Free Essay

Sipi

In:

Submitted By Ranggaaditya
Words 3349
Pages 14
Overview atas Conceptual Framework dalam laporan keuangan
Dalam SAK (2012), laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi, neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara misalnya, sebagai lapoan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industry dan geografis serrta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pengguna. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Secara umum terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keungan yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Deemikian pula dengan unsure-unsur laporan keuangan yaitu: posisi keuangan, asset, liabilitas, ekuitas, kinerja, penghasilan, beban, dan penyesuaian pemeliharaan modal.
Laporan keuangan entitas bersifat fleksibel sesuai dengan jenis entitas yang dijalankan. Berikut akan dijelaskan perbedaan conceptual framework dalam pelaporan keuangan pada setiap jenis entitas khususnya di Indonesia, yaitu: 1. Entitas komersial, 2. Entitas public/pemerintah, 3. ETAP, dan 4. Entitas berlandaskan syariah.

A. Entitas komersial
Entitas komersial digunakan oleh entitas yang laba merupakan orientasi utamanya. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi digunakan oleh entitas komersial (perusahaan) untuk mengetahui berbagai indikator kinerja keuangan (kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba) serta posisi keuangan pada tanggal tertentu. Lebih spesifik, akuntansi perusahaan dibagi menjadi dua yaitu akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen (management accounting).
Berdasarkan konsep akuntansi pengertian entitas adalah suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya. Suatu kesatuan akuntansi bisa berupa suatu kegiatan atau fungsi saja, seperti misalnya : fungsi pengelasan dari suatu perusahaan karoseri, atau fungsi pengkreditan pada sebuah bank. Sebaliknya suatu kesatuan akuntansi atau entitas bias meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh suatu badan atau perusahaan raksasa, seperti umumnya perusahaan multinasional
Pembagian tersebut pada dasarnya dipandang dari pihak pengguna informasi keuangan. Apabila pihak pengguna berasal dari eksternal perusahaan (e.g. investor, kreditor, dan pemerintah) maka disebut dengan akuntansi keuangan. Produk akuntansi keuangan dinamakan laporan keuangan (i.e. laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, dan laporan aliran kas). Sedangkan, apabila pengguna informasi tersebut adalah pihak internal perusahaan (e.g. manajemen pada berbagai level) maka dinamakan sebagai akuntansi manajemen. Produk akuntansi manajemen berupa berbagai laporan manajemen.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak eksternal (akuntansi keuangan), manajemen perusahaan (selaku pihak pengelola perusahaan) tentunya harus tunduk pada aturan-aturan tertentu yaitu Prinsip Akuntansi Berterima Umum (Generally Accepted Accounting Principles) yang salah satunya adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Aturan baku yang berlaku secara umum pada suatu wilayah (negara) diperlukan tentunya karena para pengguna eksternal yang beragam harus menggunakan aturan atau standar yang sama dengan pihak manajemen selaku pihak yang menyusun laporan keuangan. Namun, untuk memenuhi kebutuhan informasi para pengguna eksternal yang beragam tersebut tentunya terdapat kendala costs versus benefits, bahwa manfaat yang ditimbulkan harus lebih besar dari kos untuk menghasilkan informasi tersebut. Oleh karena itu, akuntansi keuangan mengasumsikan bahwa apabila kebutuhan pengguna utama (i.e. investor dan kreditor) terpenuhi, maka kebutuhan pengguna lain juga terpenuhi (one size fits all). Perioda penyusunan laporan keuangan umumnya tahunan (annually) meskipun tidak menutup kemungkinan diantara dua perioda pelaporan suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan yang umumnya disebut dengan laporan keuangan interim (interim financial reporting).
Konsep poko dalam pelaporan keuangan entitas komersial, tanggal pelaporan (reporting date) adalah tanggal neraca untuk laporam keuangan pertama yang secara eksplisit menyatakan bahwa laporan tersebut sesuai dengan IFRS (sebagai contoh 31 Desember 2006).Tanggal transisi (transition date) adalah tanggal neraca awal untuk laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya (sebagai contoh 1 Januari 2005, jika tanggal pelaporan adalah 31 Desember 2006).Pengecualian untuk penerapan retrospektif IFRS terkait dengan hal-hal berikut: Penggabungan usaha sebelum tanggal transisi.Nilai wajar jumlah penilaian kembali yang dapat dianggap sebagai nilai terpilih.Employee benefits.Perbedaan kumulatif atas translasi (penjabaran) mata uang asing, muhibah (goodwill), dan penyesuaian nilai wajar.Instrumen keuangan, termasuk akuntansi lindung nilai (hedging).
Tujuan umum laporan keuangan entitas komersial (baik dalam sektor publik atau swasta) adalah mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan setidaknya setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan informasi umum dari berbagai pengguna di luar entitas. Oleh karena itu, Kerangka ini tidak selalu berlaku untuk tujuan khusus laporan keuangan seperti laporan kepada aparat pajak, laporan kepada badan pengawas pemerintah, prospektus untuk penawaran sekuritas, dan laporan untuk kombinasi bisnis.
Pengguna dan Kebutuhan Informasi : Kelas utama pengguna laporan keuangan adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur perdagangan lainnya, pelanggan, pemerintah dan badan-badan mereka serta masyarakat umum. Semua pengguna dengan kategori ini bergantung pada laporan keuangan untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan.
Kerangka ini juga menyimpulkan bahwa investor adalah penyedia modal risiko kepada entitas sehingga laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan mereka juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan untuk pengguna lain. Informasi yang berguba untuk semua kelompok-kelompok pengguna ini adalah ketertarikan mereka pada kemampuan dari suatu badan untuk menghasilkan kas dan setara kas serta waktu dan kepastian arus kas masa depan. The Framework mencatat bahwa laporan keuangan tidak dapat memberikan semua informasi yang pengguna perlukan dalam membuat keputusan ekonomi. Untuk satu hal, laporan keuangan menunjukkan dampak keuangan dari peristiwa dan transaksi masa lalu, sedangkan keputusan sebagian besar pengguna laporan keuangan adalah membuat keputusan yang berhubungan dengan masa depan. Lebih jauh lagi, laporan keuangan hanya memberikan sejumlah non-informasi keuangan yang terbatas yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan.
Walaupun semua kebutuhan informasi dari kelompok-kelompok pengguna tersebut tidak dapat dipenuhi, ada kebutuhan informasi yang umum bagi semua pengguna, dan tujuan umum laporan keuangan berfokus pada pemenuhan kebutuhan ini. * Tanggung jawab atas Laporan Keuangan.
Manajemen dari sebuah entitas memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan entitas tersebut. * Tujuan dari Laporan Keuangan :
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang berguna untuk berbagai pengguna dalam membuat keputusan ekonomi. * Posisi Keuangan :
Posisi keuangan suatu entitas dipengaruhi oleh kontrol sumber daya ekonomi, struktur keuangan, dengan likuiditas dan solvabilitas, dan kapasitas untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan di mana ia beroperasi.
Kinerja adalah kemampuan dari suatu badan untuk memperoleh keuntungan dari sumber daya yang telah diinvestasikan ke dalamnya. Informasi tentang jumlah dan variabilitas laba membantu dalam memprediksi arus kas masa depan dari entitas yang ada dalam perkiraan sumber daya dan potensi tambahan arus kas dari sumber daya tambahan yang dapat diinvestasikan dalam entitas
Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan adalah atribut yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi investor, kreditur, dan lain-lain. Kerangka mengidentifikasi empat karakteristik kualitatif pokok:
• Understandability
Informasi harus disajikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pengguna yang memiliki pengetahuan tentang bisnis, kegiatan ekonomi, akuntansi dan yang bersedia untuk mempelajari informasi dengan tekun.
• Relevansi
Informasi dalam laporan keuangan yang relevan adalah ketika hal tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Yaitu, hal tersebut dapat (a) membantu mereka mengevaluasi masa lalu, sekarang, atau kejadian masa depan yang berkaitan dengan suatu entitas (b) mengkonfirmasi atau mengoreksi masa lalu evaluasi yang telah mereka buat.
Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: 1. Asset 2. Laibilitas 3. Ekuitas 4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian 5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik 6. Arus kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan, khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. Catatan atas laporan keuangan itu sendiri berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan pendaptan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai pospos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
Berdasarkan PSAK 1 (Revisi 2013) seperti yang dijelaskan pada paragraf 10, laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini : 1. laporan posisi keuangan pada akhir periode; 2. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode; 3. laporan perubahan ekuitas selama periode; 4. laporan arus kas selama periode; 5. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain; 6. informasi komparatif mengenai periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A; dan 7. laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan

