...BAB 6 : TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Auditor mengumpulkan bukti untuk membuat kesimpulan tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar dan untuk menentukan keefektifan pengendalian internal, setelah itu baru menerbitkan laporan audit yang tepat. Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit : 1. Memahami tujuan dan tanggung jawab audit 2. Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus 3. Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan 4. Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan 5. Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan di pundak auditor. Karena menjalankan bisnis sehari-hari, manajemen perusahaan mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam tentang transaksi perusahaan serta aktiva, kewajiban, dan ekuitas terkait ketimbang auditor. Sebaliknya, pengetahuan auditor akan masalah ini serta pengendalian internal hanya terbatas pada pengetahuan...
Words: 3546 - Pages: 15
...BAB. 13 Rencana Audit dan Program Audit Secara Keseluruhan Ø JENIS PENGUJIAN AUDIT Pengujian tersebut meliputi: 1. Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman atas Internal Control Auditor harus memahami efektivitas aspek rancangan dan operasional dari pengendalian intern. Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor terhadap pengendalian intern yaitu: · Memperbaharui dan mengevaluasi pengalaman auditor terdahulu · Meminta keterangan dari personil klien · Membaca manual sistem dan kebijakan klien · Menguji dokumen dan arsip · Mengamati aktivitas dan operasional entitas 2. Tests of Controls (Uji Pengendalian) Pengujian pengandalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atauprosedur pengendalian yang diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian) Pengujian tersebut meliputi jenis prosedur audit sebagai berikut : · Meminta keterangan dari personil klien · Menguji dokumen, arsip, dan laporan · Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian · Melaksanakan kembali prosedur klien 3. Substantive Test of Trans actions (Uji Substantif atas Transaksi) Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut dengan...
Words: 1676 - Pages: 7
...PENYELESAIAN AUDIT Sebagai bagian dari tahap IV proses audit, auditor mengevaluasi bukti yang mereka peroleh selama tiga tahap pertama dalam audit untuk menentukan apakah mereka mesti melaksanakan prosedur prosedur tambahan untuk tujuan-tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan saldo. · Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko. · Melakukan uji pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan ketika penilaian awal atas resiko pengendalian berada di bawah maksimum. · Melaksanakan prosedur substantive untuk memperoleh assurance bahwa semua tujuan audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan dan diungapkan dalam laporan keuangan. TABEL 24-1 Tujuan Audit Penyajian dan Pengungkapan| Tujuan Audit|Contoh Prosedur Substantif| Keterjadian serta hak dan kewajiban|Mereview kontrak | Kelengkapan|Menggunakan daftar pengungkapan| Klasifikasi dan kemampuan untuk dipahami|Mereview laporan keuangan| Ketepatan dan penilaian |Merekonsiliasi jumlah yang dimasukkan dalam catatan kaki utang panjang dengan informasi yang diperiksa dan didukung dalam kertas kerja audit utang jangka panjang auditor.| II. REVIEW KEWAJIBAN KONTIJEN DAN KOMITMEN Kewajiban kontijen (contingent liability) adalah potensi kewajiban di masa mendatang kepada pihak luar untuk jumlah yang tidak diketahui...
