberikan peringkat dan atau penghargaan | Menambahkan rencana pengembangan dan penetapan sasaran perorangan | Perekrutan dan penempatan | Mencocokkan kebutuhan organisasi dengan orang yang memenuhi...
Words: 2790 - Pages: 12
...MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAPER KASUS KELAS E Disusun Oleh : 1. Novia Tinci (14311095) 2. Anindha Mahiswari (14311115) 3. Avida Bellami (14311116) 4. Helga Arabella (14311129) 5. Agus Ilham (14311700) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2014 I. Ringkasan Kasus Ketika Jordan Colletta bergabung dengan UPS pada tahun 1975, dia baru saja lulus dari sekolah dan baru menikah, ia tidak berpikir tentang membangun karir. Dia hanya ingin merasakan keamanan dan kenyamanan. Perusahaan mengalami kemajuan yang stabil, hasil dari perencanaan yang matang melalui program pengembangan karir UPS. Dengan menempatkan sumber daya ke dalam program tersebut dan membantu repetisi menetapkan tujuan dan mengembangkan keterampilan, bisnis dapat memungkinkan karyawan untuk tumbuh dalam organisasi mereka dan mengurangi tingkat turnover dalam proses, seperti UPS telah menemukan: tingkat turnover manajer penuh waktu adalah 4 persen. Mengembangkan tenaga penjualan dimulai dengan misi yang jelas. Pada UPS, karyawan bertemu setiap tahun dengan manajer untuk mengidentifikasi kekuatan mereka dan memutuskan keterampilan apa yang mereka butuhkan untuk pekerjaan baru dalam perusahaan. "Kami meletakkan landasan bagi pembangunan masa depan dan memetakan segera, jangka menengah, dan tujuan masa depan," kata Colletta. "Ketika saya masih petugas melacak, saya mengatakan kepada atasan saya bahwa tujuan saya adalah untuk menjadi seorang...
Words: 599 - Pages: 3
...TUGAS INDIVIDU Management Internasional Disusun Oleh: HENDRIK PARDAMEAN 122111094 Magister Management Pascasarjana Universitas Trisakti 2012 A. Sweatshop Code of Product Sweatshop code of produk merupakan konotasi negatif untuk lingkungan pekerjaan yang sulit diterima dan berbahaya bagi karyawannya. Predikat Sweatshop diberikan kepada perusahaan yang mempekerjakan karyawannya dengan jam kerja sangat lama namun dengan kompensasi yang tidak sesuai, mempekerjakan anak dibawah umur, lingkungan pekerjaan yang amat berbahaya seperti mesin-mesin dan keadaan alam disekitarnya, tanpa adanya jaminan terhadap kecelakaan kerja yang jelas. B. Hofstede's Intercultural Dimensions Pada tahun 1983 Hofstede Melakukan analisis yang lebih menyeluruh tentang diversifikasi kultur. Analisis ini telah menyingkirkan perbedaan-perbedaan yang mungkin disebabkan oleh kebijakan atau praktik- praktik perusahaan sehingga adanya variasi yang ditemukan di antara negara- negara tersebut dapat dipercaya karena faktor-faktor kultur nasional ini. Dari studi ini, Hofstede dapat menyimpulkan adanya empat dimensi kultur nasional yang mempengaruhi para manajer dan karyawan negara yang bersangkutan, yaitu: Power Distance (Jarak kekuatan/kewenangan) Individualisme (Individualism) Penghindaran situasi yang meragukan (Uncertainty Avoidance) Masculinity (Maskulinitas) a. Jarak Kekuatan atau Kewenangan Pada dasamya manusia memiliki perbedaan...
Words: 1532 - Pages: 7
...apakah karyawan mampu menciptakan hasil yang memuaskan dan melaksanakan aktivitas untuk mencapai atau melebihi standar kinerja. Evaluasi pengembangan digunakan untuk menilai kepuasan internal dan eksternal stakeholder dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh karyawan. Evaluasi pengembangan memberikan karyawan umpan balik pada performanya sehingga karyawan dapat mengetahui kekuatan dan hasil yang diraih pada waktu tertentu, menyiapkan area untuk berkembang, menentukan tujuan untuk jangka waktu enam bulan atau satu tahun kedepan, dan meninjau hasil yang telah dicapai dengan tujuan yang perusahaan inginkan. Pada intinya, evaluasi pengembangan membantu perusahaan membuat keputusan yang berhubungan dengan pengembangan karyawan dan perencanaan karier yang akan meningkatkan pekerjaan mereka. A. Tipe Evaluasi Perkembangan Ada 5 tipe kesempatan penilaian, dimana tiap-tiap tipe berbeda dalam fokus, tujuan, tugas penyelia, tugas karyawan, dan pembagian...
