...2011 KIMIA KOORDINASI ABDUL MAJID PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNMUL SAMARINDA KIMIA KOORDINASI Page 1 DAFTAR ISI JUDUL PRAKATA …………………………………………………………………………… DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1.1 Teori Koordinasi Warner ……………………………….. 1.2 Aturan Bilangan Atom Efektif ………………………… KLASIFIKASI, TATA NAMA DAN STEREOKIMIA SENYAWA KOMPLEKS …………………………………………. 2.1 Klasifikasi Senyawa Komleks ……………………….. a. Jenis Ligan ……………………………………………….. b. Jenis Logam …..…………………………………………. 2.2 Tata Nama Senyawa Kompleks ….…………………. 2.3 Stereokimia Senyawa Kompleks …………………. TEORI IKATAN VALENSI (TIV) ……………………………….. 3.1 Prinsip Elektronetralitas dan Ikatan Balik …… 3.2 Keunggulan dan Kelemahan Teori Ikatan Valensi ………………………………………………………… TEORI MEDAN KRISTAL (TMK) ……………………………… 4.1 Pengukuran 10 Dq ……………………………………….. 4.2 Energi Stabilitasasi Medan Kristal ………………… 4.3 Medan Kristal Tetrahedral …………………………….. 4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi harga 10 Dq ………………………………………………………………… 4.5 Distorsi Tetragonal dari Oktahedral ……………… 4.6 Kompleks Bujursangkar ………………………………… TEORI ORBITAL MOLEKUL (TOM) …………………………. 5.1 Teori Ikatan π dan TOM kompleks Logam ……… 5.2 Pengukuran Pengaruh Ikatan π ……………………. hal i ii 1 4 6 BAB II 9 9 9 15 17 20 26 32 35 38 40 41 44 46 50 60 69 71 75 BAB III BAB IV BAB V KIMIA KOORDINASI Page 2 BAB I PENDAHULUAN Banyak dijumpai senyawa yang tersusun atas satu atom pusat, biasanya logam atau kelompok atom seperti VO, VO2...
Words: 15657 - Pages: 63
...Indonesia yasir@ristek.go.id ABSTRAK Saat ini lembaga riset yang melakukan kegiatan riset tersebar di Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlitbang) Pemerintah, Daerah, Perguruan Tinggi dan Industri. Masingmasing lemlitbang tersebut melakukan kegiatan riset yang sebagian besar menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sayangnya, kegiatan riset yang dilakukan oleh lembaga riset tersebut sering berjalan tanpa koordinasi. Duplikasi hasil riset dengan fokus dan bidang yang sama di beberapa lembaga riset yang berbeda sering terjadi. Hal ini disebabkan fungsi koordinasi dan sinergi kegiatan riset tidak berhasil dijalankan secara optimal. Beberapa aspek menjadi faktor yang memengaruhi tingkat koordinasi dan sinergi kegiatan riset yang sangat rendah. Faktor utama yang menjadi kendala adalah kurang berperannya leading sector di bidang riset. Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) yang berfungsi sebagai koordinator di bidang ini juga menghadapi kendala sulitnya mensinergikan lembagalembaga riset yang berada di luar koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi secara langsung, misalnya lembaga litbang di Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK) lain, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), perguruan tinggi, litbang daerah, dan industri. Kendala tersebut memerlukan upaya yang besar dalam mengintegrasikan seluruh lembaga litbang di Indonesia. Namun, sembari menunggu hal tersebut diwujudkan, ada solusi jangka pendek untuk meminimalisir masalah duplikasi dan redudansi...
Words: 2760 - Pages: 12
...mekanisme untuk mengkoordinasikan kegiatan subunit, termasuk lintas fungsional Control system adalah metric yang digunakan untuk mengukur kinerja subunit dan membuat penilaina tentang seberapa baik menejer menjalankan subunit mereka Insentive adalah perangkat yang digunakan untuk menghargai prilaku menejer yang tepat Proses adalah cara dimana keputusan dibuat dan perkerjaan yang dilakukan didalam organisasi Organizational culture mengacu pada norma-norma dan sistem nilai terhadap karyawan didalam organisasi People dimaksudkan bukan hanya karyawan organisasi tetapi juga strategi yang digunakan untuk merekrut kompensasi, dan mempertahankan orang-orang dan tipe orang yang masuk kedalam hal keterampilan, nilai, dan orientasi mereka. Organizational structure 1. Vertical differentiation 2. Horizontal differentiation 3. Integrating mechanism 1. Vertical differentiation Argument of Centralization Ada 4 argumen utama dari sentarlisasi : a) Sentralisasi dapat memfasilitasi koordinasi b) sentralisasi dapat membantu memastikan bahwa keputusan konsisten dengan tujuan organisasi c) dengan memusatkan kekuasaan dan otoritas dalam satu individu atau tim manajemen, sentralisasi dapat memberikan manajer tingkat atas sarana untuk membawa perubahan yang dibutuhkan organisasi besar d) sentralisasi dapat menghindari duplikasi kegiatan yang terjadi ketika berbagai subunit dalam organisasi melaksanakan kegiatan yang sama ...