Words: 3034 - Pages: 13
...BAB II 2. 1. 1. Pengertian Audit Investigatif Audit investigatif adalah salah satu aktivitas dalam rangka implementasi upaya strategi memerangi korupsi dengan pendekatan investigatif. Ditinjau dari profesi auditor atau bidang auditing, audit investigatif merupakan perkembangan atau spesialisasi dari auditing dengan tujuan tertentu (special audit). Dengan maraknya masalah kecurangan (fraud), yang di Indonesia kita kenal dengan istilah ” korupsi ” berkembanglah audit yang berkaitan dengan kecurangan tersebut menjadi suatu spesialisasi dengan istilah investigatif audit, forensik audit, fraud audit, namun demikian hingga saat ini belum ada batasan yang jelas tentang ruang lingkup istilah-istilah tersebut. Untuk keperluan praktis, audit investigatif didefinisikan menurut G. Jack Bologna dan Robert J. Lindquist dalam bukunya ”Fraud Auditing and Forensic Accounting” yang terjemahannya berbunyi audit investigatif mencakup reviu dokumentasi keuangan untuk tujuan tertentu yang mungkin saja berhubungan dengan masalah ligitasi dan pidana. Praktik investigatif atau fraud accountant diutamakan pada dua bidang kegiatan yaitu mencari bukti perbuatan kriminal dan penyebab atau pendukung kerugian (damages). Sebelum dibahas lebih lanjut, ada beberapa aksioma yang menarik terkait dengan fraud examiners/audit investigatif, yaitu: · Kecurangan itu tersembunyi (Fraud is Hidden) Kecurangan memiliki metode untuk menyembunyikan seluruh aspek yang mungkin dapat mengarahkan...
Words: 4160 - Pages: 17
...(Herliansyah, Yudhi 2008) Auditor adalah profesi yang bertugas untuk melayani kepentingan masyarakat yaitu dengan melaksanakan audit atas laporan keuangan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam tugasnya memeriksa laporan keuangan perusahaan, auditor dituntut untuk bersikap profesional yang akan memberikan pendapatnya sesuai dengan kenyataan yang ditemuinya selama audit berlangsung. Berkembangnya profesi auditor telah banyak diakui oleh banyak kalangan. Kebutuhan dunia usaha atau pemerintah dan masyarakat luas akan jasa auditor adalah pemicu perkembangan tersebut. Dalam penelitiannya (Winarna, Jaka 2005) nyatakan : Berkembangnya profesi auditor juga diikuti dengan meningkatnya kekhawatiran tentang menurunnya independensi auditor, yang didasarkan adanya suatu sikap skeptis tentang bagaimana hubungan yang erat antara auditor dan manajemen dari klien audit tanpa menciptakan, baik dalam fakta ataupun dalam persepsi, suatu hubungan kepentingan yang dapat merusak independensi auditor. Auditor tidak dapat memihak, baik untuk kepentingan klien ataupun pihak ketiga. Auditor bertugas untuk membuktikan kewajaran suatu laporan keuangan klien dan tidak memihak karena auditor tidak hanya mendapat kepercayaan dari klien tapi juga pihak ketiga. Namun sering kali kepentingan klien dan pihak ketiga bertentangan, Dalam penelitiannya (Manggala S. Sulaiman dan Hutapea V. Jenny 20017) nyatakan : Pada saat ini kebutuhan akan etika cukup penting, karena dengan beretika semuanya...
Words: 1592 - Pages: 7
...SILABUS MATA KULIAH Dan KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi (Audit) 1 Kode Mata Kuliah : AKI 403 Sks : 3 sks Semester : 5 Dosen Pengampu : Daniel S. Stephanus, SE, MM, MSA, Ak. 1. Tujuan Instruksional Umum: Meletakkan dasar-dasar pengetahuan dan pemahaman mengenai Pemeriksaan Akuntansi (auditing). Khusus: 1) Mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai pemeriksaan akuntansi secara umum. 2) Mahasiswa mengetahui cara merencanakan pemeriksaan akuntansi. 3) Mahasiswa mampu untuk menyusun program pemeriksaan akuntansi. 4) Mahasiswa mampu untuk menilai risiko dan materialitas temuan pemeriksaan akuntansi. 2. Organisasi Materi Kuliah 3. Strategi Perkuliahan Perkuliahan dilaksanakan dengan sistem tutorial biasa untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang bersifat fundamental mengenai pemeriksaan akuntansi. 4. Bahan Ajar Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasly. 2008. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi 12. Penerbit Erlangga. Jakarta. Indonesia Arens, Alvin and James K. Loebkecke. 2005. Auditing. A Simon and Schuster Company. New Jersey, USA. Mulyadi dan Kanaka Piradireja. 1988. Auditing. Salemba 4. Jakarta, Indonesia 5. Tugas-Tugas Tugas terstruktur untuk mengetahui perkembangan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa akan pemeriksaan akuntansi dan pada tugas akhir diminta untuk berinteraksi langsung dengan praktisi (auditor)...