B. Entitas Publik/Pemerintah
Dalam standar akuntansi pemerintah (SAP), entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakannya. Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban, berupa laporan keuangan yang bertujuan umum, yang terdiri dari: a. Pemerintah pusat; b. Pemerintah daerah; c. Masing-masing kementerian Negara ata lembaga lingkungan pemerintah pusat; d. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisai dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efetivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.
Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan: a. Akuntabilitas b. Manajemen c. Transparansi d. Keseimbangan antar generasi e. Evaluasi kinerja.
Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, social, maupun politik dengan: a. Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan; b. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran; c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai; d. Menyediakan informasi mengenai bgaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya; e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; f. Menyediakan informasi mengenai perubahaan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Sementara itu, bila dilihat dari jenis laporan keuangan yang disusun pemerintah daerah sampai saat ini telah mengalami dua perkembangan. Perkembangan pertama, di dalam PP No. 105 tahun 2000 (Pasal 38) sebagaimana ditindaklanjuti dengan Kepmendagri No. 29 tahun 2002 (Pasal 81) laporan keuangan yang harus disajikan secara lengkap pada akhir tahun oleh kepala daerah terdiri dari: 1. Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 2. Nota Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 3. Laporan Aliran Kas; dan 4. Neraca Daerah.
Dalam perkembangan berikutnya, dengan terbitnya UU No. 17 tahun 2003, pada Pasal 31 dinyatakan bahwa laporan keuangan yang harus disajikan oleh kepala daerah setidak-tidaknya meliputi: 1. Laporan Realisasi APBD; 2. Neraca; 3. Laporan Arus Kas; dan 4. Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan daerah.
Laporan keuangan pokok terdiri dari: a. Laporan realisasi anggaran (LRA) b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (Laporan Preubahan SAL) c. Neraca d. Laporan operasioan (LO) e. Laporan arus kas (LAK) f. Laporan perubahan ekuitas (LPE) g. Catatan atas laporan keuangan (CaLK)
Pelaporan keuangan pemerintah diselelnggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain: a. Undang-undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945, khusunya bagian yang mengatur keuangan Negara, b. Undang-undang di bidang keuangan Negara; c. UU tentang anggaran pendapatan dan belanja Negara dan peraturan daerah tentang APBD; d. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemerintah daerah, khususnya yang mengatur keuangan daerah; e. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah; f. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pelaksanaan APBN/APBD; dan g. Peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan daerah.
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan (PP No. 71 Tahun 2010). Menurut Governmental accounting Standard Board tujuan penyajian laporan keuangan sektor publik adalah: 1. Untuk membantu memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntabel secara publik; 2. Untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengguna laporan yang mempunyai keterbatasan kewenangan, keterbatasan kemampuan atau sumber daya untuk memperoleh informasi dan oleh sebab itu mereka menyandarkan pada laporan sebagai sumber informasi penting.
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan sektor publik, pelaporan keuangan harus mempertimbangkan kebutuhan para pengguna dan keputusan yang mereka buat. Berdasarkan pada Impossibility Theory (Halim & Syam, 2011), bahwa sangat sulit untuk menyiapkan informasi yang dapat memuaskan semua kelompok pengguna yang mempunyai berbagai macam kepentingan. Oleh karena itu Rohman (2009) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan harus: 1. Menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara lengkap dana dan aktivitas dari unit pemerintah sesuai dengan GAAP, dan 2. Menentukan dan membuktikan kesesuaian dengan peraturan keuangan yang terkait dan syarat-syarat kontraktual agar laporan keuangan yang disajikan dapat memenuhi harapan pengguna.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 Terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah, namun tidak terbatas pada : 1. Masyarakat 2. Para wakil rakyat dan lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa 3. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman; dan pemerintah