Words: 2264 - Pages: 10
...MENTAL RETARDATION DEFINISI Mental retardation refers to significantly subaverage general intellectual functioning resulting in or associated with deficits in adaptive behavior, and manifested during the developmental period (Grossman, 1983) KLASIFIKASI Sistem AAMR - Mild retardation (IQ 50 – 55 s/d 70) - Moderate retardation (IQ 35-40 s/d 50-55) - Severe retardation (IQ 20 – 25 s/d 35-40) - Profound retardation (dibawah 20 - 25) Sistem Pendidikan - Educable Mentally Retarded (Kategori mild atau dengan IQ 50 s/d 70 - 75) - Trainable Mentally Retarded (Kategori moderate atau dengan IQ 25 – 50) Sistem AAMR – 1992 • Intermittent : anak membutuhkan bimbingan dalam jangka pendek, hanya pada masa transisi • Limitted : anak membutuhkan bimbingan secara konsisten namun tidak intensif • Extensive : anak membutuhkan bimbingan secara reguler dengan waktu yang tidak terbatas • Pervasive : anak membutuhkan bimbingan dengan intensitas yang sangat tinggi dan melibatkan banyak pihak KARAKTERISTIK Karakteristik Kognitif - Rentang perhatian rendah - Daya ingat rendah - Mengalami hambatan bahasa - Prestasi akademik rendah Karakteristik Kepribadian - Outer-directed - External locus of control - Kemampuan adaptif rendah Karakteristik Fisik (DS) Kemampuan Adaptif (AAMD) Bagian I (Domain Perilaku) - Independent functioning - Physical development - Economic activity - Language development - Numbers and time - Domestic activity - Vocational activity ...
Words: 467 - Pages: 2
...ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industry perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut. Dengan tujuan untuk memperkuat fundamental industry perbankan di Indonesia, Bank Indonesia mulai tahun 2004 berusaha menerapkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar pengembangan sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan...
Words: 1787 - Pages: 8
...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, diperlukan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan yang terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, diperlukan otoritas jasa keuangan yang memiliki fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara terpadu, independen, dan akuntabel; c. Mengingat bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk UndangUndang tentang Otoritas Jasa Keuangan; : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank ... -2- Bank Indonesia Menjadi...
Words: 16066 - Pages: 65
...ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Dapat terlihat bahwa dalam menghadapi persaingan industri penerbangan yang semakin kompetitif, SWA harus melakukan perubahan strategi di semua lini. Penulis menyimpulkan perubahan strategi yang dilakukan SWA terbagi 3, yaitu operasi, sumber daya manusia dan marketing. Pada akhirnya, pilihan-pilihan stategi inilah yang menentukan SWA sebagai maskapai penerbangan jarak pendek tersukses sepanjang 30 tahun. Operation Strategy * Pemilihan airport kelas menengah dimana penerbangan dilakukan dengan sistem point-to-point dan hanya memiliki satu jenis pesawat Pilihan SWA untuk mengambil market baru dengan melayani penerbangan jarak pendek merupakan keputusan yang tepat, dimana maskapai lainnya bermain dengan sistem hub. Selain itu, SWA juga bermain di airport kelas menengah sehingga lalu lintas penerbangan tidak terlalu padat. Dengan sistem yang lebih sederhana (tidak perlu ada koordinasi dan sistem reservasi yang rumit dengan hub) serta turunnya tingkat keterlambatan penerbangan tentu akan memberikan kepuasan bagi penumpang. Hal ini dapat terlihat dari tabel 1.1 dimana On-time performance SWA berada di atas rata-rata OTP industri, sedangkan tingkat komplain penumpang SWA paling kecil dibanding kompetitornya. Tabel 1.1 Industry Performance tahun 2000 Hal penting lainnya yang menentukan hasil SWA adalah strategi hanya menggunakan satu tipe pesawat, Boeing 737 ssehingga menyederhanakan penjadwalan, maintainance, operasional penerbangan, dan training...