Words: 1016 - Pages: 5
...Ernst & Whinney tidak pernah mengeluarkan opini audit atas laporan keuangan Best ZZZZ tetapi mengeluarkan laporan review terhadap laporan kuartalan perusahaan untuk tiga bulan yang berakhir 31 Juli 1986. Bagaimana tinjauan berbeda dari audit, terutama dalam hal tingkat jaminan tersirat oleh laporan auditor? Jawab : Riview dilakukan untuk mendapatkan dasar memadai untuk memberikan jaminan terbatas yang laporan keuangan klien telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit independen dirancang untuk memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat tentang apakah atau tidak laporan keuangan klien ini telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Ada juga perbedaan besar antara review dan audit dalam hal lingkup pekerjaan yang dilakukan. Ketika review ini dilakukan, teknik pengumpulan bukti utama adalah prosedur analitis dan pertanyaan dari personil klien. Padahal, dalam audit, berbagai macam teknik pengumpulan bukti yang tersedia kepada auditor kemungkinan akan digunakan. Riview tidak menilai risiko pengendalian, tes catatan akuntansi dan tanggapan terhadap pertanyaan dengan mendapatkan memvalidasi bukti melalui inspeksi, pengamatan atau prosedur audit lain. Hal ini dapat menunjukkan hal-hal yang signifikan dari laporan keuangan tetapi tidak memberikan jaminan keakuratan. Karena riview umumnya tidak seperti audit, bukti yang dikumpulkan dari riview lebih sedikit dibandingkan dengan audit. Masalah dengan kasus Best ZZZZ adalah bahwa review...
Words: 838 - Pages: 4
...Auditing dan Masalah Resiko : Antara Resiko Operasional Organisasi dengan Resiko Informasi dan Kebutuhan atas Jasa Auditing Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Muhamad Arief R. (NIM. 2015250969) Riza Rizky Fitri (NIM. 2015250973) Kelas Reguler PPAK Angkatan 25 [pic] JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 Prosedur Penilaian Risiko Tujuan dari prosedur penilaian risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saju yang material dalam laporan keuangan. Didalam prosedur penilaian risiko, akan terdapat bukti-bukti audit yang berguna untuk mendukung penilaian risiko pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi. Selain bukti, harus juga dilengkapi dengan prosedur audit lanjutan yang merupakan tanggapan atas risiko yang diidentifikasi, seperti pengujian pengendalian dan/atau prosedur subtantif. Auditor perlu melaksanakan prosedur penilaian risiko yang cukup untuk mengidentifikasi risiko bisnis dan risiko kecurangan yang berpotensi berdampak pada salah saji yang material. Selama proses audit, terdapat tiga langkah prosedur penilaian risiko yang perlu dilakukan oleh auditor, yaitu: a. Prosedur Menanyakan Kepada Manajemen dan Pihak Lain (inquiries of management and others) Didalam ISA 240 dijelaskan mengenai beberapa hal yang wajib ditanyakan auditor kepada manajemen, yaitu antara...
Words: 4693 - Pages: 19
...Audit Laporan Keuangan Menurut Boynton dan Kell (2003:6), terdapat tiga tipe audit, yaitu: 1. Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). 2. Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu. 3. Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Yusuf (2001:6) menyatakan audit atas laporan keuangan adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini, auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum. Dalam PSA No. 02 (IAI,2001:110.1) dinyatakan bahwa tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum...