C. ETAP
ETAP adalah entitas yang: (1) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan (2) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. SAK ETAP menggunakan acuan IFRS for Small Medium Enterprises (SME) yang lebih sederhana antara lain:
(1) Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.
(2) Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
(3) Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
(4) Laporan keuangan sesuai SAK ETPA menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna luas.
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan menengah dapat menyusun laporan keuangannya sendiri dan dapat diausit untuk mendapatkan opini audit. Informasi keuangan yang sederhana tetapi memberikan informasi yang andal. SAK ETAP disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi Indonesia. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) Diterbitkan pada 17 Juli 2009 dan berlaku efektif pada 01 Januari 2011. PSAK – IFRS dan SAK ETAP disusun dan diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI). Terdiri dari 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen.
Konsep dan Prinsip Pervasif SAK ETAP
1. Tujuan laporan keuangan,
2. Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuanga (dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, dan keseimbangan antara biaya dan manfaat).
3. Posisi keuangan: asset, kewajiban, ekuitas,
4. Kinerja keuangan: pendapatan dan beban,
5. Pengakuan dan pengukuan unsur-unsur laporan keuangan,
6. Dasar akrual,
7. Saling hapus tidak diperkenankan.
Dalam Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang memiliki dua kriteria yang menentukan apakah suatu entitas tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yaitu: 1. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan Suatu entitas dikatakan memiliki akuntabilitas yang signifikan jika: 1. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK) atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu Bapepam sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No. SE-06/BL/2010 tentang larangan penggunaan SAK ETAP bagi lembaga pasar modal, termasuk emiten, perusahaan publik, manajer investasi, sekuritas, asuransi, reksa dana, dan kontrak investasi kolektif. 2. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebaga fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana, dan bank investasi. 2. Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah: 1. Pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha; 2. Kreditur; 3. Lembaga pemeringkat kredit.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah diijinkan oleh Bank Indonesia menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010 sesuai dengan SE No. 11/37/DKBU tanggal 31 Desember 2009.
SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 Januari 2011 namun penerapan dini per 1 Januari 2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAK-ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP. D. Entitas berlandaskan syariah
Entitas syariah tentu entitas yang berpedoman pada pedoman syariah. Di Indonesia, peraturan mengenai entitas berlandaskan syariah diatur dalam PSAK Syariah. PSAK Syariah disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah. Berbasis transaksi yang digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI. Pada PSAK (IFRS) 100 – PSAK 106. Terdiri dari: Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah, Mudharabah , Salam, Istishna.
Dalam artikel kerangka konsep teori akuntansi oleh Uciikhusy menjelaskan bahwa kerangka konsep teori akuntansi syariah itu terdiri dari beberapa level yang saling mempengaruhi: * Level I: Al-quran dan Hadist, Ijtihad dan Ijma * Level II : Syariat Islam. Tujuan dari syariat ini adalah: 1. Menciptakan keadilan social dan kebaikan 2. Merealisasi kebaikan kepada masyarakat baik di dunia maupun di akhirat (al-falah) * Level III: Etika dan Moralitas. Ini terdiri dari: Iman , takwa, kebaikan, ibadah, kewajiban ikhtiar, ubungan dengan Allah, Hubungan dengan manusia, dan Berkah. * Level IV : bangunan politik, ekonomi, dan social 1. Berdasarkan musyawarah dan tanggung jawab. 2. Ekonomi yang halal, tanpa riba, menunaikan zakat. 3. Social menekankan kepentingan public dan amanah.
Selain itu, mereka juga menekankan bahwa akuntansi islam memiliki dimensi yang berkaitan antara satu dengan yang lain: 1. Mencari keridhoan Allah, 2. Menciptakan keadilaan ekonomi dan social, 3. Memenuhi kepentingan pribadi yang dibatasi syariat.
Dalam PSAK 101 mengenai penyajian laporan keuangan syariah bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) untuk entitas syariah, yang selanjutnya disebut “laporan keuangan”, agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi dan peristiwa tertentu diatur dalam PSAK terkait.
Ruang Lingkup Pernyataan ini diterapkan dalam penyajian laporan keuangan entitas syariah untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK. Entitas syariah yang dimaksud` di PSAK ini adalah entitas yang melaksanakan transaksi syariah sebagai kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya. Pernyataan ini bukan merupakan pengaturan penyajian laporan keuangan sesuai permintaan khusus (statutory) seperti pemerintah, lembaga pengawas independen, bank sentral, dan sebagainya.
Komponen laporan keuangan entitas syariah yang lengkap : neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dana penggunaan dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, dan catatan atas laporan keuangan. Lembaga keuanagan harus menyajikan komponen laporan keuangan tambahan yang menjelaskan karakteristik utama entitas tersebut jika substansi informasinya belum tercakup dalam komponen laporan keuangan diatas.