Words: 427 - Pages: 2
...FINAL ASSIGNMENT ORGANIZATION, DESIGN, DYNAMICS Anggota: Edwina Leila (0134121007) Novrica Puteri (0134121017) Valensia (0134121003) Yunike Timothy (0134121040) Lindsey Leslie (0134121025) Accounting 4B DAFTAR ISI Cover……………………………………………………………………………………………………………………..Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………. BAB 1 Pendahuluan…………………………………………………………………………………………........ 1.1 Profil Perusahaan………………………………………………………………………………………… 1.2 Alasan Memilih Perusahaan………………………………………………………………………. 1.3 Batasan Studi……………………………………………………………………………………………. 1.4 Critical Issue…………………………………………………………………………………………………. BAB 2 Tinjauan Teori……………………………………………………………………………………………… 2.1 Organizational Environment…………………………………………………………………………. 2.2 Organizational Design……………………………………………………………………………………. 2.3 Organizational Changes…………………………………………………………………………………. 2.4 Organizational Culture………………………………………………………………………………….. 2.5 Survival Strategies…………………………………………………………………………………………. BAB 3 Analisis Masalah…………………………………………………………………………………………... 3.1 Masalah Mengenai Pendanaan Perusahaan………………………………………………….. 3.2 Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Akuntansi Perusahaan…………………….. BAB 4 Rekomendasi……………………………………………………………………………………………….. BAB 5 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..... Lampiran……………………………………………………………………………………………………………...... Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………... BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Petrus Kanisius Ojong bertemu dengan Jakob Oetama...
Words: 3303 - Pages: 14
...LEADERSHIP (kepemimpinan) TEORI KONTINGENSI DARI KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF MODEL KONTINGENSI LPC Model kontingensi LPC dari fiedler menjelaskan bagaimana situasi menengahi hubungan antara efektivitas kepemimpinan dengan ukuran ciri yang disebut “nilai (LPC) rekan kerja yang paling tidak disukai”. Nilai LPC Pemimpin Nilai LPC pemimpin ditentukan dengan meminta seseorang pemimpin untuk memikirkan semua rekan kerja lama dan yang ada saat ini, memilih salah satu yang paling sulit bekerja sama dengan pemimpin, dan memberikan peringkat orang ini pada sekumpulan skala sifat biopolar. Nilai LPC adalah jumlah peringkat pada skala sifat biopolar ini. Seorang pemimpin yang umumnya toleran akan mendapatkan nilai LPC yang tinggi. Variabel Situasional 1. Hubungan pemimpin anggota 2. Kekuasaan posisi 3. Struktur tugas Fiedler telah menjawab kecaman, dan perdebatan mengenai validitas model itu masih berlanjut. Namun, ketertarikan dalam teori itu telah melemah seiring waktu saat teori situasional yang lebih baik telah dikembangkan. Model kontingensi LPC adalah salah satu dari teori kontingensi paling awal dari kepemimpinan dan kontribusi utamanya mungkin untuk mendorong ketertarikan yang lebih besar pada faktor-faktor situasional. Teori Jalur-sasaran dari kepemimpinan telah dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana perilaku dari seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja dari bawahan. Perilaku Pemimpin : 1. Kepemimpinan suportif 2. Kepemimpinan mengarahkan 3...
Words: 2754 - Pages: 12
...menetapkan srategi penjenuhan dlam ekspansi toko yg dibuat sejauh mungkin dari pusat distribusi namun masih dalam jangkauan. Dengan pusat distribusi yang srategis dapat melayani 150-200 toko dalam sehari. Pusat distribusi beroprasi 24 jam dengan sabuk berjalan yang dipandu laser san teknik dok silang yang memungkinkan di satu sisi menerima barang dan sisi lainya mengisi pesanan secara serentak. 3. Armada distribusi sendiri yg terdiri dari 6.100 truk dengan 7.600 pengemudi mempermudahkan pengangkutan persediaan dan sistem komunikasi satelit yang memudahkan unutk informasi di bagi antara toko, pusat distribusi dan pemasok. Dan dengan sistem penggabungan pesanan barang memungkinkan perusahaan membeli barang satu truk penuh tanpa menanggung biaya persediaan, pemesana dan pengangkutan yang berulang kali dan tidak optimal memakan biaya besar. >> Sistem pengendalian yang diterapkan membantu implemantasi strategi dengan merencanakan apa yang harus dilakukan, koordinasi aktifitas, mengkomunikasi informasi, evaluasi dan mengambil tindakan dan mempengaruhi orang untuk keselarasan tujuan antara lain adalah: a....