Words: 3405 - Pages: 14
...melakukan audit/pemeriksaan keuangan daerah selain memberikan Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) juga memberikan rekomendasi atas temuan terkait Sistem Pengendalian Intern dan temuan terkait kepatuhan terhadap peraturan perundangan. Rekomendasi-rekomendasi tersebut seharusnya ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun kondisi yang terjadi rekomendasi tersebut tidak dapat ditindaklanjuti secara tuntas pada saat pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah tahun berikutnya sehingga terjadi penumpukan rekomendasi yang harus ditindaklanjuti. Pertanyaan Penelitian 1. Apakah temuan Sistem Pengendalian Intern berpengaruh secara positif terhadap Opini atas LKPD? 2. Apakah temuan kepatuhan terhadap peraturan perundangan berpengaruh secara positif terhadap Opini atas LKPD? 3. Apakah penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan berpengaruh secara positif terhadap Opini atas LKPD tahun berikutnya? Kerangka Teori Arens, Elder, dan Beasley (2010:6) mendefinisikan audit sebagai suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang ditetapkan. Pengertian audit/pemeriksaan oleh Rahmadi Murwanto, et al (2006) merupakan suatu kegiatan menyerap, mengolah, dan merespon data yang dilakukan oleh pihak yang dapat dipercaya dan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan untuk ditindaklanjuti. Pada sektor publik, audit dipengaruhi...
Words: 388 - Pages: 2
...BAB 9 AUDIT SIKLUS PENDAPATAN GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SIKLUS PENDAPATAN Teknologi informasi alternatif yang digunakan dalam siklus pendapatn. Teknologi pertama adalah sistem pesanan penjualan yang menggunakan pemrosesan secara batch dan yang menggunakan file berurutan untuk menyimpan catatan akuntansi. Teknologi ini adalah contoh dari sistem jenis lama. Pendekatan ini mencirikan era kepemilikan data, dimana file didesain secara ekslusif untuk pemakaian seoarang pengguna. Proses berbagai data sulit dilakukan bahkan tidak mungkin dilakukan dalam pengaturan seperti ini sehingga timbul banyak sekali redundansi data serta data yang using. Meskipun kuno, sistem ini masih digunakan karena sistem ini terus menambah nilai bagi perusahaan. Selama bertahun-tahun, perkiraan antisipasinya adalah sistem lama akn diganti sebelum akhir abad ke-20. Akan tetapi banyak perusahaan yang memilih untuk mendedikasikan sumber dayanya dalam jumlah besar untuk memperbaiki dan memodifikasi site mini untuk berfungsi di millennium berikutnya. Kedua, berbagai fitur oeprasi dari sistem penerimaan kas yang menggunakan pemrosesan batch dan file berakses langsung akan dikaji. Konfigurasi ini ditemukan dalam sistem yang modern dan sitem lama dari era terakhir. Pendekatan file akses lamgsung menawarkan berbagai macam kelebihan operasional dibandingkan pemrosesan file berurutan, serta memungkinkan adanya proses berbagi data secara tidak terbatas. Contoh terakhir akan menggambarkan sistem real time modern untuk...
Words: 850 - Pages: 4
...makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.” Mata Ajaran : Teori Akuntansi Keuangan Judul Makalah/Tugas : Behavioural Research in Accounting Tanggal Dosen : 24 November 2014 : Tubagus Muhamad Yusuf Khudri S.E., M.T.I. 1. Nama : DaisyaLuthfiany NPM : 1306484210 TTD : 2. Nama : Lia Mustikawati NPM : 1306484734 TTD : 3. Nama : Sarimdivo Tamba NPM : 1306485301 TTD : 2 BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING Penelitian yang terdapat pada bab 12, membahas mengenai bagaimana pasar modal bereaksi atas keluarnya informasi akuntansi. Kesulitan dalam penelitian pasar modal (capital markets research) adalah tidak meneliti bagaimana informasi sebenarnya diproses oleh pelaku pasar karena berfokus hanya pada dua item yaitu, keluarnya informasi dan reaksi pasar modal (jika ada), bukan pada apa yang terjadi di antara dua peristiwa ini. Teori agensi (agency theory) yang dijelaskan pada bab 11 merupakan respon atas keterbatasan penelitian pasar modal. Teori agensi menguji alasan perusahaan memilih metode akuntansi tertentu dari sejumlah alternatif. Meskipun teori agensi berfokus pada tindakan individual manajer dan pihak-pihak lainnya,...