Words: 1469 - Pages: 6
...Buku bahasa Inggris Point 4 Kepemilikan dan Pembuatan kebijakan keluarga Yang terpenting dan paling utama dalam pertemuan keluarga ialah komunikasi antar keluarga serta juga pendidikan tidak kalah pentingnya. Seiring berjalan waktu jika tugas pendidikan dan komunikasi telah benar benar dikuasai , pertemuan keluarga akan jauh lebih efektif dan juga efektif dalam pembuatan kebijakan keluarga. Pada akhirnya pertemuan keluarga yang efektif ini pastinya akan bersifat terbuka dan proses yang aman untuk saling berbagi informasi di antara anggota keluarga dalam pertemuan keluarga. Pertemuan keluarga itu bertujuan untuk menyelesaikan masalah masalah yang terjadi seperti pergantian system yang sudah ketinggalan jaman atau budaya yang sudah tidak cocok di era modern. Mengapa pertemuan keluarga itu penting? Karena dari pertemuan keluarga itu biasanya menghasilkan suatu keputusan yang pada umumnya memiliki keputusan yang berhubungan dengan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Pertemuan keluarga itu biasanya terdiri dari pemegang saham, manajemen puncak, dan keluarga pemilik. Peran pertemuan keluarga itu penting dikarenakan sebagai sarana menginformasikan, membimbing, dan mengatur hubungan antara yang memiliki hubungan antara keluarga maupun tidak memiliki hubungan antar keluarga. Pertemuan keluarga itu harus diadakan secara berkala dan sistematis, untuk membahas seluruh rencana dan menentukan keputusan secara bersama. Yang terpenting ialah masalah perencanaan suksesi, karena...
Words: 1404 - Pages: 6
...1. Boleh berkongsi apa saja Individu dari kategori ini ternyata sanggup mengenepikan krisis yang sedang dialaminya demi seorang sahabat. Tetapi jangan pula kamu mengambil kesempatan atas kebaikan dirinya pula. Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini? • Dia tidak kecoh dan mampu menyimpan rahsia walaupun perkara kecil. • Dia sering bertanyakan khabar tentang diri mu. • Karier impiannya ialah sebagai seorang ahli psikologi. 2. Memahami Kamu boleh menerima dan mendengar nasihat serta pandangan yang diberikan dengan hati terbuka. Nasihat yang diberikan juga amat meyakinkan kamu! Individu ini wajar kamu dampingi sebagai sahabat sejati! Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini • Dia sedia dihubungi bila-bila masa… 24 jam sehari, 7 hari seminggu! • Dia seorang teman yang komited. Dalam perhubungan, dia adalah pasangan yang setia. • Dalam percintaan dia banyak membantu kamu! Dia mampu mengenali sama ada individu yang kamu dampingi itu benar-benar ikhlas dengan kamu atau mungkin ingin memperalatkan diri mu sahaja! 3. Profesional Sedang kamu mengalami krisis dalam percintaan, si sahabat datang menghampiri mu dan cuba memahami situasi mu. Dia cuba memberi nasihat dengan meletakkan diri mu dalam dirinya. Nasihat dan pandangannya itu ternyata tidak mempunyai unsur berat sebelah dan sekali gus tidak meletakkan kesilapan pada mana-mana pihak! Jelaslah bahawa dia sahabat yang profesional yang wajar kamu dampingi! Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini; • Dia bijak mengawal...