Words: 377 - Pages: 2
...HOLCIM GROUP SUPPORT : MANAGING KNOWLEDGE INITIATIVES Teguh Anggara 120820100513 / P41 MM UNPAD About Holcim : Dengan kepentingan mayoritas dan minoritas di lebih dari 70 negara di semua benua, Holcim adalah salah satu pemasok terkemuka dunia semen, serta agregat (kerikil dan pasir), konstruksi beton dan layanan terkait. • Karyawan : 48,220 • Kapasitas Produksi : 145.2 Mio t • Penjualan : 12,600 Mio CHF • Laba Operasi : 1,925 Mio CHF History • 1912: Holcim was founded in 1912 in the village of Holderbank, Canton Aargau, Switzerland 1920s: investments in cement companies in Europe, Egypt, Lebanon and South Africa 1945-1960s: development of holdings network in North and Latin America. 1970-1990s: continued expansion in Asian-Pacifc emerging markets and Central & Eastern Europe. Greater focus on aggregates and ready-mixed concrete production. 2000: The name of the Group was changed from “Holderbank” Financière Glaris Ltd to Holcim Ltd in May 2001. • • • • • The Service Center • Sejak 1996 Holcim Group Support (HGRS) bertindak sebagai service center yang melakukan fungsi penting dari transfer knowledge sebuah grup yang besar • Pentingnya HGRS untuk Holcim dicontohkan oleh fakta bahwa komite eksekutif secara langsung membantu HGRS dalam keputusan utama HGRS Board (Holcim EXCO) HGRS Delegate Jurg Meili Communications Corporate Technical Services Finance and Services Corporate Technical Services Corp. Human Resources & Training Corporate...
Words: 1070 - Pages: 5
...i ABSTRAKSI RANCANGAN SISTEM INFORMASI FLEXI COMPLAIN HANDLING PADA HELPDESK FLEXI NSR II JAKARTA DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK Oleh : Linda Aryanti (NIM:0712521004) Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan dalam menghadapi suatu masalah. Teknologi dapat mempercepat penyelesaian masalah yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi secara system, sehingga dapat lebih efektif dan efisien. Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat saat ini telah diimbangi dengan hadirnya berbagai jenis teknologi yang mampu mengakomodir hal tersebut, salah satunya adalah teknologi aplikasi berbasis web. Dengan teknologi tersebut, menghasilkan beragam aplikasi yang membantu kita untuk mewujudkan pencapaian informasi sesuai yang kita inginkan. Contoh aplikasi tersebut diantaranya, aplikasi laporan penjualan, aplikasi rumah sakit, aplikasi laporan complain handling, dan lain sebagainya. Pada tulisan ini, dibuatlah suatu aplikasi laporan complain handling yang diperuntukkan sebagai laporan complain yang masuk pada Divisi Telkom Flexi NSR 2 Jakarta. Aplikasi ini menggabungkan beberapa inputan complain handling dari berbagai chanel sehingga terkumpul menjadi satu data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan performansi baik secara individu maupun team dan sebagai bahan analisa trend complain yang sedang terjadi. Dengan aplikasi ini, kita dapat mengetahui berapakah jumlah complain yang masuk via channel CCF (Customer Care Flexi), telepon, email, sms milis, dan tennos. Laporan performansi...