REFERENSI :
PSAK 2012, PSAK NO 1 REVISI TAHUN 2013
IFRS
SAK ETAP
SAKS
Riahi, Ahmed-Belkaoui. 2000. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Halim, Kusufi, Muhammad Syam. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Keempat. Yogyakarta: Penerbit Salemba Empat.

Similar Documents

Free Essay

Quant Analyst

...Estimating the New GCI model The appropriate weighting of individual indicators in determining overall competitiveness is a crucial part of any index model.74 The New GCI model calculates weights based on a regression of the pooled dataset on country GDP per capita.The stability of the model is tested by reallocating individual indicators and assessing the stability of the weights and the overall score. Other similar indexes have almost invariably set weights based on subjective priors based on the literature.Yet differences in opinion in the academic literature leave the door open for different choices that can compromise the resulting rankings. The New GCI is generated in a two-stage process. First, the weights for aggregating individual indicator scores to an overall country score are obtained using panel data for over 130 countries and up to 7 years (2001–07).The weights obtained from estimating the model are going to be kept constant over time. Additional years of data will be used to check the stability of the model over time. Second, the index score for a particular country in a given year is calculated by summing its weighted indicator values. The New GCI model uses principal component analysis (PCA) to aggregate individual indicators (or categories of indicators).The premise of the PCA method is that within a “conceptual category,” indicators are highly correlated and related to the underlying phenomenon that is being measured.Within the area...

Words: 452 - Pages: 2

Free Essay

Pag- Uulat

...paksang tinatalakay * Kaugnayan – may kaugnayan lahat ng bahagi ng talata o pangungusap. * Diin – may wastong paliwanag sa pagtatalakay. Binibigyang diin ang bawat bahagi nang ayon sa kahalagahan Bahagi ng Paglalahad: * Panimula – kailangang may magandang panimula, na makatatawag- pansin sa mambabasa Paraan upang makabuo ng maayos na panimula a. Magsimula sa pamamagitan ng tanong Hal: Gaano kahalaga ang pag-ibig? b. Magsimula sa pangungusap ng makakatawag-pansin Hal: Pag-ibig! Pag-ibig! Pag-ibig! c. Magsimula sa pamamagitan ng isang kuwento Hal: Hindi matatawaran ang naging pag-ibig nina Florante at Laura. d. Magsimula sa isang diyalogo Hal: “Alam mo, gusto kong makita ang crush ko.” e. Maaaring gumamit ng tuwirang sipi Hal: “O pagsintang labis ng kapangyarihan sampung mag-aama’y iyong nasasaklaw, pag ikaw ang nasok sa puso ninuman, hahamakin ang lahat masunod ka lamang.” f. Gumamit nang malalim na pangungusap na taglay ang kaisipan at daan sa pagbukas ng paliwanag Hal: Pag-big, nagsisilbing salamin sa buhay ng tao. g. Magsimula sa tuwirang paksa. Hal: Pagibig, isang bagay na mahalaga sa bawat tao. * Gitna/Katawan – nagbibigay detalye ng isang paksa. * Pangwakas – paliwanag tungkol sa paksa o kaisipan. Uri ng Ekspositori: * Pagbibigay-Kahulugan – Ito’y paglalahad na kung ano ang isang bagay o isang salita. Uri: 1. Katuturang Maanyo (formal...

Words: 1152 - Pages: 5

Free Essay

Rizal Propaganda

...ng sekularisasyon sa mga parokya ng Pilipinas, kalayaan sa pagpupulong ng matiwasay, pagpapalathala at pagsasabi ng mga pang-aabuso at ano mang anomalya sa pamahalaan. Nilalayon ng kilusang ito nahumingi sa pamahalaang kastilang mga reporma sa mapayapang pamamaraan. Itinatag ito ng mga Pilipinong ilustrado sa Madrid para sa layuning pampanitikan at kultural sa halip na politikal na layunin. Sina Jose Rizal, Graciano Lopez Jaena, Marcelo H. del Pilar, Mariano Ponce at ang magkapatid na Juan Luna at Antonio Luna ang ilan sa mga kasapi dito. Ang La Solidaridad ang pahayagan ng mga propagandista na binuo noong Disyembre 13, 1888. Sa pahayagang ito nalathala ang mga katiwalian sa kolonya ng Pilipinas. Natapos ang paglilimbag noong 1895. May mga sipi na palihim na iniluwas sa Pilipinas at lihim namang binabasa sa mga nakapinid na mga pintuan. Hindi nagtagumpay ang mga propangandista dahil nakaranas sila ng gutom sa Espanya, hindi sila pinakinggan ng mga prayle, hindi pagkakaunawaan sa mga kasapi at pinuno, at mas pinansin ng Espanya ang kanilang panloob na usapin na dapat nilang tugunan. Marcelo Del Pilar Mariano Ponce Antonio Luna Juan Luna Antonio Maria Regidor Ambrosio Rianzares Bautista Graciano Lopez Jaena Pedro Paterno Felix Ressureccion Hedalgo...