Words: 344 - Pages: 2
...Muhammad Uda Pramudita Pembelajaran merupakan suatu langkah hidup yang mutlak di tempuh oleh setiap manusia. Pembelajaran bisa didapatkan dari langkah formal yaitu sekolah mulai dari taman kanak kanak hingga tingkat universitas, ataupun melalui bimbingan belajar program les dan kursus. Pembelajaran juga bisa didapatkan melalui langkah non formal, misal dari pengalaman kita hidup, dan dari sana kita diharapkan untuk terus berpikir dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik. Hidup dengan terus belajar juga sangat dianjurkan oleh agama yang saya anut. allah menjanjikan untuk meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu (Q.S. al-mujadilah/ 58: 11). Jadi dengan menuntut ilmu kita diharapkan bisa menjadi manusia yang lebih berakal dan bermartabat. Universitas Indonesia merupakan universitas yang terkemuka di Indonesia. Menurut situs www.4icu.org/id Universitas Indonesia menduduki peringkat ke tiga di Indonesia pada tahun 2014 ini, dimana penilaian ranking situs tersebut berdasarkan peringkat website yang mana berdasarkan pada algoritma termasuk lima independen metric web objektif yang diekstrak dari tiga mesin pencari yang berbeda, dari mesin pencari itu diketahui berapa banyak orang yang berminat pada masing masing universitas yang ada di Indonesia. Sejak tahun 2004, survey majalah tempo melaporkan fakta bahwa lulusan UI adalah diantara sarjana lulusan terbaik di Indonesia menurut beberapa kriteria seperti kualitas lulusan, citra yang baik, kepuasan industri yang...
Words: 400 - Pages: 2
...Soal : 1. Apayang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia – human resource management (HRM) ? 2. Sebutkan komponen – komponen dalam HRM dalam konteknya ? 3. Jelaskan tahapan seleksi sumber daya manusia ? 4. Apa yang dimaksud dengan internal recruiting ? berikan contoh ! 5. Apa yang dimaksud dengan external reckuiting ? berikan contoh ! Jawab : 1. Human Resource Management (HRM) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.HRM termasuk desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan karyawan. 2. Komponen dalam HRM:Pengusaha Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk mem -peroleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut. Karyawan Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai. Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompen-sasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional...
Words: 456 - Pages: 2
...sering dimainkan di orkes. Anak prodigy tanpa kecuali pasti kreatif, sementara ahli matematika yg prodigious belum tentu kreatif. Sebaliknya anak prodigious belum tentu IQ nya tinggi. 2. Remediasi Alasan kedua untuk melakukan pengukuran adalah untuk menemukenali mereka yg kemampuan kreatifnya sangat rendah. Karena bermacam-macam sebab, anak-anak berbakat ini sangat miskin dalam imajinasi. Padahal imajinasi sangat penting untuk pemecahan masalah. Program remedial dalam kreativitas masih sangat langka, bahkan di Indonesia rasanya belum ada. Salah satu sebab karena kita kurang mengetahui bagaimana melakukan hal ini 3. Bimbingan Kejuruan Penggunaan tes kreativitas untuk membantu siswa memilih jurusan pendidikan dan karier masih pada tahap awal. Meskipun demikian informasi mengenai kemampuan ini berguna dalam menyarankan siswa...
Words: 693 - Pages: 3
...Business strategy multibusiness company Posted on Desember 28, 2013 | Tinggalkan komentar Siapa yang tidak kenal dengan Harry Tanoesoedibyo, pemilik dan pemimpin kelompok usaha MNC. Bisnis MNC Corporation membentang dari bidang media, keuangan, energi, dan investasi. Namun tulisan ini tidak ditujukan untuk membahas Harry Tanoe yang kini sedang semangat dengan karier politiknya. Tulisan ini berisi pembahasan mengenai perusahaan multibisnis, khususnya pola bertumbuh perusahaan-perusahaan multibisnis. Perusahaan multi bisnis adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola lebih dari satu bisnis. Di Indonesia saja contohnya sangat banyak. Misalnya kelompok bisnis Cipaganti yang memiliki bisnis di bidang transportasi darat (taksi, travel, rental mobil), bisnis pariwisata (tour, ticketing, penyewaan bis), bisnis perhotelan, bisnis kargo, bisnis tambang (emas, batu bara), bisnis rental alat berat, bisnis properti, dan bisnis keuangan syariah (BPRS). Juga kelompok bisnis Kompas Gramedia yang memiliki bisnis di bidang media (koran, majalah, tabloid, televisi, penerbitan buku, percetakan, toko buku), bisnis penyelenggaraan MICE, bisnis perhotelan, bisnis pendidikan dan pelatihan, bisnis elektronika dan multimedia, serta bisnis produsen (manufaktur) tisu. Badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT. Wijaya Karya, Tbk. Juga mengelola banyak bisnis di berbagai industri. Di dunia, contoh perusahaan multibisnis tak terhitung. Misalnya saja raksasa Mitsubishi Corporation dari Jepang. Konglomerat...