Words: 8342 - Pages: 34
...PROGRAM PEMERIKSAAN ATAS PERSEDIAAN TUGAS MATA KULIAH AUDITING II [pic] DISUSUN OLEH IVAN JUNIANSYAH 125020304111023 JURUSAN AKUNTANASI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PROGRAM PEMERIKSAAN PENGENDALIAN ATAS PERSEDIAAN |No. |Tujuan Audit |Risiko yang dihadapi |Pengujian Pengendalian |Indeks KKP |Paraf | |1 |2 |3 |4 |5 |6 | |1 |Apakah Desain Sistem |Perangkapan fungsi yang mengganggu |Gambarkan sistem pengelolaan, pencatatan dan |A.3.1 | | | |Pengendalian Internal telah |pengendalian |pelaporan persediaan (upayakan dalam bentuk | | | | |memadai untuk mendeteksi |Pemisahan fungsi secara desain tetapi |flowchart), | | | | |adanya salah saji yang |implementasi tidak terjadi |Apakah terdapat pemisahan fungsi antara | | | | |material |Tidak dilakukan pemeriksaan fisik |pengadaan, penyimpanan, pengeluaran, dan | | | | | |barang atau stock opname |pencatatannya baik desain maupun | | | | | ...
Words: 2529 - Pages: 11
...research shows relation of third variables (spiritual intelligence, emotional intelligence, and performance) that spiritual intelligence has indirect positive influenced to performance with emotional intelligence as the mediator variable. Keywords: Spiritual Intelligence, Emotional Intelligence, Performance. Results of testing showed that empirical evidence supports all the proposed hypothesis. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kecerdasan spiritual auditor terhadap kinerja dengan kecerdasan emosional sebagai variabel mediator. Model regresi linier dikembangkan untuk menguji hipotesis dan analisis path. Variabel dependen dari masing-masing model adalah kinerja auditor sedangkan variabel independen dari model 1 adalah kecerdasan spiritual dan model 2 adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Parameter yang digunakan diukur dengan menggunakan data kuesioner dengan responden 83 auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di seluruh wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. yang diajukan. Dengan menggunakan analisis path, penelitian ini menunjukkan hubungan dari...
Words: 408 - Pages: 2
...1. Pengendalian intern merupakan suatu proses atau kebijakan yang dijalankan dalam operasi perusahaan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, yaitu kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi, dan keandalan pelaporan keuangan, sehingga tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai. 2. Empat tipe pengujian pengendalian (test of control) yang digunakan untuk menilai efektifitas operasi 1) Permintaan keterangan, Permintaan keterangan didesain untuk menentukan pemahaman personel terhadap tugas-tugasnya, pelaksanaan pekerjaan mereka secara individual, frekuensi, penyebab, dan penyelesaian penyimpangan yang terjadi. 2) Pengamatan, Secara ideal, prosedur pengamatan dilaksanakan tanpa sepengetahuan personel yang diamati dan bersifat mendadak. Prosedur permintaan keterangan dan pengamatan merupakan prosedur yang khusus bermanfaat untuk memperoleh bukti tentang unsur pemisahan tugas dalam pengendalian intern. 3) Inspeksi, Inspeksi dilakukan terhadap dokumen dan laporan yang menunjukan kinerja pengendalian. Pelaksanaan kembali (reperforming) dilakukan oleh auditor dengan melaksanakan kembali prosedur tertentu. 4) Pelaksanaan kembali. Prosedur pelaksanaan kembali (reperforming) tidak digunakan oleh auditor dalam pemerolehan pemahaman atas pengendalian intern, namun digunakan untuk menilai...
Words: 1014 - Pages: 5