Words: 278 - Pages: 2

Free Essay

Buhay Ni Rizal

...BUHAY NI JOSE RIZAL PERYODISASYON 1861 – 1882 (Mga Taon ng Pagsibol) 1882 – 1887 (Pagyabong sa Ibayong Lupain) 1887 – 1888 (Pagsapit ng Unos) 1888 – 1892 (Pakikibaka at Radikalisasyon) 1892 – 1896 (Takipsilim ng Isang Buhay at Bukangliwayway ng Isang Bayani) 1861 – 1882 Mga Taon ng Pagsibol ipinanganak noong Hunyo 19, 1861 sa Calamba, Laguna mula sa pamilyang inquilino umuupa sa mga Dominico Francisco Mercado Rizal (1818 – 1898) Teodora Alonso Realonda (1826 – 1911) bininyagan noong Hunyo 22, 1861 ng kura parokong si Padre Rufino Collantes Padre Pedro Casañas – nagsilbing ninong Jose Protacio Rizal Mercado y Alonso Realonda ika-7 sa 11 magkakapatid Saturnina (1850-1913) Paciano (1851-1930) Narcisa (1852-1939) Olimpia (1855-1887) Lucia (1857-1919) Maria (1859-1945) Jose (1861-1896) Concepcion (1862-1865) Josefa (1865-1945) Trinidad (1868-1951) Soledad (1870-1929) Calamba pusod ng kasaganaang agrikultural tubo, palay, mais, prutas maliit na tindahan, maliit na gilingan ng arina bahay na bato sa tapat ng simbahan, may karwahe at pribadong aklatan maagang edukasyon ina – unang guro (alpabeto, dasal, tula) pribadong guro Maestro Celestino Maestro Lucas Padua Leon Monroy mga tiyo Gregorio - pagbabasa Manuel – palakasan Jose Alberto – sining Sa Aking mga Kabata Biñan – Maestro Justiniano Aquino Cruz mga kasawian sa batang gulang pagkamatay ng kapatid na si Concepcion sa edad na 3 dahil sa sakit pagkakakulong ng 2 ½ taon...

Words: 4465 - Pages: 18

Free Essay

Batas Rizal

...Ang Batas Rizal at Pagkapili sa Bayani ng Lahi I. Ano ang Batas Rizal?  Hunyo 12, 1956- pinagtibay ang Batas ng Republika Blg. 1425 at tinawag itong Batas Rizal.  Agosto 16, 1956- Naipanukala kaagad ito bilang tugon ng Lupon ng Pambansang Edukasyon sa pangunguna ng tagapangulo na si Senador Jose P. Laurel Sr.  Nasasaad sa batas Rizal na dapat maging bahagi ng kurikulum ng lahat ng dalubhasaan. II. Ano ang layunin ng Batas Rizal? 1. Maikintal sa isipan ng bawat mag-aaral na sa mga akdang isinulat ni Rizal nagmula ang simulain ng kalayaan at nasyonalismo 2. Maipaunawa na ang mga simulain, mithiin, kaisipan at pagpapahalaga sa kalayaan ng bayan ay mga naging dahilan ng kamatayan ni Rizal. 3. Mailahad nang maayos ang mga katangian, kaasalan kakayahan at pagkatao ni Rizal gayundin ang kanyang kaisipan at mga ideya nang sa gayon, malinang ang kagandahang-asal, disiplinang pansarili, mga sibikong Gawain at pagkamabuting mamamayan. III. Paano napili si Rizal bilang Pambansang Bayani?  Mga Nagpasiyang pumili ng isang pambansang bayani na magiging huwaran ng mga mamamayang Pilipino. 1. Komisyoner William Howard Taft 2. W. Morgan Shuster 3. Bernard Moises 4. Dean Warcester 5. Henry Clay Ide 6. Trinidad Pardo de 7. Gegorio Araneta 8. Cayetano Arellano 9. Jose Luzurriaga  Pinagpasiyahan nila na si Dr. Jose Rizal ang nararapat na maging pambansang bayani ng Pilipinas.  Ayon kay Dr. H. Otley Beyer, dalubhasa sa Antropolohiya at teknikal...

Words: 1484 - Pages: 6

Free Essay

Reasons in Shifting the College Students

...yramenna77 SKIP TO CONTENT * HOME * LANGUYIN ANG LALIM NG MGA ARALIN ← KAGANAPAN NG PANDIWA BUOD KABANATA 21-24 EL FILIBUSTERISMO → NOVEMBER 18, 2012 · 6:16 AM ↓ Jump to Comments PROSESO NG PAGSULAT 1. I.       Kahulugan ng Pagsusulat 1. Ayon kay Peter T. Daniels, ito ay isang sistema ng humigit kumulang na permanenteng panandang ginagamit upang kumatawan sa isang pahayg kung saan maari itong mulingmakuha nang walang interbensyon ng nagsasalita. 2. Sabi naman ni Florian Coulmas,ito ay isang set ng nakikitang simbolong ginagamit upang kumatawan sa mga yunit ng wika sa isang sistematikong pamamaraan, na may layuning maitala ang mga mensahe na maaaring makuha o mabigyang – kahulugan ng sinuman na may alam sa wikang ginamit at mga pamantayang sinusunod sa pag-eenkoda. 3. Ito rin ayang paraan ng pagsasalin sa papel o sa ano mang kasangkapang maaaring magamit na mapagsasalinan ng mga nabuong salita,  simbolo, ilustrasyon ng isang tao o mga tao sa layuning maipahayag ang nasa kanyang isipan. 4. Ito ay walang katapusan, paulit-ulit na prosesoo sa layuning makalikha at makagawa ng maayos na sulati; isang kasanayan. 5. Sa sosyo-kultural na konteksto, ito ay isang proseso ng pag-aaral at produkotong konteksto na nakaaapekto sa pagkatuto; maipahiwatig an gating nadarama na di natin kayang sabihin 6. Ito ay para libangin ang sarili at ang kapwa, magturo at magbahagi ng kaalaman at makumbinsi ang ibang tao sa katotohanan ng ibinibigay na opinion...