Words: 280 - Pages: 2
...TUGAS INDIVIDU ORGANIZATIONAL BEHAVIOR Analisa Penyebab Tingginya Turn Over Karyawan di PT. X [pic] NURUL BATHARI SINAYANGSIH LATAR BELAKANG Pada era perdagangan bebas saat ini , laju persaingan bisnis menjadi agresif dan sangat ketat dengan banyak munculnya kompetitor asing yang masuk ke Indonesia. Sejalan dengan hal ini, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten dalam menghadapi persaingan bisnis. Faktor sumber daya manusia menjadi faktor utama dan berperan penting dalam jalannya suatu bisnis atau perusahaan. PT. X yang sedang mengalami growth berusaha untuk selalu mengikuti persaingan atau tantangan bisnis yang ada sebagai upaya dalam pencapaian misi perusahaan (Recognized Internationally, Be a Market Leader, and Being Expert) dengan cara selalu menjaga kualitas perusahaan termasuk dalam pengelolaan sumber daya manusianya. PT. X merupakan salah satu perusahaan pemegang hak eksklusif atau retail resmi 16 brand internasional di dunia (timepieces dan fashion lifestyle) yang berdiri sejak tahun 1993 dan berlokasi di pusat sentra bisnis Jakarta. PT. X telah memiliki ±100 store di seluruh Indonesia dengan karyawan head office 280 orang (Data November 2012). Persaingan bisnis yang semakin agresif mempengaruhi PT. X terutama faktor sumber daya manusia. Permintaan sumber daya manusia yang semakin tinggi tiap tahunnya di PT. X juga dibarengi dengan keluar masuk karyawan dalam waktu yang relative singkat, maka...
Words: 1625 - Pages: 7
... 3. Support of Business Processes and Operations * Role of e-business in business * E-Business Penggunaan teknologi internet untuk memberdayakan proses bisnis, e-commerce, dan ECS antar perusahaan, pelanggan, pemasok, dan stakeholder. Aplikasi e-business yang membantu dalam proses pertukaran informasi, uang sumber daya, jasa dll antara lain : * Intranet = Jaringan yang menghubungkan antar divisi didalam perusahaan * Extranet = Jaringan antar perusahaan dengan customer dan partner bisnis Fungsi : * Merombak internal business process * Menerapkan e-commerce dengan customer dan supplier * Mendukung kolaborasi antar tim bisnis dan kelompok kerja * Enterprise Collaboration System Mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi di antara tim-tim jaringan / kelompok kerja * E-Commerce Pembelian, penjualan, pemasaran, dan servis produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer * Types of information System * Operation Support Systems Membantu menjalankan bisnis sehari-hari, tetapi tidak memberikan banyak informasi untuk pengambilan keputusan manajerial * Transaction Processing Systems Merekam & memproses transaksi harian * Process Control Systems Memantau dan mengendalikan proses fisik * Enterprise Collaboration Systems (Office Automation Systems) Meningkatkan komunikasi dan produktivitas tim dan workgroup * Management Support Systems Menyediakan informasi dan mendukung pengambilan keputusan...
Words: 2333 - Pages: 10
...THE GLOBAL FINANCIAL CRISIS AND DEVELOPMENT Implication for the Entrepreneurial Economy Dunia mengalami krisis global di akhir tahun 2008. Namun apa dampak yang terjadi dua tahun kemudian? Beberapa kejadian seperti kejutan dari neagra berkembang, global financial architecture (GFA) karena banyak peraturan-peraturan di bidang keuangan diperbaiki turut mewarnai dampak dari krisis serta perubahan perilaku penguasa dan manajemen perusahaan. A Brief History of the Crisis Pada tahun 2007 terjadi lonjakan pertumbuhan dari mortgage loan di US. Peningkatan tersebut diiringi dengan peningkatan harga rumah dan semakin lemahnya aturan kehati-hatian dalam memberikan mortgage loan tersebut. Lender semakin berani memberikan pinjaman subprime tersebut karena investment bank membeli kredit tersebut dan menggabungkannya menjadi sebuah instrument keuangan yang dinamakan collateralized debt obligations (CDO). Kemudian investment bank menjual CDO tersebut kepada investor dengan peringkat AAA. Permasalahan terjadi ketika terjadi gagal bayar oleh debitur mortage loan sehingga banyak sekali rumah yang disita dan suku bunga terus naik. Akibatnya CDO juga mengalami gagal bayar dan merugikan banyak investor. Akhirnya pada tahun 2008, banyak perusahaan keuangan yang ditutup dan dijual seperti Fannie Mae, Freddie Mac (mortgage lender terbesar) dan Lehman Brothers (salah satu investment bank terbesar). Kejadian tersebut membuat harga rumah langsung menurun, harga minyak dunia meningkat...
Words: 1101 - Pages: 5