Words: 685 - Pages: 3
...Setelah lima bulan dan lebih dari 30 sesi negosiasi yang melelahkan dengan BPV yang Pengembangan Korporat dan Unit lisensi, mitra peter Welz itu, preston spitzer, berdiri untuk berjalan keluar. untuk Welz, cfo dari perusahaan baru publik, isxure (diucapkan "mata-shure"), mendarat kesepakatan dengan BPV mewakili perbedaan mencolok antara membuat kuartal terakhir tahun 2003 angka dan jatuh buruk pendek. Perjanjian akan membuat BPV menjadi pelanggan tunggal terbesar isxure itu, penyemenan dan hubungan isxure dengan akun tenda ini akan mengirim sinyal positif yang kuat kepada para investor dan pelanggan potensial lainnya. Sebaliknya, kebuntuan mempertaruhkan reaksi pasar menghukum dan kapasitas jangka panjang berkurang untuk menandatangani account utama. namun sesi ini memiliki halmarks frustating putaran sebelum negosiasi. menggoda dekat dengan istilah, hadiah selalu tampak menghilang sebagai tim peter ditekan untuk menutup kesepakatan. ini telah menjadi pertemuan khusus. preston spitzer, kepala pengembangan perusahaan dan lisensi (CDL) Unit, telah mendirikan sessionweeks ini lalu, meyakinkan tim isxure bahwa secara pribadi akan hadir bersama stafnya "untuk meninjau dan menyelesaikan apa yang telah dinegosiasikan." tidak mengherankan, Welz letih mencatat, pertemuan dimulai tanpa Spitzer. Isxure dimulai dengan lapangan dasar berdasarkan fakta, sabar menjawab pertanyaan dan keberatan BPV itu dari pertemuan terakhir. The BPV sisi terus menyuarakan keprihatinan dan tampaknya poin...
Words: 717 - Pages: 3
...LITERATURE SURVEY On Job Satisfaction and Leadership Berikut merupakan survei literatur tentang faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja. Kepuasan kerja dan motivasi dipengaruhi secara positif oleh variabel pengakuan dan penghargaan dengan dimensi sebagai berikut: peluang promosi, prosedur operasi, pekerjaan itu sendiri, pengakuan, relasi dengan rekan kerja, kepuasan terhadap kompensasi, rasa aman, supervisor, dan pengembangan karier (Danis & Usman, 2010). Kepuasan kerja juga berkorelasi positif dengan keadilan organisasional: keadilan distributif, prosedural, interaksional (Al-Zu’bi, 2010). Pada perusahaan dengan tingkat upah yang rendah dan tingkat kepuasan karyawan sedang, kontribusi faktor-faktor kepuasan kerja paling besar ditentukan oleh faktor rekan sekerja, lingkungan kerja, dan pemimpin, tetapi paling rendah oleh faktor upah dan tunjangan (Salviah, 2002). Persepsi karyawan terhadap keadilan kompensasi memiliki korelasi yang signifikan terhadap kepuasan kerjanya (Astuti, 2001) Kebalikannya dari kepuasan kerja karyawan tingkat operasional, Batthi (20010) stres ditentukan 67% oleh faktor di dalam organisasi (beban kerja, waktu kerja, kepemimpinan, kebijakan perusahaan, kondisi kerja) dan 33% faktor di luar organisasi (kondisi ekonomi, keluarga karyawan, cuaca). Selain faktor di atas, salah satu yang perlu diketahui oleh pemimpin adalah seberapa besar pengaruh kepemimpinan, gaya kepemimpinan, dan spiritualitas pemimpin terhadap kepuasan kerja. Penelitian Aydin dan...