Words: 7402 - Pages: 30

Free Essay

Biography

...Talambuhay Si Liwayway A. Arceo ay pangunahing mangangathang Tagalog at Filipino na nakasulat ng 90 nobela, 2 libong mahigit na kuwento, 1 libong mahigit na sanaysay, 36 tomo ng iskrip sa radyo, 7 aklat ng salin, 3 iskrip sa telebisyon, at di-mabilang na kuntil-butil na lathalain sa halos lahat ng pangunahing publikasyong Tagalog o Filipino. Binago ni Arceo ang topograpiya ng panitikang Tagalog, at ng ngayon ay tinatawag na panitikang popular, sa paglalathala ng mga akdang nagtatampok ng halagahan [values], lunggati [vision], at kaisipang Filipino. Ginamit din niyang lunsaran ang pamilya bilang talinghaga ng Filipinas; at sa pamamagitan ng masinop ng paggamit ng wika ay itinaas sa karapat-dapat na pedestal ang mga kathang Tagalog, sa kabila ng pamamayani ng Ingles bilang opisyal na wika ng edukasyon at gobyerno.  Mga pangunahing aklat  Kabilang sa mga pangunahing aklat ni Arceo ang sumusunod:  * Maling Pook, Maling Panahon. . .Dito, Ngayon (1998);  * Mga Bathalang Putik (1998)  * Titser (1995)  * Canal de la Reina (1985)  * Ina, Maybahay, Anak at iba pa (1998)  * Mga Kuwento ng Pag-ibig (1997)  * Mga Maria, Mga Eva (1995)  * Ang Mag-anak na Cruz (1990)  * Mga Piling Katha ni Liwayway A. Arceo (1992)  * Uhaw ang Tigang na Lupa at Iba pang Katha (1968).  Sumulat din ng biyograpikong nobela si Arceo at kabilang dito ang Ako. . . Si Clara (1990) na hinggil sa buhay ni Santa Clara ng Assissi; Claret, ang Misyonero (1988) na hinggil sa pundador ng Misyong Claretian;...

Words: 813 - Pages: 4

Free Essay

Essay

...Kagamitan ng Mag-aaral Tagalog Unit 2 Kagawaran ng Edukasyon Republika ng Pilipinas Music, Art, Physical Education, and Health- Unang Baitang Kagamitan ng Mag-aaral Unang Edisyon, 2013 ISBN: ____________ Paunawa hinggil sa karapatang-sipi. Isinasaad ng Seksiyon 176 ng Batas Pambansa Bilang 8293: Hindi maaaring magkaroon ng karapatang-sipi sa ano mang akda ng Pamahalaan ng Pilipinas. Gayon pa man, kailangan muna ang pahintulot ng pamahalaan o tanggapan kung saan ginawa ang isang akda upang magamit sa pagkakakitaan ang nasabing akda. Kabilang sa mga maaaring gawin ng nasabing ahensiya o tanggapan ay ang patawan ng bayad na royalty bilang kondisyon. Ang mga akda / materyales (mga kuwento, seleksiyon, tula, awit, larawan, ngalan ng produkto o brand names, tatak o trademarks, atbp.) na ginamit sa aklat na ito ay sa nagtataglay ng karapatang-ari ng mga iyon. Pinagsikapang mahanap at mahingi ang pahintulot ng mga may karapatang-ari upang magamit ang mga akdang ito. Hindi inaangkin ni kinakatawan ng mga tagapaglathala (publisher) at may-akda ang karapatang-aring iyon.   Inilathala ng Kagawaran ng Edukasyon Kalihim: Br. Armin Luistro FSC Pangalawang Kalihim: Dr. Yolanda S. Quijano Kawaksing Kalihim: Dr. Elena R. Ruiz  [pic] Inilimbag sa Pilipinas ng _______________________________ Department of Education-Instructional Materials Council Secretariat (DepEd-IMCS) Office Address: 2nd Floor Dorm G, Philsports Complex, Meralco Avenue, Pasig...

Words: 2285 - Pages: 10

Free Essay

Dasalan at Tocsohan

...Mga sipi sa Dasalan at Tocsohan o Dasalan at Tuksuhan Isinulat ni Marcelo H. Del Pilar Ang Tanda Ang tanda ang cara-e-cruz mo sa aming Panginoon naming Frayle sa manga ama namin, sa ngalan nang cara-e-cruz at sa mga frayle nang Espiritu santo sya naua. Pagsisisi Panginoon kong Fraile, Dios na hindi totoo at labis nang pagkatuo gumaga at sumalakay sa akin: pinagsisihan kong masakit sa tanang loobang dilang pag-asa lo sa iyo, ikaw nga ang dugo ko. Panginoon ko at kaauay ko na inihihibik kong lalo sa lahat, nagtitika akong matibay na matibay na dina muli-muling mabubuyo sa iyo: at lalayuan ko na at pangingilagan ang balanang makababacla nang loob ko sa pag-asa sa iyo, macalilibat nang dating sakit nang manga bulsa ko, at nagtitika naman acong maglalathala nang dilang pagcadaya ko umaasa akong babambuhin ka rin, alang-alang sa mahal na panyion at pangangalakal mo nang Cruz, sa pag-ulol sa akin. Siya naua. Ang Amain Namin Amain naming sumasakumbento ka, sumpain ang ngalan mo, malayo sa amin ang kasakiman mo, kitlin ang leeg mo dito sa lupa para nang sa langit. Saulan mo kami ngayon nang aming kaning iyon inaraw-araw at patawanin mo kami sa iyong pag-ungal para nang pag papatawa mo kung kami nakukuwaltahan; at huwag mo kaming ipahintulot sa iyong manunukso at iadya mo kami sa masama mong dila. Ang Aba Ginoong Barya Aba ginoong barya nakapupuno ka nang alkansya ang Fraile’I sumasainyo bukod ka niyang pinagpala’t pina higit sa lahat, pinagpala naman ang kaban mong mapasok. Santa...

Words: 885 - Pages: 4

Free Essay

Simple

...KALIGIRANG KASAYSAYAN NG NOLI ME TANGERE Kaligirang kasaysayan ng Noli Me Tangere Introduksyon Ang Noli Me Tangere ay isang nobelang isinulat ni Jose Rizal, at inilathala noong 1887, sa Europa. Hango sa Latin ang pamagat nito at "huwag mo akong salingin" ang ibig sabihin nito. Kinuha ito ni Rizal sa ebanghelyo ni Juan: 20: 13-17 sa Bibliya na tumutukoy kung paano pinagsusuot ng mga patalastas ang mga may ketong upang lubayan sila ng mga nakakasalubong nila. Mas madalas itong tinatawag na Noli; at ang salin sa Ingles nito ay Social Cancer. kasaysayan ng noli me tangere Unang nobela ni Rizal ang El Filibusterismo. Inilathala ito noong 26 taong gulang siya. Makasaysayan ang aklat na ito at naging instrumento upang makabuo ang mga Pilipino ng pambansang pagkakakilanlan. Sa di-tuwirang paraan, nakaimpluwensiya ang aklat ni Rizal sa rebolusyon subalit si Rizal mismo ay isang nananalig sa isang mapayapang pagkilos at isang tuwirang representasyon sa pamahalaang Kastila. Sinulat sa wikang Kastila ang Noli, ang wika ng mga edukado noong panahong yaon. Sinimulan ni Rizal ang nobela sa Madrid, Espanya. Kalahati nito ay natapos bago siya umalis ng Paris, at natapos ito sa Berlin, Alemanya. Inilaan ni Vicente Blasco Ibáñez, isang bantog na manunulat, ang kaniyang serbisyo bilang tagapayo at tagabasa. Bumuo ng kontrobersya ang nobelang ito kung kaya't pagkatapos lamang ng ilang araw na pagbalik ni Rizal sa Pilipinas, tinanggap ni Gobernador-Heneral Terrero sa Malacañang at inabisuhang puno...

Words: 1048 - Pages: 5

Free Essay

Juhyjugytfy

...95 PANIMULA AT MGA GABAY NA TANONG: ng Kabihasnan ay nakatutulong sa pagkakakilanlan ng isang nasyon. Marahil ay maraming tanong sa ating kaisipan tungkol dito at sa mga pangyayaring naganap nang sumibol ang kabihasnan sa Asya.Paano nga ba nabuo ang sinaunang kabihasnan sa Asya? Naniniwala ka ba na ang pilosopiya, relihiyon at kaisipang Asyano ay may kinalaman sa pag-usbong at pagunlad ng kabihasnang Asyano? Sa modyul na ito, ikaw ay inaaasahan na kritikal na makapagsusuri sa mga pilosopiya, relihiyon at kaisipang Asyano na nagbibigay daan sa paghubog ng sinaunang kabihasnan at sa pagbuo ng pagkakakilanlang Asyano.Gayundin ay mapapahalagahan mo at mauunawaan ang mga ambag ng kabihasnan sa kasaysayan Asyano at ang pagbabago at pag-unlad nito sa kasalukuyang panahon.Dapat mong maunawaan sa modyul na ito ang mga sagot sa mga sumusunod na katanungan: Paano nahubog ang kasalukuyang sibilisasyon ng mga bansa sa Asya? Paano nagsimula ang mga sinaunang kabihasnan sa Asya? Paano nakatulong ang kabihasnan sa pagbabago, pag-unlad at pagpapatuloy ng kabihasnan tungo sa pagkakakilanlang Asyano? Mga Araling Sakop ng Modyul Aralin 1 - Mga Sinaunang Kabihasnan sa Asya Aralin 2 - Sinaunang Pamumuhay sa Asya 96 Sa araling ito, inaasahang matututunan mo ang mga sumusunod: Aralin 1 Mga Sinaunang Kabihasnan sa Asya 1. Konsepto at Kahulugan ng Kabihasnan 2. Mga Sinaunang Kabihasnan sa Asya Kabihasnang Sumer Kabihasnang Indus Kabihasnang Shang 3. Mga Ambag ng Kabihasnan sa Asya...

Words: 20598 - Pages: 83

Free Essay

Rizal

...MAIKLING TALAMBUHAY NI JOSE PROTACIO RIZAL (Manunulat, Pambasang Bayani ng Pilipinas, Dakilang Henyo ng Lahing Malayo) ISINILANG SA: Calamba, Laguna (Hunyo 19, 1861) BINARIL SA: Bagumbayan (ngayo’y Luneta; Disyembre 30, 1896) Mga Magulang: FRANCISO MERCADO at TEODORA ALONSO (“Z” sa ibang aklat) Mga Ninuno: Domingo Lamco, sa panig ng ama (negosyanteng Instik); Lakandula, sa panig ng ina (pinuno ng Tondo na namuno sa isang bigong pag-aalsa sa mga Kastila, inapo ni Rajah Sulayman ng Maynila) Nagbinyag: Padre Rufino Collantes Ninong: Padre Pedro Casañas Paboritong kura paroko/parish priest: Padre Leoncio Lopez (nagturo kay Rizal ng pagrespeto sa karapatan ng ibang tao) Buong Pangalan: Jose Protacio Mercado Rizal y Alonso Realonda Jose Protacio - first name Jose: sa karangalan ni San Jose, patron ng mga manggagawa, asawa ng Birheng Maria, tatay sa lupa ni Hesukristo Protacio: sa karangalan ni San Protacio (isang martir; kapistahan/feast day niya tuwing Hunyo 19) Mercado: tunay na apelyido ng kanyang ama; nangangahulugang “pamilihan/market” sa wikang Español Rizal: apelyidong pansamantalang pinagamit kapalit ng Mercado upang makaiwas sa gulo (kabibitay pa lamang sa Gomburza; konektado kay Padre Burgos si Paciano kaya delikado ang apelyidong Mercado); mula sa salitang Español na “ricial” (luntiang lupang tinatamnan ng trigo/green fields of barley) Alonso: tunay na apelyido ng ina noong dalaga pa/maiden name; middle name ni Jose Rizal Realonda: middle name ng kanyang...