Words: 1501 - Pages: 7
...TOPIKAL PAPER Social Environment ANALISIS PENGARUH SOCIAL ENVIRONMENT TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS HASNUR GROUP Pengajar: Avin Fadilla, M.Si., Dr. Sylvia Kartika Dhamayanti 14/374749/PEK/19866 EKSEKUTIF B ANGKATAN 28 C PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2015 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, para pelaku bisnis yang terjun di dalamnya tidak dapat menghindari permasalahan ketidakpastian yang bisa ditimbulkan dari berbagai hal. Bisnis sebagai suatu entitas, terbentuk di tengah-tengah lingkungan bisnis, yang secara otomatis akan berusaha beradaptasi dengan lingkungannya melalui cara-caranya dalam bertindak agar dapat diterima. Kemampuan beradaptasi organisasi akan menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu bisnis. Salah satu aspek dari lingkungan bisnis adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia bisnis. Apabila kondisi lingkungan sosial kondusif (mendukung), maka kondisi tersebut akan mendorong pelaku bisnis untuk melakukan investasi pada lingkungan yang dirasakannya sesuai. Namun jika yang terjadi kondisi sebaliknya, maka organisasi harus lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan keputusannya untuk berinvestasi. Lingkungan sosial sangat mempengaruhi seorang pebisnis dalam menciptakan peluang usaha. Pebisnis yang jeli akan melihat peluang bisnis berdasarkan faktor sosial yang ditemukan dalam masyarakat...
Words: 2948 - Pages: 12
...2.1 General Manager – Lebih dari Sekedar Perencana Strategi General manajer suatu perusahaan adalah eksekutif yang berada di puncak perusahaan atau SBU dan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan. Mereka memegang jabatan seperti ketua (chairman), dewan komisaris, direktur utama perusahaan, wakil direktur senior, wakil direktur pelaksana dan wakil direktur. Kalau perusahaan itu dibagi menjadi unit bisnis strategis atau divisi operasi, maka orang yang mengepalai unit ini juga merupakan general manajer (GM). Penelitian pada tahun 1976 tentang GM pada 500 perusahaan Amerika Serikat menyingkap profil sebagai berikut berdasarkan sifat – sifat yang paling sering dijumpai. GM yang khas ialah seorang pria yang mendapat gaji di atas $200.000 setahun. Dia berumur sekitar 60 tahun dan mungkin lulusan perguruan tinggi. Dia berasal dari keluarga kelas pekerja dan merintis kariernya melalui bagian pemasaran organisasi, sampai ke atas. Namun profil yang demikian tidak banyak artinya bagi kita. Latar belakang lainnya dan jalan menuju ke puncak ini mungkin tergantung pada kondisi ekonomi dan strategi organisasi. Misalnya, ada penghujung tahun 1970-an banyak perusahaan menjadi lebih tertarik pada marjin laba daripada meningkatkan pangsa pasarnya atau memasuki bisnis baru ; hal ini mengarah pada peningkatan jumlah GM yang diangkat dari kalangan akuntan/controller. Ketika suatu studi tahun 1982 mnemukan sedikit perbedaan dengan studi tahun 1976, kondisi...
Words: 1247 - Pages: 5
...Volume 6 Number 2 (2012): 73-84 http://www.infactispax.org/journal/ Editorial Essay The Importance of Philosophy for Education in a Democratic Society Dale T. Snauwaert The University of Toledo Dale.snauwaert@utoledo.edu This essay explores the importance of philosophy for the study and practice of education in a democratic society. It will be argued that at its core education is a normative enterprise, in that it is driven by fundamental social values as well as the imperatives of social justice. These values and imperatives powerfully shape every dimension of educational theory, policy, and practice. From this perspective, education requires a normative frame of reference. Democracy, understood as not only a political system but more fundamentally as a way of life grounded in specific values and principles, provides a powerful point of reference. At the heart of democracy is the value of liberty, understood as self-determination. Self-determination requires that there should be careful reflection upon and rational deliberation concerning social values and, in turn, the imperatives of justice that inform the purposes and practices of education. It will be argued that philosophy constitutes a mode of inquiry and a discipline that enriches the capacity for reflection and rational deliberation, and hence it is essential for both democracy and the study and practice of education in a democratic society. Education as a Normative Enterprise There are a number...
Words: 4813 - Pages: 20