Words: 3770 - Pages: 16

Free Essay

Title Lol

...Paksa: SOOLOHIYA (Zoology) Pokus: Pagpapaamo o Pagsasanay sa alagang Aso Thesis Isteytment Ang soolohiya o dalubhayupan ay isang agham na nagsasagawa ng mga pag-aaral tungkol sa mga hayop at buhay ng mga ito. Soologo, soolohista, o dalubhayupanon ang tawag sa taong dalubhasa sa soolohiya. Pinagaaralan rin ng mga soolohista kung paano nakakaapekto ang kapaligiran at nakakapagpabago sa mga hayop. Ang pag-aaral ng soolohiya ay nadiskubre at nagsimula taong 1859, mula nang iminungkahi ni Charles Darwin ang kanyang teorya, Ang Teorya ng Ebolusyon. Ang pag-aaral sa disiplinang ito ay lumawak sa iba't-ibang parte ng mundo kabilang na ang kontinente ng Europe, ang Greece at Egypt. Ang pag-sisiyasat sa nasabing disiplina ay makakatulong sa mga tao, sa mga simpleng mamamayan tulad ng mga mag-aaral. Maari nila itong gamitin at gawing kasangkapan sa kanilang pang araw-araw na pamumuhay. Magsilbing tulong upang mas maunawaan ang kahalagahan ng bawat hayop na nakakasalamuha natin sa pang araw-araw tulad nalang ng alagang aso. I. Introduksiyon Rationale: “Ayaw lumapit ng aso ko kapag tinatawag ko ito.” “Tahol nang tahol ang aso ko kaya nagrereklamo na ang mga kapitbahay.” “Laging dumadamba sa akin at sa aking mga bisita ang aking aso.” “Ano ang gagawin ko?” - Dona,28 Sa lahat ng gayong kaso, ang nayayamot na mga nag-aalaga ng aso ay ganito ang mga katanungan. Isa na ang katanungan ni Dona, 28 taong gulang. Marahil ang mga katanungang ito ay bibigyang kasagutan ng konseptong...

Words: 1859 - Pages: 8

Free Essay

Banghay Aralin Sa Filipino

...karaniwan at di-karaniwang ayos ng pangungusap. Apektibo: Baitang 3 at 4: Napapahalagahan ang mga aral na nakapaloob sa binasang kwento at maiuugnay sa sariling buhay. Napapansin ang simuno at panaguri sa pangungusap. Saykomotor: Baitang 3: nakabubuo ng saring pananaw ayon sa mga aral sa binasang kwento. Baitang 4: Nakakabuo ng buod sa kwentong binasa sa pamamagitan ng Story Map. Baitang 3: Nakakabuo ng mga pangungusap na may simuno at panaguri. Baitang 4: Nakabubuo ng mga pangungusap na nasa ayos karaniwan at di-karaniwan. III. Nilalaman Paksang-Aralin: “Ang Tatlong Magkaibigang Baka” Wika: Pangungusap at ang mga Ayos nito Kagamitan: Manila Paper, Powerpoint Presentation, Sipi ng Kwento, Marker Pagpapahala: Pagpapahalaga sa Kaibigan IV. Proseso ng Pagkatuto Unang Araw I. Introduksyon Panimulang Gawain Pagganyak: Mga Gabay na Tanong: 1. Ano ang napapansin ninyo sa larawan? 2. Sinu-sino ang inyong kaibigan? Magkaiba rin ba kayo sa pisikal na kaanyuan? 3. Pinapahalagahan mo ba ang iyong kaibigan sa kabila ng inyong pagkakaiba sa isa’t-isa?...

Words: 1871 - Pages: 8

Free Essay

Tour

...GROUP 3 – PAGLALAKBAY III-2 Bongato, Dy, Buenaventura, Bugtas, Hallarces, Luzadas, Ramos, Reyes Layunin: Maipabatid sa aming kapwa mag-aaral ang tungkol sa mga nilakbay ni Rizal sa iba’t ibang bansa at ang mga layunin niya sa pagdalaw sa mga lugar na ito. Paglalahad: Ang Paglalakbay ni Jose Rizal [Tour] Tour guide: Kamusta! Ako po ang iyong tour guide sa araw na ito. Ako po si Nikki Dy at ang mga lugar na pupuntahana po natin ngayon ay mga lugar na pinuntahan ng ating pambansang bayani na si Jose Rizal. 1st stop Nikki: Nandito po tayo ngayon sa Singgapur, dito kung saan unang pumunta si Rizal sa kanyang paglalakbay pagkataposmaglakbay ng limang araw. 1st Rizal (Singgapur): Habang nandito ako tumitingin sa kanilang makasaysayang tanawin ay ginugol ko ang panahon ko sa pagsulat ng talaarawan at mga liham. Nikki:. Dumaan si Rizal sa Napoles at Marselles. Mula Marselles ay tumungo siya sa Barcelona. Kaya tara na sa Barcelona! 2nd Rizal (Barcelona): Dahil sa maunlad at malayang kapaligiran, dito ko sinulat ang isang makabayang sanaysay na ang pamagat ay Amor Patrio (Pag-ibig sa Tinubuang Lupa). Ito ang kauna-unahang sinulat ko sa Espanya. Nikki: Pagklatapos ng tatlong buwan si Rizal ay pumunta naman ng Madrid [matapos niyang marinig ang masamng balitang na ang salot ng kolera ay kumakalat sa Maynila at karatig sa pook nito]. Kaya pumunta na rin tayo sa Madrid para malaman natin kung ano ginawa niya doon. 3rd Rizal(Madrid): Dito ay nagaral ako ng Medisina,...

Words: 2323 - Pages: 10